Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional C 39
sekilas, membaca nyaring. Jenis: membaca intensif, ekstensif,
kritis, bahasa mencari kosa kata dan kalimat-kalimat sumbang,
ejaan. Membaca Verbal, nonverbal grafik, denah, tabel,
dan verbal-nonverbal
C. Uraian Materi
1. Konsep dan Pengertian Membaca
Membaca merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis yang bersifat reseptif. Dengan membaca, seseorang akan dapat memperoleh
informasi, ilmu pengetahuan, dan pengalaman-pengalaman baru yang memungkinkan
orang tersebut
mampu memperluas
daya pikir,
mempertajam pandangan, dan memperluas wawasannya. Membaca bukanlah
sekadar menyuarakan
lambang-lambang tertulis
tanpa mempersoalkan rangkaian kata-kata atau kalimat yang dilafalkan dipahami
atau tidak, melainkan lebih dari itu. Kegiatan membaca bukan hanya kegiatan mekanis saja, melainkan juga merupakan kegiatan menangkap
maksud dari kelompok-kelompok kata yang bermakna. Pada hakikatnya, aktivitas membaca terdiri atas dua bagian, yaitu membaca
sebagai proses dan membaca sebagai produk. Membaca sebagai proses mengacu pada aktivitas fisik dan mental, sedangkan membaca sebagai
produk mengacu pada konsekuensi dari aktifitas yang dilakukan pada saat membaca. Proses membaca sangat kompleks dan rumit karena melibatkan
beberapa aktifitas, baik berupa kegiatan fisik maupun kegiatan mental. Proses membaca terdiri atas beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut adalah:
1 aspek sensori, yaitu kemampuan untuk memahami simbol-simbol tertulis, 2 aspek perseptual, yaitu kemampuan untuk menginterpresentasikan apa
yang dilihat sebagai simbol, 3 aspek skemata, yaitu kemampuan menghubungkan informasi tertulis dengan struktur pengetahuan yang telah
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional C 40
ada, 4 aspek berpikir, yaitu kemampuan membuat inferensi dan evaluasi dari materi yang dipelajari, dan 5 aspek afektif, yaitu aspek yang
berkenaan dengan minat pembaca yang berpengaruh terhadap kegiatan membaca.
Aktivitas membaca
membutuhkan kompetensikemampuan
bahasa, kecerdasan tertentu, dan referen kehidupan yang luas. Pada saat kita aktif
membaca, referen kehidupan, intelektualitas, dan perbendaharaan kata kita juga meningkat, artinya semakin aktif kita membaca akan semakin tinggi
pengetahuan yang kita dapatkan. Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, dan memahami
makna bacaan. Membaca merupakan keterampilan berbahasa yang berhubungan dengan
keterampilan berbahasa yang lain. Membaca merupakan suatu proses aktifyang bertujuan dan memerlukan strategi. Hal ini didukung oleh
beberapa definisi berikut. Hodgson dalam Tarigan, 2008:7 mengemukakan bahwa membaca ialah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media bahasa tulis.
Depdikbud 1985:11 menuliskan bahwa membaca ialah proses pengolahan bacaan secara kritis dan kreatif yang dilakukan dengan tujuan memperoleh
pemahaman yang bersifat menyeluruh tentang bacaan itu, dan penilaian terhadap keadaan, nilai, fungsi, dan dampak bacaan itu. Definisi ini
sesuaidengan membaca pada tingkat lanjut, yakni membaca kritis dan membacakreatif.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa membaca adalah proses pengucapan tulisan untuk mendapatkan isinya. Pengucapan
tidak selalu
dapat didengar,
misalnya membaca
dalam hati.
Selanjutnya,membaca merupakan aktivitas yang tidak bisa dilepaskan dari menyimak,berbicara, dan menulis. Sewaktu membaca, pembaca yang baik
akanmemahami bahan
yang dibacanya.
Selain itu,
dia bisa
mengomunikasikan hasil membacanya secara lisan atau tertulis. Dengan demikian, membaca merupakan keterampilan berbahasa yang berkaitan
dengan keterampilan berbahasa lainnya. Jadi, membaca merupakan salah
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional C 41
satu keterampilan berbahasa, proses aktif, bertujuan, serta memerlukan strategi tertentu sesuai dengan tujuan dan jenis membaca.
2. Tujuan Membaca