Latar Belakang Masalah Kemampuan Laba dan Arus Kas Operasi dalam Memprediksi Arus Kas Operasi Masa Depan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Krisis ekonomi global pada tahun 2007 mengakibatkan pesatnya persaingan dalam dunia usaha, karena itu perusahaan harus memiliki kemampuan yang kuat di berbagai bidang seperti keuangan, pemasaran, operasional dan sumber daya manusia agar mampu memberikan prestasi yang baik untuk masyarakat luas maupun untuk perusahaan itu sendiri. Prestasi perusahaan adalah hasil dari keputusan-keputusan individual yang dibuat secara terus-menerus oleh pihak manajemen perusahaan. Salah satu hal yang penting dalam penilaian prestasi perusahaan adalah kondisi keuangannya. Keberhasilan suatu perusahaan dapat dilihat melalui kinerja keuangannya dari tahun ke tahun. Penilaian kondisi keuangan dan perkembangan perusahaan dapat dilihat dalam laporan keuangan yang berguna bagi perencanaan dan pengambilan keputusan jangka pendek maupun jangka panjang serta merupakan persoalan yang kompleks dan sulit karena menyangkut masalah efektifitas, pemanfaatan modal, efisiensi dan rentabilitas dari kegiatan perusahaan. Laporan keuangan merupakan hasil pengumpulan dan pengolahan data keuangan maupun non keuangan yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan atau ikhtisar lainnya yang dapat digunakan untuk membantu para pemakai dalam menilai kinerja perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat, memprediksi jumlah dan penentuan waktu arus kas di masa yang akan datang yang berkaitan dengan investasi mereka Halim: 2003. Setiap informasi dalam laporan keuangan memberikan manfaat bagi pihak eksternal dan internal perusahaan untuk mengambil keputusan-keputusan ekonomi. Pihak eksternal menggunakan keputusan tersebut untuk mempediksi arus kas operasi masa depan suatu perusahaan dan pada akhirnya dapat memilih perusahaan yang tepat untuk melakukan penanaman modal dengan harapan memperoleh suatu return yang diharapkan, sedangkan pihak internal menggunakan keputusan tersebut juga untuk memprediksi arus kas operasi masa depan sehingga dapat mengetahui perkembangan perusahaan, kemudian dapat memutuskan langkah apa yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Setiap keputusan yang akan diambil oleh para pemakai laporan keuangan tersebut membutuhkan evaluasi terlebih dahulu atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Para pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dengan lebih baik jika mereka mendapatkan informasi yang difokuskan pada posisi keuangan, laba, perubahan posisi keuangan, dan arus kas perusahaan. Keberhasilan dalam mencapai suatu tingkat laba tertentu tidak terlepas dari keberhasilan kinerja manajemen perusahaan. Kinerja manajemen perusahaan yang baik dapat dilihat dan dievaluasi dari jumlah laba yang dihasilkan perusahaan. Laba yang diperoleh perusahaan pada dasarnya dimasukkan dalam dua akun, yakni sebagai deviden kepada pemegang saham dan laba ditahan return earning. Deviden, sudah tentu dibagikan kepada pemegang saham, sedangkan sebagai laba ditahan, laba perusahaan tetap berada pada perusahaan yang tentu saja dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan ekspansi maupun operasional perusahaan. Jika laba ditahan semakin besar maka semakin kuat pundi-pundi perusahaan sehingga perusahaan memiliki ruang lebih lebar dalam merencanakan ekspansi. Laba tentu berkaitan dengan arus kas operasi perusahaan. Jika arus kas operasi dinilai kurang kuat, kurang memadai untuk langkah-langkah ekspansi yang akan dilakukan, maka perusahaan tentu membutuhkan tambahan likuiditas. Dari penjelasan diatas jelas bahwa pelaporan keuangan sangat dibutuhkan oleh pihak investor atau pihak lainnya. Salah satu cara yang di lakukan oleh pihak investor ataupun perusahaan yaitu dengan mengevaluasi nilai arus kas operasi dan laba pada perusahaan tersebut untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta tingkat pengembalian yang diharapkan. Laba dan arus kas operasi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi arus kas operasi masa depan. Arus kas operasi masa depan yang baik merupakan hal yang diharapkan semua pihak pemakai laporan keuangan. Kewajiban untuk melaporkan arus kas di Indonesia dimulai pada tahun 1994 dengan keluarnya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 2 yang isinya menyatakan perusahaan harus menyusun laporan arus kas dan menyajikan laporan tersebut sebagai bagian tak terpisahkan integral dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Bagi perusahaan, arus kas operasi adalah hal utama yang harus dipenuhi dan dijaga, jangan sampai arus kas operasi lemah, apalagi minus, jangan sampai perusahaan disatu sisi memberikan dividen dalam jumlah besar, tetapi disisi lain menghadapi problem likuiditas di internal perusahaan. Kondisi inilah yang harus dijaga oleh manajemen. Oleh karena itu, tidak heran jika ada perusahaan yang meskipun berhasil mencatat laba bersih cukup besar tetapi tidak membagi deviden. Hal itu biasanya dilakukan demi menjaga arus kas supaya tetap dapat melakukan ekspansi usaha sesuai rencana. Untuk mencapai tujuan ini dan untuk membantu investor dan pihak lain dalam analisis arus kas, laporan arus kas harus melaporkan pengaruh operasi suatu perusahaan atas kas selama satu periode dan kenaikan atau penurunan bersih dalam kas selama suatu periode. Penggunaan laba dan arus kas operasi sebagai alat pembuatan keputusan adalah proses yang kompleks karena perlu memperhatikan informasi-informasi yang terkandung di dalamnya. Fenomena utama dari penelitian ini adalah untuk melihat kemampuan laba dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi masa depan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Alasan peneliti memilih perusahaan manufaktur sebagai objek penelitian yaitu karena perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI terdiri dari berbagai sub sektor industri sehingga dapat mencerminkan keadaan ekonomi perusahaan-perusahaan di Indonesia secara keseluruhan. Perusahaan manufaktur merupakan populasi yang relevan dengan tujuan dan masalah penelitian. Tabel 1.1 menunjukkan klasifikasi jenis industri perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2008 sampai dengan tahun 2009, sebagai berikut: Tabel 1.1 Klasifikasi Jenis Industri Perusahaan Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Sampai Periode 31 Desember 2009 No. Jenis Klasifikasi Jumlah 1. Pertanian 14 2. Pertambangan 14 3. Manufaktur 170 4. Properti, real estate dan konstruksi bangunan 45 5. Infra stuktur, utilitas transportasi 24 6. Keuangan 69 7. Perdagangan 86 Total 423 Sumber: www.jsx.co.id, data telah diolah Berdasarkan klasifikasi di atas, jenis industri yang paling mendominasi adalah manufaktur. Dengan demikian pertimbangan penelitian untuk memilih populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang selalu terdaftar di BEI dari tahun 2008 hingga tahun 2009 dengan jumlah 171 perusahaan. ILO International Labour Organization menyatakan bahwa perusahaan manufaktur sejauh ini tidak terlalu terkena dampak dari krisis, meskipun mendapat tekanan terutama dari sisi eksternal, perusahaan tersebut memperlihatkan kinerja yang membaik. Perusahaan tersebut adalah sektor yang telah mengalami pertumbuhan paling dinamis sejak tahun 2007. Pertumbuhan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 1.2 Devisa yang berasal dari perusahaan manufaktur 2007 2008 US 17,81 Miliar US 19,3 Miliar Sumber: ILO, 2009 Menurut laporan perekonomian tahun 2009 yang dibuat oleh Bank Indonesia, perusahaan tersebut merupakan pemberi devisa terbesar pertama pada tahun 2007. Data perekonomian tersebut dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 1.3 Pertumbuhan PDB Indonesia No. Sektor 2008 1. Pertanian 3,47 2. Pertambangan dan Penggalian 1,93 3. Manufaktur 21,44 5. Bangunan 8,53 6. Perdagangan, hotel dan restoran 8,93 7. Pengangkutan dan komunikasi 14,04 8. Keuangan, persewaan dan jasa 7,99 Produk Domestik Bruto 66,33 Sumber : Bank Indonesia, 2011 Meningkatnya kinerja yang baik dari perusahaan manufaktur tersebut sebaiknya dapat dipertahankan dan ditingkatkan agar tetap mampu memberikan kontribusi kepada negara. Oleh karena itu perlu dilakukan prediksi arus kas operasi masa depan perusahaan. Hal inilah yang membuat penulis ingin meneliti kemampuan laba dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi masa depan perusahaan tersebut. Mufid Adi As’ad 2010 melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah komponen arus kas variabel dan laba variabel mampu memprediksi arus kas masa depan variabel Y. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa komponen arus kas operasi, investasi dan pendanaan masing-masing terbukti berpengaruh dalam memprediksi arus kas masa depan namun pengujian komponen arus kas secara bersamaan tidak berpengaruh terhadap laba, laba berpengaruh dalam memprediksi laba masa yang akan datang. Jefri Setiawan 2010 melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah laba variabel dan arus kas variabel mampu memprediksi arus kas masa depan variabel Y. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa perubahan laba secara parsial berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba 1 tahun ke depan, namun tidak terhadap perubahan arus kas 1 tahun ke depan. Robby Cahyadi 2006 melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan earnings variabel dan arus kas variabel dalam memprediksi arus kas di masa yang akan datang variabel Y. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa earnings lebih baik dalam memprediksi earnings di masa depan dibandingkan arus kas dalam memprediksi earnings, arus kas lebih baik dalam memprediksi arus kas di masa depan dibandingkan earnings dalam memprediksi arus kas. Bandi dan Rahmawati 2005 melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan kandungan informasi komponen arus kas variabel dan laba variabel dalam memprediksi arus kas masa depan variabel Y. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa informasi earnings dan komponen arus kas merupakan informasi akuntansi yang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan keputusan oleh para analis keuangan, investor, dan manajer untuk menilai prospek dan kinerja perusahaan pada suatu periode. Penelitian terdahulu memiliki perbedaan dengan penelitian ini dimana penelitian terdahulu menggunakan arus kas secara keseluruhan sebagai variabel X. Penelitian ini menggunakan kemampuan laba dan arus kas operasi untuk memprediksi arus kas operasi masa depan Y. Peneliti menggunakan arus kas operasi karena arus kas operasi merupakan indikator utama dalam menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 171 perusahaan yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan batasan tahun penelitian mulai dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2009. Pemilihan berawal dari tahun 2008 karena tahun 2008 adalah awal pertumbuhan ekonomi setelah krisis global tahun 2007, dan berakhir pada tahun 2009 karena data keuangan perusahaan merupakan data terbaru. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Kemampuan Laba dan Arus Kas Operasi dalam Memprediksi Arus Kas Operasi Masa Depan Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Kemampuan Laba Bersih, Free Cash Flow, dan Arus Kas Operasi Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan Pada Perusahaan Jasa Pariwisata Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 85 97

Kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi di masa depan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 83 85

KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS OPERASI DI MASA YANG AKAN DATANG (Pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011)

1 4 19

KEMAMPUAN PREDIKTIF LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI).

0 1 7

Kemampuan Laba dan Komponen Arus Kas dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan (Suatu Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia).

0 1 9

ANALISIS KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN tudi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ).

0 0 8

PENGGUNAAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA DEPAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 7

KEMAMPUAN LABA, ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN.

0 0 15

PENGARUH KUALITAS LABA TERHADAP KEMAMPUAN LABA OPERASI DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS OPERASI MASA DEPAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA - Unika Repository

0 0 13

PENGARUH KUALITAS LABA TERHADAP KEMAMPUAN LABA OPERASI DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS OPERASI MASA DEPAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA - Unika Repository

0 0 111