e. Menyusun laporan pertanggungjawaban administrasi bidang keamanan.
f. Mengadakan dan menugaskan personil yang dibawahi untuk melaksanakan
patroli pada areal kebun dan pabrik. g.
Bertanggungjawab terhadap manager pabrik.
2.6 Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
2.6.1 Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang bekerja di PKS Pagar Merbau dibagi menjadi 2 jenis yaitu: 1.
Pegawai staff, golongan III-A sampai IV-B 2.
Pegawai non-staff, golongan I-A sampai II-D
2.6.2 Jam Kerja
Jam kerja yang diberlakukan bagi setiap karyawan staf produksi adalah dengan pembagian jam kerja menjadi 2 shift yaitu sebagai berikut:
1. Shift I : Pukul 07.00 WIB – 19.00 WIB
2. Shift II : Pukul 19.00 WIB – 07.00 WIB
Sedangkan untuk karyawan dibagian administrasi masa kerja selama 6 hari kerja dalam seminggu kecuali hari minggu dengan jam kerja kantor adalah sebagai
berikut: 1.
Senin – Kamis Pukul 07.00 WIB – 12.00 WIB
: Jam Kerja Pukul 12.00 WIB – 14.00 WIB
: Jam Istirahat Pukul 14.00 WIB – 16.00 WIB
: Jam Kerja setelah Istirahat
Universitas Sumatera Utara
2. Jumat
Pukul 07.00 WIB – 11.30 WIB : Jam Kerja
Pukul 11.30 WIB – 14.00 WIB : Jam Istirahat
Pukul 14.00 WIB – 16.00 WIB : Jam Kerja setelah Istirahat
3. Sabtu
Pukul 07.00 WIB – 13.30 WIB : Jam Kerja
Kesejahteraan umum bagi pegawai dan karyawan pabrik merupakan hal yang sangat penting. Produktivitas kerja seseorang karyawan sangat dipengaruhi tingkat
kesejahteraannya. PKS Pagar Merbau PTPN II memikirkan hal ini dengan memberikan beberapa fasilitas yaitu:
1. Perumahan bagi staff, karyawan dan keluarganya yang berada di lokasi perkebunan
sekitar. Apabila tidak mengambil perumahan diberikan bantuan sewa rumah sebesar 25 .
2. Sarana pendidikan dan memberikan bantuan dana pendidikan berupa uang
pemondokan untuk anak-anak staff maupun karyawan yang kuliah atau bersekolah jauh dari rumah.
3. Sarana kesehatan untuk staff dan karyawan beserta keluarganya berupa Rumah
Sakit PTPN II. 4.
Membuat sarana olah raga yang tersedia di lokasi kompleks perumahan karyawan. 5.
Rumah ibadah yaitu masjid yang dibangun di lokasi lingkungan pabrik.
Universitas Sumatera Utara
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Teori Human Capital
Menurut Alvin C Burns menyatakan bahwa tantangan organisasi masa kini adalah merespon pergesaran dari yang terfokus pada masalah industri ekonomi kearah knowledge
ekonomi. Pergesaran ini meliputi seluruh aspek dalam manajemen organisasi yaitu efisiensi operasi, marketing, struktur organisasi yang akan menghasilkan keuntungan bisnis yang lebih
tinggi. Secara kualitatif kontribusi human capital terhadap keuntungan perusahaan diukur dari biaya kapasitas dan waktu. Secara kualitatif pengukuran human capital dipusatkan pada nilai
dan tindakan manusia. Menurut pendapat para ahli, pengertian human capital adalah sebagai berikut:
Menurut Mark L. Lengnick Hall mengatakan bahwa human capital merupakan lifeblood dalam modal intelektual, sumber dari innovation dan improvement, tetapi
merupakan komponen yang sulit untuk diukur. Human capital mencerminkan
kemampuan kolektif perusahaan untuk menghasilkan solusi terbaik berdasarkan
pengetahuan yang dimiliki oleh orang-orang yang ada dalam perusahaan tersebut, dimana akan meningkat jika perusahaan mampu menggunakan pengetahuan yang
dimiliki oleh karyawannya.
1
Menurut Heckman James Enterprise Magazines, 15 Novermber 1999 mendefinisikan human capital sebagai segala sesuatu mengenai manusia tenaga kerja,
intelektual, pengetahuan, dan pengalaman mereka. Tenaga kerja adalah usaha fisik atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk dan menyediakan jasa.
Menurut Harmein Nasution mengatakan bahwa sumber daya manusia SDM di dalam organisasi perusahaan merupakan kunci keberhasilan perusahaan, karena pada
1
Heckman, James. 1997. Human Capital Policy. USA: University of Chicago
Universitas Sumatera Utara