2.4.5. Perubahan Traktus Urinarius
Pengaruh desakan hamil muda atau pembesaran rahim sering dengan bertambahya usia kehamilan yang menekan kandung kemih dan turunnya kepala bayi pada
hamil tua akan menyebabkan gangguan miksi dalam bentuk sering berkemih Hidayati, 2009.
2.4.6. Perubahan Integumen
Perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore stimulating hormone MSH, pengruh lobus hipofisis anterior, dan pengaruh
kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum lividae atau alba, aerola mamae, papila mamae, linea nigra, dan pipi. Setelah persalinan
hiperpigmentasi ini akan menghilang Hidayati, 2009.
Perubahan kondisi kulit yang berubah terbalik dari keadaan semula, yang biasanya kulit kering, maka kini akan menjadi berminyak, begitu pula sebaliknya.
Hal ini terajdi karena adanya perubahan hormon didalam tubuh ibu hamil. Rambut menjadi lebih kering atau berminyak karena adanya perubahan hormon Hidayati,
2009.
2.5. Gizi Dalam Kehamilan
Keadaan gizi meliputi proses penyediaan dan penggunaan gizi untuk pertumbuhan, perkembangan, pemeliharaan dan aktivitas. Kurang gizi dapat
terjadi dari beberapa akibat yaitu ketidakseimbangan asupan zat-zat gizi, faktor penyakit pencernaan, absorbsi dan penyakit infeksi Depkes RI, 2000.
Dalam masa kehamilan, kebutuhan zat gizi meningkat untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan janin, pemeliharaan dan kesehatan
ibu, serta persediaan untuk masa laktasi, baik untuk janin maupun ibu. Paling terpenting bukan jumlahnya tetapi mutu makanannya. Makanan harus seimbang
dan mengandung semua zat gizi.
Universitas Sumatera Utara
Pada saat hamil, makanan yang paling perlu adalah makanan yang banyak mengandung zat pembangun, vitamin, dan mineral zat besi dan kalsium
Saminem, 2008.
Kekurangan nutirsi dapat menyebabkan anemia, abortus, partus prematurus, inertia uteri, perdarahan pasca persalinan, sepsis puerperalis, dan lain-lain.
Sedangkan makanan berlebihan, karena dianggap untuk dua orang yaitu ibu dan janin, dapat mengakibatkan komplikasi seperti gemuk, pre-eklamsia, janin besar,
dan sebagainya Mochtar, 1998.
Tabel 2.3. Kebutuhan Zat Gizi Selama Kehamilan dan Masa Laktasi
Kalori Protein
g Garam
dapur g Garam
besi mg Vit.A
IU Vit.B
mg Vit.c
mg Wanita dewasa
2000 kalori 47
0,6 12
4.000 0,7
60 Wanita hamil
2300 kalori 67
1,2 17
5.000 0,9
90 Wanita
menyusui 2800 kalori
87 1,2
17 6.000
1,1 90
Dikutip dari: Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan Normal, 2008
a Kalori
Sumber kalori utama adalah hidrat arang dan lemak. Bahan makanan yang bnyak mengandung hidrat arang adalah golongan padi–padian, umbi–umbian,
dll. Selain sebagai sumber tenaga, bahan makanan yang tergolong padi–padian merupakan sumber protein, zat besi, fosfor dan vitamin Saminem, 2008.
Pada kehamilan trimester III, nafsu makan meningkat sehingga ada kecendrungan wanita hamil lebih bnyak makan. Akibatnya, jumlah kalori yang
dimakan menjadi terlalu banyak. Keadan ini menyebabkan badan menjadi terlalu gemuk dan kurang baik pengaruhnya terhadap kehamilan.
Pada kehamilan trimester III, kenaikan berat badan setiap minggu hendak nya tidak melebihi 500 gram Saminem, 2008.
Universitas Sumatera Utara
b Protein
Protein adalah zat utama untuk membangun jaringan bagian tubuh. Kekurangan protein dalam makanan ibu hamil mengakibatkan bayi akan lahir
lebih kecil dari normal. Sumber zat protein yang berkualitas tinggi adalah susu Saminem, 2008.
c Lemak
Lemak merupakan sumber kalori. Lemak penting untuk memperoleh jenis vitamin yang larut dalam lemak, misalnya vitamin A Saminem, 2008.
d Mineral
Selama proses pertumbuhan, sangat diperlukan berbagai mineral, misalnya kalsium dan fosfor untuk pertumbuhan tulang. Zat besi diperlukan untuk
pembentukan darah Saminem, 2008.
e Kalsium garam dapur
Garan dapur bersama dengan garam fosfor diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi janin. Dengan demikian, keadaan garam dapur ibu terkuras
sehingga gigi ibu akan rusak dan tulangnya rapuh. Garam dapur banyak terdapat pada susu. Bahan makanan lainnya adalah teri kering, kacang-
kacangan, daun melinjo, dan bayam Saminem, 2008.
f Zat besi
Zat besi diperlukan untuk pembentukan darah. Pada saat hamil, keperluan zat besi sangat meningkat untuk pembentukan darah janin dan persediaan bayi
selama masa laktasi Saminem, 2008.
g Vitamin
Dalam berbagai proses tubuh, berbagai macam vitamin berperan penting dan merupakan zat yang mutlak diperlukan. Dalam proses pertumbuhan janin,
kebutuhan terhadap zat vitamin selama proses hamil meningkat.
Universitas Sumatera Utara
Misalnya vitamin A penting untuk pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan hidup, vitamin B kompleks memegang peranan esensial dalam transformasi
energi, konduksi membran dan saraf serta dalam sintesis pentosa dan bentuk koenzim tereduksi dari niasin dan vitamin C mempunyai banyak fungsi di
dalam tubuh,sebagai koenzim atau kofaktor Almatsier, 2004.
2.6. Hubungan Pertambahan Berat Badan Ibu saat Hamil dengan Berat Bayi Lahir