Klausula Perjanjian Baku dalam Perjanjian Kerja Sama

pihak lain yang dapat memaksakan pelaksanaan atau pembebanan sanksi, yaitu pengadilan. Seperti pada kewajiban, hak juga ada dua macam, yaitu hak material dan hak formal. Hak material adalah yang berkenaan dengan perolehan benda objek perjanjian sesuai dengan identitasnya jenis, jumlah, ukuran, nilaiharga, kebergunaannya. Sedangkan hak formal adalah yang berkenaan dengan tata cara memperoleh hak material.

C. Klausula Perjanjian Baku dalam Perjanjian Kerja Sama

Pengusahaan SPBU antara Pertamina dan pengusaha SPBU Di Indonesia telah diundangkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yang antara lain mengatur tentang klausul baku. Ternyata jika diteliti, pengaturannya dapat tidak efektif. Lihat Pasal 1 butir 10 memberikan definisi bahwa klausul baku adalah setiap aturan atau ketentuan dan syarat-syarat yang telah dipersiapkan dan ditetapkan terlebih dahulu secara sepihak oleh pelaku usaha yang dituangkan dalam suatu dokumen danatau perjanjian yang mengikat dan wajib dipenuhi oleh konsumen. 70 Perjanjian kerjasama antara Pertamina dan pengelola SPBU ini merupakan suatu perjanjian yang dilakukan antara Pertamina dengan pengusaha swasta SPBU, yang dalam hal ini melakukan kegiatan penyaluran dan pelayanan BBM bagi masyarakat umum, sesuai ketentuan yang berlaku. Perjanjian tersebut 70 Taryana Soenandar, Prinsip-Prinsip UNIDROIT sebagai Sumber Hukum Kontrak dan Penyelesaian Sengketa Bisnis Internasional, Jakarta: Sinar Grafika, 2004, hal 117 dinamakan Surat Perjanjian Kerjasama Pengelolaan dan Penggunaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum SPBU. Permasalahan yang timbul dalam perjanjian pengelolaan SPBU ini merupakan hal yang diteliti dalam tulisan ini. Dalam kenyataannya ada beberapa pihak yang ingkar janji terhadap perjanjian kerjasama tersebut dan jika permasalahan tersebut tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, maka perselisihan akan diselesaikan melalui Pengadilan Negeri setempat. Bentuk perjanjian pengelolaan SPBU yang ada di Pertamina adalah baku standar dan tertulis. Meskipun Pertamina menentukan isinya, namun para pengusaha yang akan ikut dalam kerjasama pengelolaan SPBU ini dipersilakan untuk mempelajari dan membaca apakah perjanjian tersebut sesuai dengan keinginan dan kehendak para pihak yang akan mengadakan perjanjian ini atau tidak. Perjanjian baku yang ada di Pertamina ini merupakan wujud dari asas kebebasan berkontrak, meskipun terdapat pembatasan terhadap asas tersebut dimana klausula dalam perjanjian tersebut ditentukan oleh salah satu pihak yaitu pihak Pertamina. Kesepakatan yang terjadi merupakan kesepakatan yang bersifat semu. Meskipun demikian, secara hukum perjanjian tersebut tetap sah. Penyusunan dan pelaksanaan operasional atau jalannya perjanjian kerjasama jual beli bahan bakar minyak antara PT. Pertamina dengan SPBU pada umumnya diawali dengan pemenuhan persyaratan, prosedur, serta sarana dan prasarana standar yang harus dimiliki bagi setiap SPBU. Pelaksanaan operasional atau jalannya perjanjian kerjasama tersebut dilakukan setelah adanya kesepakatan perjanjian kerjasama antara PT. Pertamina dengan pengusaha SPBU yang dituangkan dalam bentuk perjanjian baku dan disahkan oleh Notaris sesuai dengan isi pasal dalam perjanjian tersebut. Keuntungan dan kelebihan yang didapat oleh pengusaha SPBU dalam melakukan kerjasama jual beli bahan bakar minyak dengan PT. Pertamina adalah mendapatkan keuntungan yang sangat menarik; tetap menguasai lahan dan asset yang dibangun, tidak hanya menjadi operator; mendapatkan dukungan dari Pertamina, baik dari aspek teknis, pemasaran maupun managerial yang dimulai sejak pendaftaran dilakukan; dapat menjual produk Premium, Solar, Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, LPG, dan seluruh produk pelumas Pertamina; tingkat pengembalian modal BEP kurang dari 5 tahun; seluruh proses dilaksanakan secara transparan prosedur, biaya, progress, evaluasi; serta akses pada bisnis-bisnis Pertamina lainnya di SPBU, seperti Convenience Store, Pertamina Speed, dan bisnis-bisnis lainnya. Jika disimpulkan, atas dasar apa pengusaha SPBU terikat pada syarat- syarat baku yang ditetapkan oleh Pertamina, ialah motivasi kebutuhan ekonomi yaitu ijin untuk dapat memasarkan BBM, yang menurut perhitungannya hanya akan terpenuhi secara normal dengan menerima syarat-syarat baku yang disodorkan oleh Pertamina. Berdasarkan pengalaman, kebutuhan ekonomi tersebut selalu terpenuhi tanpa halangan kerugian yang digambarkan dalam syarat-syarat baku. 71 Karena itulah Pengusaha SPBU mau menandatangani perjanjian atau menerima dokumen perjanjian itu. 71 Abdulkadir Muhammad, Op.cit. hal 28

BAB III KEDUDUKAN PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN KERJA SAMA

PENYALURAN DAN PEMASARAN BBM

A. Klausula Pokok Dalam Perjanjian Kerjasama Pengusahaan SPBU