Aktivitas Ritual dan Pengalaman Keberagamaan Dalam Perayaan Sekaten Tradisi Nyumbang Dalam Masyarakat Desa Tamantirto ditulis oleh : Ari

9 Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, ternyata telah terjadi perubahan berkaitan dengan tradisi nyumbang. Tradisi nyumbang yang pada hakekatnya merupakan bentuk tolong-menolong antar warga masyarakat yang tentunya didasari oleh perasaan ikhlas serta azas sukarela, ternyata tradisi nyumbang tersebut berubah menjadi suatu kewajiban yang mau tidak mau harus dilaksanakan atau dipenuhi, sehingga muncul kesan adanya unsur keterpaksaan. Hal tersebut diperparah lagi dengan banyaknya hajatanselamatan yang mengiringi daur hidup kehidupan masyarakat yang di dalamnya terdapat aktivitas sumbang menyumbang. Dengan adanya tradisi nyumbang tersebut ternyata malah memberatkan serta merepotkan masyarakat. Akan tetapi, walaupun tradisi tersebut memberatkan masyarakat, sangatlah susah untuk merubahnya. Hal tersebut antara lain disebabkan oleh adanya kontrol sosial yang kuat berupa gunjingan serta penilaian negatif bagi warga masyarakat yang tidak melaksanakan tradisi nyumbang, juga sangat berkaitan dengan gengsi atau martabat. Temuan lain adalah adanya hubungan persamaan antara tradisi nyumbang dan potlatch. 12 Penelitian yang akan dibahas dalam skripsi Kontribusi Tradisi Lokal Terhadap Solidaritas Masyarakat Studi Kasus Tradisi Ngarot di Desa Lelea Indramyu mencoba meneliti bagaimana proses tradisi yang setiap tahunnya dilaksanakan, selain itu akan dibahas aspek sosiologis dari tradisi Ngarot tersebut apakah memiliki pengaruh terhadap berlangsungnya tradisi dan ketika tradisi 12 Ari Prasetiyo, Tradisi nyumbang dalam masyarakat desa Tamantirto, FISIP-UI Program studi : Ilmu Sosiologi 2003. http:www.digilib.ui.ac.idopacthemeslibri2 Di sadur tanggal 08-12-2010 10 mulai luntur apakah aspek sosiologisnya akan tetap berlangsung dan terjaga. Aspek sosiologis tersebut saya tekankan pada nilai solidaritas masyarakatnya, apakah dengan adanya tradisi masyarakat masih mampu hidup bersama-sama dan mampu bergotong royong jika dihadapkan pada pengaruh modernisasi yang didukung oleh kemajuan tekhnologi yang pesat sehingga informasi dari kota menuju desa sangat cepat, sedangkan karakteristik masyarakat kota cenderung bersifat individualis. Apakah teori solidaritas mekanik yang didasarkan pada kesadaran kolektif yaitu rasa totalitas kepercayaan kebersamaan tidak bisa berkembang di dalam masyarakat desa Lelea bisa berlaku. Di lihat dari skripsi dan penelitian diatas, tidak banyak yang melakukan penelitian tentang tradisi yang dikaitkan dengan solidaritas masyarakat. Skripsi Hosnor Chotimah dan Nunung Nurhamidah lebih menenkankan pada prosesi tradisinya saja sedangkan aspek sosiologisnya hanya dibahas sangat sedikit, bahkan Nunung Nurhamidah lebih mengaitkan ke aspek agama. Skripsi Ina Indrawati yang membahas tentang perayaan sekaten lebih membahas pada aspek keberagamaannya, berbeda dengan penelitian etnografi dari Ari Prasetyo yang membahas tentang tradisi nyumbang di desa Tamantirto, Ari Prasetyo banyak sekali mengaitkan tradisi dengan aspek-aspek sosiologis seperti hubungan timbal balik masyarakat, perubahan sosial dan kontrol sosial.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, untuk menghindari pembahasan yang melebar dan untuk mempermudah penulisan, maka dalam skripsi ini penulis membatasi 11 masalah pada hal-hal yang berkaitan dengan tradisi Ngarot dan solidaritas masyarakat. Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah pengaruh tradisi Ngarot terhadap solidaritas masyarakat di Desa Lelea Indramayu? 2. Bagaimana proses dan pelaksanaan upacara Ngarot?

D. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah

1. Untuk mengetahui pengaruh tradisi Ngarot terhadap tingkat solidaritas

masyarakat di Desa Lelea Indramayu.

2. Mengetahui bagaimana proses dan pelaksanaan upacara Ngarot.

Manfaat dari penulisan skripsi ini adalah untuk memberikan sumbangan dan menambah literatur ilmu pengetahuan tentang Tradisi Ngarot di desa Lelea Indramayu bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 12

E. Metodologi Penelitian

1. Metodologi Penelitian

Dalam pembahasan skripsi ini, metode penelitian yang digunakan untuk menganalisa, mengerjakan, atau mengatasi masalah yang dihadapi dalam penelitian adalah dengan melakukan penelitian jenis kualitatif dengan metode deskriptif. Kualitatif di sini, merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari si pelaku yang sedang diamati. Di samping itu teknik pendekatan yang digunakan penelitian ini adalah mengambil studi kasus, yaitu bentuk penelitian yang mendalam tentang aspek lingkungan sosial termasuk manusia didalamnya. 13 Kirk dan Millir mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan kepada manusia dan kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan peristilahannya. 14

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini dari masyarakat desa Lelea Kabupaten Indramayu adalah : b. Kepala Desa Lelea yaitu Bapak Warson c. Ketua Pelaksana upacara tradisi Ngarot yaitu Bapak H. Edy Iriana 13 Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 1997,h. 3 14 Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 3 13 d. Pamong Desa yaitu Bapak SAGI e. Warga yaitu Bapak Kaswara f. Warga yaitu Bapak WARKAN g. Warga yaitu Bapak SARDIAN h. Warga yaitu Ibu Ida

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi, untuk mengamati dan mengumpulkan data tentang proses upacara Ngarot serta pengaruhnya terhadap solidaritas masyarakat Desa Lelea Kabupaten Indramayu Jawa Barat. b. Wawancara adalah suatu mengajukan pertanyaan langsung kepada informan atau narasumber tentang bagaimana proses upacara tradisi Ngarot serta pengaruhnya terhadap solidaritas masyarakat. Pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan dipersiapkan lebih dahulu dan diarahkan kepada informasi- informasi untuk topik yang akan digarap. 15 Adapun model wawancara yang penulis akan gunakan adalah wawancara bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara wawancara bebas dan wawancara terpimpin. Dalam pelaksanaannya, pewawancara membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan. 16 15 Gorys Keraaf, Komposisi, NTT: Nusa Indah, 1994h. 161 16 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998 cet. Ke-2, h.145-146.

Dokumen yang terkait

TRADISI LOKAL SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI SOSIAL DALAM MEMPERTAHANKAN SOLIDARITAS SOSIAL MASYARAKAT DESA TRANSISI (Studi Kasus Tentang Slametan Jumat Legi pada Masyarakat Dusun Bulurejo, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang)

0 7 35

Kontribusi tradisi lokal terhadap solidaritas masyarakat (studi kasus tradisi ngarot di desa lela Indramayu

3 24 87

Aktivitas Komunikasi Dalam Upacara Adat Ngarot Di Desa Lelea Kabupaten Indramayu (Studi Etnografi Komunikasi Upacara Adat Ngarot dalam Melestarikan Budaya Penanaman Padi di Desa Lelea Kabupaten Indaramayu)

0 13 1

Aktivitas Komunikasi Dalam Upacara Adat Ngarot Di Desa Lelea Kabupaten Indramayu (Studi Etnografi Komunikasi Upacara Adat Ngarot dalam Melestarikan Budaya Penanaman Padi di Desa Lelea Kabupaten Indaramayu)

0 5 1

TRADISI AYAM ANGGREM(Studi tentang Relasi Gender dalam Kehidupan Perkawinan Masyarakat Desa Tugu Kabupaten Indramayu)

0 7 74

Tradisi Haul Dan Terbentuknya Solidaritas Sosial (Studi Kasus: Peringatan Haul Kh. Abdul Fattah Pada Masyarakat Desa Siman Kabupaten Lamongan

6 35 77

Peranan Upacara Tradisi Keagamaan Dalam Pengembangan Solidaritas Sosial : studi kasus terhadap masyarakat Kampung Benda Kerep Cirebon.

0 2 21

NILAI BUDAYA ADAT NGAROT KAITANNYA DENGAN “CIVIC CULTURE” SEBAGAI WUJUD PELESTARIAN KEBUDAYAAN INDONESIA : Studi kasus masyarakat lelea Desa Lelea Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu.

5 35 40

Islam dan tradisi lokal : tradisi pernikahan masyarakat Islam di desa Kebonagung Porong Sidoarjo.

0 5 88

Pandangan Masyarakat Mengenai Tradisi Padusan (Studi Kasus Masyarakat Sekitar Cokro, Tulung, Klaten Mengenai Tradisi Padusan)

1 7 106