tersebut ada karena untuk suatu alasan. Orang membentuk kelompok untuk mencapai tujuan yang tidak dapat mereka capai
sendiri. Yang menjadi pertanyaan apakah kelompok tetap ada tanpa adanya tujuan yang menguntungkan yang berusaha dicapai oleh
para anggotanya? Freeman, pada awal tahun 1936, mengatakan bahwa orang-orang membentuk kelompok untuk mencapai tujuan
umum.
b. Ketergantungan
Kelompok dapat diartikan sebagai kumpulan orang-orang yang bergantung dalam beberapa hal. Setiap kelompok indvidu
bukanlah kelompok
sebelum ada
sebuah pristiwa
yang mempengaruhi mereka satu sama lain. Zanden menyatakan
kelompok adalah sekumpulan individu yang memiliki perasaan senasib, sehingga perasaan yang satu dapat dirasakan oleh anggota
lain. Ketergantungan ini memang berbeda antara satu anggota dengan anggota yang lainnya, walaupun diakui bahwa keeratan
keanggotaan kelompok tergantung dari tingkat ketergantungan anggota satu dengan anggota yang lainnya.
c. Interaksi antar Individu
Kelompok dapat diartikan sebagai sejumlah individu yang berinteraksi satu sama lain, sehingga kelompok tidak ada sebelum
adanya interaksi. Homans menyatakan kelompok adalah sejumlah individu yang melakukan komunikasi selama jangka waktu tertentu
secara langsung
tanpa melalui
perantara. Definisi
ini
mendeskripsikan pengertian kelompok berdasarkan yang dilihat oleh teori ketergantungan. Bedanya teori ketergantungan dilihat dari
sudut vertikal, sedangkan teori interaksi Homans melihat dari sudut horizontal yang menitik beratkan pada jaringan-jaringan sosial yang
sekaligus berfungsi sebagai media interaksi dan perekat kelompok.
d. Persepsi Keanggotaan
Kelompok dapat diartikan sebagai suatu kesatuan sosial yang terdiri dari dua orang atau lebih yang menganggap diri mereka
berada dalam suatu kelompok. Para anggota kelompok masuk ke dalam kelompok kerena memiliki persepsi sendiri tentang kelompok
itu. Interaksi di dalam kelompok, terutama tatap muka, akan menimbulkan makna tersendiri. Makna tadi ditangkap melalui indra
yang berproses melalui persepsi. Menangkap impresi-impresi melalui persepsi akan dapat melahirkan prilaku kelompok oleh
individu sebagai anggota kelompok.
e. Hubungan Terstruktur
Kelompok diartikan sebagai sekumpulan individu yang interaksinya tersusun oleh serangkaian peran dan norma-norma. Hal
ini sesuai dengan para ahli sosiologi yang memandang kelompok sama dengan organisasi. Sehingga para ahli tersebut beranggapan
bahwa sesuatu itu dapat dikatakan sebagai kelompok Soekanto apabila:
1 Setiap anggota harus sadar bahwa dia merupakan bagian dari
kelompok.