Analisis Pengukuran Aspek Finansial Human Capital

No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-03A; Tgl. Efektif : 2 Juli 2014; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1 BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN

6.1. Analisis Pengukuran Aspek Finansial Human Capital

6.1.1. Revenue Per Employeee

Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan terhadap revenue per Employee dapat dilihat total penjualan yang dapat dihasilkan dari jumlah karyawan pada tahun 2010 –2014 pada Tabel 6.1. Tabel 6.1. Hasil Perhitungan Revenue Per Employee Tahun Total Penjualan Rp Jumlah Karyawan Tetap Orang Revenue per Employeee Rp 2010 75.275.000.250 357 210.854.342,43 2011 72.442.004.852 356 203.488.777,67 2012 76.298.443.119 357 213.721.129,18 2013 74.339.212.156 357 208.233.086,08 2014 78.493.282.770 360 218.036.896,58 Sumber: Pengolahan Data Hasil perhitungan revenue per employee menunjukkan bagaimana karyawan memberikan kontribusi financial berupa jumlah penjualan di PT. Karya Murni Perkasa. Dapat dilihat tingkat dari revenue per employee yang dapat dihasilkan oleh setiap karyawan dari tahun 2010 sampai tahun 2014. Dimana revenue per Employee yang dihasilkan oleh setiap karyawan mengalami fluktuatif dari tahun 2010 ke 2014, namun pada tahun 2014 berada dalam titik puncak dalam 5 tahun terakhir. No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-03A; Tgl. Efektif : 2 Juli 2014; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1 Kontribusi karyawan terhadap revenue PT. Karya Murni Perkasa pada periode 2010-2014 mengalami naik turunnya atau fluktuatif, pada tahun 2014 berada pada titik puncak selama 5 tahun terakhir. Di mana pada tahun 2010 revenue per Employee yaitu Rp. 210.854.342,43orang, pada tahun 2011 revenue per Employee yaitu Rp. 203.488.777,67orang. pada tahun 2012 revenue per Employee yaitu Rp. 213.721.129,18orang pada tahun 2013 revenue per Employee yaitu Rp. 208.233.086,08orang Hal ini menunjukkan bahwa karyawan memberikan kontribusi finansial terhadap penjualan perusahaan di tahun 2014, walaupun terjadi ketidakstabilan akan tetapi tidak terlalu tinggi sehingga masih tetap berkontribusi terhadap perusahaan. Sedangkan pada tahun 2014 berada pada Rp. 218.036.896,58orang. Faktor yang menyebabkan terjadinya naik-turunnya revenue per Employee adalah Total Penjualan Produk dan Jumlah karyawan, sehingga perusahaan harus lebih memfokuskan diri dalam peningkatan sumber daya manusia yang kompeten dalam meningkatkan peningkatan produktivitas penjualan perusahaan. Sumber daya manusia yang baik menurut Keith Davis adanya peningkatan kontribusi karyawan terhadap perusahaan dan sebaliknya, dan juga hasil produksi aspal yang dinilai mengalami fluktuatif dari tahun 2010 ke tahun 2014. No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-03A; Tgl. Efektif : 2 Juli 2014; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1

6.1.2. Human Capital Cost Factor HCCF

Penentuan hasil human capital cost faktor sangat dipengaruhi oleh besarnya biaya remunerasi yang merupakan nilai tambah dari perusahaan yang dapat dilihat dari data gajiupah, dan imbalan keseluruhan yang di dapatkan oleh karyawan. Hasil perhitungan human capital cost factor pada tahun 2010-2014 dapat dilihat pada Tabel 6.2. Tabel 6.2. Hasil perhitungan Human Capital Cost Factor Tahun Human Capital Cost Factor Rp 2010 1.098.057.680 2011 1.112.100.894 2012 1.182.689.182 2013 1.143.471.614 2014 1.187.667.614 Sumber: Pengolahan Data Analisis dari tabel di atas merupakan sejumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk karyawan setiap tahunnya yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas karyawan yang akan menjadi nilai investasi pengembalian penjualan. No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-03A; Tgl. Efektif : 2 Juli 2014; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1 Hasil human capital cost factor dibagi dengan jumlah seluruh karyawan. Untuk biaya personal rata-rata karyawan pada tahun 2010-2014 dapat dilihat pada Tabel 6.3. Tabel 6.3. Hasil Perhitungan Biaya Personal rata-rata Karyawan Keseluruan Tahun Biaya Personal Karyawan Keseluruhan RpOrang 2010 20 2.859.525, 2011 77 2.914.547, 2012 97 3.096.044, 2013 14 2.970.056, 2014 57 3.045.301, Sumber: Pengolahan Data Analisis dari tabel di atas merupakan sejumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk biaya personal karyawan keseluruhan di perusahaan setiap tahunnya. Sedangkan untuk biaya personal rata-rata karyawan tetap dari tahun 2010- 2014 dapat dilihat pada Tabel 6.4 Tabel 6.4. Hasil Perhitungan Biaya Personal rata-rata Karyawan Tetap Tahun Biaya Personal Karyawan Tetap 2010 82 3.075.791, 2011 80 3.151.968, 2012 85 3.312.854, 2013 71 3.203.001, 2014 70 3.299.076, Sumber: Pengolahan Data No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-03A; Tgl. Efektif : 2 Juli 2014; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1 Analisis dari tabel di atas merupakan sejumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk biaya personal karyawan tetap di perusahaan setiap tahunnya yaitu di PT. Karya Murni Perkasa. Dari hasil perhitungan human capital cost faktor ini merupakan acuan ukuran dasar dalam melihat produktivitas karyawan dengan membandingkan seberapa banyak biaya yang diperlukan perusahaan untuk menghasilkan sejumlah penjualan. Selama periode 2010-2014 perusahaan perlu mengeluarkan biaya maksimal sebesar Rp. 85 3.312.854, orang untuk menghasilkan penjualan sebesar Rp. 213.721.129,18. Adapun beban-beban yang dikeluarkan perusahaan untuk para karyawan adalah suatu nilai yang dapat memberikan nilai lebih terhadap sumber daya manusia yang bertujuan untuk meningkatkan semangat kerja para karyawan. Dengan adanya HCCF perusahaan dapat mengetahui apakah nilai yang dikeluarkan sudah sesuai atau tidak dengan sumber daya manusia yang ada pada perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari seberapa besar nilai yang telah dikembalikan karyawan terhadap perusahaan. No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-03A; Tgl. Efektif : 2 Juli 2014; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1

6.1.3. Human Capital Value Added

Dari hasil perhitungan HCVA yang telah dilakukan. Pada tahun 2010- 2014 dapat dilihat pada Tabel 6.5. Tabel 6.5. Hasil Perhitungan Human Capital Value Added Tahun Human Capital Value Added Rp 2010 416,40 2011 366,12 2012 505,16 2013 441,83 2014 444,37 Sumber: Pengolahan Data Analisis dari tabel diatas menunjukkan adanya peningkatan tingkat pengembalian investasi karyawan terhadap perusahaan yang mengalami fluktuatif dari tahun 2010 ke tahun 2013, namun mengalami peningkatan maksimal pada tahun 2012 dalam 5 tahun terakhir. Nilai-nilai tersebut merupakan nilai tambah yang bisa diberikan oleh setiap karyawan kepada perusahaan. Perhitungan human capital value added menunjukkan berapa banyak nilai tambah yang dihasilkan perusahaan dengan dana yang telah dikeluarkan perusahaan untuk tenaga kerja untuk melihat kontribusi yang dapat diberikan karyawan setiap rupiah yang telah diinvestasikan dalam human capital terhadap value added. Dari hasil perhitungan HCVA dapat diketahui bahwa terjadi fluktuatif nilai tambah karyawan ke perusahaan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Pada tahun 2010, untuk setiap Rp.1 yang dikeluarkan perusahaan akan memberikan nilai tambah sebesar Rp. 416,40. Pada tahun 2011, untuk setiap Rp.1 yang No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-03A; Tgl. Efektif : 2 Juli 2014; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1 dikeluarkan perusahaan akan memberikan nilai tambah sebesar Rp. 366,12. Pada tahun 2012, untuk setiap Rp.1 yang dikeluarkan perusahaan akan memberikan nilai tambah Rp. 505,16. Pada tahun 2013, untuk setiap Rp.1 yang dikeluarkan perusahaan akan memberikan nilai tambah Rp. 441,83. Pada tahun 2014, untuk setiap Rp.1 yang dikeluarkan perusahaan akan memberikan nilai tambah Rp. 444,37. Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan yang positif terhadap pendapatan perusahaan.

6.1.4. Human Capital Return On Investment

Pengukuran human capital return on investment pada PT. Karya Murni Perkasa menunjukkan tingkat pengembalian investasi yang mungkin diperoleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun 2010-2014 dapat dilihat pada Tabel 6.6. Tabel 6.6. Tingkat Pengembalian Investasi Dari Setiap Karyawan Di PT. Karya Murni Perkasa Tahun HCROI Karyawan Tetap HCROI Karyawan Keseluruhan 2010 54,68 41,29 2011 56,89 42,32 2012 53,08 40,23 2013 55,07 41,51 2014 61,08, 45,70 Sumber: Pengolahan Data No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-03A; Tgl. Efektif : 2 Juli 2014; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1 Analisis dari tabel 6.6 menunjukkan HCROI untuk karyawan tetap mengalami fluktuatif dari tahun 2010 ke 2014, dimana pada tahun 2010 sebesar 54,68 dan 2011 naik menjadi 56,89 , pada ke tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 53,08 , pada tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi 55,07 , pada tahun 2014 mengalami peningktan yang paling tinggi dalam 5 tahun terakhir sebesar 61,08, dan HCROI untuk karyawan keseluruhan juga mengalami fluktuatif dari tahun 2010 ke 2014, dimana pada tahun 2010 sebesar 41,29 dan 2011 naik menjadi 42,32 , pada ke tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 40,23 , pada tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi 41,51 , pada tahun 2014 mengalami peningktan yang paling tinggi dalam 5 tahun terakhir sebesar 45,70 . Dari perhitungan aspek financial human capital pada PT. Karya Murni Perkasa dapat diketahu bahwa Investasi yang diberikan kepada karyawan menunjukkan karyawan dapat menghasilkan lebih dari investasi yang ada sehingga hal ini berpengaruh positif terhadap perkembangan perusahaan. Akan tetapi masih perlu dilakukan program pengembangan sumber daya manusia yang lebih baik dan efektif karena jika dilihat dari perhitungan Human Capital Return On Investment walaupun hasilnya positif akan tetapi terjadi penurunan dari tahun 2010 ke 2014 meskipun penurunannya tidak terlalu tinggi. Pengukuran sumber daya manusia terhadap human capital merupakan suatu hubungan yang sejalan. Apabila sumber daya manusia yang terdapat diperusahaan tidak baik, maka human capital pada perusahaan tersebut juga akan menurun. Sumber daya manusia merupakan kemampuan yang ada di diri setiap No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-03A; Tgl. Efektif : 2 Juli 2014; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1 manusia, sedangkan human capital merupakan modal kerja yang terdapat di dalam diri manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai investasi perusahaan terhadap karyawan dengan tujuan mendapatkan nilai penjualan yang sebesar-besarnya. Untuk mendapatkan sumber daya yang kompeten secara menyeluruh, maka diperlukannya human capital sebagai suatu metode yang bertujuan untuk melihat kontribusi karyawan terhadap perusahaan. Dengan adanya perhitungan human capital dari segi perhitungan revenue per Employee, human capital cost factor HCCF, human capital value added dan human capital return on investment dapat diketahui seberapa besar hasil dari kontribusi karyawan yang diberikan kepada perusahaan dari segi finansial. Penilaian ini telah sesuai dengan prestasi yang telah dihasilkan oleh karyawan pada perusahaan. Penilaian kontribusi karyawan ini sangat bermanfaat bagi pekerja itu sendiri maupun bagi perusahaan. Manfaat yang didapat bagi pekerja dari perhitungan nilai kontibusi karyawan ini sendiri sebagai alat ukur mengenai prestasi bekerja karyawan selama melakukan kontribusi bagi perusahaan. Dari hasil yang telah diketahui, pekerja dapat mengetahui kelebihan atau kelemahan yang ada, baik dari perusahaan maupun dari pekerja sendiri. Sedangkan manfaat bagi perusahaan, antara lain sebagai dasar pengambilan keputusan terhadap karyawan yang berkaitan dengan promosi jabatan, penentuan gaji dan kompensasi yang lebih tepat. Dan juga tepat dalam melakukan mutasi demosi, atau pemberhentian kerja. Dengan perhitungan human capital ini, perusahaan dapat memberikan penilaian yang lebih objektif terhadap karyawan dan secara tidak langsung akan memacu seluruh karyawan untuk No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-03A; Tgl. Efektif : 2 Juli 2014; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1 termotifasi dalam melakukan prestasi yang pada akhirnya dapat memberikan nilai investasi kepada PT. Karya Murni Perkasa yang lebih baik. No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-03A; Tgl. Efektif : 2 Juli 2014; Rev : 0; Halaman : 1 dari 1 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil uraian dan pembahasan adalah