Dioda Pemancar Cahaya Inframerah LED Inframerah Transistor

2.5. Dioda Pemancar Cahaya Inframerah LED Inframerah

LED adalah dioda yang menghasilkan cahaya saat diberi energi listrik. Dalam bias maju sambungan p-n terdapat rekombinasi antara elektron bebas dan lubang hole. Energi ini tidak seluruhnya diubah kedalam bentuk energi cahaya atau foton melainkan dalam bentuk panas sebagian. Proses pemancara cahaya akibat adanya energi listrik yang diberikan terhadap suatu bahan disebut dengan sifat elektroluminesensi. Material lain misalnya Galium Arsenida Pospat GaAsP atau Galium Pospat GaP : foton energi cahaya dipancarkan untuk menghasilkan cahaya tampak. Jenis lain dari LED yang digunakan untuk menghasilkan energi tidak tampak seperti yang dipancarkan oleh pemancar laser atau inframerah. Gambar 2.10 Simbol dan Rangkaian Dasar Sebuah LED Pemancar inframerah adalah dioda solid state yang terbuat dari bahan Galium Arsenida GaAs yang mampu memancarkan fluks cahaya ketika dioda ini dibias maju. Bila diberi bias maju elektron dari daerah-n akan menutup lubang elektron yang ada didaerah-p. Selama proses rekombinasi ini, energi dipancar keluar dari permukaan p dan n dalam bentuk foton. Foton-foton yang dihasilkan 330  VCC 5V Universitas Sumatera Utara ini ada yang diserap lagi dan ada yang meninggalkan permukaan dalam betuk radiasi energi.

2.6. Transistor

Transistor adalah komponen elektronika yang mempunyai tiga buah terminal, yaitu emitor, basis, dan kolektor. Transistor seakan-akan dibentuk dari penggabungan dua buah dioda. Dioda satu dengan yang lain saling digabungkan dengan cara menyambungkan salah satu sisi dioda yang senama. Dengan cara penggabungan seperti dapat diperoleh dua buah dioda sehingga menghasilkan transistor NPN. Bahan mentah yang digunakan untuk menghasilkan bahan N dan bahan P adalah silikon dan germanium. Oleh karena itu, dikatakan : 1. Transistor germanium PNP 2. Transistor germanium NPN 3. Transistor silikon PNP 4. Transistor silikon NPN Semua komponen di dalam rangkaian transistor dengan simbol. Anak panah yang terdapat di dalam simbol menunjukkan arah yang melalui transistor. Gambar 2.11 Simbol Tipe Transistor Keterangan : C = Kolektor C B E C B E NPN PNP Universitas Sumatera Utara E = Emiter B = Basis Didalam pemakaiannya transistor dipakai sebagai komponen saklar switching dengan memanfaatkan daerah penjenuhan saturasi dan daerah penyumbatan cut off yang ada pada karakteristik transistor. Pada daerah penjenuhan nilai resistansi persambungan kolektor emiter secara ideal sama dengan nol atau kolektor dan emiter terhubung langsung short. Keadaan ini menyebabkan tegangan kolektor emiter V CE = 0 volt pada keadaan ideal, tetapi pada kenyataannya V CE bernilai 0 sampai 0,3 volt. Dengan menganalogikan transistor sebagai saklar, transistor tersebut dalam keadaan on seperti pada gambar 2.6 Gambar 2.12 Transistor sebagai Saklar On Saturasi pada transistor terjadi apabila arus pada kolektor menjadi maksimum dan untuk mencari besar arus basis agar transistor saturasi adalah : Rc Vcc I max  .. . 2.1 Saklar On Vcc Vcc I C R R B V B I B V BE V CE Universitas Sumatera Utara Rc Vcc I. hfe B  . . 2.2 Rc . hfe Vcc I B  . 2.3 Hubungan antara tegangan basis V B dan arus basis I B adalah : B BE B B R V V I   .. 2.4 V B = I B . R B + V BE ... 2.5 BE B B V Rc . hfe R . Vcc V   ..... 2.6 Jika tegangan V B telah mencapai BE B B V Rc . hfe R . Vcc V   , maka transistor akan saturasi, dengan Ic mencapai maksimum. Gambar 2.13 di bawah ini menunjukkan apa yang dimaksud dengan V CE sat adalah harga V CE pada beberapa titik dibawah knee dengan posisi tepatnya ditentukan pada lembar data. Biasanya V CE sat hanya beberapa perpuluhan volt, walaupun pada arus kolektor sangat besar bisa melebihi 1 volt. Gambar 2.13 Karakteristik Daerah Saturasi pada Transistor Titik Sumbat Cut off I B I B sat I B = I B sat I B Penjenuhan saturation I C Rc Vcc I B = 0 V CE Universitas Sumatera Utara Pada daerah penyumbatan, nilai resistansi persambungan kolektor emiter secara ideal sama dengan tak terhitung atau terminal kolektor dan emiter terbuka open. Keadaan ini menyebabkan tegangan V CB sama dengan tegangan sumber Vcc. Tetapi pada kenyataannya Vcc pada saat ini kurang dari Vcc karena terdapat arus bocor dari kolektor ke emiter. Dengan menganalogikan transistor sebagai saklar, transistor tersebut dalam keadaan off seperti gambar dibawah ini. Gambar 2.14 Transistor Sebagai Saklar Off Keadaan penyumbatan terjadi apabila besar tegangan habis V B sama dengan tegangan kerja transistor V BE sehingga arus basis I B = 0 maka : hfe I I C B  .. ... 2.7 I C = I B . hfe . .... . 2.8 I C = 0 . hfe ... .. . 2.9 I C = 0 ... .. . 2.10 Saklar Off Vcc Vcc I C R R B V B I B V BE V CE Universitas Sumatera Utara Hal ini menyebabkan V CE sama dengan Vcc dapat dibuktikan dengan rumus : Vcc = Vc + V CE .. .. 2.11 V CE = Vcc Ic . Rc ... ...... 2.12 V CE = Vcc . .. 2.13

2.7. Resistor