Tinjauan Tentang Obat .1 Paclitaxel

sel kanker, tetapi membunuh sel sehat juga. Kemoterapi diberikan dalam beberapa siklus, kebanyakan wanita yang menderita kanker ovarium menerima kemoterapi selama 6 bulan setelah operasi mereka. 3. Radiasi Terapi dengan menggunakan radiasi bisa disebut sebagai radioterapi menggunakan sinar-X energi tinggi, atau jenis lain dari radiasi, untuk membunuh sel kanker dan menghentikan pertumbuhan kanker tersebut. Radiasi bukan merupakan bagian dari rencana pengobatan pertama untuk wanita yang menderita kanker ovarium. Tetapi cara ini dapat digunakan apabila sel kanker kembali. 4. Terapi Hormon Beberapa jenis kanker ovarium memerlukan hormon untuk tumbuh. Dalam hal ini, terapi hormon dapat menjadi pilihan pengobatan. Terapi hormon menghilangkan hormon wanita atau menghambat aksinya sebagai cara untuk mencegah sel kanker mendapatkan atau menggunakan hormon yang mereka butuhkan untuk tumbuh. Terapi hormon biasanya digunakan dalam bentuk pil, tetapi dapat juga diberikan secara suntikan. 2.2 Tinjauan Tentang Obat 2.2.1 Paclitaxel Paclitaxel merupakan zat yang berkhasiat sebagai antikanker yang pertama kali ditemukan yang diproduksi oleh mikroba endofit. Paclitaxel merupakan senyawa diterpenoid yang didapatkan dalam tanaman Taxus. Senyawa yang dapat mempengaruhi molekul tubulin dalam proses pembelahan sel-sel kanker ini, Universitas Sumatera Utara umumnya diproduksi oleh endofit Pestalotiopsis microspora, yang diisolasi dari tanaman Taxus andreanae, Taxus brevifolia, dan Taxus wallichiana Radji, 2005. Paclitaxel merupakan antikanker yang termasuk inhibitor mikrotubulus. Zat ini bekerja dengan menghambat pembelahan DNA menjadi dua sel anak dengan mempengaruhi keseimbangan bentuk polimer dan depolimer mikrotubulus, sehingga terjadi efek sitotoksik. Efek samping dari paclitaxel adalah neutropenia, hipersensitivitas, demam, mual dan muntah Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, 2009.

2.2.2 Carboplatin

Carboplatin merupakan analog cisplatin, yaitu senyawa kompleks yang mengandung platinum yang bekerja sebagai sitotoksik pengalkil. Sitotoksik pengalkil bekerja dengan cara mengikat gugus alkil ke DNA atau merusak DNA dengan membentuk jembatan silang yang mengikat antar atom-atom dalam DNA atau menginduksi pemisahan nukleotida yang menyebabkan mutasi Yayasan Karsa Info Kesehatan, 2011. Obat ini terutama digunakan pada kanker testis dan ovarium yang sudah tersebar. Pada kanker ovarium, kombinasi carboplatin + siklofosfamid + paclitaxel dianggap sebagai pilihan pertama. Begitu pula digunakan pada jenis-jenis tumor lain. Efek samping yang sering terjadi adalah nausea dan muntah-muntah hebat, juga dapat merusak fungsi ginjal dan telinga Tan dan Rahardja, 2007.

2.2.3 Deksametason

Deksametason adalah glukokortikoid sintetik dengan aktivitas imunosupresan dan anti-inflamasi. Sebagai imunosupresan, deksametason bekerja dengan menurunkan respon imun tubuh terhadap stimulasi rangsangan. Aktivitas anti- Universitas Sumatera Utara inflamasi deksametason dengan jalan menekan atau mencegah respon jaringan terhadap proses inflamasi dan menghambat akumulasi sel yang mengalami inflamasi, termasuk makrofag dan leukosit pada tempat inflamasi Anonim, 2014. Deksametason injeksi banyak digunakan untuk pasien-pasien darurat di rumah sakit dan untuk menghilangkan efek samping dari obat kemoterapi seperti merkaptopurin yang mengakibatkan mual Anonim, 2014. Efek samping dari deksametason dan kortikosteroid lainnya seperti prednison adalah pengeroposan tulang, peningkatan berat badan, moon facemuka tembam, buffalow hum atau penggemukan punggung atau punggung tebal seperti kerbau, gangguan hati dan gangguan ginjal, serta pertumbuhan rambut yang tidak pada tempatnya. Dan yang berbahaya bila terjadi cushing syndrome Anonim, 2014.

2.2.4 Difenhidramin

Difenhidramin merupakan antihistamin yang termasuk derivat etanolamin. Zat ini memiliki daya kerja antikolinergis dan sedatif yang agak kuat. Di samping daya antikolinergis dan sedatif yang kuat, antihistamin ini juga bersifat spasmolitis, antiemetis, dan antivertigo Tan dan Rahadja, 2007

2.2.5 Ondansetron

Senyawa karbazol ini adalah antagonis-serotonin selektif dari reseptor- 5HT 3 . Bekerja antiemetis kuat dengan melawan refleks muntah dari usus halus dan stimulasi CTZ, yang keduanya diakibatkan oleh serotonin. Efeknya dapat diperkuat dengan pemberian dosis tunggal deksametason sebelum kemoterapi dimulai. Selain pada kemoterapi dan radioterapi juga sering diberikan untuk profilaksis setelah pembedahan ginekologi. Efek sampingnya berupa nyeri kepala, obstipasi, rasa panas di muka dan perut bagian atas Tan dan Rahardja, 2007. Universitas Sumatera Utara Ondansetron tidak efektif untuk pengobatan motion sickness. Pada pemberian oral, obat ini diabsorpsi secara cepat. Kadar maksimum tercapai setelah 1-1,5 jam, terikat protein plasma sebanyak 70-76, dan waktu paruh 3 jam. Ondansetron dieliminasi dengan cepat dari tubuh. Metabolisme obat ini terutama secara hidroksilasi dan konjugasi dengan glukuronida atau sulfat dalam hati. Ondansetron digunakan untuk pencegahan mual dan muntah yang berhubungan dengan operasi dan pengobatan kanker dengan radioterapi dan sitostatika. Ondansetron biasanya ditoleransi dengan baik. Keluhan yang umum ditemukan ialah konstipasi. Gejala lain dapat berupa sakit kepala, flushing, mengantuk dan gangguan saluran cerna Dewata dan Louisa, 2007.

2.2.6 Ranitidin

Ranitidin menghambat reseptor H 2 secara selektif dan reversibel. Perangasangan reseptor H 2 akan merangsang sekresi asam lambung, sehingga pada pemberian ranitidin sekresi asam lambung dihambat. Bioavaibilitas oral ranitidin sekitar 70, sama dengan setelah pemberian IV atau IM. Ikatan protein plasmanya hanya 20. Absorpsi ranitidin diperlambat oleh makanan, sehingga ranitidin diberikan bersama atau segera setelah makan dengan maksud untuk memperpanjang efek pada periode setelah makan Dewata, 2011. Universitas Sumatera Utara

BAB III PENATALAKSANAAN