BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Rendemen selulosa mikrokristal yang diperoleh dalam penelitian ini
sebesar 50 . 2.
Penggunaan konsentrasi HCl dan suhu hidrolisis terbaik yang menghasilkan selulosa mikrokristal yaitu pada konsentrasi HCl 2,5N
pada 75 °C dengan sifat-sifat fisikokimia yang sesuai dengan
persyaratan British pharmacoea 2009 yaitu berbentuk serbuk halus dan berwarna putih, nilai pH 7, nilai zat larut air sebesar 0,2 dan nilai
susut pengeringan sebesar 1,57 . 3.
Hasil karakterisasi dengan menggunakan instrumen FTIR Fourier Transform Infrared menunjukkan bahwa serapan gugus fungsi OH
pada selulosa mikrokristal mengalami penurunan atau semakin rendah 3340 cm
-1
jika dibandingkan dengan serapan gugus fungsi OH pada selulosa TKKSdan
α-selulosa. Serta terdapat regangan CH
2
dari kelompok metoksil aromatik yang terdapat dalam selulosa mikrokristal
mengalami peningkatan absorbansi.Hasil XRD menunjukkan bahwa selulosa mikrokristal berbentuk kristal dengan ditandai dua puncak
maksimum yangrelatif lebih tajam yaitu berada pada sudut 2 θ 20°
dan 22 °. Indeks kristalinitas selulosa mikrokristal pada konsentrasi 2,5
Npada75 °Cadalah sebesar 72,9. Sementara itu hasil SEM
menunjukkan ukuran mikrofibril dari α-selulosa menjadi selulosa
mikrokristal pada HCl 2,5 N 75 °C menjadi semakin kecil.
Universitas Sumatera Utara
5.2 SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disarankan : 1.
Melakukan penelitian lebih lanjut terkait pengaruh suhu dan lama reaksi hidrolisis terhadap karakteristik selulosa mikrokristal yang
dihasilkan. 2.
Pada saat melakukan pengujian organoleptik terhadap warna selulosa mikrokristal sebaiknya menggunakan instrument seperti
lovibond 3.
Menghitung rendemen α-selulosa dan selulosa mikrokristal sebaiknya dihitung berdasarkan mekanisme reaksi hidrolisis yang
terjadi,
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TANAMAN KELAPA SAWIT