Faktor Keamanan TINJAUAN PUSTAKA

penurunan yang masih dalam batas toleransi. Jika penurunan berjalan lambat, semakin besar kemungkinan struktur untuk menyesuaikan diri terhadap penurunan yang terjadi tanpa adanya kerusakan strukturnya oleh pengaruh rangkak creep. Oleh karena itu, dengan alasan tersebut, kriteria penurunan pondasi pada tanah pasir dan pada tanah lempung berbeda. Karena penurunan maksimum dapat diprediksi dengan ketetapan yang memadai, umumnya dapat diadakan hubungan antara penurunan diizinkan dengan penurunan maksimum. Dimana syarat perbandingan penurunan yang aman yaitu : S total ≤ S izin S izin = 10 . D ............................................................................. ....2.44 dimana : D = Diameter tiang

2.15. Faktor Keamanan

Untuk memperoleh kapasitas ujung tiang, maka diperlukan suatu angka pembagi kapasitas ultimit yang disebut dengan faktor aman keamanan tertentu. Faktor keamanan ini perlu diberikan dengan maksud : 1. Untuk memberikan keamanan terhadap ketidakpastian metode hitungan yang digunakan; 2. Untuk memberikan keamanan terhadap variasi kuat geser dan kompresibilitas tanah; 3. Untuk meyakinkan bahwa bahan tiang cukup aman dalam mendukung beban yang bekerja; 4. Untuk meyakinkan bahwa penurunan total yang terjadi pada tiang tunggal atau kelompok tiang masih dalam batas – batas toleransi; Universitas Sumatera Utara 5. Untuk meyakinkan bahwa penuruna n tidak seragam diantara tiang-tiang masih dalam batas-batas toleransi; Sehubungan dengan alasan butir 4 dari hasil banyak pengujian - pengujian beban tiang, baik tiang pancang maupun tiang bor yang berdiameter kecil sampai sedang 600 mm, penurunan akibat beban kerja working load yang terjadi lebih kecil dari 10 mm untuk faktor aman yang tidak kurang dari 2,5. Besarnya beban bekerja working load atau kapasitas tiang izin dengan memperhatikan keamanan terhadap keruntuhan adalah nilai kapasitas ultimit Q u dibagi dengan faktor aman F yang sesuai. Variasi besarnya faktor aman yang telah banyak digunakan untuk perancangan pondasi tiang, tergantung pada jenis tiang dan tanah berdasarkan data laboratorium sebagai berikut: Q a = 5 , 2 u Q …..………………………….…….......………….…………2.45 Beberapa peneliti menyarankan faktor keamanan yang tidak sama untuk tahanan gesek dinding dan tahanan ujung. Kapasitas izin dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut : Q a = 5 , 1 3 s b Q Q  ………………………………........……………….….2.46 Penggunaan faktor keamanan 1,5 untuk tahanan gesek dinding Q s yang harganya lebih kecil dari faktor keamanan tahanan ujung yang besarnya 3, karena nilai puncak tahanan gesek dinding dicapai bila tiang mengalami penurunan 2 sampai 7 mm, sedang tahanan ujung Q b membutuhkan penurunan yang lebih besar agar tahanan ujungnya bekerja secara penuh. Jadi maksud penggunaan faktor keamanan tersebut adalah untuk meyakinkan keamanan tiang terhadap keruntuhan dengan mempertimbangkan penurunan tiang pada beban kerja yang diterapkan . Universitas Sumatera Utara

BAB III DATA PROYEK

3.1. Data Umum

Data umum dari Proyek Pengembangan Gedung Pendidikan dan Prasarana Serta Sarana Pendukung Politeknik Negeri Medan adalah sebagai berikut : 1. Nama Proyek : Pengembangan Gedung Pendidikan dan Prasarana Serta Sarana Pendukung Politeknik Negeri Medan 2. Pemilik Proyek : Politeknik Negeri Medan 3. Lokasi Proyek : Politeknik Negeri Medan Jl. Almamater No.1 Medan 4. Sumber Dana : Politeknik Negeri Medan 5. Nilai Kontrak : 14.172.790.360,- Belum Termasuk PPN 6. Waktu pelaksanaan : 240 Hari Kalender 7. Masa pemeliharaan : 100 Hari 8. Kontraktor Utama : PT. Pembangunan Perumahan Persero 9. Ready Mix Concrete : Dexton 10. Jenis Pondasi : Tiang Pancang Beton 11. Pile Supplier : PT. Wika Beton 12. Alat Berat : Hydraulic Jack ZYJ – 320T 65 Universitas Sumatera Utara