PT BANK SINARMAS, Tbk setelah akuisisi

84 Dalam aspek Likuiditas dalam metode CAMEL dua hal yang di dapat dalam perolehan laporan keuangan adalah LDR dan NCM to CA pada tahun 2006 sampai tahun 2011 untuk aspek LDR diperoleh hasil 48,25, 58,36, 74,31, 72,04 70,61 dan 62,79 untuk perolehan nilai NCM to CA dengan perolehan nilai 0,18, 1,52, 1,31, 1,36, 6,28 , dan 3,37. Gambar V. 31 : Grafik LDR dan NCM to CA PT SINARMAS, Tbk setelah akuisisi 85

c. PT BANK SINARMAS, Tbk sebelum akuisisi dan sesudah akuisisi

Dalam hasil perhitungan yang telah ada maka dapat dilihat pergerakan CAR sebelum dan sesudah akuisisi pada tahun 2003 sampai dengan 2011 sesuai pada hasil perhitungan aspek CAR dalam CAMEL pada Gambar 5.32 adanya pergerakan naik turunnya CAR menggambarkan kondisi kecukupan modal pada perusahaan ini. Pada tahun tertentu terjadi penurunan CAR seperti pada tahun 2006 serta 2007 dan juga adanya kenaikan CAR pada tahun 2009 menuju 2010. Hal ini memperlihatkan kondisi modal perusahaan pada tahun yang bersangkutan. Gambar V. 32 : Grafik CAR PT SINARMAS, Tbk Sebelum Akuisisi dan Setelah Akuisisi 86 Untuk aspek yang berhubungan dengan kualitas aktiva produktif pada saat sebelum dan sesudah akuisisi pada PT BANK SINARMAS, Tbk. Adanya pergerakan pada setiap tahunnya dari tahun ke tahun pada kedua rasio baik pada BDR maupun pada CAD yang tersirat dalam gambar. Gambar V. 33 : Grafik BDR dan CAD PT SINARMAS, Tbk sebelum dan sesudah Akuisisi Sedangkan, dalam hal manjemen khususnya dalam nilai NPM yang terjadi pada bank untuk sebelum akuisisi dan sesudah akuisisi perubahan naik terlihat pada tahun 2005 yang menunjukan nilai 0,82. Peningkatan nilai NPM dapat dilihat melalui grafik yang ada. Gambar V. 34 : Grafik NPM PT SINARMAS, Tbk sebelum dan sesudah Akuisisi 87 Untuk kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba nilai yang didapat dari kedua rasio terlihat dalam gambar yaitu melalui ROA dan BOPO pada setiap tahunnya. Terjadi pergerakan yang kurang stabil dari tahun ke tahun pada rasio BOPO namun masih dalam kondisi sehat. Sedangkan dalam perolehan nilai ROA pergerakan angka tersebut kurang begitu terlihat dikarenakan nilai yang diperoleh tidak begitu jauh perbedaanya dari tahun ke tahun tetap terjadi pergerakan ROA seperti pada grafik ROA dan BOPO. Pergerakan rasio ROA dan BOPO ini menggambarkan kondisi perusahaan dalam kemampuannya untuk aspek Earnings pada gambar grafik. Gambar V. 35 : Grafik ROA dan BOPO PT SINARMAS, Tbk sebelum dan sesudah Akuisisi 88 Untuk melihat tingkat likuiditas yang diperoleh perusahaan dalam rasio LDR dan NCM to CA pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2011 dapat dilihat melalui pergerakan nilai rasio yang cenderung bergerak naik dalam rasio LDR maupun NCA to CA. Pergerakan LDR pada tahun 2005 menuju tahun ke tahun mengalami perubahan dari tahun ke tahunnya, sedangkan untuk NCA to CA juga mengalami pergerakan yang signifikan rasio ini masih menunjukan angka angka sehat dalam kesehatan Bank sesuai dengan ketentuan yang ada. Sedangkan untuk nilai tahun 2003 hingga 2005 nilai NCA to CA menunjukan 0 karena pada tahun tersebut perusahaan masih bergerak dalam usaha keuangan. Gambar V. 36 : Grafik LDR dan NCM to CA PT SINARMAS, Tbk sebelum dan sesudah Akuisisi