Instalasi Central Sterilization Supply Department CSSD

- lalu, perawat ruangan menyerahkan kuitansi asli kepada keluarga pasien dan dilakukan penagihan biaya obat langsung bagi pasien umum. Sedangkan pasien PBI dan pasien Non – PBI tidak dipungut biaya.

3.5 Instalasi Central Sterilization Supply Department CSSD

Central Sterilization Supply Department CSSD atau Instalasi Pusat Pelayanan Sterilisasi merupakan satu unitdepartemen dari rumah sakit yang menyelenggarakan proses pencucian, pengemasan dan sterilisasi terhadap semua alat atau bahan yang dibutuhkan rumah sakit dalam merawat melakukan tindakan kepada pasien dalam kondisi steril. Instalasi CSSD dipimpin oleh seorang apoteker sebagai kepala instalasi yang bertanggung jawab langsung kepada direktur RSUD dr. Pirngadi Kota Medan. Latar belakang berdirinya CSSD di rumah sakit adalah: - Besarnya angka kematian akibat infeksi nosokomial, - Kuman mudah menyebar, mengkontaminasi benda dan menginfeksi manusia di lingkungan rumah sakit, dan - Merupakan salah satu pendukung jaminan mutu pelayanan rumah sakit akan peran dan fungsi CSSD sangat penting. Tujuan dibentuknya CSSD di rumah sakit adalah: - Mengurangi infeksi nosokomial dengan menyediakan peralatan yang telah mengalami penyortiran, pencucian dan sterilisasi yang sempurna, - Memutuskan mata rantai penyebaran kuman di lingkungan rumah sakit, dan - Menyediakan dan menjamin kualitas sterilisasi produk yang dihasilkan. Fungsi CSSD di rumah sakit adalah: Universitas Sumatera Utara - Menyediakan peralatan dan bahan steril untuk tindakan medis dan penunjang medis, - Tempat dilakukan proses desinfeksi, sterilisasi alat dan bahan habis pakai steril, - Mendistribusikan alat dan bahan habis pakai steril, dan - Mendokumentasikan semua kegiatan harian jumlah instrumen atau jumlah bahan habis pakai yang disterilkan. Sistem pelayanan yang dilakukan dibagi atas 2 kelompok yaitu: a. sistem titipan Menerima alat kesehatan yang belum steril dari ruangan untuk disterilkan di CSSD, kemudian menyerahkannya kembali kepada ruangan yang bersangkutan dalam keadaan steril. b. sistem distribusi Memproses penyediaan kebutuhan alat atau perlengkapan bedah dimulai dari pencucian, pengeringan, pengepakan, sterilisasi, penyimpanan dan pendistribusian. Melayani kebutuhan alat bedah steril untuk ruangan IBS Instalasi Bedah Sentral, KBE Kamar Bedah Emergensi, kamar bedah THT, kamar bedah mata dan kamar bedah kulit. Kegiatan sterilisasi yang dilakukan di CSSD dilakukan dengan beberapa tahap yaitu: - Barang titipan dari poliklinik dan ruangan di bawa ke instalasi CSSD. - Bahan linen seperti baju operasi, masker, topi, kasa, dan bahan-bahan cotton lainnya dikirim ke ruang dekontaminasi yaitu tempat menerima barang-barang kotor di CSSD. Linen kotor di cuci di bagian laundry kemudian dilakukan pengepakan lalu di sterilkan di autoclave pada suhu 132 o C selama 15 menit. Universitas Sumatera Utara Setelah disterilkan kemudian alat dan bahan di distribusikan ke poliklinik atau ruangan yang membutuhkannya. - Alat-alat instrument seperti pinset, tangkai pisau bedah, - Hanschoon, catheter dan bahan yang terbuat dari karet lainnya dibawa ke ruang dekontaminasi. Kemudian di cuci dengan larutan aniosyme lalu dibersihkan dengan air mengalir untuk membuang darah yang melekat, dikeringkan di alat ultrasonic, ditaburkan talkum dan diberi tanda indicator paper. Sterilkan pada suhu 132 daun pisau bedah, dan gunting bedah, dicuci secara manual, kemudian dicuci lagi dengan menggunakan mesin ultrasonik. Setelah itu, dilakukan pengepakan lalu disterilkan di autoclave. Setelah disterilkan kemudian alat dan bahan di distribusikan ke poliklinik atau ruangan yang akan membutuhkannya. o C selama 15 menit, dan didistribusikan ke bagian yang membutuhkan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PEMBAHASAN