6
2.1.3. Manfaat Biji Pepaya
Carica papaya termasuk kedalam famili Caricaceae yang beberapa spesies diantaranya banyak digunakam untuk mengatasi berbagai penyakit. Carica
papaya memiliki khasiat farmakologis yang cukup banyak. Semua bagian dari pepaya memiliki khasiatnya masing-masing. Pepaya, selain mengandung vitamin
seperti vitamin C dan vitamin E yang merupakan antioksidan, vitamin A dan vitamin B, juga mengandung berbagai mineral seperti magnesium dan kalium.
Pepaya juga merupakan tanaman yang tinggi akan serat sehingga membantu melancarkan sistem pencernaan.
3
Biji pepaya yang hitam ini memiliki rasa yang tajam dan agak pedas, biasanya dapat digunakan sebagai pengganti lada hitam.
2
Biji pepaya memiliki manfaat yang lebih besar dalam bidang medis dibandingkan dengan daging
buahnya karena memiliki kemampuan antibakteri dan ampuh melawan beberapa spesies bakteri antara lain bakteri Escherichia coli, Salmonella sp, dan
Staphylococcus sp.
2
Biji pepaya, selain memiliki kemampuan sebagai antibakteri juga memiliki manfaat sebagai anti parasit, terutama parasit usus. Selain itu, biji
pepaya juga dipercaya memiliki khasiat untuk melindungi ginjal dari toksin penyebab gagal ginjal dan dapat juga membunuh trofozoit Trichomonas
vaginalis.
9
Menurut Erindyah dan Maryati 2002, senyawa didalam minyak atsiri biji pepaya yang memiliki efek antibakteri adalah senyawa terpenoid.
3
Menurut Cowan 1999 senyawa terpenoid dapat bereaksi dengan porin yang merupakan
protein transmembran pada membran luar dinding sel bakteri membuat ikatan polimer kuat sehingga porin akan mengalami kerusakan. Kerusakan porin yang
terjadi akan mengganggu proses keluar masuknya substansi sehingga permeabilitas dinding sel bakteri akan menurun. Menurunnya permeabilitas
dinding sel bakteri akan menyebabkan sel bakteri kekurangan nutrisi sehingga pertumbuhan bakteri terhambat atau mati.
3
Senyawa lain yang memiliki aktivitas antibakteri pada ekstrak biji pepaya adalah alkaloid karpain. Karpain merupakan alkaloid yang memiliki cincin
7
laktonat dengan 7 kelompok rantai metilen yang ampuh untuk menghambat kinerja beberapa mikroorganisme.
4
Karpain dapat mencerna protein dari mikroorganisme dan mengubahnya menjadi pepton.
4
Pepaya juga mengandung flavonoid.
4
Senyawa ini juga dilaporkan memiliki daya antibakteri dengan mendenaturasi protein sel bakteri dan merusak membran selnya.
4
2.1.4. Mekanisme Antibiotik terhadap Mikroorganisme
Antibiotik, awalnya dikenal dengan nama antibiosis yang artinya adalah substansi
yang dapat
menghambat pertumbuhan
mikroorganisme.
10
Mikroorganisme dalam perkembangannya dibedakan menjadi bakteri, fungi, protozoa, dan cacing. Antibiotik dapat diklasifikasikan berdasarkan spektrumnya,
mekanisme aksi, strain penghasil, cara biosintesis, maupun struktur biokimianya. Berdasarkan spektrumnya, antibiotik dapat dibedakan menjadi antibiotik dengan
spektrum luas yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri gram positif maupun gram negatif, dan antibiotik dengan spektrum sempit yang hanya dapat
menghentikan pertumbuhan bakteri spesifik pada gram negatif atau positif saja. Berdasarkan mekanisme aksinya, antibiotik dapat dibedakan menjadi
10
: 1. Antibiotik yang menghambat sintesis dinding sel
Antibiotik ini bekerja dengan merusak lapisan peptidoglikan penyusun dinding sel bakteri. Contoh antibiotik yang bekerja dengan
cara ini antara lain adalah golongan penisilin, monobaktam, sefalosporin, karbapenem, basitrasin, vankomisin, dan isoniazid.
2. Antibiotik yang merusak membran plasma Membran plasma bersifat semi permeabel. Fungsi dari membran
plasma adalah untuk mengendalikan trasport metabolit keluar masuk sel. Fungsi ini dapat terganggu jika strukturnya mengalami kerusakan.
Antibiotik jenis ini bekerja dengan merusak struktur membran plasma sehingga terjadi gangguan fungsi dan akhirnya akan membunuh
mikroorganisme tersebut. Antibiotik jenis ini biasanya berasal dari golongan polipeptida seperti polimiksin B, amfoterisin B, mikonazol
dan ketokonazol.