Perencanaan Dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Adhi Karya, Tbk Medan

(1)

PT.ADHI KARYA, TBK MEDAN

Oleh :

ANISAH SARAGIH 112102165

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(2)

2

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : ANISAH SARAGIH

NIM : 112102165

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BEBAN OPERASIONAL PADA PT. ADHI KARYA, TBK MEDAN

Tanggal 2014 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

NIP. 19840504200912 2 005

(Yeti Meliany Lubis, SE, M.Si, Ak, CA)


(3)

3

Tanggal 2014 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

NIP. 19560407 98002 1 001

(Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN


(4)

4

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BEBAN OPERASIONAL PADA PT. ADHI KARYA, TBK MEDAN

Medan, 2014

NIM.112102165 (ANISAH SARAGIH)


(5)

i

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT karena atas berkah , rahmat dan hidayahNya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “Perencanaan dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT. Adhi Karya, Tbk Medan”yang mana merupakan suatu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program Diploma III Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari ada banyak kekurangan baik dalam penyajian bahasa, kata maupun penyajiaannya. Untuk itu penulis dengan berbesar hati dan dengan tangan berbuka menerima maupun kritik sehat yang bersifat membangun dari para pembaca guna memperbaiki serta menyempurnakan karya tulis ini.

Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis telah banyak menerima bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai phak. Pada kesempatan yang baik ini dengan hati yang tulus penulis menghaturkan banyak terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara atas dedikasinya demi kemajuan Fakultas Ekonomi dan Bisnis


(6)

ii

3. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

4. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

5. Ibu Yeti Meliany Lubis, SE, M.Si, Ak, CA selaku dosen pembimbing penulis yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan serta dukungan yang sangat berharga bagi penulis dalam penyelesaian tugas akhir ini

6. Teristimewa Kedua Orang Tua saya yang tercinta, Wahid Saragih dan Eli Marlina, yang telah membesarkan dan mendidik serta memberikan bimbingan, dorongan, semangat, nasihat dan doa disetiap kesempatan sehingga penulis berhasil menyusun Tugas Akhir dan menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

7. Bapak Pimpinan PT. Adhi Karya, Tbk Medan, serta Paman saya selaku Project Financial Manager Subagja dan seluruh karyawan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian

8. Saudara-Saudaraku yang telah memberikan dukungan dan semangat 9. Jaka Dwi Sandria yang telah memberikan semangat dan memotivasi saya. 10. Sahabat-sahabat terbaik yaitu Putri, Nina, Nurul, Erfa dan Ara serta kepada


(7)

iii

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, maka daripada itu penulis meminta maaf apabila ada kesalahan. Dan dengan kerendahan hati penulis juga berharap kiranya tugas akhir ini dapat berguna bagi kita semua. Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi pembaca. Amin yaa Rabbal Alamin.

Medan, 2014 Penulis

Anisah Saragih NIM. 112102165


(8)

IV

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN……… ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan danManfaat Penelitian... ... 4

D. Rencana Penulisan ... 5

1. Jadwal Penelitian ... 5

2. Rencana Isi ... 7

BAB II PT. ADHI KARYA, TBK MEDAN……….. A. Sejarah Ringkas ... 9

B. Struktur Organisasi ... 12


(9)

IV

BAB III PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BEBAN OPERASIONAL PADA PT. ADHI

KARYA, TBK MEDAN ... 25

A. Definisi Beban Operasional ... 25

B. Klasifikasi Beban Operasional ... 26

C. Perencanaan dan Anggaran Beban Operasional ... 28

D. Pengawasan Beban Operasional ... 36

E. Penyimpangan Beban Operasional ... 39

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 44

B. Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 47

LAMPIRAN ... 48


(10)

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian... 5


(11)

Lampiran 1 : Struktur Organisasi Perusahaan... 48 Lampiran 2 : PengajuanAnggaranBiayaOperasionalBulanan... 49

Lampiran 3 : Rencana Kebutuhan Beban Operasional Biaya Umum Proyek... 50


(12)

1

Setiap perusahaan yang berdiri baik di bidang jasa, industri ataupun dagang pasti mempunyai keinginan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal serta menjaga kelangsungan hidup perusahaan dengan baik. Dalam suatu perusahaan, beban operasional merupakan salah satu bagian terpenting demi kelangsungan kegiatan operasi perusahaan, karena beban operasional merupakan suatu elemen yang paling penting dalam aktivitas ekonomi dari suatu perusahaan dalam pembentukan laba.

Perencanaan dan pengawasan beban operasional dilakukan agar setiap perusahaan mampu mengelola sumber daya yang ada secara efektif dan efisien. Demi mencapai tingkat keuntungan yang maksimal, tingkat beban perlu direncanakan secara hati-hati, terutama dalam hubungannya dengan perencanaan dan pengawasan beban perusahaan.

Selain harus membuat perencanaan kerja harus juga diikuti dengan pengawasan agar setiap aktivitas yang dilakukan sesuai dengan yang direncanakan dan untuk menilai seberapa jauh efisiensi yang telah tercapai. Pengawasan berarti melakukan penilaian atas pelaksanaan pekerjaan dengan membandingkan antara realisasi dan rencana (anggaran) dan yang paling utama dalam membuat perencanaan adalah anggaran beban.


(13)

Guna untuk mencapai tujuan perusahaan yang efektif dan efisien, diperlukan perencanaan dan pengawasan yang baik terhadap beban operasional perusahaan. Perencanaan disusun sebagai dasar pengawasan untuk pelaksanaan kegiatan perusahaan dengan baik dan terkoordinir sehingga dapat membantu pihak manajemen dalam melakukan pengawasan terhadap anggaran operasional dalam perusahaan.

Perencanaan dan pengawasan kegiatan yang dilaksanakan suatu perusahaan harus memadai dengan besarnya perusahaan tersebut. Kegiatan-kegiatan dalam perusahaan semacam ini merupakan kegiatan yang saling berkaitan antara satu dengan yang lain,sehingga rencana kegiatan yang satu akan sejalan dengan yang lainnya. Kegagalan pelaksanaan salah satu kegiatan akan mempunyai dampak terhadap kegiatan yang lain dalam suatu bagian, atau bahkan dengan bagian lain yang ada di perusahaan tersebut.

Dari pernyataan di atas,dapat diketahui bahwa suatu perusahaan perlu melakukan penyusunan anggaran beban khususnya beban operasional dengan seefisien mungkin guna mencapai tujuan yang diharapkan. Selain itu, anggaran juga dapat membantu pihak manajemen atau pimpinan bagian dalam mengambil keputusan untuk mengelola biaya-biaya yang akan dikeluarkan.Sehingga dengan adanya rencana tersebut, maka aktivitas akan dapat terlaksana dengan baik. Dengan demikian, perencanaan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.


(14)

Setiap perusahaan harus memiliki perencanaan dan pengawasan yang dapat mengefektifkan dan mengefisiensikan kegiatan operasionalnya masing-masing, khususnya pada tugas akhir ini yang menjadikan beban operasional pada PT.Adhi Karya,Tbk Medan. Perencanaan merupakan fungsi penting diantara semua fungsi. Perencanaan tidak hanya untuk mencapai tujuan saja tetapi juga untuk mendapatkan hasil yang efektif dan efisien yang merupakan tujuan dari perusahaan tersebut. Perencanaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta masa lalu dengan perkiraan kejadian yang akan terjadi dimasa mendatang untuk merumuskan aktivitas yang akan dilakukan pada periode perencanaan yang dimaksud, yang dianggap perlu untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Perencanan selalu diikuti dengan pengawasan. Pengawasan berarti mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan dengan maksud mengevaluasi prestasi kerja, apakah dapat ditemukan efisien atau apakah peran manajer pelaksana dalam mengelola perusahaan telah berlangsung baik serta menerapkan tindakan-tindakan yang korelatif sehingga hasilnya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Tanpa melihat sifat kegiatannya setiap perusahaan termasuk PT.Adhi Karya, Tbk Medan, selalu mempunyai keterkaitan dengan beban umum dan beban administrasi, disamping menyangkut hal yang paling esensial yaitu kesinambungan yang akurat terhadap beban operasional tidak dapat dipungkiri,untuk mencapai tujuan umum perusahaan yaitu


(15)

untuk memperoleh keuntungan, salah satu hal yang harus dilakukan perusahaan adalah menekan beban yang harus dikeluarkan untuk melakukan hal tersebut, perusahaan harus merencanakan hal yang matang mengenai anggaran beban operasional perusahaan agar dapat mencegah timbulnya pengeluaran yang tidak diinginkan serta meningkatkan efektivitas, tidak lupa disertai dengan pengawasan beban yang baik yaitu dalam beban yang dikeluarkan harus sesuai dengan apa yang sudah direncanakan perusahaan. Mengingat pentingnya peranan beban, maka penulis tertarik untuk memilih judul “PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BEBAN OPERASIONAL PADA PT.ADHI KARYA,TBK MEDAN.

b. Rumusan Masalah

Setiap perusahaan pasti mempunyai masalah dalam menjalankan aktivitas operasinya. Oleh karena itu, dalam pembahasan yang lebih lanjut penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah perusahaan telah membuat perencanaan dan pengawasan beban operasional dengan efektif dan efisien ?

2. Bagaimana perusahaan melakukan perencanaan dan pengawasan beban operasional yang efisien ?

c. Tujuan Dan Manfaat Penelitian


(16)

a. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai perencanaan dan pengawasan beban operasional yang diterapkan pada perusahaan. b. Untuk mengetahui apakah perencanaan dan pengawasan yang telah

dilakukan dapat meningkatkan efisiensi perusahaan.

c. Untuk mengetahui apakah perencanaan dan pengawasan telah dilakukan dengan efektif pada perusahaan

Adapun manfaat penulis melakukan penelitian ini adalah: a. Bagi Penulis

Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai perencanaan dan pengawasan pada beban operasional pada perusahaan serta sebagai aplikasi ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan b. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk perencanaan serta pengawasan terhadap beban operasional perusahaan pada masa yang akan datang sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas

c. Bagi Pembaca

Sebagai bahan pembanding dan informasi bagi pihak lain yang berkepentingan dalam melakukan penelitian pada masa yang akan datang

d. Rencana Penulisan 1. Jadwal Penelitian


(17)

Penelitian ini dilakukan pada PT. Adhi Karya,Tbk Medan yang terletak di Jalan Abdullah Lubis No 44, Kecamatan Baburah, Medan sebagai berikut:

Tabel 1.1. Jadwal Kegiatan

NO KEGIATAN JUNI JULI

MINGGUAN

I II III IV I II III 1 Pengesahan

penulisan Tugas Akhir

2 Pengaduan Judul 3 Permohonan Izin

Riset

4 Penunjukkan Dosen Pembimbing

5 Pengumpulan Data 6 Penyusunan Tugas

Akhir

7 Bimbingan Tugas Akhir

8 Penyelesaian Tugas Akhir


(18)

2. Rencana isi

Laporan penelitian terdiri dari empat bab, dimana setiap bab saling berkaitan. Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan tugas akhir ini harus praktis dan sistematis. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menguraikan latar belakang masalah,rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, rencana penulisan yang mencakup jadwal penelitian dan rencana isi.

BAB II : PT. ADHI KARYA,TBK MEDAN

Dalam bab ini penulis menguraikan mengenai sejarah ringkas PT. Adhi Karya,Tbk Medan, struktur organisasi, job description, jaringan usaha atau kegiatan, kinerja kegiatan terkini, rencana kegiatan.

BAB III : PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BEBAN OPERASIONAL PADA PT.ADHI KARYA,TBK MEDAN

Dalam bab ini penulis menguraikan definisi beban, klasifikasi beban operasional, perencanaan dan anggaran beban operasional, pengawasan beban operasional dan penyimpangan beban operasional perusahaan.


(19)

BAB IV : PENUTUP

Pada bab ini penulis menguraikan kesimpulan dan saran terhadap hasil penelitian.


(20)

BAB II

PT. ADHI KARYA, TBK MEDAN

A. Sejarah Ringkas

PT. Adhi Karya, Tbk dimulai dengan berdirinya perusahaan industri milik pemerintah Belanda yang bernama Associate N.V.(Architects, Ingenieurs en Aannemer BedrifAssociate Selle en De Brujn, Reserye en De Vries).Pada tanggal 3 Desember 1957, pemerintah Indonesia mengambil alih perusahaan ini berdasarkan No. KPTS. 160/ PKMDR/ 1957. Pada tahun 1960 dengan PP No. 2 tahun 1960 perusahaan tersebut dinyatakan sebagai perusahaan nasional dan kemudian dengan PP No. 65 tahun 1961 dirubah menjadi Perusahaan Negara (PN) Adhi Karya. Empat tahun kemudian berdasarkan SK Menteri Cipta Karya dan Konstruksi No.016 tahun 1965 tanggal 17 Agustus 1965,unit produksi bangunan ex Tikind (N.V. Tiedeman enVan Kerehen Indonesie) dilebur kedalam PN Adhi Karya.

Untuk memberikan konsultasi dalam perbaikan-perbaikan dalam tubuh Adhi Karya keluarlah SK Menteri P.U.T.L No. 93/KPTS/1972 pada tanggal 5 April 1972 dibentuklah tim asisten yang berdiri dari Ir. S. Danunegoro sebagai ketua, dengan P.H jacon dan Drs. Herman Rusdi sebagai anggotanya. Dari tim asisten ini akhirnya Adhi Karya akhirnya berubah status menjadi persero. Pada tanggal 1 Juni 1974 berdasarkan PP No. 41 tahun 1971 terbentuklah PT. Adhi Karya (Persero), disahkan


(21)

dengan akta notaries Kartini Mulyadi, SH No. 1 tanggal 1 Juni 1974. Pada sertifikat tanggal 5 November 2001, PT. Adhi Karya dinyatakan sesuai dengan standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 yang di peruntukkan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi.

PT. Adhi Karya terus berkembang sebagai salah satu perusahaan jasa konstruksi di Indonesia. Proyek-proyek besar yang pernah ditangani sangatlah banyak, beberapa di antaranya adalah pembangunan Monumen Nasional (Monas), Mesjid Istiqlal, Stadion Senayan, Bandara Udara Adi Sucipto, jalur kereta api Depok-Bogor, jembatan Senampir di Jawa Timur, Fly Over Lawang di Malang dan masih banyak lagi. Untuk memperluas usaha dan dalam mendukung kegiatan operasionalnya, PT. Adhi Karya, Tbk membuka kantor cabang di beberapa kota besar di Indonesia. PT. Adhi Karya, Tbk cabang Medan berdiri sejak tanggal 5 Mei 1982.

Sebagai bagian dari pelaksanaan jasa konstruksi tersebut, PT. Adhi Karya juga melakukan usaha dibidang engineering, procurement, dan counstruction dibidang industri tertentu yang dipilih berdasarkan potensi, kemampuan serta pengalaman terutama di bidang minyak dan gas, kimia dan bangunan pabrik. Selain itu PT. Adhi Karya, Tbk juga melakukan usaha dalam bidang perencanaan, pengadaan, pabrikasi, instalasi dan pengujian dari pekerjaan mekanikal dan elektrik.


(22)

VISI

a. Menjadi mitra pilihan utama dalam bidang usaha konstruksi dan perekayasaanserta menjadi perusahaan konstruksi terkemuka di Asia Tenggara

MISI

a. Menciptakan nilai bagi para pemegang saham

b. Memenuhi kebutuhan pelanggan dengan produk dan layanan yang handal dan bermutu

c. Menyediakan lingkungan kerja yang aman, sejahtera dan memberikan kesempatan untuk berkembang secara profesional bagi semua karyawannya

d. Meningkatkan kemampuan daya saing sumber daya manusia dengan menguatkan pada pengembangan keahlian teknik dan manjemen proyek

e. Memperkokoh posisi Adhi Karya di pasar dalam negeri dengan dukungan jaringan kerja yang kuat di daerah-daerah yang potensial serta memasuki pasar luar negeri

f. Memperkuat posisi kepemimpinan Adhi karya dibidang infrastruktur dan bangunan gedung serta mulai membangun posisi yang kuat di bidang perekayasaan yang difokuskan pada industri-industri tertentu g. Secara konsisten Adhi Karya menghasilkan ROE di atas suku bunga


(23)

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi PT. Adhi Karya ditetapkan pada tanggal 7 Januari 2003 dengan surat keputusan direksi PT. Adhi Karya No. 014-6/001. Dengan adanya struktur organisasi, maka perusahaan dapat menentukan dan melihat pada batasan wewenang dan tanggung jawab masing-masing personil atau karyawan di dalamnya. Untuk lebih jelas struktur organisasi PT. Adhi Karya,Tbk Medan ditunjukkan dalam suatu bagan (terlampir).

C. Job Description

Adapun uraian tugas dari struktur organisasi perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Project Manager

Tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut : a. Sebagai pimpinan Proyek.

b. Mengawasi dan memonitoring proses pelaksanaan proyek sampai dengan selesai.

c. Melaporkan progress interen ke kantor Divisi Konstruksi III Medan, dalam setiap bulannya sebagai laporan kemajuan pekerjaan di proyek.

d. Melaporkan progress extern ke owner dalam hal ini ke PPK selaku kuasa penggunaan anggaran sebagai acuan pengajuan Termyn proyek.


(24)

e. Mengajukan Termyn proyek sebagai pengajuan pembayaran atas prestasi progress di proyek.

f. Memimpin rapat MRM, ( Manager Review Meeting ) di lapangan sebagai bahan evaluasi kinerja di lapangan.

g. Mengikuti rapat mingguan di kantor PPK, sebagai kuasa penggunaan anggaran dengan konsultan, untuk membahas masalah-masalah di proyek.

h. Mengikuti rapat bulanan di kantor PT. Adhi Karya ( Persero ) Tbk, untuk menyampaikan situasi dan kondisi permasalahan di proyek.

i. Mengetahui dan menyetujui pembayaran di proyek.

j. Membuat proposal perubahan biaya yang diakibatkan adanya perubahan design gambar.

2. HSE ( Healthy, Safety, Envo

Tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Mengkoordinasi tersedianya, diterapkannya dan terpeliharanya sistem manajemen mutu (Quality Management System) di lingkungan proyek.

b. Mengkoordinasikan laporan kinerja dari penerapan sistem manajemen mutu dari proyek sebagai bahan bagi pelaksanaan managemen review di divisi.


(25)

d. Mengkoordinasi kegiatan penerimaan, pencatatan, penyimpanan, pencarian kembali serta pendistribusian dokumen sistem manajemen mutu.

e. Mengkoordinasi kelancaran penyebaran dan pengendalian dokumen ditingkat proyek.

f. Mengkoordinasi persiapan penyelenggaraan Rapat Management Review, notulen dan penyebarannya.

g. Melaksanakan kegiatan pelaksanaan kebenaran atas prosedur tingkat Proyek/Kawasan/Plantsebelum disahkan dan diberlakukan. h. Memberikan saran dan membantu Kepala Proyek/Kawasan/Plant

dalam menyusun, menerapkan dan memilihara dokumen sistem mutu.

3. Project Engineering Manager

Tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut :

a. Mengkoordinasi semua kegiatan yang berhubungan dengan administrasi tehnik intern/extern

b. Mengkoordinasi semua kegiatan yang berhubungan dengan laporan intern/extern

c. Mengkoordinasi semua kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan waktu

d. Mengkoordinasi semua kegiatan yang berhubungan desaign sipil, arsitektur dan ME baik itu intern dan ekstern


(26)

f. Mengkoordinasi pembuatan kegiatan procurement

g. Bersama Manager produksi merencanakan metode kerja pelaksanaan dan membuat evaluasi setiap periode

h. Mengkoordinasi pembuatan Metode Statement ke owner untuk setiap pekerjaan

i. Bersama koordinator pengendalian melakukan negoisasi dengan subkontraktor, vendor dan mandor

j. Bersama Manager Keuangan merencanakan cash flow, dan mengetahui sales dan biaya yang sudah dikeluarkan setiap periode

4. Project Production Manager

Tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut :

a. Mengkoordinasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan

b. Mengkoordinasi pembuatan rencana mingguan berdasarkan rencana yang sudah ada dan disetujui

c. Mengkoordinasi pengarahan kegiatan Sub Kontraktor agar sesuai dengan apa yang direncanakan dan melakukan evaluasi sub, terhadap waktu, mutu dan biaya

d. Mengkoordinasi dan mengarahkan para koordinator pekerjaan agar mencapai hasil yang direncanakan, sehingga tidak terjadi saling tumpang tindih

e. Mengevaluasi serta mengadakan tindakan-tindakan koreksi atas terjadinya penyimpangan dari hasil kerja para koordinator


(27)

pekerjaan dan menghitung biaya yang terjadi akibat itu untuk ditindak lanjuti

f. Mengkoordinasi memantau tersedianya bahan, alat dan tenaga agar menunjang penyelesaian pekerjaan seperti yang telah direncanakan. g. Mengkoordinasi daftar kemajuan setiap pekerjaan beserta

kebutuhan biayanya secara periodic

h. Memantau dan mengevaluasi persediaan bahan, tenaga dan peralatan guna memenuhi kebutuhan pelaksana

i. Memantau dan mengarahkan penggunaan bahan, tenaga dan peralatan agar optimal

j. Mencatat seluruh hasil kemajuan pekerjaan yang telah dikerjakan baik secara periodik maupun secara komulatif

5. Project Finance Manager

Tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut :

a. Mengkoordinasi pembuatan dan pengarsipan surat menyurat yang bersifat umum

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan dan penyelesaian perijinan yang berkaitan dengan proyek

c. Menyiapkan dan mengatur jadwal rapat-rapat rutin baik intern maupun extern

d. Menyelesaikan pencairan termyn dan monitoring collection period e. Mengkoordinasikan pembuatan surat perjanjian kerja karyawan


(28)

f. Mengkoordinasikan pembuatan surat tugas untuk masing-masing karyawan proyek

g. Memonitor pencatatan dalam pemutahiran data pegawai

h. Memonitor kebutuhan proyek yang bersifat umum dan non teknis i. Memeriksa dan memonitor kebersihan dan keamanan lingkungan

proyek

j. Memeriksa dan memonitor serta mengevaluasi semua pembukuan laporan dari administrasi keuangan

k. Membuat dan mengevaluasi tentang:

 Keadaan kas pelaksana dan monitoringnya

 Membuat lonstad secara tertib dan tepat waktu setiap periode  Membuat rencana pembayaran dan monitoring pembayaran

untuk masing-masing transaksi yang terjadi

 Membuat rekapitulasi monitoring pembayaran lonstad, antara pengajuan, penerimaan dan posisi sisa

 Membuat neraca proyek

 Membuat rekapitulasi biaya lonstad lapangan dan pembelian via kantor

 Membuat chek list lonstad pada setiap periode

6. Quantity Surveyor

Tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut :


(29)

b.Terselenggaranya evaluasi volume pelaksanaan yang berkaitan dengan alat, material dan tenaga

7. Cost Control

Tugas-tugas pokonya adalah sebagai berikut :

a. Bertanggungjawab atas semua pengeluaran proyek dan menjamin semua pengeluaran terkendali sesuai budget dan prosedur yang ditetapkan

b. Mengkoordinir aktivitas kerja antara lain :

 Pemeriksaan pengajuan rencana pengeluaran termasuk komitmen dan pengeluaran budget

 Verifikasi realisasi pengeluaran

 Laporan biaya atau realisasi SDBP (Standar Biaya Proyek)  Laporan analisa penyimpangan budget

 Laporan evaluasi proyek

 Pengeluaran pengadaan dan penggunaan alat material

e. Mencari informasi perkembangan harga pekerjaan dan pengadaan di pasaran maupun perusahaan sejenis sebagai dasar evaluasi atau control

8. Drafter

Tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut : a.Mengadakan gambar kerja (shop drawing)

b. Melaksanakan penggambaran perubahan gambar kerja (bila diperlukan)


(30)

c. Mengadakan gambar akhir (as-build drawing) 9. Logistik

Tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut :

a. Menerima kedatangan barang, alat, bahan bangunan pada saat barang datang di proyek, sesuai dengan volume barang

b. Mengeluarkan barang, alat, bahan bangunan pada saat barang, alat dan bahan bangunan dikeluarkan di gudang proyek

c. Mencatat barang, alat atau bahan bangunan pada saat barang tersebut diterima di proyek

d. Mencatat barang, alat atau bahan bangunan pada saat barang tersebut dikeluarkan dari gudang proyek

e. Membuat laporan sisa bahan di lapangan dan dituangkan ke dalam laporan sisa bahan

f. Membuat rencana kebutuhan barang, alat dan bahan bangunan lainnya sesuai dengan bahan yang dibutuhkan oleh lapangan

g. Melayani kebutuhan barang, alat dan bahan bangunan sesuai dengan permintaan barang, alat atau bahan di lapangan.

h. Membuat kartu gudang sebagai acuan untuk mengetahui sisa bahan di lapangan

i. Menolak barang yang tidak sesuai spesifikasi permintaan barang di lapangan

j. Melaporkan setiap bulannya ke kantor PT. Adhi Karya (Persero) Tbk yang dituangkan dalam bentuk laporan sisa bahan di proyek


(31)

10.Supervisor I

Tugas-tugas pokonya adalah sebagai berikut :

a. Memimpin kegiatan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan

b. Membuat rencana mingguan berdasarkanrencana yang sudah ada dan disetujui

c. Mengarahkan kegiatan Sub Kontraktor agar sesuai dengan apa yang direncanakan

d. Memantau tersedianya bahan, alat dan tenaga agar menunjang penyelesaian pekerjaan seperti yang telah direncanakan

e. Membuat daftar kemajuan setiap pekerjaan beserta kebutuhan biayanya secara periodik

f. Mengarahkan penggunaan bahan, tenaga dan peralatan agar optimal

g. Mencatat seluruh hasil kemajuan pekerjaan yang telah dikerjakan baik secara periodik maupun secara komulatif

D. Jaringan Kegiatan

Adapun kegiatan yang dilakukan oleh PT. Adhi Karya, Tbk di luar perusahaan yaitu memberikan bantuan untuk masyarakat, tidak hanya mengedepankan laba tetapi juga PT. Adhi Karya, Tbk turut peduli terhadap kehidupan sosial masyarakat yang diimplementasikan tidak terbatas terhadap kegiatan-kegiatan sosial.


(32)

PT. Adhi Karya, Tbk menyadari sepenuhnya kepercayaan dan dukungan yang diberikan masyarakat selama ini merupakan salah satu faktor yang membuat PT. Adhi Karya, Tbk berkembang seperti sekarang ini maka sudah sewajarnya PT. Adhi Karya peduli kepada masyarakat. Adapun bentuk kepedulian yang diberikan seperti membantu meringankan beban untuk menyekolahkan dari Tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Tingkat Menengah Atas.Membantu anak-anak karyawan PT. Adhi Karya, Tbk yang berprestasi, hal ini bertujuan untuk meningkatkan semangat kerja dan meningkatkan prestasi kerja.

Selain itu PT. Adhi Karya, Tbk selalu menciptakan suasana keakraban dengan lingkungan kerja sekitar misalkan dengan kepala desa setempat, membantu kegiatan gotong royong dengan masyarakat, selalu berkoordinasi dengan keamanan lingkungan untuk kelancaran jalannya proyek dan aktif berperan dalam rangka kegiatan kemasyarakatan. Oleh karenanya, PT. Adhi Karya, Tbk selalu mengembangkan dan selalu menciptakan jaringan kegiatan untuk mendukung visi dan misi PT. Adhi Karya, Tbk Medan.

E. Kinerja Usaha Terkini

PT. Adhi Karya,Tbktelah berhasil memperoleh suatu perhargaan yang diterima dari berbagai jenis majalah yang berhubungan dengan proyek konstruksi antara lain :

1. Penghargaan Annual Report Award 2005 2. Penghargaan Annual Report Award 2006


(33)

3. Penghargaan Annual Report Award 2007 4. Penghargaan Annual Report Award 2008

5. Penghargaan IMAC (Indonesia’s Most Admired Companies) 2010

6. Company With The Best Corporate Image 2008

7. Penghargaan Website BUMN

8. Penghargaan Best Individual Indicator Disclosure & Transparency 9. Penghargaan FORTUNE 100 2010

10.Penghargaan IFRA Award 2008 Indonesian Financial Reporting Award

11.Penghargaan Rekor Bisnis Award

12.GCGAward 2007

13.GCGAward 2009

14.ARA 2008

15.CGPI (Corporate Governance Perception Index) 2010

16.Indonesian Quality Award Early Improvement 2007

17.BUMN Award F. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan PT. Adhi Karya, Tbk Medan yang telah disusun dalam rangka mengejar pencapaian target jasa konstruksi adalah sebagai berikut :

1. PT. Adhi Karya, Tbk Medan bertekad untuk menjadi perusahaan yang paling terdepan dibidang pembangunan jasa konstruksi dengan mengedepankan visi dan misi PT. Adhi Karya, Tbk.


(34)

2. Untuk mencapai target dan sasaran yang diinginkan yang sesuai dengan visi dan misi PT. Adhi Karya selalu menjalin kerjasama dengan Instansi/Perusahaan, Departemen, dan Lembaga lainnya yaitu diantaranya :

a. Kerjasama dengan perusahaan Sub kontraktor lokal maupun diluar lokal

b. Departemen Ketenagakerjaan c. Departemen Perhubungan Laut d. Departemen Perhubungan Udara

e. Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat f. Dinas Kependudukan

g. Puslitbang h. PDAM

i. PLN

j. Perusahaan yang bergerak di bidang Asuransi seperti :

 Jamsostek, Astek, Asuransi jaminan Sosial dan Tenaga Kerja  Asuransi Barang, Kendaraan dan Alat

 Asuransi Barang dan Jasa  Kantor Pelayanan Pajak.

Selalu koordinasi untuk menciptakan iklim persaingan yang bersih sesama kontraktor yang bergerak dibidang jasa konstruksi yaitu dengan Gapensi, Gapeksindo, dan para gabungan kontraktor lainnya.


(35)

 Dinas Kesehatan, Pemadam Kebakaran  Kementerian BUMN.

3. PT. Adhi Karya, Tbk dalam rangka pelaksanaan proyek selalu bersosialisasi dengan lingkungan proyek setempat, seperti dengan Aparat Desa, Ketua Pemuda setempat, Damramil dan yang lainnya untuk memperlancar Rencana Kegiatan Proyek.

Untuk memperlancar rencana kegiatan tersebut PT. Adhi Karya,Tbk selalu memperluas jaringan dengan selalu berhubungan dengan pihak-pihak yang terkait guna mencapai sasaran Marketing/Pemasaran yang ingin dicapai.


(36)

BAB III

PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BEBAN OPERASIONAL PADA PT.ADHI KARYA,TBK MEDAN

A. Defenisi Beban Operasional

Dalam menjalankan aktivitasnya, suatu perusahaan akan mengeluarkan berbagai jenis biaya diantaranya adalah biaya bahan, upah langsung dan biaya overhead dimana ketiga biaya ini disebut biaya produksi.Biaya lainnya untuk kelancaran penjualan atau pemasaran dan administrasi biaya operasional.

Salah satu bentuk pengawasan yang harus diterapkan pada suatu perusahaan adalah pengawasan beban operasional. Hal ini disebabkan karena beban operasional merupakan salah satu hal yang sangat berpengaruh terhadap suatu perusahaan demi mencapai tujuannya. Demi mencapai tujuannya suatu perusahaan harus mampu meminimalisasi beban operasionalnya.

Beban operasional menurut Nafirin (2000:76) bahwa biaya operasional adalah biaya usaha pokok perusahaan selain harga pokok penjualan. Biaya usaha terdiri dari biaya penjualan, biaya administrasi dan umum.

Namun sebelum membahas lebih jauh mengenai beban operasional pada PT. Adhi Karya, Tbk Medan, terlebih dahulu akan diuraikan beberapa pendapat para ahli yang berkaitan dengan definisi beban :


(37)

Sugiyarso (2005:3) mendefinisikan bahwabeban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanaman modal.

Kholmi (2004:29) mendefinisikan bahwa beban merupakan sumber daya atau nilai kas yang diharapkan dapat memberi manfaat saat sekarang atau di masa yang akan datang bagi organisasi.

Dari semua pendapat di atas, maka dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa beban merupakan seluruh pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh barang maupun jasa yang kesemuannya itu dapat diukur dengan uang.

B. Klasifikasi Beban Operasional

Beban merupakan unsur penting dalam menjalankan kegiatan operasi suatu perusahaan, karena beban harus terlebih dahulu dikeluarkan sebelum menghargai suatu produk, baik itu berupa barang maupun jasa.

Dalam pengelolaan perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil harus berhadapan dengan beban yang harus dan akan dikeluarkan. Masalah beban pada perusahaan hanya dapat dipecahkan bila perusahaan tersebut memiliki pengetahuan mengenai beban yang berkaitan dengannya.


(38)

Djarwantoro (2001:234) mengemukakan bahwa beban operasional adalah pembayaran tunai atau komitmen untuk membayar tunai di masa akan datang yang ditujukan untuk menghasilkan pendapatan.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa beban operasional digunakan untuk mengukur pengorbanan yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu menghasilkan pendapatan.

PT. Adhi Karya,Tbk Medan adalah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi pembangunan. PT. Adhi Karya,Tbk Medan memiliki beban operasional yang terdiri dari satu bagian, yaitu :

1. Beban Biaya Umum/ Biaya Operasional Proyek

Pembagian beban ini didasarkan pada keterlibatan beban yang dikeluarkan terhadap pekerjaan yang sedang dilaksanakan.Demikian pula halnya dengan beban operasional, apabila terjadi pengeluaran maka pengeluaran tersebut dicatat pada beban operasional. Beban Biaya umum/ Beban Operasional Proyek PT. Adhi Karya, Tbk Medan terdiri dari :

a. Gaji Staf Proyek b. Biaya Dapur Umum c. Biaya BBM Operasional

d. Biaya BBM Operasional Lapangan e. Honor Konsultan

f. Honor Pengawas Lapangan g. Biaya Test Laborat


(39)

h. Biaya Jamuan Makan Lembur i. Kebutuhan Air Kerja

j. Listrik Kerja

k. Rekening Listrik PAM l. Biaya Retribusi Pemda m. Biaya Lingkungan

n. Honor Keamanan Kerja o. Photo Copy dll

p. Dokumentasi Proyek

q. Sewa Kendaraan Operasional Proyek r. Sewa Motor

s. Biaya Cetak Gambar t. P3K

u. Alat Keselamatan Kerja

C. Perencanaan Dan Anggaran Beban Operasional

Perencanaan merupakan langkah awal perusahaan yang akan menentukan tujuan perusahaan, berupa target atau hasil yang terukur dalam jangka pendek maupun jangka panjang yang dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan perusahaan.

Nafirin (2000:3) mengartikan bahwa perencanaan sebagai tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu mendatang dalam mencapai tujuan yang diinginkan.


(40)

Supriono (2002:7) mengatakan bahwa perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai perusahaan. Perencanaan ini dapat disusun jangka pendek, jangka panjang dan akan dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan perusahaan.

Pengertian perencanaan ini pada hakikatnya sama dengan perencanaan yang ada pada PT. Adhi Karya,Tbk Medan, karena sebelum menjalankan operasional perusahaan, Project Manager dan Tim Estimasi Biaya PT. Adhi Karya, Tbk Medan merencanakan terlebih dahulu apa yang akan dilakukan,bagaimana dan siapa yang melakukannya, seperti strategi apa yang dilakukan, membuat anggaran beban yang dikeluarkan dan lain sebagainya.

Pada PT. Adhi Karya,Tbk Medan, untuk melaksanakan kegiatan operasionalnya terlebih dahulu melakukan perencanaan terhadap beban yang mungkin terjadi di lapangan yang ditujukan pada masing-masing bagian yang akan menggunakan beban tersebut. Penyusunan perencanaan ini dipimpin oleh Project Financial Manager dan Tim Estimasi Biaya. Perencanaan ini dimulai dengan mengambil keputusan apa yang disajikan dan dibutuhkan oleh setiap bagian dalam perusahaan yang dilakukan dengan mengumpulkan data-data perusahaan mengenai situasi dan kondisi dimasa yang akan datang dengan melihat hasil operasional tahun lalu.

Kemudian rencana tersebut dilanjutkan dengan pembuatan anggaran beban operasi untuk suatu periode akuntansi yang dilaksanakan


(41)

oleh bagian keuangan dan pembukuan untuk kemudian disahkan oleh Project Manager. Beban yang telah disetujui tersebut merupakan besarnya beban yang dialokasikan perusahaan sebagai pedoman kinerja perusahaan.

Dengan disusunnya perencanaan, maka manfaat yang akan diperoleh perusahaan adalah :

1. Perencanaan dapat menetapkan kegiatan di masa yang akan datang dengan membandingkannya dengan masa yang lalu

2. Perencanaan dapat mengendalikan organisasi setiap waktu

3. Perencanaan dapat mengatasi problem yang dihadapi dengan sebaik-baiknya

4. Perencanaan dapat memungkinkan Manajer memahami keseluruhan gambaran operasi yang lebih jauh lagi

5. Perencanaan dapat membantu penempatan tanggung jawab lebih lanjut. Perencanaan beban operasional sangat penting dalam suatu perusahaan sebab beban operasional merupakan salah satu elemen yang penting dalam pembentukan laba perusahaan. Selain itu, perencanaan beban operasional merupakan proses penetapan peran dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan yang menunjukkan rencana perusahaan untuk masa yang akan datang yang harus dicapainya.

Dalam merencanakan beban operasional perlu memperhatikan faktor-faktor berikut ini :


(42)

b. Informasi mengenai data-data tahun lalu. c. Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi

d. Pengetahuan tentang teknik, strategi pesaing dan gerak-gerik pesaing e. Kemungkinan adanya perubahan kebijaksanaan pemerintahan. f. Penelitian untuk pengembangan perusahaan.

Berdasarkan analisa yang dilakukan oleh penulis terhadap data yang telah diinformasikan oleh manajemen perusahaan berkaitan dengan perencanaan beban operasional, PT. Adhi Karya, Tbk Medan telah melakukan perencanaan beban operasional dengan efektif dan efisien. Hal ini dapat dilihat pada pengajuan anggaran biaya operasional bulanan di bulan Desember (terlampir) perusahaan, dimana PT.Adhi Karya, Tbk Medan telah menetapkan perencanaan anggarannya melalui beban operasional guna mencapai sasaran yang diinginkan. Penyusunan perencanaan tersebut dilakukan dengan cermat dan teliti agar perusahaan dapat berjalan sebagaimana yang diinginkan dan hasil-hasil yang akan dicapai dapat direalisasikan.

Perusahaan telah merencanakan dan menyusun anggaran berdasarkan biaya yang telah terjadi sebelumnya, kemudian ditambah dengan penyesuaian dan proyeksi yang telah dibuat oleh Manajer perusahaan.

Anggaran merupakan penjabaran dari fungsi perencanaan yang akan memberikan Manajer Proyeksi yang dapat dipercaya mengenai


(43)

hasil-hasil dari rencana yang dilaksanakan. Seluruh beban operasional yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan operasional dihadapkan dengan anggaran untuk mengetahui penyimpangan biaya yang telah terjadi dan harus dianalisa sebab akibatnya dan diambil tindakan perbaikan dengan tujuan untuk meminimalisirkan beban-beban yang dapat merugikan perusahaan.

Adisaputro (2000:31) mendefinisikan anggaran ialah rencana rinci tentang perolehan dan penggunaan sumber daya keuangan dan sumber daya lainnya untuk periode tertentu. Anggaran menggambarkan rencana untuk masa yang akan datang yang diekspresikan dalam istilah-istilah keuangan yang formal.

Nafirin (2004:29) mendefinisikan anggaran (budget) merupakan rencana tertulis secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu.

Menurut Nafirin (2004:19) anggaran di susun berdasarkan:

a. Anggaran harus bersifat formil yaitu anggaran disusun dengan sengaja dan bersungguh-sungguh dalam bentuk tulisan sehingga diketahui semua pihak yang terlibat dalam kegiatan operasi lembaga perguruan tinggi

b. Anggaran harus tersistematis, artinya anggaran dibuat secara berurutan dan berdasarkan suatu logika hitungan agar dapat dicapai


(44)

c. Anggaran harus dianalisa oleh pimpinan bagian agar keputusan yang diambil sesuai dengan tujuan yang di harapkan

d. Anggaran dibuat dalam satuan uang sehingga memberikan gambaran yang cukup jelas akan tujuan yang hendak dicapai e. Anggaran merupakan cerminan dari tujuan lembaga perguruan

tinggi

Perencanaan merupakan proses pemanfaatan fakta-fakta yang berhubungan dan asumsi-asumsi masa yang akan datang guna merumuskan langkah-langkah yang perlu diikuti dalam rangka upaya mencapai tujuan-tujuan yang spesifik. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa dengan adanya suatu perencanaan kita dapat mengetahui apa yang harus kita lakukan, bagaimana acaranya, kapan waktu yang tepat untuk melakukannya dan siapa yang harus melakukannya.

Setiap perusahaan mempunyai tujuan masing-masing. Tujuan ini bertingkat-tingkat, ada tujuan umum dan tujuan khusus, ada tujuan jangka pendek dan ada tujuan jangka panjang. Perusahaan harus mempunyai perencanaan yang baik untuk mencapai tujuannya, dalam hal ini untuk memperoleh laba yang maksimal. Dengan kata lain perencanaan merupakan fungsi yang paling utama selain fungsi pelaksanaan dan fungsi pengawasan. Dengan adanya perencanaan kita dapat mengawasi pelaksanaan dari suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.


(45)

Anggaran merupakan bagian yang terpenting dari proses perencanaan karena anggaran menentukan kepastian mengenai pengelolaan sumber daya yang ada demi menuju pencapaian tujuan. Anggaran yang direncanakan dengan baik menyelaraskan strategi dari struktur organisasi, manajemen dan personilnya serta tugas-tugas yang perlu diselaraskan.

Anggaran yang angkanya terlalu tinggi sering kali merupakan tanda awal bahwa aktivitas tidak berjalan sebagaimana yang sudah direncanakan. Apabila anggaran menjadi terlalu besar, maka seluruh rencana anggaran mungkin perlu diperbaiki. Dengan kata lain, anggaran merupakan kompas yang menjadi arah dan pedoman kerja bagi perusahaan untuk mencapai tujuan.

Perencanaan yang disusun oleh PT. Adhi Karya, Tbk Medan meliputi kegiatan-kegiatan operasional, tujuan dari kegiatan tersebut dan berapa jumlah anggaran yang disediakan. Adapun kegiatan-kegiatan operasional yang dilakukan perusahaan adalah kegiatan dalam belanja barang, belanja pemeliharaan, honorium dan kegiatan-kegiatan lainnya.

Perencanaan yang menggambarkan secara konkrit kedalam bentuk kuantitatif yang dapat diukur dengan nilai uang atau lainnya yang disebut dengan “ Anggaran “. Dalam suatu anggaran, hasil yang diharapkan oleh bagian yang membuat rencana dijabarkan dalam satuan kuantitatif. Karena perusahaan menyadari pentingnya merencanakan anggaran, maka


(46)

perusahaan berusaha membuat rencana anggaran perusahaannya serealisasi mungkin dan seakurat mungkin agar anggaran yang direncanakan tidak terlalu kerendahan ataupun ketinggian. Anggaran disusun berdasarkan atas realisasi tahun lalu dan banyak juga berdasarkan faktor-faktor lain dan disesuaikan dengan rencana kerja perusahaan seperti realisasi tahun berjalan, pertumbuhan ekonomi dan lain sebagainya. Pada PT. Adhi Karya, Tbk Medan. Anggaran dijadikan sebagai alat perencanaan serta pengawasan jangka pendek dan merupakan bagian dari perencanaan jangka panjang.

Pada dasarnya anggaran disusun melalui analisa yang cermat dan teliti berdasarkan data periode tahun lalu, sehingga mencerminkan tindakan terperinci untuk digunakan sebagai pedoman dalam menjalankan kegiatan perusahaan di masa mendatang dan juga sebagai dasar untuk melakukan penilaian.

Untuk menyusun suatu anggaran sebagai suatu alat perencanaan, maka anggaran tersebut harus realistis, fleksibel dan kontinu. Realistis berarti tidak terlalu optimis maupun pesimis berdasarkan kenyataan yang ada. Fleksibel memiliki peluang untuk disesuaikan dengan keadaan yang mungkin berubah. Sedangkan kontinu dapat berarti dilaksanakan secara terus-menerus dan bukan kegiatan yang insidental.

Dalam menyusun anggaran, perusahaan harus yakin akan kemampuannya dalam mengendalikan berbagai relevan variable untuk


(47)

mencapai tujuan, mampu melaksanakan sistem manajemen ilmiah, mampu berkomunikasi secara efektif dan dapat memberikan motivasi kepada anggaran serta mendorong adanya sikap partisipasi.

Pada dasarnya yang berwenang dan bertanggung jawab atas penetapan atau pelaksana beban operasional adalah pimpinan tertinggi suatu perusahaan itu sendiri. Namun dalam hal penyusunan anggaran tidak dilakukan sendiri, pimpinan dapat mendelegasikannya kepada bawahan yang berkompeten. Tetapi pada dasarnya pimpinan tetap harus mengawasi dan membimbing bawahannya dalam menetapkan beban operasional tersebut.

Adapun anggaran yang disusun oleh PT. Adhi Karya, Tbk Medan merupakan ringkasan dari rencana perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Keberhasilan anggaran melibatkan pimpinan bagian dalam tanggung jawab dan pengendalian beban untuk estimasi anggaran.

Anggaran beban operasional merupakan anggaran taksiran semua biaya yang dikeluarkan yang pada hakikatnya dianggap habis dalam masa satu tahun. Anggaran beban operasional pada PT. Adhi Karya, Tbk Medan terdiri atas belanja barang, belanja pemeliharaan, dan belanja perjalanan. D. Pengawasan Beban Operasional

Pengawasan merupakan kegiatan penilaian dan perbaikan mengenai sejauh mana pelaksanaan rencana telah dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Melalui pengawasan, perusahaan dapat


(48)

menghindari kemungkinan kegagalan yang terjadi dan mendorong keberhasilan terhadap kinerja perusahaan serta membandingkannya dengan standar kerja.

Pengawasan beban operasional diperlukan untuk membandingkan kegiatan operasional dan prestasi yang dicapai dengan rencana yang telah ditetapkan apakah dapat ditemukan efisiensi beban operasional dan kinerja perusahaan.

Pengawasan beban operasional yang dilakukan oleh PT. Adhi Karya, Tbk melalui anggaran, yang mana kita ketahui anggaran selain sebagai alat perencanaan juga sebagai alat pengawasan. Apabila ada kelemahan, maka diambil tindakan yang korektif untuk periode anggaran yang berikutnya.

Pengawasan ini tidak hanya terbatas pada evaluasi akhir periode namun juga pengawasan dilakukan pada saat periode berjalan. Pihak perusahaan juga harus menganut prinsip fleksibilitas anggaran, artinya dalam rangka mengoptimalkan pencapaian rencana kerja selalu diadakan penyesuaian terhadap alokasi biaya yang dianggarkan.

Untuk melakukan pengawasan terhadap anggaran biaya operasional, pihak perusahaan membandingkan rencana anggaran dengan realisasi yang terjadi setiap perkiraan-perkiraan yang terdapat di dalam anggaran biaya operasional tersebut.


(49)

Tujuan utama pengawasan agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan standarnya dan tercapai tingkat yang diharapkan dari prestasi kerja dan juga agar dapat menjamin hal-hal yang dapat diharapkan atau ditetapkan dan untuk melihat apakah pengawasan yang dilakukan oleh perencanaan sesuai dengan tujuan perusahaan.

Adapun manfaat dari pengawasan beban operasional antara lain : a. Dapat menjamin diadakannya tindakan korektif

b. Dapat dengan segera melaporkan penyimpangan-penyimpangan biaya operasional

Untuk mendapatkan pengawasan yang baik terhadap beban operasional PT. Adhi Karya, Tbk Medan telah memperhatikan hal-hal berikut ini :

a. Biaya yang dikeluarkan harus disetujui oleh pihak yang berwenang dan biaya tersebut memang benar-benar diperlukan. b. Biaya yang terjadi merupakan tanggung jawab pengawasan

yang memberi wewenang.

Berdasarkan analisa yang dilakukan oleh penulis berkaitan dengan pengawasan beban operasional tersebut, penulis beranggapan bahwa perusahaan telah melaksanakan pengawasan dengan efektif dan efisien. Hal ini dilihat dari pengajuan anggaran beban operasional perusahaan pada akhir bulan desember (terlampir) dimana dapat dilihat keefisienan dari


(50)

program yang ada, karena hal tersebut juga dijadikan dasar bagi penyusunan beban operasional untuk periode yang akan datang.

Selain itu, pengawasan beban operasional PT. Adhi Karya, TbkMedan diawasi oleh Project Manager dan Bagian Project Finance Manager dan tidak ada suatu sistem pengawasan khusus yang digunakan oleh PT. Adhi Karya, Tbk Medan dalam pengawasannya. PT. Adhi Karya, Tbk Medan menggunakan anggaran dimana pada awal periode ditentukan jenis anggaran beban operasional untuk setiap jenis beban kemudian didistribusikan untuk setiap bagian yang fungsional. Dalam hal ini, PT. Adhi Karya, Tbk Medan melakukan pengawasan melalui prosedur serta catatan yang berkaitan dengan pengamanan harta kekayaan dan catatan-catatan finansial lainnya.

E. Penyimpangan Beban Operasional

Penyimpangan (varians) merupakan suatu sinyal. Varians yang besar, baik menguntungkan maupun tidak menguntungkan, sebaiknya diinvestigasi dan dianalisis. Suatu varians dapat disebabkan oleh kejadian acak yang tidak diharapkan akan terulang kembali, atau oleh masalah sistematis yang dapat diperbaiki.

Analisa varians melibatkan penggunaan hubungan antara dua variabel yang masing-masing terdiri dari rangkaian data untuk memantau sebab-sebab terjadinya penyimpangan. Analisa varians digunakan untuk secara luas dalam laporan keuangan sering diaplikasikan apabila terjadi


(51)

penyimpangan antara realisasi tahun berjalan dengan realisasi tahun lalu, serta penyimpangan antara realisasi dengan anggaran, dimana anggaran diperlakukan sebagai dasar perbandingan.

Penyimpangan beban operasional dapat diartikan sebagai perbedaan yang diperoleh dari perbandingan antara perencanaan anggaran dengan realisasi beban operasional yang terjadi. Penyimpangan tersebut dapat terjadi dalam dua kemungkinan yaitu :

a. Penyimpangan yang menguntungkan (Favorable Variance) Penyimpangan yang menguntungkann terjadi apabila perencanaan beban lebih besar dibandingkan dengan realisasinya

b. Penyimpangan yang tidak menguntungkan (Unvorable Variance)

c. Penyimpangan yang tidak menguntungkan terjadi apabila realisasi beban lebih besar di bandingkan perencanaan.

Kemudian penyimpangan beban yang terjadi akan dianalisa sehingga dapat diketahui hal-hal yang menyebabkan penyimpangan tersebut terjadi dan diputuskan tindakan koreksi yang harus diambil.

Dari hasil analisa dapat diketahui bahwa penyebab terjadinya penyimpangan beban operasional pada PT. Adhi Karya, Tbk Medan penyusunan anggaran beban yang dibuat oleh perusahaan sudah realistis


(52)

tetapi pada pelaksanaannya ada beban yang mengalami kenaikan dan juga yang mengalami penurunan.

Beban operasional tersebut dapat dievaluasi untuk mengetahui apakah pengawasan yang dilakukan oleh PT. Adhi Karya, Tbk Medan berjalan dengan efisien sesuai dengan yang dianggarkan. Secara keseluruhan beban administrasi dianggarkan sebesar Rp. 306.927.500,00 sementara realisasinya sebesar Rp. 293.280.000,00 hal tersebut menimbulkan selisih sebesar Rp. 13.647.500,00hal ini dapat dilihat pada pengajuan anggaran biaya operasional bulanan perusahaan (terlampir).

Berikut ini dijabarkan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada masing-masing administrasi bulan Desember 2013pada PT. Adhi Karya, Tbk Medan adalah sebagai berikut :

1. Gaji Staf Proyek

Mengalami penyimpangan Favorable sebesar Rp. 2.166.666,67 dengan beban yang dianggarkan sebesar Rp. 104.166.666,67 dan realisasinya sebesar Rp. 102.000.000,00.

2. Upah Harian Staf

Mengalami penyimpangan Unfavorable sebesar Rp. 666.666,67 dengan beban yang dianggarkan sebesar Rp. 28.333.333,33 dan realisasinya sebesar Rp. 29.000.000,00.


(53)

Mengalami penyimpangan Unfavorable Rp. 3.750.000,00 dengan beban yang dianggarkan sebesar Rp. 11.250.000,00 dan realisasinya sebesar Rp. 15.000.000,00.

4. Biaya Retribusi Pemda

Mengalami penyimpangan Favorable Rp. 9.000.000,00 dengan beban yang dianggarkan sebesar Rp. 25.000.000,00 dan realisasinya sebesar Rp.16.000.000,00.

5. Biaya Lingkungan

Mengalami penyimpangan Favorable sebesar Rp. 1.000.000,00 dengan beban yang dianggarkan sebesar Rp. 10.000.000,00 dan realisasinya sebesar Rp. 9.000.000,00.

6. Honor Keamanan Kerja

Mengalami penyimpangan Favorable sebesar Rp. 1.000.000,00 dengan beban yang dianggarkan sebesar Rp. 10.000.000,00 dan realisasinya sebesar Rp. 9.000.000,00.

7. Dokumentasi Proyek

Mengalami penyimpangan Favorable sebesar Rp. 583.333,33 dengan beban yang dianggarkan sebesar Rp. 2.083.333,33 dan realisasinya sebesar Rp. 1.500.000,00.

8. Sewa Kendaraan Operasional (3 unit)

Mengalami penyimpangan Favorable sebesar Rp. 3.770.000,00 dengan beban yang dianggarkan sebesar Rp. 15.000.000,00 dan realisasinya sebesar Rp. 11.230.000,00.


(54)

9. Biaya cetak Gambar

Mengalami penyimpangan Favorable sebesar Rp. 1.166.66,67 dengan beban yang dianggarkan sebesar Rp. 2.916.666,67 dan realisasinya sebesar Rp. 1.750.000,00.

10.Alat Keselamatan Kerja

Mengalami penyimpangan Favorable sebesar Rp. 44.166,67 dengan beban yang dianggarkan sebesar Rp. 7.044.166,67 dan realisasinya sebesar Rp. 7.000.000,00.

11.Shop Drawing

Mengalami penyimpangan Unfavorable sebesar Rp. 333.334,67 dengan beban yang dianggarkan sebesar Rp. 4.166.666,67 dan realisasinya sebesar Rp. 4.500.000,00.

12.Asbuiltdrawing

Mengalami penyimpangan Unfavorable sebesar Rp. 333.334,67 dengan beban yang dianggarkan sebesar Rp. 4.166.666,67 dan realisasinya sebesar Rp. 4.500.000,00.


(55)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan PT. Adhi Karya, Tbk Medan.

Dari yang telah dijelaskan sebelumnya dalam pembahasan tentang perencanaan dan pengawasan beban operasional pada PT. Adhi Karya, Tbk Medan dan setelah melakukan riset langsung keperusahaan lalu menganalisa dan mengevaluasi data-data yang diperoleh dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa PT. Adhi Karya, Tbk Medan telah melaksanakan perencanaan dan pengawasan beban operasional dengan efektif dan efisien. Karena sebelum menjalankan kegiatan operasi perusahaan, PT. Adhi Karya, Tbk menyusun anggaran untuk beban operasionalnya. Dimana seperti yang kita ketahui anggaran selain sebagai alat perencanaan juga sebagai alat pengawasan guna mencapai tujuan suatu perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari pengajuan anggaran beban operasional perusahaan pada akhir bulan Desember(terlampir) dimana dilihat keefisienan dari program yang ada, karena hal tersebut dijadikan


(56)

dasar bagi penyusunan beban operasional untuk periode yang akan datang.

2. PT. Adhi Karya, Tbk Medan menyusun perencanaan beban operasionalnya dipimpin oleh Project Finance Manager dan Tim Estimasi. Pengawasan beban operasional yang dilakukan oleh PT. Adhi Karya, Tbk dilakukan melalui anggaran.

3. Penyimpangan tidak menguntungkan (unfavorable) yang terjadi pada PT. Adhi Karya, Tbk Medan antara realisasi dengan anggaran kemungkinan disebabkan karena kurangnya ketidaksiapan manajemen untuk menghadapi perubahan yang terjadi di lapangan atau terdapatnya pengawasan yang kurang memadai terhadap biaya yang ada.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas yang diambil setelah menganalisa dan mengevaluasi pada PT. Adhi Karya, Tbk Medan, penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi perusahaan dalam meningkatkan perencanaan dan pengawasan beban operasional perusahaan agar berjalan dengan efektif dan efisien demi tercapainya tujuan perusahaan, sebagai berikut :

1. Terdapatnya penyimpangan pada PT. Adhi Karya, Tbk Medan antara realisasi dengan anggaran maka sebaiknya perusahaan kedepannya harus lebih tanggap dan teliti dalam mengawasi beban operasionalnya


(57)

dan juga dianalisis guna memahami penyebabnya serta untuk mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya. 2. Sebaiknya fungsi anggaran sebagai alat perencanaan di PT. Adhi

Karya, TBk Medan tetap dipertahankan dan kedepannya perusahaan harus lebih cermat dalam membuat anggaran, agar menghindari terjadinya realisasi yang melebihi anggaran.

3. Dalam penyusunan anggaran sebaiknya PT. Adhi Karya, Tbk Medan tidak hanya menggunakan data dan informasi dari data aktual bulan sebelumnya, tetapi juga harus melihat keadaan atau kondisi kedepan.


(58)

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan, 2000. Anggaran Perusahaan. Penerbit BPFE: Yogyakarta.

Carter, William dkk, 2004. Akuntansi Biaya. Penerbit Salemba Empat: Jakarta. Maltz, Adolf dkk, 2003. Akuntansi Biaya: Perencanaan dan Pengendalian.

Penerbit Erlangga: Jakarta.

Nafarin, M, 2000. Penganggaran Perusahaan. Penerbit Salemba Empat: Jakarta. Sanusi Anwar, 2012, Metodologi Penelitian Bisnis, Cetakan Kedua, Salemba

Empat, Jakarta.

Sugiyarso, G dkk, 2005. Dasar-dasar Akuntansi Perkantoran. Penerbit Media Presindo: Yogyakarta.


(59)

(60)

(61)

(1)

dasar bagi penyusunan beban operasional untuk periode yang akan datang.

2. PT. Adhi Karya, Tbk Medan menyusun perencanaan beban operasionalnya dipimpin oleh Project Finance Manager dan Tim Estimasi. Pengawasan beban operasional yang dilakukan oleh PT. Adhi Karya, Tbk dilakukan melalui anggaran.

3. Penyimpangan tidak menguntungkan (unfavorable) yang terjadi pada PT. Adhi Karya, Tbk Medan antara realisasi dengan anggaran kemungkinan disebabkan karena kurangnya ketidaksiapan manajemen untuk menghadapi perubahan yang terjadi di lapangan atau terdapatnya pengawasan yang kurang memadai terhadap biaya yang ada.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas yang diambil setelah menganalisa dan mengevaluasi pada PT. Adhi Karya, Tbk Medan, penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi perusahaan dalam meningkatkan perencanaan dan pengawasan beban operasional perusahaan agar berjalan dengan efektif dan efisien demi tercapainya tujuan perusahaan, sebagai berikut :

1. Terdapatnya penyimpangan pada PT. Adhi Karya, Tbk Medan antara realisasi dengan anggaran maka sebaiknya perusahaan kedepannya harus lebih tanggap dan teliti dalam mengawasi beban operasionalnya


(2)

dan juga dianalisis guna memahami penyebabnya serta untuk mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan untuk memperbaikinya. 2. Sebaiknya fungsi anggaran sebagai alat perencanaan di PT. Adhi

Karya, TBk Medan tetap dipertahankan dan kedepannya perusahaan harus lebih cermat dalam membuat anggaran, agar menghindari terjadinya realisasi yang melebihi anggaran.

3. Dalam penyusunan anggaran sebaiknya PT. Adhi Karya, Tbk Medan tidak hanya menggunakan data dan informasi dari data aktual bulan sebelumnya, tetapi juga harus melihat keadaan atau kondisi kedepan.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan, 2000. Anggaran Perusahaan. Penerbit BPFE: Yogyakarta.

Carter, William dkk, 2004. Akuntansi Biaya. Penerbit Salemba Empat: Jakarta. Maltz, Adolf dkk, 2003. Akuntansi Biaya: Perencanaan dan Pengendalian.

Penerbit Erlangga: Jakarta.

Nafarin, M, 2000. Penganggaran Perusahaan. Penerbit Salemba Empat: Jakarta. Sanusi Anwar, 2012, Metodologi Penelitian Bisnis, Cetakan Kedua, Salemba

Empat, Jakarta.

Sugiyarso, G dkk, 2005. Dasar-dasar Akuntansi Perkantoran. Penerbit Media Presindo: Yogyakarta.


(4)

(5)

(6)