BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di sekitar kita terdapat banyak perusahaan dengan berbagai aktivitas dan bidang usaha serta produk yang berbeda. Sebagian perusahaan menjual produk
nonfisik sebagai sumber pendapatannya perusahaan jasa. Adapula perusahaan yang membeli bahan mentah, memprosesnya menjadi barang jadi dan menjualnya
kepada konsumen perusahaan manufaktur. Selain itu ada juga perusahaan dengan skala usaha yang berbeda hingga jumlah modal yang ditanamkan juga
bervariasi. Tujuan perusahaan didirikan adalah untuk menghasilkan laba bagi
pemiliknya. Untuk dapat menghasilkan laba, suatu perusahaan harus memiliki produk yang dapat dijual kepada masyarakat. Dalam proses menghasilkan dan
memasarkan produk tersebut, perusahaan perlu membuat perencanaan dan pengendalian biaya operasional agar operasi perusahaan dapat berjalan dengan
baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Menurut Rudianto 2009 : 116 biaya operasional merupakan biaya yang
memiliki pengaruh besar didalam mempengaruhi keberhasilan perusahaan di dalam mencapai tujuannya, yaitu memperoleh laba, karena produk yang telah
dihasilkan perusahaan melalui proses produksi yang panjang harus disampaikan kepada konsumen melalui serangkaian kegiatan yang saling menunjang. Tanpa
aktivitas operasional yang terarah, maka seluruh produk yang dihasilkan tidak akan memiliki manfaat apapun bagi perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa biaya operasional merupakan komponen yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Perencanaan
biaya operasional diperlukan dengan tujuan untuk menyusun anggaran berupa daftar yang disusun secara sistematis atas pendapatan, beban, dan laba rugi yang
di peroleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Pada dasarnya sebelum pelaksanaan suatu kegiatan, manajemen
perusahaan harus membuat perencanaan secara menyeluruh mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan. Perencanaaan merupakan suatu sasaran resmi perusahaan
yang harus diupayakan untuk dicapai oleh seluruh anggota organisasi perusahaan.
Menurut Carter 2009 : 4 perencanaan merupakan proses merasakan kesempatan maupun ancaman eksternal, menentukan tujuan yang diinginkan, dan
menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan menginvestigasi karakteristik bisnis perusahaan, kebijakan utamanya, dan penentu
waktu dari langkah-langkah tindakan utama. Perencanaan yang efektif didasarkan pada analisis atas fakta dan membutuhkan cara berpikir yang reflektif, imajinasi,
dan visi ke depan. Agar perencanaan tersebut menjadi target yang harus dicapai oleh seluruh
anggota perusahaan, maka dalam langkah-langkah mencapai tujuan perencanaan harus dilakukan pengendalian. Maka perencanaan dan pengendalian adalah dua
hal yang tidak dapat dipisahkan. Kegiatan yang direncanakan harus dikendalikan, sebab pengendalian meliputi usaha agar aktivitas tetap berjalan lurus dengan
melakukan tindakan perbaikan atas penyimpangan – penyimpangan yang terjadi dari rencana.
Universitas Sumatera Utara
Perencanaan dibuat dalam berbagai bidang agar perusahaan dapat bekerja secara efisien. Salah satu bidang perencanaan adalah bagian keuangan.
Perencanaan di bidang keuangan atau rencana yang dinilai dengan uang disebut dengan anggaran. Anggaran merupakan rencana kegiatan yang dilakukan dengan
teliti, didasarkan atas pengalaman masa lalu dan ramalan pada masa yang akan datang. Anggaran yang disusun secara teliti dan terperinci dapat menjadi data
yang sangat akurat bagi pimpinan dalam melaksanakan tugasnya. Anggaran biaya operasional memuat semua rencana pengeluaran yang
berkaitan dengan distribusi dan penjualan produk perusahaan serta pengeluaran untuk menjalankan roda organisasi. Dengan anggaran operasional yang baik,
dapat mendukung tujuan akhir perusahaan tersebut. Suatu anggaran yang baik dapat membantu pihak manajemen dalam melakukan perencanaan terhadap
pelaksanaan kegiatan usaha dan pengendaliannya. Menurut Thomson 2006 : 12 pengendalian adalah usaha sistematis
manajemen untuk mencapai tujuan. Aktivitas-aktivitas dimonitor terus menerus untuk memastikan bahwa hasilnya berada pada batasan yang diinginkan. Hasil
aktual untuk setiap aktivitas dibandingkan dengan rencana, dan jika ada perbedaan yang signifikan, tindakan perbaikan optimal.
Pengendalian yang dimaksudkan untuk menilai sampai sejauh mana prinsip efisiensi telah tercapai dalam melaksanakan kegiatan. Anggaran dapat
digunakan sebagai alat untuk melakukan perencanaan dan pengendalian yaitu dengan membandingkan realisasi dengan apa yang seharusnya dicapai sesuai
dengan apa yang dianggarkan. Dari perbandingan dapat dinilai apakah operasi
Universitas Sumatera Utara
perusahaan telah berjalan dengan efisien dan dapat ditentukan apakah ada penyimpangan – penyimpangan yang terjadi dalam perusahaan tersebut.
Demikian pula dengan PT. Rivegamora Medan yang begerak di bidang developer properti. PT. Rivegamora Medan adalah suatu perusahaan yang
kegiatan usahanya adalah jual beli rumah secara tunai ataupun kredit. Perusahaan ini memiliki tiga perumahan yang sedang dalam proses pembangunan. Perumahan
tersebut adalah Grand Albania Jln. Pertiwi, Medan, Grand Algeria Pasar VIII Tembung, dan Perbarest City Pasar Bengkel, Perbaungan.
PT. Rivegamora Medan tentunya memiliki biaya operasional. Biaya operasional yang dimiliki antara lain biaya gaji karyawan, biaya iklan dan
pemasaran, biaya telepon,air dan listrik, biaya alat tulis dan cetak kantor, biaya transportasi, biaya bunga bank, biaya retribusi dan surat izin, juga biaya
pemeliharaan kendaraan. Biaya operasional pada PT. Rivegamora Medan perlu dikendalikan dan
menjadi patokan di masa yang akan datang. Pengeluaran harian, mingguan maupun bulanan perusahaan harus tetap dikendalikan agar laba yang diharapkan
perusahaan ini dapat tercapai. Memahami demikian pentingnya peranan perencanaan dan pengendalian
biaya operasional di dalam perusahaan pada umumnya dan pada PT. Rivegamora
Medan khususnya, maka penulis tertarik untuk memilih judul “Perencanaan dan Pengendalian Biaya Operasional Pada PT. Rivegamora Medan”.
Universitas Sumatera Utara
1.2 Perumusan Masalah