Definisi dan Karakteristik Concurrent Engineering Tahap-tahap Concurrent Engineering

yang sudah ada dan dapat diterima untuk beberapa criteria dan dibutuhkan solusi baru. Solusi baru ini data dikembangkan melalui pendekatan-pendekatan di atas. Penentuan perancangan design atau perancangan ulang redesign sebenarnya sangat sulit untuk ditentukan. Salah satu karakteristik manusia adalah selalu berusaha menciptakan sesuatu baik alat maupun benda lain untuk membantu kehidupan mereka. Rancangan atau desain diperlukan untuk mewujudkan benda tersebut. Proses pembuatan tidak akan berjalan baik sebelum kegiatan perancangan diselesaikan. Dari hasil perancangan maka diketahui deskripsi rinci dari benda yang akan dibuat. Tujuan dari proses perancangan adalah menghasilkan suatu produk yang yang sesuai dengan kebutuhan manusia. Salah satu caranya adalah perancangan dengan berorientasi terhadap keinginan dan kebutuhan pelanggan.

3.2. Concurrent Engineering

3.2.1. Definisi dan Karakteristik Concurrent Engineering

5 Concurrent Engineering Rekayasa Serempak adalah suatu pendekatan sistematis dalam perancangan secara integrasi dan serempak dari produk dan semua proses yang berkaitan termasuk manufaktur dan pendukungnya. Concurrent Engineering dimaksudkan untuk menyadarkan dan mengingatkan para tenaga-tenaga yang terlibat agar memperhatikan secara komprehensif dan terintegrasi semua elemen 5 Sinulingga, Sukaria. 2009. Perencanaan dan Pengendalian Produksi Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009, h. 330 Universitas Sumatera Utara dalam product life cycle mulai dari konsepsi sampai disposal produk termasuk mutu, biaya, jadwal dan kebutuhan dari pelanggan. Concurrent engineering terdapat semua area fungsional terintegrasi ke dalam fase proses design. Concurrent engineering yang terjadi selama proses perancangan dapat langsung menggambarkan berbagai parameter seperti proses manufaktur, pengujian dan daya guna. Gambar 3.1 mengilustrasikan pendekatan concurrent engineering melalui skema. Fungsi perancangan dan rekayasa diintegrasikan secara berkelanjutan dan didukung dengan pertukaran informasi antar departemen. Design Verify Review Produksi Pengujian Kinerja Pengujian Manufacturing Pelayanan Biaya Mutu Sumber : Chanan S. Syan 1994 Gambar 3.1. Skema Proses Concurrent Engineering Proses pengambilan keputusan diambil mengingat adanya batasan dalam siklus hidup produk Life Cycle Product. Integrasi dari semua yang ada pada proses design akan dapat membantu dalam menemukan dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada tahap perancangan. Tahap perancangan akhir merupakan tahapan Universitas Sumatera Utara akhir dari suatu rancangan yang siap diproduksi, handal, dan tentunya dengan kualitas yang baik.

3.2.2. Tahap-tahap Concurrent Engineering

6 Fase pengembangan produk pada Concurrent Engineering terdiri dari beberapa tahap yang dapat dilihat pada Gambar 3.3. Sumber :Susan Skalak 2002 Gambar 3.2. Fase Pengembangan Produk Pada Concurrent Engineering Project planning phase terdiri dari tiga langkah pengembangan yaitu identifikasi kebutuhan, penjelasan spesifikasi produk, dan rencana pengembangan. 6 Susan Skalak. Implementing Concurrent Engineering in Small Companies. Virginia:Marcel Dekker Inc, 2002, hal : 48-78. Universitas Sumatera Utara Input dalam tahapan ini yaitu responden. Tujuan dari tahapan ini adalah mengembangkan dokumen perencanaan proyek pada fase kedua yakni the conceptual design phase terdiri dari lima langkah dimana fase ini dimulai dengan pendefinisian produk dan fungsi produk. Perbedaan konsep rancangan dikembangkan, model ditampilkan, konsep dievaluasi, dan rancangan terbaik dipilih untuk pengembangan selanjutnya. Fase ini berakhir dengan penyetujuan konsep akhir dari produk. Fase ketiga yaitu the design phase yang merupakan inti dari metodologi pengembangan pada concurrent engineering. Tahap ini memperhitungkan konsep pada fase sebelumnya secara keseluruhan. Rancangan akan berpindah dari kualitatif ke kuantitatif dan iterasi diharapkan terjadi. Fase ini terdiri dari tujuh langkah yaitu penjelasan spesifikasi teknik, perwujudan rancangan, model virtual, ulasan desain, prototipe, detail rancangan, dan verifikasi rancangan.

3.2.3. Empat Dimensi

Dokumen yang terkait

Perbaikan Rancangan Infant Incubator dengan Mengintegrasikan Metode Kano, Quality Function Deployment dan Value Engineering di RSU Kabanjahe

2 71 91

Perbaikan Rancangan Produk dengan Metode Concurrent Function Deployment dan TRIZ

3 100 53

Perbaikan Rancangan Alat Laryngoscope dengan Metode Kansei Engineering, Quality Function Deployment (QFD), dan Value Engineering di RSU Dr. Pirngadi Medan

5 54 57

Perbaikan Rancangan Produk Parabola dengan Menggunakan Concurrent Engineering Tools

3 48 59

Pendekatan Concurrent Engineering Tools pada Proses Perancangan Produk dengan Metode Quality Function Deployment dan Design Structure Matrix

17 194 186

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perbaikan Rancangan Produk dengan Metode Concurrent Function Deployment dan TRIZ

1 1 14

STUDI PENERAPAN CONCURRENT ENGINEERING TOOLS DALAM PERBAIKAN RANCANGAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DAN VALUE ENGINEERING TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

0 1 18

Perbaikan Rancangan Produk Parabola dengan Menggunakan Concurrent Engineering Tools

0 4 24