21 masyarakat sekitar. Good Corporate Governance berusaha menjaga
keseimbangan di antara pencapaian tujuan ekonomi dan tujuan masyarakat. Penerapan GCG yang baik merupakan aset bagi perusahaan, karena
dengan pengelolaan perusahaan yang baik dapat meningkatkan nilai tambah bagi stakeholders, mempermudah akses ke pasar modal serta meningkatkan
citra positif dari publik. Dengan adanya penerapan GCG pada perbankan, ketentuan tingkat kesehatan suatu bank juga dapat diketahui tentunya dengan
mengacu pada analisis keuangan suatu bank tersebut. Dalam penerapan GCG di Indonesia, Komite Nasional Kebijakan
Corporate Governance yang di awal tahun 2005 telah diubah menjadi Komite Nasional Kebijakan Governance KNKG telah menerbitkan Pedoman GCG
pada tahun 2001, sebagai pedoman penerapan GCG untuk perusahaan di Indonesia. Selain itu BP BUMN pada tahun 1999, juga menetapkan arah
penerapan GCG pada BUMN di Indonesia. Sedangkan pedoman GCG untuk sektor perbankan, Bank Indonesia juga telah mengeluarkan pedoman berupa
Peraturan Bank Indonesia Nomor 84PBI2006 tentang pelaksanaan GCG bagi bank umum.
2.1.3.1 Asas GCG
Asas GCG yang harus dipastikan pelaksanaannya meliputi: A. Transparansi
Transparansi mengandung unsure pengungkapan dan penyediaan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat, dan dapat
Universitas Sumatera Utara
22 diperbandingkan serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan dan
masyarakat. Transparansi diperlukan agar bank menjalankan bisnis secara objektif, professional, dan melindungi kepentingan konsumen.
B. Akuntabilitas Akuntabilitas mengandung unsur kejelasan fungsi dalam organisasi
dan cara mempertanggungjawabkannya. Bank sebagai lembaga dan pejabat yang memiliki kewenangan harus dapat
mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan akuntabel. Untuk itu bank harus dikelola secara sehat, terukur dan professional
dengan memperhatikan kepentingan pemegang saham, nasabah, dan pemangku kepentingan lain.
Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperluka untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.
C. Responsibilitas Responsibilitas mengandung unsur kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan dan ketentuan internal bank serta tanggung jawab bank terhadap masyarakat dan lingkungan. Responsibilitas diperlukan
agar dapat menjamin terpeliharanya kesinambungan usaha dalam jangka panjang serta mendapat pengakuan sebagai warga korporasi yang baik
atau dikenal dengan good corporate citizen. D. Independensi
Independensi mengandung unsur kemandirian dari dominasi pihak lain dan objektifitas dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya.
Universitas Sumatera Utara
23 Dalam hubungan dengan asas independensi, bank harus dikelola secara
independen agar masing-masing organ perusahaan beserta seluruh jajaran dibawahnya tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh
pihak manapun yang dapat mempengaruhi obyektifitas dan profesionalisme dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
E. Kewajaran dan Kesetaraan Kewajaran dan kesetaraan mengandung unsur perlakuan yang adil
dan kesempatan yang sama sesuai dengan proporsinya. Dalam melaksanakan kegiatannya, bank harus senantiasa memperhatikan
kepentingan pemegang saham, konsumen dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajiban dan kesetaraan dari masing-masing
pihak yang bersangkutan.
2.1.3.2 Komitmen Penerapan GCG pada Industri Perbankan