Dari tabel diatas memperlihatkan bahwa hasil DW hitung seluruh variabel terletak diantara du sampai 4-du , dari pengamatan ini dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi positif maupun negatif pada penelitian ini.
3. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik dan diperoleh kesimpulan bahwa model sudah dapat digunakan untuk melakukan pengujian analisis regresi
sederhana, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis.
Analisa ini digunakan untuk melihat seberapa besar peranan laba dalam memprediksi arus kas operasi dan peranan arus kas operasi dalam memprediksi
arus kas operasi. Untuk menentukan kemampuan masing-masing variabel dalam memprediksi arus kas, digunakan model umum persamaan regresi linier
sederhana.
a. Analisis regresi sederhana
Model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut: 1
Y = a + b e
Dimana: Y
= variable dependen arus kas operasi masa depan a
= konstanta b
= koefisien regresi laba = variable independen laba
e = error
2 Y = a + b
e Dimana:
Y = variable dependen arus kas operasi masa depan
a = konstanta
b = koefisien regresi arus kas operasi
= variable independen arus kas operasi e
= error Dalam penganalisaan ini, penulis menggunakan program SPSS 18.0,
untuk menjawab hipotesis pertama dan hipotesis kedua. Hipotesis pertama menyatakan bahwa laba memiliki kemampuan dalam memprediksi arus kas
operasi di masa mendatang. Hipotesis kedua menyatakan bahwa arus kas operasi memiliki kemampuan dalam memprediksi arus kas operasi di masa
mendatang. Dengan menggunakan bantuan program SPSS 18.0 maka dapat ditunjukkan hasil analisis regresi linier sederhana seperti terlihat pada Tabel
4.6 berikut:
TABEL 4.6 Pengujian Prediksi Arus Kas Operasi Satu Tahun ke Depan
Variabel Independen Laba
Arus Kas Operasi
Koefisien Korelasi 0,869
0,934 Konstanta
4,956 0,938
Koefisien Regresi 0,807
0,956 t test
14,140 19,399
Sig-t 0,000
0,000 F test
199,927 376,327
Standar Error of Estimate 2,55449
1,97362 R Square Koefisien Determinasi
0,755 0,872
Sumber: Hasil olahan dari SPSS, 2011
1 Kemampuan Laba Tahun 2008 dalam Memprediksi Arus Kas
Operasi Tahun 2009 a Persamaan regresi linier sederhana
Y = 4,956 + 0,807
Konstanta sebesar 4,956 artinya bahwa jika tidak ada laba pada tahun 2008 maka arus kas operasi tahun 2009 akan berjumlah sebesar
Rp 4,956 juta. Sedangkan koefisien regresi sebesar 0,807 artinya bahwa setiap kenaikan laba pada tahun 2008 sebesar Rp 1 juta maka
arus kas operasi pada tahun 2008 akan meningkat sebesar Rp 0,807 juta. Hasil uji signifikansi diperoleh sig-t sebesar 0,000 yang nilainya
lebih kecil dari taraf signifikansi 5 menunjukkan bahwa pengaruh laba tahun 2008 terhadap arus kas operasi tahun 2009 adalah signifikan.
b Standar Error Estimasi Standar Error Estimasi atau kesalahan prediksi sebesar 2,55449
yang nilainya lebih kecil dari standar deviasi arus kas operasi tahun 2009 yaitu sebesar 5.28815
menunjukkan bahwa kemampuan laba tahun 2008 dalam memprediksi arus kas operasi tahun 2009
mempunyai kesalahan yang lebih kecil dari penyimpangan arus kas operasi itu sendiri, artinya laba tahun 2008 dapat digunakan untuk
memprediksi arus kas operasi tahun 2009. c
Koefisien Determinasi Hasil koefisien determinasi atau R square adalah sebesar 75,5.
Artinya besarnya pengaruh laba tahun 2008 terhadap arus kas operasi tahun 2009 sebesar 75,5. Angka ini sangat besar sehingga bisa
disimpulkan terdapat hubungan sebab akibat antara laba tahun 2008
dengan besarnya arus kas operasi tahun 2009.
2 Kemampuan Arus Kas Operasi dalam Memprediksi Arus Kas
Operasi Tahun 2009 a Persamaan regresi linier sederhana
Yt = 0,938 + 0,956
Konstanta sebesar 0,938 artinya bahwa jika tidak ada arus kas operasi pada tahun 2008 maka arus kas operasi tahun 2009 akan
berjumlah sebesar Rp 0,938 juta. Sedangkan koefisien regresi sebesar 0,956 artinya bahwa setiap kenaikan arus kas operasi pada tahun 2008
sebesar Rp 1 juta maka arus kas operasi pada tahun 2009 akan meningkat sebesar Rp 0,956 juta. Hasil uji signifikansi diperoleh sig-t
sebesar 0,000 yang nilainya lebih kecil dari taraf signifikansi 5 menunjukkan bahwa pengaruh laba tahun 2008 terhadap arus kas
operasi tahun 2009 adalah signifikan.
b Standar Error Estimasi Standar Error Estimasi atau kesalahan prediksi sebesar 1,97362
yang nilainya lebih kecil dari standar deviasi arus kas operasi tahun 2009 yaitu sebesar 5.28815
menunjukkan bahwa kemampuan arus kas operasi tahun 2008 dalam memprediksi arus kas operasi tahun 2009
mempunyai kesalahan yang lebih kecil dari penyimpangan arus kas operasi itu sendiri, artinya arus kas operasi tahun 2008 dapat digunakan
untuk memprediksi arus kas operasi tahun 2009. c Koefisien Determinasi
Hasil koefisien determinasi atau R square adalah sebesar 87,2. Artinya besarnya pengaruh arus kas operasi tahun 2008 terhadap arus
kas operasi tahun 2009 sebesar 87,2. Angka ini sangat besar sehingga bisa disimpulkan terdapat hubungan sebab akibat antara arus kas
operasi tahun 2008 dengan besarnya arus kas operasi tahun 2009. Dari kedua analisis regresi linier sederhana diperoleh kesimpulan
bahwa baik laba maupun arus kas operasi memiliki kemampuan dalam memprediksi arus kas operasi satu tahun ke depan. Namun demikian
jika dilihat dari koefisien determinasi menunjukkan bahwa laba
memberikan pengaruh 75,5 yang lebih kecil dibandingkan dengan arus kas operasi 87,2. Dengan demikian hipotesis kedua yang
menyatakan bahwa “arus kas operasi memiliki kemampuan dalam
memprediksi arus kas operasi di masa depan” dapat diterima daripada
hipotesis pertama yang menyatakan bahwa “laba memiliki kemampuan dalam memprediksi arus kas operasi di masa depan”.
b. Uji t t-test