26
t=jumlah kelompok perlakuan konsentrasi r=jumlah pengulangan
Dengan t=6 maka: t-1r-
1≥15 6-1r-
1≥15 5r-
5 ≥ 15 5r ≥ 20
r ≥ 4 Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dilakukan 4 kali pengulangan.
3.8.1.2 Sterilisasi Alat dan Bahan
Seluruh alat yang akan digunakan sebelumnya dicuci bersih, dikeringkan dan dibungkus dengan kertas kemudian disterilisasi di dalam
autoclave selama 15 menit sampai menunjukkan tekanan sebesar 15 dynecm3 1 atm dengan suhu sebesar 121
o
C.
19
3.8.1.3 Persiapan Sampel
Biji papaya diperoleh dari tukang penjual buah di daerah Meruya sehingga didapatkan biji pepaya kering sebanyak 1 kg. Biji pepaya
dideterminasi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Bogor untuk
memastikan kebenaran spesies tanaman yang akan digunakan.
3.8.1.4 Pembuatan Ekstrak Biji Pepaya
Pembuatan ekstrak biji pepaya dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik BALITRO Bogor menggunakan metode maserasi
dengan pelarut etanol 96. Dari 1 kg biji pepaya kering diperoleh ekstrak sebanyak 4,2 gram.
3.8.1.5 Pembuatan KulturBakteri Escherichia coli
Pembuatan stok bakteri ini dilakukan untuk memperbanyak bakteri, dengan cara menginokulasikan 1 ose biakan murni bakteri Escherichia coli
yang berasal dari laboratorium FKIK UIN Syarif Hidayatullah ke atas
27
permukaan media Mueller Hinton Agar, kemudian diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 37°C di dalam inkubator.
15
3.8.1.6 Pembuatan Variabel Konsentrasi Ekstrak Biji Pepaya
Stok ekstrak biji pepaya akan dibuat dalam berbagai konsentrasi yaitu konsentrasi 5, 25, 50, dan75 dengan larutan etanol 96 sebagai
pelarut. Etanol 96 digunakan sebagai kontrol negatif dan antibiotik amoxycillin 25 ug sebagai kontrol positif, sehingga seluruhnya berjumlah 6
variabel. Penelitian ini dikerjakan sebanyak 4 kali pengulangan. Cakram uji kosong dimasukkan ke dalam masing-masingkonsentrasi larutan ekstrak biji
pepaya selama 15-30 menit. Kemudian masing-masing cakram disk yang telah direndam dimasukkan ke dalam 4medium Mueller Hinton Agar 1 cawan petri
akan berisi 4 cakram disk kosong, kontrol negatif dan amoxycillin 25 ug sebagai kontrol positif yang akan digunakan dalam tahap pengujian
selanjutnya.
15
3.8.1.7 Tahap Pengujian Pengaruh Ekstrak Biji Pepaya terhadap Escherichia
coli.
15
1 ose bakteri Escherichia coli dari medium Endo Agar diambil dan campurkan kedalam NaCl 0.9 kemudian dihomogenkan menggunakan
vortex. Suspensi bakteri kemudian disamakan kekeruhannya dengan larutan standar 0.5 Mc Farlan. Suspensi bakteri yang telah disamakan kekeruhannya
tersebut kemudian dioleskan menggunakan kapas lidi steril secara merata di permukaan media Mueller Hinton Agar. Larutan ekstrak 100 diencerkan
menggunakan pelarut etanol 96 sehingga didapatkan konsentrasi 5, 25, 50, dan 75. Cakram disk kosong direndam kedalam konsentrasi larutan
ekstrak selama 15-30 menit kemudian diletakkan di atas permukaan medium agar secara steril didalam laminar air flow. Cawan petri yang telah berisi
bakteri dan cakram kosong yang telah direndam pada larutan ekstrak kemudian diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37
o
C. Zona terang yang berada di sekitar cakram menggunakan penggaris.
28
3.9. Pengolahan dan Analisa Data
Pengolahan dan Analisa data dilakukan dengan menggunakan program SPSS untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang bermakna dari masing-
masing cakram uji yang telah berisi ekstrak biji pepaya dengan konsentrasi 5, 25, 50, 75, kontrol negatif serta kontrol positif dalam menghambat
pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Penelitian ini menggunakan analisis data berupa uji hipotesis komparatif
variabel numerik berdistribusi normal lebih dari dua kelompok tidak berpasangan sehingga digunakan metode One Way ANOVA. Jika distribusi
data yang didapatkan tidak normal maka uji One Way ANOVA tidak dapat dilakukan, maka yang dilakukan adalah uji nonparametrik berupa uji Kruskall-
Wallis.
15 22
Analisis Post Hoc menggunakan uji Mann-Whitney dilakukan untuk menentukan konsentrasi mana yang memiliki kebermaknaan.
15 22
29
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 Pembuatan Ekstrak Biji Pepaya
Carica papaya L
Biji pepaya yang merupakan bahan dasar untuk pembuatan ekstrak diperoleh dari penjual buah keliling di Meruya Jakarta Barat. Biji pepaya tersebut
dideterminasi di Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Bogor. Hasil uji determinasi tersebut menunjukkan tanaman
tersebut merupakan spesies Carica papaya L Lampiran 1
Gambar 4.1 Ekstrak Biji Pepaya Proses ekstraksi biji pepaya dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Rempah
dan Obat BALITRO Bogor dengan sertifikasi yang dikeluarkan oleh institusi tersebut Lampiran 2. Secara rinci tahapan ekstraksi dimulai dengan
pencucian biji pepaya segar kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari. Biji pepaya yang telah kering kemudian diekstrak melalui proses maserasi
dengan pelarut etanol 96.
21
Maserasi adalah proses ekstraksi yang dilakukan dengan cara merendam serbuk kering bahan yang akan diekstrak dengan
pelarut yang akan digunakan dengan beberapa kali pengadukan pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya.
21
Dari 1 kg biji pepaya kering