Berdasarkan respon yang ditunjukkan pada Gambar.2.8 dapat ditentukan respon mekanikberupa tegangan normal dan regangan akibat beban tekan statik.
Polymeric foamdengan massa jenis yang rendah merupakan jenis material baru yangbanyak diaplikasikan untuk keperluan keteknikan. Polymeric
foamdigunakan sebagaiperedam energi impak, seperti: pelindung pada sebuah kemasan, struktur ringan padapanel berlapis, dan lain-lain. Polymeric foamdapat
dimanfaatkan secara efisien jikasifat-sifat polymeric foamtelah diketahui sesuai dengan aplikasinya.Walaupunpemanfaatan polymeric foammasih dimanfaatkan
sebagai bahan sampingan tetapi respon polymeric foamyang menunjukkan kegagalan dan kekuatannya mutlakdiperlukan.
2.4.4. Respon Material Akibat Beban Tekan Statik Brazilian
Pada uji tekan statik brazilian diperoleh respon yaitu terjadinya deformasi atau penjalaran yang cepat terjadi pada bagian atas dan bawah spesimen hingga
spesimen mengalami keretakan dengan retak rapuh. Untuk mengoptimalkan produk tersebut perlu diketahuikarakteristik material penyusunnya akibat beban
tekan statikbrazilian. Karakteristik suatu spesimen harus terukur, untuk itu perlu suatu pengujian tekan statik terhadap material tertentuagar karakteristik dapat
diketahui. Karakteristik dapat diketahui dari respon yangdialami oleh material. Respon diakibatkan oleh adanya gangguan disturbance yangdiberikan terhadap
sebuah sistem, sepertigaya, temperatur, dan lain-lain.Didalam uji tekan statik, gaya yang diberikan ditunjukkan pada Gambar. 2.9.
a b
Gambar 2.7.
Pengujianbrazilian pada spesimen a
Sebelum pengujian b.Setelah pengujian
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan respon yang ditunjukkan pada Gambar.2.9 dapat ditentukan respon mekanikberupa tegangan normal dan regangan akibat beban tekan
statikbrazilian.
2.4.5. Persamaan tegangan-Regangan
Sebuah batang komposit atau selinder yang dikenai beban tekan akan mengalami perubahan panjang yang disertai pengurangan luas penampang pada
daerah elastis material. Adapun kurva tegangan – regangan akibat beban tekan
dapat ditunjukkan pada Gambar 2.8
Gambar 2.8.Kurva tegangan – regangan.
Dalam penelitian ini terdapat bahan yang mengalami deformasi plastis jika terus diberikan tegangan dan bahan ini tidak akan berubah kebentuk semula.
Biasanya material teknik terjadi pada daerah elastis yang hampir berimpitan dengan batas proposionalistik.
Perubahan panjang ini disebut sebagai regangan teknik.
ε
eng
., yang didefinisikan sebagai perubahan panjang yang terjadi akibat perubahan statik
∆L terhadap panjang batang mula-mula L
.Tegangan yang dihasilkan pada proses ini
disebut dengan tegangan teknik σ
eng
, dimana didefinisikan sebagai nilai
Universitas Sumatera Utara
pembebanan yang terjadi F pada suatu luas penampang awal A . Tegangan
normal tesebut akibat beban tekan statik dapat ditentukan berdasarkan persamaan2.2
Regangan akibat beban tekan statik dapat ditentukan berdasarkan persamaan 2.3.
L L
∆ =
ε 2.3
Dimana
= ∆L
L-L
Keterangan : ε = Regangan akibat beban tekan statik
L = Perubahan panjang spesimen akibat beban tekan mm L
o
= Panjang spesimen mula-mula mm
Pada prakteknya nilai hasil pengukuran tegangan pada suatu pengujian tarik dan tekan pada umumnya merupakan nilai teknik. Regangan akibat beban
tekan yang terjadi, panjang akan menjadi berkurang dan diameter pada spesimen akan menjadi besar, maka ini akan terjadi deformasi plastis.
2.4.6. Hubungan Tegangan – Regangan