Defenisi Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM

Keempat, keputusan Menteri Pendayagunaan BUMNKepala Badan Pembina BUMN No. Kep-216M-PBUMN1999 tanggal 28 September 1999 tentang Program kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL BUMN. Kelima, Keputusan Menteri BUMN No.Kep-236MBU2007 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Dan yang terakhir, Peraturan menteri Negara BUMN No. Per- 05MBU2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.

2.3.2 Defenisi Usaha Mikro Kecil Menengah UMKM

Menurut Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, yang dimaksud dengan Usaha Kecil UK, termasuk Usaha Mikro UMI, adalah entitas usaha yang mempunyai memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000. Sementara itu, Usaha Menengah UM merupakan entitas usaha milik warga negara Indonesia yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp 200.000.000 s.d. Rp 10.000.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan 79 Badan Pusat Statistik BPS memberikan definisi UKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan entitas usaha . 79 Kementerian Negara Koperasi dan UKM. Statistik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM Tahun 2008-2009. Jakarta, 2009. Universitas Sumatera Utara yang memiliki jumlahtenaga kerja 5 sampai dengan 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitias usaha yang memiliki tenaga kerja 20 sampai dengan 99 orang 80 1 Pengusaha yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,00 dua ratus juta rupiah, tidak termasuk tanah. . Adapun yang dimaksud dengan usaha kecil menurut Pasal 3 Peraturan Menteri BUMN No. Per-05MBU2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan ini adalah: 2 Bangunan tempat usaha, atau pengusaha yang memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 satu milyar. Pada 4 Juli 2008 ditetapkan Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Definisi UKM yang disampaikan oleh Undang-undang ini juga berbeda dengan definisi di atas. Menurut UU No 20 Tahun 2008 ini, yang disebut dengan usaha menengah adalah entitas usaha yang memiliki kriteria sebagai berikut: 1. kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 sepuluh milyar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; dan 80 Badan Pusat Statistik dan Kementerian Negara Koperasi dan UKM. Pengukuran dan Analisis Ekonomi Kinerja UKM dalam Hal Pembentukan Modal Tetap Bruto Investasi Nasional Tahun 2009. Jakarta, 2009. Universitas Sumatera Utara 2. memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 dua milyar lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 lima puluh milyar rupiah.

2.3.3 Pemberdayaan UMKM

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Dalam Pemberdayaan UMKM Kabupaten Asahan (Studi pada program kemitraan PT. Perkebunan Nusantara IIIDistrik Asahan)

10 119 140

Implementasi Corporate Social Responsibility Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (PERSERO)

4 58 134

Kajian Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Distrik Labuhanbatu II Dalam Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan

2 47 121

IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PADA PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII DI DESA SINAR BANTEN

0 13 121

Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Terhadap Pengembangan UKM di Kota Medan

1 8 87

ANALISIS DAMPAK CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP KONDISI USAHA UMKM MITRA BINAAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO).

0 0 11

10. Bagaimanakah dampak pelaksanaan Program Kemitraan PT.Perkebunan - Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Dalam Pemberdayaan UMKM Kabupaten Asahan (Studi pada program kemitraan PT. Perkebunan Nusantara IIIDistrik

0 2 20

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. 1. Corporate Social Responsibility (CSR) dalam perspektif Good - Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Dalam Pemberdayaan UMKM Kabupaten Asahan (Studi pada program kemitraan PT. Perkebunan

1 5 27

BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang - Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Dalam Pemberdayaan UMKM Kabupaten Asahan (Studi pada program kemitraan PT. Perkebunan Nusantara IIIDistrik Asahan)

0 0 12

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Dalam Pemberdayaan UMKM Kabupaten Asahan (Studi pada program kemitraan PT. Perkebunan Nusantara IIIDistrik Asahan)

0 3 9