f. Uang penghargaan masa kerja UPMK
Selain memberikan tunjangan dan upah, pihak perusahaan juga memberikan berbagai fasilitas lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan sosial
karyawannya: a.
Jamsostek b.
Asuransi kesehatan c.
Pakaian seragam d.
Fasilitas keagamaan e.
Fasilitas olah raga f.
Rekreasi seluruh karyawan dan keluarga perusahaan g.
Koperasi karyawan h.
Senam pagi setiap jumat pagi
2.6. Proses Produksi
2.6.1. Bahan
Bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan produk PT. Sinar Sosro adalah sebagai berikut:
a. Teh Botol
Pada proses pembuatan teh botol sosro TBS, bahan baku yang digunakan adalah teh wangi yang merupakan perpaduan antara teh hijau, bunga gambir
dan bunga melati. Bahan baku utama lainnya adalah gula industry dan air.
Universitas Sumatera Utara
Bahan penolong yang digunakan dalam pembuatan teh botol sosro adalah pasir kuarsa, softener pada water treatment dan karbon. Sedangkan bahan
tambahan yang digunakan adalah botol kaca dan crown tutup botol. b.
Fruit Tea Dalam memproduksi fruit tea, baik kemasan botol maupun genggam, bahan
baku yang digunakan adalah teh hitam, gula industri, air, dan konsentrat sari buah. Bahan penolong yang digunakan adalah pasir kuarsa, karbon, dan
softener pada water treatment. Sedangkan bahan tambahan yang digunakan adalah botol kaca, tetrapack, kardus untuk pengepakan kemasan tetrapack,
tutup botol, dan sedotan. c.
Prim-A Dalam pembuatan air minum gallon, bahan baku yang terutama adalah air
yang akan mengalami proses ozonifikasi. Bahan penolong yang digunakan adalah pasir kuarsa, karbon, dan softener pada proses water treatment.
Sedangkan bahan tambahan yang digunakan adalah gallon plastik, penutup gallon dan plastik merek sebagai seal.
2.6.2. Uraian Proses Produksi
Proses produksi ketiga jenis produk yang dihasilkan oleh PT. Sinar Sosro Deli Serdang adalah:
Universitas Sumatera Utara
a. Teh Botol
1. Proses Pemasakan Teh Manis Cair
Air tanah, sebagai bahan baku utama, diambil dari kedalaman ± 200 m di bawah tanah kemudian disterilkan melalui proses water treatment. Air yang
mengalami proses water treatment mengalami tiga perlakuan yaitu air disaring dengan pasir kuarsa di tanki 1, kemudian dialirkan ke tanki 2 yang
berisi karbon, setelah itu dimasukkan ke tanki 3 yang berisi softener. Setelah melalui proses water treatment, air dimasak hingga 100oC. Air panas tersebut
dialirkan ke tanki teh untuk menyeduh teh wangi yang telah dimasukkan ke dalam tanki teh. Air panas juga dialirkan ke tanki yang berisi gula untuk
melarutkan gula menjadi sirup gula. Setelah diseduh, teh dialirkan ke tanki filtrox untuk memisahkan ekstrak teh dari ampas teh. Dari tanki filtrox
ekstrak teh dialirkan ke tanki pencampuran. Pada saat yang sama, sirup gula juga dialirkan ke tanki pencampuran. Hasil campuran antara ekstrak teh dan
sirup gula menjadi teh manis cair yang siap diisi ke dalam botol melalui mesin filler.
2. Proses Pencucian Botol
Botol-botol kosong yang telah kembali dari pasar harus dicuci terlebih dahulu. Krat-krat botol kosong dilewatkan melalui roller yang terhubung
dengan conveyor untuk diangkat oleh mesin crater ke lintasan conveyor menuju bottle washer. Botol-botol yang telah melewati mesin crater menuju
bottle washer harus disortir oleh operator pos I untuk mengambil botol-botol yang pecah atau gumpil, botol-botol yang terlalu kotor dan sampah seperti
Universitas Sumatera Utara
sedotan yang ikut terangkat. Kemudian botol-botol dicuci pada mesin bottle washer dimana botol-botol tersebut direndam pada air caustic dengan suhu
hingga 90oC untuk membunuh bakteri sekaligus membersihkan botol. Pada saat akan dikeluarkan dari mesin bottle washer, botol-botol disemprot dengan
hot water untuk membilas botol dari sisa-sisa air caustic.Setelah itu, botol- botol bergerak melalui conveyor menuju mesin EBI optiscan. Mesin E.B.I
scan berfungsi untuk mendeteksi benda asing yang masih menempel di bagian dalam dinding botol. Kemudian botol-botol melewati pos II, dimana
operator pos II bertugas untuk mengambil botol-botol gumpil dan kusam yang terlewat dari pos I dan mesin bottle washer. Botol-botol yang telah
melalui pos II akan menuju ke filler, sementara itu teh manis cair dialirkan melalui pipa menuju pasteurizer. Pasteurizer berfungsi untuk memanaskan
kembali teh manis cair untuk membunuh bakteri yang terikut pada saat dialirkan melalui pipa. Kemudian, botol-botol diisi dengan teh manis cair
oleh mesin filler dan ditutup dengan crown. Kemudian botol-botol yang telah terisi teh dan ditutup crown akan melewati mesin video jet untuk diberikan
barcode tanggal dan jam produksi. Setelah itu, produk jadi tersebut melalui pos III untuk disortir apakah tutup crown telah rapat dan baik, produk yang
tidak terkena barcode. Seteleh melewati pso III, produk kemudian diangkat melalui mesin decrater ke crate. Produk yang telah jadi harus diinkubasi
selama tiga hari sebelum dipasarkan.
Universitas Sumatera Utara
b. Fruit Tea
1. Proses Pemasakan Fruit Tea
Air tanah, sebagai bahan baku utama, diambil dari kedalaman ± 200 m di bawah tanah kemudian disterilkan melalui proses water treatment. Air yang
mengalami proses water treatment mengalami tiga perlakuan yaitu air disaring dengan pasir kuarsa di tanki 1, kemudian dialirkan ke tanki 2 yang
berisi karbon, setelah itu dimasukkan ke tanki 3 yang berisi softener. Setelah melalui proses water treatment, air dimasak hingga 100oC. Air panas tersebut
dialirkan ke tanki teh untuk menyeduh teh hitam yang telah dimasukkan ke dalam tanki teh. Air panas juga dialirkan ke tanki yang berisi gula untuk
melarutkan gula menjadi sirup gula. Setelah diseduh, teh dialirkan ke tanki filtrox untuk memisahkan ekstrak teh dari ampas teh. Dari tanki filtrox
ekstrak teh dialirkan ke tanki pencampuran. Pada saat yang sama, sirup gula juga dialirkan ke tanki pencampuran. Hasil campuran antara ekstrak teh dan
sirup gula menjadi fruit tea cair yang siap diisi ke dalam botol melalui mesin filler.
2. Proses Pencucian Botol
Botol-botol kosong yang telah kembali dari pasar harus dicuci terlebih dahulu. Krat-krat botol kosong dilewatkan melalui roller yang terhubung
dengan conveyor untuk diangkat oleh mesin crater ke lintasan conveyor menuju bottle washer. Botol-botol yang telah melewati mesin crater menuju
bottle washer harus disortir oleh operator pos I untuk mengambil botol-botol yang pecah atau gumpil, botol-botol yang terlalu kotor dan sampah seperti
Universitas Sumatera Utara
sedotan yang ikut terangkat. Kemudian botol-botol dicuci pada mesin bottle washer dimana botol-botol tersebut direndam pada air caustic dengan suhu
hingga 90oC untuk membunuh bakteri sekaligus membersihkan botol. Pada saat akan dikeluarkan dari mesin bottle washer, botol-botol disemprot dengan
hot water untuk membilas botol dari sisa-sisa air caustic.Setelah itu, botol- botol bergerakmelalui conveyor menuju mesin EBI optiscan. Mesin E.B.I
scan berfungsi untuk mendeteksi benda asing yang masih menempel di bagian dalam dinding botol. Kemudian botol-botol melewati pos II, dimana
operator pos II bertugas untuk mengambil botol-botol gumpil dan kusam yang terlewat dari pos I dan mesin bottle washer. Botol-botol yang telah
melalui pos II akan menuju ke filler, sementara itu fruit tea cair dialirkan melalui pipa menuju pasteurizer. Pasteurizer berfungsi untuk memanaskan
kembali fruit tea cair untuk membunuh bakteri yang terikut pada saat dialirkan melalui pipa. Kemudian, botol-botol diisi dengan fruit tea cair oleh
mesin filler dan ditutup dengan crown. Kemudian botol-botol yang telah terisi teh dan ditutup crown akan melewati mesin video jet untuk diberikan barcode
tanggal dan jam produksi. Setelah itu, produk jadi tersebut melalui pos III untuk disortir apakah tutup crown telah rapat dan baik, produk yang tidak
terkena barcode. Seteleh melewati pos III, produk kemudian diangkat melalui mesin decrater ke crate. Produk yang telah jadi harus diinkubasi selama tiga
hari sebelum dipasarkan.
Universitas Sumatera Utara
c. Prim-A
1. Proses Pemurnian Air
Pada tahap awal, air dialirkan ke dalam 6 tanki secara bertahap. Air disaring melalui tanki 1 berisi pasir kuarsa, kemudian melalui tanki 2 dan 3 yang
berisi karbon dan softener. Tanki 4 merupakan tanki buffer 1 yang berisi air karbon. Tanki 5 merupakan tanki buffer 2, dimana air mengalami
demineralisasi. Tanki 6 merupakan tanki buffer 3 yang berisi karbon dan softener. Air yang telah melalui 6 perlakuan tersebut kemudian dialirkan ke
mesin ozonator. Padamesin ini, air mengalami proses ozonifikasi dimana kandungan oksigen dalam air menjadi meningkat. Air kemudian dialirkan ke
filler tank dan siap dialirkan ke gallon yang telah dicuci. 2.
Proses Pencucian Gallon Proses pembersihan botol bagian luar dilakukan secara manual dengan
menggunakan sabun. Gallon yang telah dibersihkan bagian luarnya kemudian dimasukkan ke dalam ruang pencucian gallon bagian dalam. Setelah bersih,
maka gallon siap untuk diisi air dari filler tank. Setelah diisi air, gallon di tutup dan disegel tutupnya sebagai penanda tanggal produksi.
Gambar 2.2. menunjukkan layout produksi lini 2 pada PT. Sinar Sosro Deli Serdang.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.2. Layout Produksi Lini 2
Keterangan: 1. Manual De Pallet
8. Video JetCoding 2. Mesin De Crater
9. Mesin Crater 3. Mesin Crate Washer
10. Manual Pallet 4. Mesin Bottle Washer
11. Selektor Pos I 5. Mesin EBI Optiscan
12. Selektor Pos II 6. Pasteurizer
13. Selektor Pos III 7. Mesin Filler dan Crowner
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3. Diagram Alir Proses Produksi Bottling Line
Botol kosong dari gudang
Botol Washer Crater Washer
WadahCrater Selektor Pos I
Botol kosong Decrater
Manual Depalletizer
Crater Selektor Pos III
Video Jet Filler dan Crowner
Selektor Pos II Opstiscan
Gudang Inkubasi Manual Depalletizer
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Pengertian dan Tujuan Maintenance
3.1.1. Pengertian Maintenance
Suatu industri manufaktur mesin-mesin dan peralatan yang telah tersedia dan siap pakai dibutuhkan setiap saat proses produksi akan dimulai. Fungsi
mesinperalatan yang digunakan dalam proses produksi tersebut akan mengalami kerusakan sejalan dengan semakin menurunnya kemampuan mesinperalatan
tersebut, tetapi usia kegunaannya dapat diperpanjang dengan melakukan perbaikan secara berkala melalui suatu aktivitas pemeliharaan yang tepat.
Menurunnya kemampuan mesinperalatan The Japan Institute of Plan Maintenance ada dua jenis, yakni
1
Kerusakan yang terjadi pada mesinperalatan dapat terjadi karena banyak sebab dan terjadi pada waktu yang berbeda sepanjang umur mesinperalatan
: 1. Natural Deterioration yaitu menurunnya kinerja mesinperalatan secara alami
akibat terjadi pemburukankeausan pada fisik mesinperalatan selama waktu pemakaian walaupun penggunaannya secara benar.
2. Accelerated Deterioration yaitu menurunnya kinerja mesinperalatan akibat kesalahan manusia human error sehingga dapat mempercepat
pemburukankeausan mesinperalatan karena mengakibatkan tindakan dan perlakuan yang tidak seharusnya dilakukan terhadap mesinperalatan.
1
The Japan Institute of Plan Maintenance, TPM for Every Operator, Shopflor Series. Productivity Pres, Inc., Porland, Oregon, 1996.p.47
Universitas Sumatera Utara