4
I.4 Batasan Masalah
Masalah akan difokuskan kepada enam bentuk dari makanan berat tradisional Cirebon, sejarah pada makanan tradisional Cirebon, tempat asal, dan waktu
dikonsumsinya makanan tradisional Cirebon tersebut.
I.5 Tujuan dan Manfaat perancangan Tujuan perancangan
Tujuan perancangan ini adalah untuk menyampaikan informasi bentuk dan sejarah pada ragam makanan tradisional Cirebon kepada masyarakat, sebagai bagian dari
kebudayaan yang ada di Cirebon.
Manfaat Perancangan
Bagi Keilmuan Perancangan ini diharapkan mampu menjadi sarana referensi pembelajaran dan
pengembangan bagi mahasiswa yang akan melaksanakan penelitian untuk tugas akhir dan skripsinya.
Bagi Masyarakat Dengan perancangan ini diharapkan dapat memberikan informasi serta dapat
menambah ilmu pengetahuan dan juga wawasan masyarakat tentang makanan tradisional yang ada di Cirebon.
Bagi Penulis Dengan perancangan ini diharapkan membantu penulis mendapatkan pengetahuan
dan wawasan budaya tradisional dan juga menambah wawasan dalam merancang sebuah media informasi berupa buku.
5
BAB II. RAGAM MAKANAN TRADISIONAL CIREBON MELALUI MEDIA BUKU
II.1 Pengertian Makanan Tradisional
Menurut Muhilal seperti dikutip Oktarina Putry, 2013 makanan tradisional merupakan makanan yang telah membudaya dikalangan masyarakat Indonesai,
serta sudah ada sejak zaman nenek moyang. Winarno 1993 makanan tradisional adalah makanan yang pekat dengan tradisi setempat. Hadisantosa 1993 makanan
yang dikonsumsi oleh golongan etnik dan wilayah spesifik.
Diolah berdasarkan resep yang secara turun temurun dan bahan yang digunakan berasal dari daerah setempat serta makanan yang dihasilkan juga sesuai dengan
selera masyarakat.
Makanan Tradisional merupakan segala jenis makanan olahan asli khas daerah setempat mulai dari makanan lengkap, selingan, minuman yang cukup kandungan
gizi dan biasa dikonsumsi oleh masyarakat daerah tersebut yang memiliki hubungan erat dengan sistem kebudayaan yang berada didalam suatu daerah.
Makanan tradisional merupakan warisan budaya yang ada sejak zaman nenek moyang yang secara turun temurun diturunkan dari generasi satu ke generasi
lainnya, sepanjang sejarahnya makanan tradisional di Indonesia telah terlibat jalur perdagangan dunia berkat lokasi dan sumber daya alamnya, ditambah dengan
teknik memasak dan bahan makanan asli Indonesia mulai berkembang dan kemudian dipengaruhi oleh seni kuliner India, Timur Tengah, China, dan akhirnya
Eropa, yang menjadikan makanan tradisional banyak memiliki variasi dan menjadikan makanan tradisional memiliki cita rasa setiap daerahnya.
Manusia memerlukan makanan dan minuman untuk melangsungkan hidup dan kehidupan, akan tetapi satu macam bahan makanan saja tidak cukup untuk
memenuhi semua keperluan tubuh. Zat-zat makanan itu terdapat pada tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan karena sifatnya larut pada air, selain daripada
itu zat makanan juga terdapat pada hewan, baik pada dagingnya maupun pada air
6 susunya, sedangkan zat gula terdapat pada sari tebu dan bit, selain itu manusia
juga memerlukan zat dari biji-bijian yang mengandung tepung terdapat pada umbui-umbian Poerwosoedarno, 1977 : 33.
II.2 Cirebon
Cirebon merupakan kota pelabuhan, perdagangan, industri, dan pariwisata budaya di Jawa Barat. Sebenarnya dari kategori untuk Cirebon tersebut dapat disimpulkan
bahwa dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu sebagai kota Masa Lalu dan Kota Masa Kini. Kota Masa Lalu merupakan kota pelabuhan dan kota perdagangan,
sedangkan Kota Masa Kini adalah Cirebon sebagai kota industri dan pariwisata
budaya.
Cirebon sebagai Kota Pelabuhan diperkuat dengan adanya sumber dari portugis, sekitar tahun 1513 yang dirangkum dalam catatan Tome Pires yang menyebut
Cirebon dengan “Chorobon”. Menurut catatan Tome Pires tersebut, Cirebon adalah sebuah pelabuhan yang indah dan selalu ada empat sampai lima kapal yang
berlabuh disana. Disamping sumber dari Portugis, istilah Cirebon terdapat pada sumber Belanda
abad 16, yang disebut sebagai “Charaboon”.
Gambar II.1 Tome Pires Sumber:http:www.letraherido.comimagesimagenes20exploradoresagallanes.
jpg Diakses 06 Desember 2015
Cirebon sebagai kota perdagangan terungkap dalam manuskrip Purwaka Caruban Nagari. bahwa sejak abad XIV, wilayah Cirebon sudah menjadi pusat