F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional
Batasan operasional penelitian sebagai berikut: a.
Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan yang baru Terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2004 sampai dengan bulan Maret 2010.
b. Variabel yang digunakan untuk uji pengaruh adalah:
1. Variabel bebas independen adalah Return on Assets dan Umur
Perusahaan. 2.
Variabel terikat dependen adalah Underpricing c.
Variabel yang digunakan untuk uji beda adalah financial leverage
2. Definisi Operasional
Pada penelitian uji pengaruh, terdapat dua variabel yaitu variabel terikat dependen dan variabel bebas independen. Variabel terikat Y adalah
underpricing, sedangkan variabel bebas X terdiri dari dua yaitu Return on Assets X
1
dan Umur Perusahaan X
2
. Sedangkan untuk uji beda, terdapat variabel financial leverage. Definisi variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian
ini, sebagai berikut:
a. Variabel Underpricing
Underpricing adalah keadaan dimana harga penawaran saham perdana lebih murah dibandingkan harga penutupan saham hari pertama di pasar sekunder.
Penentuan harga penawaran saham perdana merupakan kesepakatan antara underwiter dan perusahaan emiten. Sedangkan harga di pasar sekunder berasal
dari permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar. Underpricing dihitung
Universitas Sumatera Utara
dihitung berdasarkan Initial Return yang diperoleh investor, dengan menggunakan rumus sebagai berikut Yolana dan Martani, 2005:545:
100 x
Price Offering
Price Offering
Price Closing
Return Initial
− =
Closing Price adalah harga penutupan saham pada hari pertama di bursa efek. Offering Price adalah harga yang ditawarkan oleh emiten saat penjualan perdana
di pasar primer.
b. Variabel Return on Assets
Return on Assets ROA adalah salah satu rasio profitabilitas untuk mengetahui tingkat pengembalian saham atas harta yang dimiliki oleh perusahaan.
ROA dapat dihitung dengan membagikan laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham dibagi dengan total aset. ROA merupakan ukuran untuk
menghitung profitabilitas perusahaan. ROA yang tinggi akan memberikan kepercayaan investor, sehingga akan mengurangi terjadinya underpricing.
Menurut Brigham dan Houston 2006:109, rumus yang digunakan untuk memperoleh ROA adalah:
x100 Aktiva
Total biasa
saham pemegang
bagi tersedia
yang Bersih
Laba ROA
=
ROA sangat diperhatikan oleh calon maupun pemegang saham karena akan berkaitan dengan harga saham serta dividen yang akan diterima Fakhruddin dan
Sopian, 2001:64
c. Variabel Umur Perusahaan