9. Teknologi Dengan adanya kemajuan teknonogi yang meliputi peralatan yang
otomatif dan canggih, akan dapat mendukung tingkat produksi dan mempermudahkan dalam melaksanakan pekerjaan
10. Jaminan sosial Perhatian dan pelayanan perusahaan kepada setiap karyawan,menunjang
kesehatan dan keselamatan. Dengan harapan agar karyawan semakin bergairah dan mempunyai semangat untuk bekerja.
11. Kesempatan Berprestasi Setiap orang dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya,
dengan diberikan kesempatan berprestasi, maka karyawan akan meningkatkan produktivitas. Produktivitas kerja merupakan pelaksanaan
pekerjaan dengan cara tertentu tanpa mengurangi maksud dan tujuan yang akan dicapai seperti dengan cara mempermudah sistem pekerjaan sehingga
mampu menghemat waktu. Sehingga akan terciptanya efisiensi kerja sebagai pendukung daripada produktivitas kerja yang efektif.
H. Pengukuran Produktivitas
Pengukuran atau penilaian produktivitas perusahaan merupakan pengukuran terhadap produktivitas atau prestasi kerja karyawan, yaitu suatu
sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seseorang karyawan telah melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Pengukuran atau penilaian
produktivitas karyawan mutlak harus dilakukan untuk mengetahui prestasi yang
Universitas Sumatera Utara
dapat dicapai setiap karyawan. Apakah baik, sedang, atau kurang. Penilaian prestasi penting bagi setiap karyawan dan berguna bagi perusahaan. Hal ini di
gunakan untuk menetapkan tindakan kebijakan selanjutnya. Dengan pengukuran produktivitas atau prestasi kerja berarti para bawahan mendapat perhatian atasan
sehingga mendorong bawahan untuk lebih bergairah dalam bekerja, asalkan proses pengukurannya atau penilaiannya jujur dan objektif serta ada tindak
lanjutnya. Tindak lanjut pengukuran ini memungkinkan karyawan untuk dipromosikan, didemosikan, dikembangkan atau balas jasa kompensasi nya
dinaikkan. Pengukuran produktivitas atau penilaian prestasi karyawan pada PT.
Angkasa Pura II Persero Bandar Udara Polonia Medan dilakukan dalam waktu enam bulan sekali, dimana yang melakukan pengukuran atau penilaian langsung
terhadap karyawan adalah Manager. Adapun hal-hal yang dinilai atas diri karyawan adalah hal-hal yang dapat
mendorong produktivitas atau prestasi kerja setiap karyawan seperti kesetiaan atau loyalitas karyawan, kejujuran, kepemimpinan, kerja sama, dedikasi dan partisipasi
karyawan didalam perusahaan. Manfaat yang diharapkan perusahaan dari pengukuran atau penilaian ini
adalah untuk mengetahui keadaan keterampilan dan kemampuan setiap karyawan secara rutin, sebagai dasar perencanaan bidang personalia khususnya
penyempurnaan kondisi kerja, peningkatan mutu dan hasil kerja sebagai dasar pengembangan dan pendayagunaan karyawan seoptimal mungkin. Sedangkan
bagi karyawan tersebut adalah bahwa ia dapat mengetahui setiap kemampuannya
Universitas Sumatera Utara
melalui nilai yang kurang, cukup atau baik. Dengan mengetahui kekurangan- kekurangan berarti dia karyawan dapat memperbaikinya untuk waktu yang akan
datang.
I. Hubungan Fasilitas Kerja dengan Produktivitas Kerja Karyawan
Fasilitas kerja merupakan salah satu pendorong untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan efisien Tjiptono, 2006. Perkembangan teknologi yang semakin
maju menuntut manusia untuk bertindak semakin cepat dalam melakukan sebuah pekerjaan, oleh sebab itu setiap fasilitas kantor yang disediakan harus dapat
dikuasai karyawan. Peranan fasilitas sangat dibutuhkan untuk memperlancar proses pekerjaan karyawan dalam mengerjakan seluruh pekerjaan kantor.
Fasilitas kerja memberikan kemudahan dalam melakukan suatu pekerjaan, agar tercapainya produktivitas kerja. Tidak dapat disangka lagi, bahwa fasilitas
berupa peralatan kerja sangat diperlukan dalam membina prosedur dan tata kerja perusahaan, mempermudah pekerjaan, menghemat waktu, tenaga dan pikiran
manusia dalam melaksanakan tugas – tugas rutin dan isidentil yang harus dihadapi dalam menyelesaikan berbagai macam tugas kantor.
Pada umumnya para karyawan menghendaki fasilitas kerja yang menyenangkan, aman dan cukup terang, udara yang selalu segar, sarana yang
lengkap, dan jam kerja yang tidak terlalu lama. Memberikan tempat kerja yang menyenangkan berarti pula menimbulkan peranan betah bekerja pada karyawan
sehingga dengan cara demikian dapat dikurangi dan dihindarkan dari pemborosan waktu dan biaya. Perusahaan yang mengalami beberapa masalah baik masalah
Universitas Sumatera Utara
internal maupun eksternal perusahaan sering dikarenakan produktivitas kerja yang rendah. Hal ini tentu saja dapat mempengaruhi tercapainya tujuan perusahaan
terutama laba. Betapa pentingnya faktor kompensasi, faktor kondisi kerja dan faktor fasilitas kerja untuk memotivasi dan mendorong karyawan dalam
melaksanakan tugasnya, sehingga akan lebih produktif. Agus Mulyono dan Indriyo Gitosudarmo 2001 mengatakan bahwa pada
tingkat perusahaan pengukuran produktivitas digunakan sebagai sarana manajemen untuk menganalisa dan mendorong efisiensi produksi. Pemberitaan
awal instansi dan pelaksanaan suatu sistem pengukuran akan meninggikan kesadaran pegawai dan minatnya pada tingkat dan rangkaian produktivitas.
Diskusi-diskusi pada umumnya para karyawan menghendaki tempat-tempat kerja yang menyenangkan, aman, dan cukup terang, udara yang selalu segar dan jam
kerja yang tidak terlalu lama. Memberikan tempat kerja yang menyenangkan berarti pula menimbulkan perasaan betah bekerja pada karyawan sehingga dengan
cara demikian dapat dikurangi dan dihindarkan dari pemborosan waktu dan biaya serta merosotnya kesehatan atas banyaknya kecelakaan kerja. Dengan demikian
bila suatu perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan sehingga tercipta hubungan yang baik antara karyawan dengan atasan serta
menjaga kesehatan dan keamanan diruang kerja maka akan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
Fasilitas dalam suatu proses pekerjaan dipergunakan untuk menghemat secara fisik, tenaga,dan pikiran manusia dalam
melakukan tugas-tugas baik rutin maupun tugas yang bersifat insidentil.
Universitas Sumatera Utara
Fasilitas juga dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik sehingga setiap karyawan dapat memberi kontribusi positif kepada
perusahaan. Hal ini membuat hasil kerja yang tinggi sehingga berdampak besar terhadap perusahaan. Secara langsung perusahaan akan memperoleh keuntungan
yang lebih dan membuat peluang yang besar bagi tercapainya tujuan dan berbagai sasaran yang ditetapkan.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mengatakan bahwa akan menyelenggarakan transportasi udara yang andal, berdaya saing, dan memberikan
nilai tambah dengan cara memenuhi standar keamanan, keselamatan penerbangan dan pelayanan dan menyediakan sarana, prasarana dan jaringan transportasi udara
yang andal, optimal dan terintegrasi. Mengingat beberapa tahun terakhir ini terjadi beberapa kecelakaan
penerbangan di Indonesia yang disamping menelan korban jiwa juga harta benda yang tidak sedikit jumlahnya. Berdasarkan data statistik kecelakaan penerbangan
yang terjadi, baik nasional maupun internasional, 80 persen kecelakaan disebabkan oleh faktor manusia, sedangkan sisanya akibat faktor lain seperti
mesin dan media. Lebih jauh dapat dijelaskan bahwa kecelakaan sering terjadi akibat kesalahan, kelalaian, kealpaan, dan keteledoran yang dilakukan oleh
pelakuoperator yang bertugas menerbangkan dan memelihara serta mendukung kesiapan pesawat terbang. Faktor penyebab kecelakaan pesawat terbang dapat
dijelaskan sebagai berikut. Pertama, manusia merupakan unsur yang terlibat langsung dalam pengoperasian pesawat terbang, sehingga sangat mungkin sebagai
penyebab terjadinya kecelakaan. Kedua, materialfasilitas merupakan gabungan
Universitas Sumatera Utara
dari berbagai unsur yang menyangkut peralatan, sarana, dukungan, dan semua fasilitas yang terkait dengan pengoperasian penerbangan, termasuk pesawat
terbang itu sendiri. Ketiga, media merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan ruang udara sebagai sarana dan lingkungan yang digunakan dalam pengoperasian
pesawat terbang yang menyangkut cuaca, angin, iklim, awan, dan semua aspek yang berkaitan dengan alam. Keempat, tindakan tak aman unsafe action dan
kondisi tak aman unsafe condition. Salah satu bentuk perwujudan transportasi udara yang andal adalah dengan
tersedianya fasilitas lengkap yang diterapkan di PT. Angkasa Pura II Persero Bandar Udara Polonia Medan. Fasilitas tersebut sudah cukup baik dan dapat
berjalan dengan lancar. Hal ini dapat dilihat dari penyelesaian tugas tugas yang diberikan kepada para karyawan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Dengan fasilitas yang baik pula, maka produktivitas kerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II Persero Bandar Udara Polonia Medan tersebut dapat
meningkat. Peningkatan produktivitas kerja karyawan ini dapat menghemat biaya, waktu, dan metode kerja tenaga dan pikiran. Namun, ada juga kekurangan
fasilitas yang terjadi di PT. Angkasa Pura II Persero Bandar Udara Polonia Medan dan masih dalam taraf wajar, misalnya kekurangan radio back up 1 unit
lagi. Walaupun kekurangan 1 unit radio backup, jumlah radio back up sebelumnya sudah memadai fasilitas kerja.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan