Sistem Informasi Pelatihan kerja Pada Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Subang

(1)

process data. In this case the Manpower and Transmigration Agency (Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi) of Subang Regency do its best as an advanced government institution. But this institution also has some problems: there is no information system that could support good job-training activities and no system to regulate the process automatically. It requires a system that could support job training activities to facilitate the training especially productive in performing their duties.

The system is designed with this method of Prototype / structured, a tool used to design the system in the form of Flow Map (Flow Chart Document), Context Diagram, Data Flow Diagrams (DFD) and data collection techniques by using descriptive research method by observation and interviews directly to the parties concerned. The software used is Visual Basic 6.0 and SQL Server 2000.

The designed system is a job training information system. With this system, hopefully, the training can be conducted more quickly and precise.


(2)

data dengan cepat sangatlah dibutuhkan. Dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Subang berusaha sebaik mungkin sebagai suatu institusi yang maju. Permasalahan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Subang adalah belum adanya suatu sistem informasi yang bisa menunjang kegiatan pelatihan kerja secara baik dan belum adanya sistem yang mengatur prosesnya secara otomatis. Untuk itu diperlukan sebuah sistem yang bisa menunjang kegiatan pelatihan kerja untuk mempermudah khusunya bagian pelatihan produktifitas dalam menjalankan tugasnya.

Sistem ini dirancang dengan metode Prototype / terstruktur, sebuah alat yang digunakan untuk merancang sistem berupa Flow Map (Bagan Alir Dokumen), Context Diagram (Diagram Konteks), Data Flow Diagram (DFD) dan teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan cara observasi dan wawancara langsung kepada pihak yang bersangkutan. Adapun perangkat lunak yang digunakan adalah Visual basic 6.0 dan SQL Server 2000.

Sistem yang dirancang adalah sistem informasi pelatihan kerja. Dengan sistem ini diharapkan kegiatan pelatihan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan tepat.


(3)

1.1. Latar Belakang Penelitian

Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan sangat pesat, hal ini membuat penggunaan komputer dalam kehidupan sehari-hari makin meningkat dan peranannya sangat membantu kegiatan dan pekerjaan manusia, tidak terkecuali di bidang pelatihan kerja.

Untuk menjamin keakuratan data yang akan disajikan diperlukan suatu sistem pengolahan data yang berbasis komputer, dikarenakan data yang diolah jumlahnya tidak sedikit, maka hal ini perlu dilakukan supaya data tidak menumpuk, dimana akan menyita waktu dan menguras tenaga dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (DISNAKERTRANS) terdapat Lembaga Pelatihan Kerja. Salah satunya yaitu untuk mengentaskan kemiskinan , pendidikan dan ketertinggalan iptek dan imtaq. Berbagai upaya pemerintah terus diupayakan seperti adanya pelatihan kerja ini, yang pada gilirannya untuk meningkatkan Indek Pembangunan Manusia (IPM) dari aspek pendidikan,kesehatan, dan daya beli masyarakat.

Dalam kegiatannya Disnakertrans melakukan pelatihan setiap tauhun dimana dalam 1 tahun dilakukan per 3 bulan sekali. Adapun data yang mesti diolah bagian UPTD dalam setiap pelaksanaannya pada tahun 2010 sebagai berikut:


(4)

Gambar 1.1 Grafik Data Pelatihan Kerja 2010

Dilihat dari gambar 1.1 banyaknya jumlah peserta pada masing-masing kejuruan pelatihan mengakibatkan lamanya pembuatan setifikat karena belum adanya software khusus untuk mengatasinya, masalah lain yang muncul adalah pada saat pendaftaran pelatihan sering terjadi duplikasi data atau kerangkapan data peserta dan pelatihan yang diikutinya karena data bercampur dengan jenis pelatihan lainnya, dan terkadang terjadi kesulitan dalam pencarian data peserta ,data instruktur, data kegiatan pelatihan kerja, serta sulitnya mendata peserta lulusan yang sudah bekerja atau belum bekerja. Maka untuk itu perlu digunakan suatu penerapan Sistem Informasi yang terkomputerisasi, dimana perancangan Sistem Informasi yang akan penulis lakukan diharapkan dapat menghasilkan suatu Sistem Informasi yang baik, sehingga dapat menghasilkan informasi yang bersifat akurat dan dapat meningkatkan sistem pendataan peserta pelatihan di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Subang.

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah dikemukakan diatas, penulis tertarik untuk melakukan perancangan Sistem Informasi pelatihan kerja di

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4


(5)

Pelaksanan Teknis Dinas.

Dengan mengambil judul “SISTEM INFORMASI PELATIHAN KERJA PADA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN

SUBANG ”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah – masalah yang didapat dari hasil observasi, wawancara dengan bagian unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), maka dapat disimpulkan dan didefinisikan masalah sebagai berikut :

1.2.1. Identifikasi Masalah

1. Sering terjadinya kerangkapan data peserta dan pelatihan yang

diikutinya (redudancy) dan sulitnya melakukan pencarian data peserta, data instruktur, data kegiatan pelatihan kerja karena tidak adanya sistem yang otomatis.

2. Lamanya pembuatan sertifikat dikarenakan terbatasnya sumber daya manusia, sedangkan data hasil pelatihan yang harus diolah berkisar antara 200-310 orang per 3 bulannya.

3. Masih sulit mendata lulusan peserta yang sudah bekerja, dikarenakan tidak adanya pendataan khusus dalam penyajiannya.


(6)

Beberapa rumusan masalah yang terjadi pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Subang meliputi :

1. Bagaimana Sistem Informasi yang sedang berjalan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Subang khususnya bagian Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD).

2. Bagaimana merancang sistem informasi pelatihan agar dapat mempermudah dalam pengolahan data pelatihan..

3. Bagaimana implementasi Sistem Informasi Pelatihan yang dibangun dalam bahasa visual basic.

4. Bagaimana pengujian Sistem Informasi yang dapat membantu unit pelaksana teknis Dinas dalam membuat laporan pelatihan

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian yang dilakukan penulis di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Subang adalah untuk mencoba membangun Sistem Informasi di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Subang bagian UPTD sehingga dapat membantu pihak terkait didalam mengolah data yang tepat, cepat dan akurat.

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah :

1. Untuk mengetahui sistem informasi Pelatihan yang ada saat ini sehingga dapat diketahui permasalahan yang ada dalam sistem informasi tersebut. 2. Untuk mengetahui analisis dan pengujian Program pada Disnakertrans.


(7)

menggunakan bahasa visual basic.

4. Untuk membuatkan sistem informasi agar pembuatan laporan Pelatihan menjadi lebih cepat dan mudah

1.4. Kegunaan Penelitian

Dalam penyusunan usulan penelitian ini penulis berharap apa yang telah ditulis dapat bermanfaat bagi banyak pihak, diantaranya :

1.4.1. Kegunaan Akademis

a. Bagi Pengembangan Ilmu

Agar dapat menambah informasi bagi pengembangan ilmu manajemen informatika terutama mengenai proses pelatihan agar dapat diolah dengan baik dan mendapatkan hasil yang akurat dengan menggunakan visual basic 6.0 dan sql server 2000.

b. Bagi Peneliti Lain

Membantu peneliti lain yang akan mengambil penelitian di bidang / masalah yang sama dengan penulis, sebagai bahan referensi untuk perbaikan maupun pengembangan ilmu.

c. Bagi penulis

Agar dapat memperoleh wawasan dan dapat meningkatkan pengetahuan penulis dalam pengolahan data pelatihan yang ada di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Subang.


(8)

1.4.2. Kegunaan Praktis

Membantu peneliti lain yang akan mengambil penelitian di bidang / masalah yang sama dengan penulis, sebagai bahan referensi untuk perbaikan maupun pengembangan ilmu.

a. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan masalah yang terkait dengan Sistem Informasi Pelatihan kerja pada Disnakertrans Subang.

b. Bagi Bagian UPTD

Mempermudah pihak bagian Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dalam pengolahan data Pelatihan.

1.5. Batasan Masalah

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis akan melakukan pembatasan masalah hanya dalam ruang lingkup pembahasan mengenai pelatihan dimana :

1. Sistem informasi yang dibuat hanya membahas pendaftaran peserta, daftar absensi hadir, penjadwalan pelatihan, penilaian peserta, penambahan data kegiatan dan instruktur, dan mengolah data yang sudah lulus dan sudah bekerja.

2. Sistem tidak membuat laporan pemberian izin pelatihan di luar area DISNAKERTRANS KAB SUBANG.


(9)

1.6.1. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian dilakukan di Dinas Tenaga dan Transmigrasi Kabupaten Subang pada bagian Pelaksana Teknis Dinas yang beralamat di Jl. Mayjen Sutoyo No 48 Subang.

Tabel 1.1. Jadwal Penelitian

TAHUN 2011 NO KEGIATAN FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Mengidentifaksi

kebutuhan pemakai

a. Observasi

b. Wawancara

c. Studi Literatur

2 Mengembangkan

prototype a. Design input/output b.Coding c. testing


(10)

2.1.1. Pengertian Sistem

Banyak pengertian sistem yang diungkapkan oleh beberapa pakar manajemen yang dijelaskan dari berbagai sudut pandang yang berbeda, namun mempunyai tujuan yang sama.

Menurut Al-Bahra (2005 : 2) dalam mendefinisikan system terdapat dua kelompok pendekatan system, yaitu system yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya

Menurut Andri Kristanto ( 2007 : 7 ) “Suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Menurut Abdul Kadir (2003:54) sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.

“ Dapat diartikan juga bahwa sistem adalah suatu kumpulan yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.


(11)

2.1.2. Klasifikasi Sistem

Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pendangan, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.Contohnya adalah filsafat.

Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik yang bias dilihat secara mata biasa dan biasanya sering digunakan oleh manusia.Contohnya sistem akuntansi, sistem komputer dan sebagainya.

2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem rotasi bumi, sistem gravitasi dan sebagainya.

Sistem buatan adalah sistem yang dirancang dan dibuat oleh manusia. Misalnya, sistem informasi penngolahan data.

3. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa terpengaruh oleh kondisi luar sistem.

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan


(12)

menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

2.2. Informasi

Dalam menganalisis dan merencanakan perancangan suatu system harus mengerti telebih dahulu komponen-komponen yang ada dalam system tersebut. Darimana data dan informasi tersebut diperoleh dan kemana hasil pengolahan data dan informasi tersebut diperlukan. (Al-Bahra, 2005:8)

Dengan kata lain sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata, dimana data tersebut akan diolah dan diterapkan dalam sistem menjadi input yang berguna dalam suatu sistem.

“Dan dapat diartikan juga bahwa informasi adalah merupakan hasil suatu proses. Proses itu terdiri dari kegiatan-kegiatan mulai dari pengumpulan data, menyusun serta menghubungkannya, meringkas, mengambil inti sarinya, dan mengimplementasikannya sesuai dengan presepsi sistem informasi penerima agar menjadi sebuah informasi yang berguna”.


(13)

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu dan relevan.

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan

tidak bisa atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat waktu, berarti informasi yang datang pada penerima tidak

boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk

pemakainya. Relevan informasi untuk setiap orang dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi


(14)

untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.

2.3. Sistem Informasi

Informasi merupakan hal yang fundamental bagi manajemen dalam mengambil keputusan. Informasi tersebut dapat diperoleh dari sistem informasi. Menurut Al-Bahra (2005:13) sistem infromasi dapat didefinisikan sebagai berikut: 1. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen –

komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organsasi.

3. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatau organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.3.1. Komponen Sistem Informasi

Menurut Abdul Kadir (2002 : 70) dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti :


(15)

a. Perangkat Keras (Hardware)

Mencangkup peranti-peranti fisik sepertikomputer dan printer. b. Perangkat Lunak (Software)

Sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

c. Prosedur

Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

d. Orang

Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi. e. Basis Data (Data Base)

Sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

f. Jaringan Komputer dan Komunikasi Data

Sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

2.3.2. Berdasarkan Fungsi Pengolahannya

Sistem informasi mempunyai tugas utama melakukan transformasi data menjadi informasi. Hal ini berarti sistem informasi bertugas menerima data masukan, mengolah data masukan, dan menghasilkan keluaran berupa informasi.


(16)

Berdasarkan fungsi pengolahan, sistem informasi dapat terdiri atas fungsi berikut :

1. Mengolah Transaksi

Salah satu fungsi sistem informasi adalah mengolah data yang diperoleh dari catatan - catatan proses transaksi. Hal ini berarti 4. 4. sistem informasi akan mengolah transaksi yang terjadi dalam sistem. Contoh data transaksi yang diolah istem informasi adalah pemesanan, pengiriman barang pesanan, pembayaran, penjualan, pembelian, retur barang yang dikirim dan transaksi lainnya.

2. Memelihara file historis

File historis memuat kumpulan data transaksi yang telah terjadi dalam jangka waktu tertentu pada masa lampau. File historis perlu dipelihara untuk memenuhi kebutuhan informasi di masa mendatang. Umuna file historis diperlukan untuk proses peramalan (forecasting) dan perencanaan (planning) berbagai kegiatan yang akan dilakukan. Pemeliharaan file historis memerlukan suatu mekanisme tersiste yang mampu menjaga data yang tersimpan agar dapat diakses dengan mudah dan cepat pada setiap saat diperlukan. 3. Menghasilkan Keluaran

Unit pengolah dalam sistem informasi akan menghasilkan informasi-informasi penting yang dibutukan para pengguna. Keluaran sistem dapat ditampilkan di layar monitor komputer (softcopy) maupun tercetak diatas kertas (hardcopy) atau media


(17)

yang lain. Keluaran tersebut dapat berupa dokumen, laporan, atau jawaban atas pertanyaan yang dihasilkan, baik secara rutin maupun adhoc.

4. Interaksi user – pengolah

Interaksi user-pengolah merupakan salah satu fungsi pengolahan dalam sistem informasi yang berupa media yang memungkinkan user berinteraksi dengan program aplikasi pengolahan data. Interaksi user-pengolah umunya berupa tampilan dialog di monitor komputer. User dapat menjawab pertanyaan, memilih proses, atau aktifitas lainnya untuk mengoperasikan sistem.

2.3.3. Berdasarkan Fungsi Keluaran

Berdasrkan fungsi keluaran, sistem informasi dapat menghasilkan keluaran sebagai berikut :

1. Dokumen transaski

Dokumen transaksi merupakan keluaran yang dihasilkan sebagai bukti proses transaksi. Contoh dokumen transaksi adalah faktur pemesanan, nota penjualan, nota pembelian, kuitansi pembayaran, bukti pengiriman barang dan lainnya.

2. Laporan terjadwal / rutin

Sistem informasi harus mampu menghasilkan berbagai laporan terjadwal / rutin yang dapat dicetak secara periodik pada setiap akhir, minggu, bulan, tahun atau lainnya. Laporan rutin dapat


(18)

berupa daftar rincian transaksi atau rekapitulasi transaksi yang telah terjadi.

3. Jawaban atas pertanyaan jadwal

Selain menyajikan informasi berupa laporan, sistem informasi juga harus mampu memberikan jawaban atas beberapa pertanyaan terjadwal yang diperlukan oleh para manajer. Jawaban atas pertanyaan terjadwal bisa jasi berupa informasi singkat yang ditampilkan di monitor komputer dan tidak harus dicetak. Contoh informasi yang diperlukan adalah kondisi status barang tertentu di gudang pada setiap akhir hari.

4. Laporan tidak terjadwal (adhoc)

Sebagian informasi berpa laporan, seringkali perlu disajikan pada waktu yang tidak tertentu. Sewaktu-waktu manajer memerlukan laporan, maka sistem informasi harus mampu memenuhinya secara tepat. Sebagai contoh, laporan pembelian harus segera dicetak pada saat ada inspeksi pimpinan.

5. Jawaban atas pertanyaan tidak terjadwal (adhoc)

Para manajer seringkali memrlukan informasi seingkat yang harus disajikan sewaktu-waktu. Hal ini merupakan salah satu fungsi sistem informasi yang harus mampu memenuhinya secara tepat. 6. Dialog user-machine

Dialog user-machine merupakan media yang memungkinkan user untuk berinteraksi dengan peralatan yang digunakan dalam sistem.


(19)

Interaksi user-pengolah umumnya berupa tampilan pesan di monitor komputer yang menunjukkan pesan peringatan atau progress yang sedang dilaksanakan oleh program aplikasi komputer. Contoh dialog user-machine adalah berupa pesan bahwa printer belum sap digunakan untuk mencetak, kehabisan kertas, kehabisan tinta, dan pesan peringatan lainnya.

2.3.4. Kegiatan Sistem Informasi

Kegiatan yang terdapat dalam sistem informasi adalah sebagai berikut :

1. Input, menggambarkan bagaimana suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk diproses.

2. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.

3. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses tersebut.

4. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.

5. Control, suatu kegiatan untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.


(20)

2.4. Pengertian Pelatihan Kerja

Menurut Undang – undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan menjelaskan pengertian pelatihan tenaga kerja sebagai berikut :

Pelatihan Kerja adalah keseluruhan kegiatan melatih untuk memberi, memperoleh ,meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan dan pekerjaan.

Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam hubungan kerja maupun di luar hubungan kerja, guna menghasilkan barang dan atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.

Lembaga Pelatihan Kerja adalah instansi pemerintah, badan hukum atau perseorangan yang memenuhi persyaratan untuk menyelenggarakan pelatihan kerja. Wajib Latih Tenaga Kerja adalah sistem pengelolaan latihan yang wajib diikuti oleh perusahaan pengguna tenaga kerja yang memenuhi persyaratan tertentu untukmeningkatkan pengetahuan, keterampilan, disiplin dan etos kerja.


(21)

2.5. Perangkat Lunak Pendukung 2.5.1. Sekilas Tentang Visual Basic

Visual basic 6.0 adalah salah satu bahasa pemrograman visual yang cukup popular dan mudah dipahami baik oleh pemula maupun programmer handal.

Visual basic 6.0 merupakan salah satu aplikasi pemrograman visual yang dikeluarkan oleh Microsoft. Visual basic 6.0 menggunakan pendekatan Graphical User Interface (GUI) yang lebih nyaman dan lebih mudah digunakan untuk membuat aplikasi, baik aplikasi kecil untuk keperluan sendiri ataupun sistem enterprise yang besar serta aplikasi terdistribusi yang dijalankan melalui internet.

2.5.2 SQL Server

SQL server merupakan salah satu dari sejumlah bahasa pemrograman database (DBMS) yang bersaing merebut popularitas bersama-sama dengan database foxpro, foxbase, quick silver dan lain-lain. SQL server kini mulai melangkah lebih jauh ke depan, terutama dengan munculnya versi SQL server 2000.

Menentukan bahasa mana yang terbaik untuk aplikasi database akan bersifat sangat subjektif. Namun, biasanya dukungan akan bahasa SQL (Structure Query Languge), kriteria kecepatan, pemakaian memori, mudah tidaknya program, daya tampung data menjadi kriteria utama.


(22)

Selain keutamaan SQL server berbagai penampung database cukup besar dan dukungannya terhadap bahasa SQL, SQL server sehingga memberikan dukungan terhadap sistem database terdistribusi yaitu client/server.

Berikut adalah kelebihan-kelebihan SQL server dalam pembuatan database adalah sebagai berikut :

1. Mempunyai transaction log tersendiri dan mengatur transaksi dalam database.

2. Data dapat berkisar antara 1 MB sampai dengan 1.048.516 TB 3. Dapat menambah ukuran data secara manual atau otomatis.

4. Dapat diset sesuai dengan keinginan, misal sebuah database hanya dapat dibaca tetapi tidak dapat di edit.

2.5.3. Kemampuan SQL Server

SQL server adalah sistem menajemen database relasional (RDBMS) yang dirancang untuk aplikasi dengan arsitektur client/server. Istilah client, server dan client/server dapat digunakan untuk merujuk kepada konsep yang sangat umum atau hal spesifikasi dari perangkat keras atau perangkat lunak. Pada level yang sangat umum, sebuah client adalah setiap komponen dari sebuah sistem yang meminta layanan atau sumber daya (resources) dari komponen sistem lainnya, sedangkan sebuah server adalah setiap komponen sistem yang menyediakan layanan atau sumber daya ke komponen lainnya.


(23)

Sistem client/server dirancang untuk memisahkan layanan basis data dari client, dengan penghubungnya dengan menggunakan jalur komunikasi data. Layanan basis data di implementasikan pada sebuah komputer yang berdaya guna, yang memungkinkan manajemen tersentralisasi, keamanan dan berbagi sumber daya. Oleh karena itu, server dalam client/server adalah basis data dan layanannya. Aplikasi-aplikasi clint diimplementasikan pada berbagai platform, menggunakan berbagai tools pemrograman.

SQL server adalah server basis data yang secara fungsional adalah proses atau aplikasi yang menyediakan layanan basis data. Client berinteraksi dengan layanan basis data melalui antar muka komunikasi tertentu yang bertujuan untuk pengendalian dan keamanan. Client tidak mempunyai akses langsung ke data, tetapi selalu berkomunikasi dengan server basis data.


(24)

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Bagian Pelatihan Kerja pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Subang, penulis akan membahas mengenai gambaran umum dan sejarah singkat perusahaan.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Disnaker merupakan suatu organisasi tata kerja daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Subang yang mengemban tugas di bidang ketenagakerjaan sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Subang No.31 Tahun 2000, Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Tata Kerja Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Subang, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Subang di bidang ketenagakerjaan, dengan fungsi : merumuskan kebijakan teknis bidang tenaga kerja; melaksanakan tugas teknis operasional bidang tenaga kerja yang meliputi penempatan tenaga kerja dan perluasan tenaga kerja, pelatihan dan produktivitas kerja, hubungan industrial dan syarat kerja, pengawasan ketenagakerjaan serta kesejahteraan tenaga kerja dan penganggur. Sejarah berdirinya bidang Ketenagakerjaan tidak terlepas dari sejarah perjuangan bangsa dan tatanan politik yang berkembang sejak proklamasi 17 Agustus 1945.

Sejak berdirinya pemerintahan Republik Indonesia sampai sekarang, Departemen atau Kementerian yang diserahi tugas untuk menangani masalah


(25)

ketenagakerjaan berulangkali mengalami perubahan, baik berupa pembentukan baru, penyesuaian maupun penggabungan. Perubahan organisasi tersebut disebabkan oleh berkembangnya beban kerja yang harus ditangani.

Historis perubahan struktur organisasi yang membidangi ketenagakerjaan adalah sebagai berikut : Pertama berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1974 Organisasi Departemen Tenaga Kerja berubah menjadi Departemen Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi, struktur organisasinya diatur dalam Keputusan Menteri NAKERTRANSKOP Nomor : Kep-100/MEN/1975. Dalam perkembangannya organisasi Departemen NAKERTRANSKOP mengalami perubahan dengan dipindahkannya urusan koperasi ke Departemen Perdagangan, kemudian disempurnakan kembali setelah masalah urusan transmigrasi dilimpahkan ke Departemen Transmigrasi.

Dengan peninjauan kembali UU No. 25 Tahun 1997, selain itu telah diratifikasi konvensi International Labour Organization (ILO) Nomor 87 ke dalam KEPRES 83 Tahun 1997 tentang kebebasan berserikat bagi para pekerja. Pengesahan Konvensi ILO No. 105 ke dalam UU RI No. 19 tahun 1999 mengenai penghapusan kerja paksa, pengesahan konvensi ILO No. 138 ke dalam UU RI No. 20 Tahun 1999 mengenai Upah Minimum untuk diperbolehkan bekerja dan pengesahan konvensi ILO No. 111 Tahun 1985 ke dalam UU RI no. 21 tahun 1999 mengenai diskriminasi dalam pekerjaan dan jabatan.

Peraturan Daerah No. 26 tahun 2000 serta suat keputusan Bupati Subang No. 31 tahun 200 menjelaskan bahwa Dinas Tenga Kerja dan Kesejahteraan


(26)

Sosial merupakan Penggabungan dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Subang dan Cabang Dinas sosial Kabupaten Subang. Hal ini mencerminkan dinamisasi Pemerintah Kabupaten Subang dalam melaksanakan otonomi daerah sesuai dengan Undang-undang No.22 tahun 1999, pasa 11 ayat 2 tentang Pemerintah Daerah.

Peraturan Daerah No. 4 tahun 2003, tentang perubahan Ketiga Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor 26 Tahun 2000 tentang pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabtupaten Subang, serta surat Keputusan Bupati Subang No. 27 tahun 2003 tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Subang, Perubahan Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

A. V i s i

Visi dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Subang adalah

Terwujudnya Sumber Daya Manusia yang Produktif,Mandiri, Kreatif dan Hubungan Industrial yang Harmonis serta Penataan dan Pengarahan Mobilitas Penduduk yang Berwawasan Lingkungan dan Religius.”

Makna yang terkandung dalam visi Dinas Tenaga Kerja adalah : Pertama, bahwa Terwujudnya Penyelenggara Ketenagakerjaan Terbaik ini mengandung arti bahwa Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai kewajiban untuk dapat memfasilitasi dan memberikan


(27)

kesempatan kerja bagi masyarakat pencari kerja, mendorong dan memotivasi para pengusaha untuk menciptakan perluasan kerja, serta mengerahkan warga masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan untuk mengikuti program transmigrasi.

Kedua, mengandung arti bahwa Dinas Tenaga Kerja sebagai suatu lembaga yang harus dapat menyiapkan tenaga kerja terampil dan produktif, peningkatan keterampilan dan produktivitas kerja, membina lembaga-lembaga latihan swasta, melakukan akreditasi lembaga latihan swasta serta sertifikasi kemampuan. Sehingga tenaga-tenaga tersebut diatas dapat berdaya saing tinggi sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan dunia kerja serta memenuhi standar nasional / internasional.

Ketiga, bahwa Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ini sebagai suatu lembaga yang dapat berperan sebagai fasilitator dalam mewujudkan hubungan industrial yang harmonis, dinamis, adil dan bermartabat, mencakup pembinaan terhadap pengusaha, para pekerja dan lembaga-lembaga ketenagakerjaan, sosialisasi perundang-undang ketenagakerjaan, penanganan permasalahan / perselisihan ketenagakerjaan, memfasilitasi penetapan upah minimum Kabupaten, serta memberikan perlindungan terhadap pekerja dan pengusaha, dengan melalui program dan kegiatan yang berorientasi terhadap peningkatan keselamatan kerja, kesehatan kerja dan jaminan sosial bagi tenaga kerja serta peningkatan penegakkan hukum ketenagakerjaan.


(28)

Keempat, bahwa Dinas Tenaga Kerja mampu memfasilitasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program pengembangan wilayah transmigrasi regional, dengan peningkatan lokasi transmigrasi, pengerahan penempatan transmigran, dan penyuluhan kepada calon transmigran.

B. M i s i

Disamping itu Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Subang merumuskan Misi dalam rangka mewujudkan Visi tersebut.

Adapun rumusan misi dari Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Subang adalah sebagai berikut:

a. Pelayanan kepada masyarakat sebelum bekerja; b. Pelayanan kepada masyarakat selama bekerja;

c. Pelayana kepada masyarkat setelah bekerja dan pemberian jaminan sosial; serta

d. Penataan pengarahan mobilitas penduduk.

3.1.3. Struktur Organisasi

Strutur organisasi merupakan suatu pola formal kegiatan dan hubungan diantara berbagai sub unit dalam suatu organisasi yang merupakan wadah sekelompok orang untuk bekerjasama guna mencapai tujuan organisasi. Struktur organisasi menyangkut pembagian tugas, kewenangan serta tanggung jawab sesuai masing-masing bidang.


(29)

STRUKTUR ORGANISASI

DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUBANG

KABAG. TU KEPALA DINAS

KASUBAG. UMUM KASUBAG. KEU KASUBAG. PEG

KASUBDIN BINA PROGRAM KASUBDIN TRANSMIGRASI KASI PENYUSUNAN PROGRAM

KASI PEM & ANGKUTAN KASI PENDAFSI KASI EVALUASI DAN LAPORAN KASI PENYIAPAN KASI INFORMASI & DATA

KASI PEMB. & KERJASAMA SWASTA

KA. UPTD KL-UKM

KASUBDIN BINAWAS

KASUBDIN BINAPENTA

KASI HI. & SAKER

KASI PENANGANAN DAN SERTIFIKASI KASI KESEJAHTERAN PEKERJA KASI INFORMASI & PENEM KERJA KASI INFORMASI & JAMSOSTEK KASI KESELAMATAN & KESEJAHTERAN KERJA KASI LATIHAN KERJA & PROKTIVITAS KASI PERLUASAN & KESEM KERJA Gambar 3.1.


(30)

3.1.4. Deskripsi Tugas

Deskripsi Tugas merupakan rincian yang menunjukan posisi, tanggung jawab, wewenang serta tugas yang harus dilakukan. Hal ini dibuat agar masing – masing bagian dapat mengerti kedudukannya didalam organisasi.

Deskripsi tugas yang ada pada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Subang sebagai berikut :

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian berdasarkan asas otonomi dan pembantuan. 2. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas Tenaga Kerja lingkup kesekretariatan.

3. Kepala Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian

Sub bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretaris lingkup administrasi umum dan kepegawaian.


(31)

4. Kepala Sub Bagian Keuangan Dan Program

Sub bagian keuangan dan program mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretaris lingkup keuangan dan program.

5. Kepala Bidang Pelatihan Dan Produktivitas kerja

Bidang pelatihan dan produktivitas kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup pelatihan dan produktivitas kerja.

6. Kepala Seksi Pembinaan Lembaga Latihan Kerja Dan Pelatihan Kerja

Seksi pembinaan Lembaga Latihan Kerja dan Pelatihan Kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja lingkup pembinaan lembaga latihan kerja dan pelatihan kerja.

7. Kepala Seksi Standarisasi Kompetensi Kerja

Seksi Standarisasi Kompetensi Kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pelatihan dan Produktivitas Kerja lingkup Standarisasi Kompetensi Kerja.

8. Bidang Penempatan Kerja Dan Transmigrasi

Bidang Penempatan Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup Penempatan Kerja dan Transmigrasi.


(32)

9. Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dan Perluasan Kerja

Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang penempatan tenaga kerja dan transmigrasi lingkup Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kerja.

10.Seksi Transmigrasi

Seksi Transmigrasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

11.Bidang Pembinaan Hubungan Industrial Dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

Bidang Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas lingkup Pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan.

12.Seksi Pembinaan Dan Pengembangan Hubungan Industrial Dan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

Seksi pembinaan dan pengembangan hubungan industrial dan jaminan social ketenagakerjaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan.


(33)

13.Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial

Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang pembinaan hubungan industrial dan jaminan sosial ketenagakerjaan lingkup penyelesaian perselisihan hubungan industrial

14.Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan

Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas lingkup pengawasan norma kerja serta pengawasan kesehatan dan keselamatan kerja.

15.Seksi Pengawasan Norma Kerja

Seksi Pengawasan norma kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang pengawasan ketenagakerjaan lingkup pengawasan norma kerja.

16.Seksi Pengawasan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

Seksi Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang pengawasan ketenagakerjaan lingkup Pengawasan Kesehatan dan Keselamatan Kerja.


(34)

3.2. Metode Peneitian

3.2.1. Jenis dan Metode Pengumpulan Data 3.2.1.1. Sumber Data Primer

Data Primer yaitu data atau segala informasi yang diperoleh dan didapat oleh penulis langsung dari sumber-sumber pertama baik individu atau sekelompok bagian dari objek penelitian, seperti hasil wawancara dan observasi langsung pada objek yang diteliti.

1. Observasi

Melakukan penelitian melalui pengamatan secara langsung pada kantor tersebut pada bagian Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) yang ada di Dinas Tenaga Kerja.

2. Wawancara

Teknik yang dilakukan dengan wawancara dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung pada pihak bagian UPTD yang mengurus langsung lembaga pelatihan kerja untuk meminta penjelasan mengenai masalah yang akan di bahas.

3. Studi Pustaka

Penulis membaca – baca buku dan laporan lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diambil dalam penyusunan skripsi ini.


(35)

3.2.1.2. Sumber Data Sekunder

Yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan dengan baik oleh pengumpul data primer atau pihak lain. Data primer disajikan antara lain dalam bentuk tabel-tabel atau diagram dan juga segala informasi yang berasal dari literatur yang ada hubungannya dengan teori-teori mengenai topik penelitian.

Data sekunder yang penulis dapatkan adalah dengan dokumentasi yaitu penelitian dilakukan dengan cara membaca buku – buku di perpustakaan dan mencari referensi berupa tulisan – tulisan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas oleh penulis.

3.2.2. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 3.2.2.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah perancangan terstruktur. Dimana perancangan terstruktur adalah pengembangan sebuah model dari hasil analisa pemecahan masalah dengan menggunakan sebuah sistem komputer yang memiliki komponen – komponen dan hubungan yang sama atau serupa dengan permasalahan aslinya. Alat – alat yang digunakan dalam pendekatan analisis dan pemograman terstruktur adalah Flow Map, Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD), Kamus Data, Normalisasi, dan Rancangan Input/ Output.


(36)

3.2.2.2. Metode Pengembangan Sistem

Dalam membangun sistem informasi yang kompleks membutuhkan metode-metode atau paradigma pengembangan yang mampu membantu menganalisis dan mendesain secara detail. Metode yang cocok untuk digunakan adalah metode prototipe, dimana metode tersebut memberikan ide bagi analis sistem atau pemrogram untuk membuat suatu program dengan cepat dan bertahap, sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai.

Alasan Penulis mengambil model proses secara prototyping karena : a. Penyajian aspek-aspek perangkat lunak yang akan dibangun akan

nampak bagi pelanggan/pemakai secara cepat (contohnya pendekatan input dan format output). Perancangan kilat membawa kepada konstruksi sebuah prototype.

b. Prototype dievaluasi oleh kedua belah pihak (programmer dan calon user) sehingga penyaringan kebutuhan pengembangan perangkat lunak dapat dengan cepat dilakukan sesuai dengan keinginan user. c. Programmer akan memahami apa yang harus dilakukan agar

kebutuhan user dapat dipenuhi.

Beberapa langkah dalam metode prototipe adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. Analis sistem mewawancarai

pemakai untuk mendapatkan gagasan dari apa yang diinginkan pemakai terhadap sistem.


(37)

2. Membuat Prototipe. Setelah analis mengetahui kebutuhan-kebutuhan sistem, selanjutnya membuat prototipe.

3. Menguji Prototipe. Setelah prototipe selesai, selanjutnya pemakai akan menguji prototipe kemudian memberikan kritik dan saran. 4. Memperbaiki prototipe. Jika pemakai tidak puas atau merasa ada

kekurangan dengan prototipe yang sudah ada maka perancang akan melakukan perbaikan yang sesuai dengan keinginan dari pemakai. 5. Mengembangkan Versi Produksi. Pada tahap akhir ini,

pengembang akan menyelesaikan sistem sesuai dengan masukan terakhir dari pemakai.

Berikut adalah gambar pengembangan Prototipe :

Identifikasi Kebutuhan Pemakai

Membuat Prototype

Menguji Prototype

Memperbaiki Prototype

Mengembangkan Versi Produksi

Gambar 3.2 Pengembangan Prototype


(38)

3.2.2.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan 1. Flowmap

Flow Map disebut juga diagram prosedur kerja atau Functional Flowchart (Diagram Alir Fungsional). Flow Map/Functional FlowChart merupakan diagram alir yang menggambarkan pergerakan proses diantara unit kerja yang berbeda-beda, sekaligus menggambarkan arus dari dokumen, aliran data fisik, entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang berhubungan dengan sistem infomasi.

Simbol-simbol yang digunakan dalam Flow Map : 1. Dokumen

Dokumen adalah data-data yang mengalir di dalam sistem informasi. Dokumen dengan dokumen dalam satu kolom, tidak dihubungkan secara langsung.

2. Proses pengolahan data (komputerisasi)

Proses yang terjadi dengan menggunakan perangkat komputer (komputerisasi)

3. Disk atau database

Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.


(39)

2. Diagram Kontek

Diagram konteks merupakan langkah awal dari analisis struktur dan level teratas dari diagram arus data dan merupakan penggambaran sistem secara garis besar. Diagram konteks menggambarkan hubungan aliran-aliran data kedalam dan keluar sistem atau entitas-entitas yang terletak diluar sistem (output) atau menerima data dari sistem tersebut (input). Satu hal yang perlu diperhatikan, diagram konteks hanya menggunakan satu lingkungan proses yang mewakili proses dari semua sistem.

3. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang


(40)

berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD: 1. Kesatuan Luar (External Entity)

Merupakan kesatuan luar (external entity) dilingkungan luar sistem dapat berupa orang, organisasi atau sistem yang lainnya yang menerima input atau memberi input dari sistem kesatuan luar digambarkan dalam bentuk Kabupatenk.

2. Arus Data (Data Flow)

Menuju dari data yang dapat berupa input bagi sistem disimbolkan dalam bentuk panah.

3. Proses (Process)

Kegiatan yang dilakukan oleh sistem dari arus data yang masuk untuk menghasilkan arus data keluaran, proses disimbolkan dengan bentuk lingkaran.

4. Data Simpanan (Data Store)

Data simpanan merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau database pada sistem komputer, simpanan data dapat disimbolkan dengan garis horizontal paralel yang ditutup salah satu ujungnya.


(41)

4. Kamus Data

Kamus data merupakan sebuah daftar yang ter organisasi dari elemen data yang berhubungan sistem, dengan definisi yang teliti sehingga pemakai dan analisi sistem akam memiliki pemahaman yang umum mengenai input,output,komponen penyimpanan serta kalkulasi intermediate.

5. Perancangan Basis Data

A. Normalisasi

Normalisasi adalah suatu proses untuk mengorganisasikan file untuk menghubungkan group elemen yang berulang-ulang dan merubah bentuk database dari struktur pohon menjadi struktur hubungan. Adapun tujuan dari normalisasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Meminimalkan duplikasi data.

2. Menyediakan fleksibilitas yang diperlukan untuk kebutuhan fungsional yang berbeda.

3. Memungkinkan suatu model untuk digambarkan dalam perancangan database.

Aturan-aturan normalisasi dinyatakan dalam istilah bentuk normal. Yang merupakan suatu aturan yang dikenakan pada relasi-relasi dalam basis data dan harus dipenuhi oleh relasi – relasi tersebut pada level – level normalisasi.


(42)

Beberapa level yang biasa digunakan pada normalisasi adalah : 1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, daoat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan keadaan.

2. Bentuk Normal Pertama (1NF)

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal jika dan hanya jika setiap atribut bernilai tunggal untuk setiap baris.

3. Bentuk Normal Kedua (2NF)

Suatu relasi berada dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika berada pada bentuk normal pertama dan semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga jika berada dalam bentuk normal kedua dan setiap atribut kunci, tidak memiliki depedensi transitif terhadap kunci primer. 5. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Boyce-Codd Normal Form (BCNF) mempunyai paksaan yang lebih kuat dari bentuk normal ketiga. Untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam bentuk normal kesatu dan setiap atribut harus bergantung pada fungsi atribut superkey.


(43)

B. Tabel Relasi

Tabel relasi merupakan hubungan atau asosiasi suatu entitas dengan dirinya sendiri atau hubungan dengan entitas lainnya. Model basis data relasional menunjukkan suatu cara yang digunakan untuk mengolah / mengorganisasi data secara fisik dalam memori sekunder yang akan berdampak pula pada bagaimana mengelompokkan dan membentuk keseluruhan data yang terkait dalam sistem yang akan ditinjau.

1.2.4. Pengujian Software

Pengujian sistem adalah tahap menguji aplikasi sistem yang telah dibuat atau dikembangkan. Pengujian dilakukan untuk mencari kesalahan-kesalahan prosedur saat aplikasi dijalankan. Dalam pengujian sistem ada beberapa metode pengujian yang digunakan yaitu pengujian White Box dan Black Box.

Pengujian white box merupakan metode design tes yang menggunakan struktur kontrol desain prosedur untuk memastikan bahwa operasi internal bekerja sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan. Pengujian white box ini dilakukan pada saat perangkat lunak dibangun atau dikembangkan.

Pengujian black box merupakan metode pengujian yang berfokus pada persyaratan fungsi perangkat lunak. Dengan metode black box pengujian dilakukan dengan mencari fungsi-fungsi perintah yang tidak benar, menguji kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi pada tampilan perangkat lunak yang


(44)

telah dikembangkan. Pengujian ini dilakukan pada saat akhir setelah semua pengembangan perangkat lunak selesai dibangun.

Metode pengujian yang digunakan pada perangkat lunak ini menggunakan metode black box. Tujuannya adalah untuk memperkecil kesalahan pada saat pengembangan dan dengan mudah melakukan koreksi terhadap kekurangan yang terjadi setelah perangkat lunak selesai dikerjakan.


(45)

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem yang berjalan di perusahaan merupakan uraian yang terdiri dari sistem yang utuh ke dalam komponen dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mempelajari suatu sistem yang sedang berjalan, mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang timbul dan membuat laporan dari hasil evaluasi. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisa suatu sistem diperlukan subjek atau mengidentifikasi suatu masalah dalam ruang lingkup studi

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen yang sedang berjalan menerangkan secara rinci dokumen-dokumen yang digunakan pada proses pengolahan data pelatihan, diantaranya sebagai berikut:

1) Formulir pendaftaran

Deskripsi : Formulir ini digunakan untuk mengisi biodata pelatihan peserta

Fungsi : Untuk mengisi daftar peserta Sumber : LPK

Atribut : nama,alamat,ttl,agama,pend_terakhir,tinggi_bdn, berat,badan,status,kursus_yg_pernah_diikuti,jenis_ kursus,tmpt_kursus,thn_penyelenggar,keterangan,


(46)

kursus_yg_diinginkan,rencana,stlh_selesai Disrtibusi : Pegawai lattas

Periode pembuatan: Per 3 Bulan

2) Jadwal Pelatihan

Deskripsi : Data berisi jadwal pelaksanaan pelatihan Fungsi : Sebagai pedoman pelaksanaan pelatihan Sumber : Pegawai lattas

Atribut : hari_tgl,jam,kejuruan,instruktur,tempat Disrtibusi : Pegawai lattas dan LPK

Periode pembuatan: Per 3 Bulan

3) Daftar Hadir Peserta

Deskripsi : Dokumen ini digunakan untuk melihat daftar hadir peserta

Fungsi : Sebagai pedoman pemberian uang saku peserta Sumber : LPK

Atribut :kejuruan.materi,hari_tgl,jam,no,nama Disrtibusi : Pegawai lattas

Periode pembuatan: Per 3 Bulan 4) Formulir Penilaian

Deskripsi : Formulir ini digunakan untuk mengisi prestasi dan kompetensi peserta pelatihan


(47)

Fungsi : Sebagai pedoman dalam penilaian pada sertifikat Sumber : Instruktur LPK

Atribut : waktu,no,mata_latihan,teori,praktek,jmlh,ket Disrtibusi : Pegawai lattas

Periode pembuatan: Per 3 Bulan

5) Laporan Data Peserta Pelatihan

Deskripsi : Digunakan sebagai laporan pelaksanaan pelatihan Fungsi : Sebagai fungsi pelaksanaan pelatihan

Sumber : Pegawai lattas

Atribut : nama,ttl,kejuruan_yg_diikuti,lamanya_jam,hasil Disrtibusi : Kepala dinas dan arsip

Periode pembuatan: Per 3 Bulan

4.1.2. Analisis Prosedur Yang Berjalan

Prosedur pengolahan data pelatihan dalam yaitu dimulai dari pendaftaran peserta pelatihan sampai pembuatan laporan – laporan, diantaranya sebagai berikut:

Peserta mendaftarkan diri ke bagian Pelatihan dan Produktivitas (Lattas) dengan mengisi formulir biodata peserta pelatihan yang disediakan, kemudian peserta mengisi formulir pendaftaran dan menyerahkan kembali ke pegawai bagian lattas beserta persyaratan yang telah dipenuhi.


(48)

Pegawai lattas akan memeriksa kelengkapan persyaratan dengan melakukan penyeleksian data peserta, jika persyaratan sudah terpenuhi maka data akan diolah jika persyaratan tidak terpenuhi m a k a persayaratan akan dikembalikan kepada peserta, lalu pegawai lattas akan mencatat data peserta pelatihan yang memenuhi persyaratan, data peserta pelatihan diberikan kepada perusahaan/LPK.

Setelah itu pegawai lattas akan membuat kartu peserta pelatihan kemudian akan dibuat jadwal pelaksanaan pelatihan, Peserta mengikuti pelatihan sesuai jadwal yang sudah ditentukan dan selama peserta mengikuti pelatihan, peserta mengisi daftar absensi dan peserta akan dinilai prestasi dan kompetensinya, dari hasil penilaian tersebut peserta yang mendapatkan nilai tertinggi akan direkomendasikan untuk mengikuti pemagangan di perusahaan sesuai bidang keahliannya. Lalu setelah kegiatan pelatihan selesai pegawai lattas membuat sertifikat untuk diberikan kepada peserta pelatihan, kemudian pegawai lattas kemudian membuat laporan pelaksanaan pelatihan yang diserahkan kepada kepala dinas sebagai laporan.

4.1.2.1. Flow Map Yang Sedang Berjalan

Flowmap merupakan representasi grafik dari sistem informasi, proses-proses, aliran-aliran data logis, masukan-masukan, keluaran-keluaran dan file-file serta entitas sistem operasi yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut. Bagan ini menggunakan simbol-simbol


(49)

yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir sistem yang menggambarkan suatu prosedur dalam sistem. Mengenai sumber dari aliran dokumen dapat digambarkan flowmap 4.1


(50)

Lattas LPK Kepala Dinas Peserta Formulir pendaftaran Mengisi formulir Formulir Pendaftaran isi Formulir pendaftaran isi Kelengkapan Persyratan lengkap Mencatat data peserta pelatihan Membuat kartu peserta pelatihan Kartu peserta pelatihan Membuat jadwal pelatihan Membuat sertifikat pelatihan Sertifikat pelatihan Membuat laporan kegiatan pelatihan Laporan kegiatan pelatihan Jadwal pelatihan

daftar penilain peserta Seleksi

Daftar peserta

pelatihan daftar peserta

Jadwal pelatihan Laporan kegiatan pelatihan Daftar instruktur D B Formulir pendaftaran Y T Daftar peserta pelatihan Kartu peserta pelatihan Kartu peserta pelatihan Daftar hadir daftar penilain peserta Sertifikat pelatihan C Daftar instruktur Jadwal pelatihan A Daftar peserta pelatiha n E


(51)

Keterangan:

A :Arsip kartu peserta pelatihan B: Arsip jadwal pelatihan C: Arsip sertifikat pelatihan D : Arsip laporan kegiatan E : Arsip daftar peserta pelatihan

4.1.2.2. Diagram konteks

Diagram konteks merupakan diagram arus data yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem secara global atau menyeluruh dari suatu sistem informasi berkaitan dengan aliran-aliran sistem dengan bagian-bagian luar.

Adapun yang termasuk data-datanya sebagai berikut: a) Internal Entity : lattas

b) External Entity : Peserta, Kepala Dinas,LPK

c) Input : Formulir isi,daftar instruktur,daftar penilaian,daftar absen d) Output : Formulir pendaftaran,kartu peserta pelatihan, jadwal


(52)

Sistem Informasi Pelatihan

Peserta Kepala Dinas

LPK Dt_kpp

Lap.keg_pel

Dt_peserta Dt_jadwal

Dftr_instruktur, Dt_sertifikat

Dt_form.isi

Dftr_nilai_peserta, Dt_kehadiran

Gambar 4.2 Diagram Konteks Yang Berjalan

4.1.2.3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) merupakan model dari sistem untuk menggambarkan bagian sistem ke model yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan. Berikut ini Gambar 4.3 merupakan DFD yang berjalan


(53)

DFD Level 1 1 Seleksi Peserta 2 Mencatat data peserta 3 Membuat kartu peserta 4 Membuat jadwal pelatihan 5 Membuat sertifikat 6 Membuat laporan kegiatan pelatihan LPK Kepala Dinas Jadwal Sertifikat Kartu peserta pelatihan Peserta Lap.kegiatan_pelatihan Dt_form_isi Dt_form_isi Dt_peserta Dt_peserta Dt_kpp Dt_peserta Dt_kpp Dt_peserta Dt_instruktur Dt_jadwal Dt_jadwal Dt_nilsi peserta, Dt_kehadiran Dt_sertifikat Dt_sertifikat Dt_sertifikat Dt_jadwal Lap.kegiatan_pel Lap.kegiatan_pel


(54)

4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Berjalan

Tabel 4.1 Evaluasi Sistem yang Berjalan

No. Masalah Solusi

1.

2.

3.

Dalam sistem yang berjalan tidak ada software khusus untuk mencari data peserta,instruktur, data kegiatan pelatihan, dan seringnya terjadinya kerangkapan data (duplikasi)

Dalam pembuatan laporan, sering lambatnya penanganan pembuatan sertifikat

pelatihan

Dalam sistem yang berjalan tidak ada software khusus yang mendata peserta lulusan yang sudah bekerja

Perlu adanya pendataan khusus mengenai peserta, instruktur, dan kegiatan pelatihan dengan menggunakan software khusus.

Perlu adanya software khusus untuk lebih memudahkan untuk mempercepat membuat sertifikat

Perlu adanya pendataan khusus mengenai peserta lulusan peserta yang sudah bekerja agar menjadi ukuran dalam keberhasilan pelatihan dalam melaksanakan kegiatannya


(55)

4.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan suatu kegiatan pengembangan prosedur dan proses yang sedang berjalan untuk menghasilkan suatu sistem yang baru atau memperbaharui sistem yang ada untuk meningkatkan efektifitas kerja agar dapat memenuhi hasil yang digunakan dengan tujuan memanfaatkan teknologi dan fasilitas yang tersedia. Pada bab ini penyusun akan memberikan usulan yang merupakan sistem informasi secara komputerisasi yang diharapkan dapat membantu dan mempermudah pekerjaan.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Adapun tujuan perancangan sistem ini adalah untuk menghasilkan produk (perangkat lunak) yang mampu:

1. Mempermudah dalam proses pencarian data peserta pelatihan dan pemagangan

2. Mempermudah dalam proses pembuatan jadwal pelatihan 3. Mempermudah dalam pembuatan laporan

4. Meningkatkan kinerja pegawai Dinas Tenaga Kerja terutama pada bagian dimana penulis melakukan penelitian yaitu pada bagian pelatihan dan produktivitas tenaga kerja.

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Gambaran sistem yang penulis usulkan cukup berbeda dengan sistem yang sedang berjalan pada Dinas Tenaga Kerja khususnya pada bagian Lattas. Pengolahan data dilakukan oleh yaitu bagian


(56)

pelatihan. Pengolahan data pelatihan dimulai dari pengolahan data pendaftaran peserta pelatihan, penyeleksian hingga penilaian prestasi peserta pelatihan yang berasal dari pencatatan berkas dokumen menjadi aplikasi pengolahan berbasis komputerisasi serta menggunakan basis data yang berguna bagi penyimpanan data sehingga dapat mempermudah penyimpanan,pencarian,pengubahan dan penghapusan data.

4.2.3 Prancangan Prosedur Yang diusulkan

Proses perancangan sistem merupakan tahap awal dari perancangan sistem informasi yang dilakukan sebagai pemecahan masalah yang ada pada proses pengolahan data pelatihan yang sedang berjalan. Sistem yang digunakan menggunakan sistem client server, dimana bagian lattas dan LPK saling berhubungan untuk meberikan data. Terdapat perbedaan dalam pengolahan data dari yang berjalan yaitu adanya tambahan proses pendataan peserta lulusan yang sudah bekerja agar lebih mudah untuk melihat hasil pelatihan yang telah dilakukan.

4.2.3.1 Flow Map yang diusulkan

Flowmap yang diusulkan tidak jauh berbeda, pada flowmap usulan pengolahan data dilakukan oleh bagian yaitu bagian pelatihan. Hanya dalam flowmap usulan ini pengolahan data menggunakan software khusus tujuannya untuk mempermudah


(57)

dalam pengolahan datanya.

Analisa Sistem Informasi Pelatihan Tenaga Kerja yang diusulkan

Dalam prosedur yang diusulkan terdapat perbedaan dalam pengolahan data pelatihan yaitu adanya laporan data peserta lulusan yang sudah bekerja, sehingga dinas dapat dengan jelas melihat sejauh mana keberhasilan pelatihan kerja yang dilaksanakan untuk para pesertanya. Untuk lebih jelasnya prosedur pelatihan akan ditampilkan pada flowmap sistem yang diusulkan.

Adapun prosedur flowmap pelatihan kerja yang diusulkan :

Lattas memberikan form pendaftaran ke peserta, begitu terisi peserta memberikannya kembali ke lattas dan langsung diperiksa kembali kelengkapannya, apabila lengkap lattas menginputkan data peserta ke database. Lalu lattas mencetak kartu peserta pelatihan dan diberikan kepada peserta.

Kepala LPK memberikn daftar instruktur ke LPK, yang selanjutnya diinputkan kedalam sistem oleh LPK. Dari data peserta dan instruktur yang ada LPK membuat jadwal pelatihan yang nantinya dicetak oleh lattas dan diserahkan kepada peserta. Setelah kegiatan selesai LPK menginputkan data yang nantinya dari data tersebut lattas mencetak sertifikat pelatihan dan diserahkan kepada peserta. Lattas membuat laporan sebanyak 2 rangkap diberikan kepada Kepala LPK dan Kepala Dinas. Setelah itu ada juga pendataan peserta lulusan yang sudah bekerja.


(58)

Flowmap yang diusulkan

Alumni

Lattas LPK Kep LPK Kep Dinas

Peserta Formulir pendaftaran Formulir pendaftaran Mengisi formulir Formulir pendaftaran isi Formulir pendaftaran isi Seleksi Lengkap Input data peserta Data base Cetak kartu peserta Kartu peserta Mencetak jadwal Jadwal Mencetak sertifikat Sertifikat Membuat Laporan Kegiatan Laporan kegiatan Y T Kartu peserta Jadwal Data instruktur Data instruktur Input data instruktur Menilai Peserta Membuat Jadwal pelatihan Laporan kegiatan Laporan kegiatan Data peserta lulusan yg sdh bekerja

Data peserta lulusan yg sdh bekerja

Input data peserta lulusan yg sdh bekerja

cetak data update peserta lulusan yg sdh

bekerja

Lap. peserta lulusan yg sdh

bekerja

Lap. peserta lulusan yg sdh bekerja

Lap. peserta lulusan yg sdh

bekerja Sertifikat mentand atangai Sertifikat Tanda tangan Sertifikat Tanda tangan Sertifikat Tanda tangan Cetakdaftar hadir peserta Daftar hadir peserta Daftar hadir peserta Daftar hadir peserta isi Daftar hadir peserta isi

Input data hadir peserta

Data kesiapan mengajar instruktur

Input data kesiapan mengajarinstruktur


(59)

4.2.3.2. Diagram konteks

Diagram konteks merupakan diagram arus data yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem secara global atau menyeluruh dari suatu sistem informasi berkaitan dengan aliran-aliran sistem dengan bagian-bagian luar.

Adapun yang termasuk data-datanya sebagai berikut: a) Internal Entity : lattas

b) Extternal Entity : Peserta, Kepala Dinas,Kepala LPK,LPK

c) Input : Formulir isi,daftar instruktur,daftar penilaian,daftar absen d) Output : Formulir pendaftaran,kartu peserta pelatihan, jadwal

pelatihan, daftar peserta laporan kegiatan pelatihan

Sistem Informasi Pelatihan

Peserta Kepala Dinas

Kep LPK Dt_kpp,

Lap.keg_pel, Lap.alumni, Dt_sertifikat

Dt_instruktur ,Dt_jadwal,

Dt_form.isi

Lap.keg_pel, Lap alumni

Alumni

Dt_alumni

Dt_sertifikt_ttd Dt_sertifikt_ttd,

Dt_hadir_peserta Dt_form_pendftran,

Dt_hadir_isi

Dt_km_instruktur


(60)

4.2.3.3. Data Flow Diagram (DFD)

Data flow diagram adalah gambaran sistem secara logical. Diagram biasanya digunakan sebuah model sistem informasi dalam bentuk jaringan proses- proses yang saling terhubung satu sama lainnya oleh aliran data. Keuntungan menggunakan Data Flow Diagram adalah supaya lebih memudahkan pemakai (user) yang kurang menguasai bidang komputer, untuk lebih mengerti sistem yang akan dikembangkan atau dikerjakan. Proses data pada Flow Diagram merupakan sekumpulan program dapat juga merupakan transformasi secara manual.

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan mudah dipahami di dalam kegiatan proses pengolahan data khususnya pada Sistem Informasi pelatihan kerja adalah sebagai berikut :

DFD Level 1 Yang Diusulkan

Gambar 4.6 merupakan DFD level satu dari Sistem Informasi dari pelatihan kerja yang diusulkan.


(61)

Peserta 1 Input data peserta Peserta 2 Cetak kartu peserta pelatihan 3 Input instruktur Kep LPK 4 Membuat jadwal 5 Mencetak jadwal 7 Menilai peserta Jadwal 9 Membuat sertifikat 10 Membuat laporan Kep Dinas Nilai Instruktur Dt_form_isi Dt_peserta D t_ pe ser ta Dt_peserta Dt_peserta Dt_peserta Dt_instruktur Dt_instruktur Dt_instruktur D t_ ins truk tu r Dt_jadwal Dt_jadwal Dt _ kp p D t_ kpp Dt_nilai Dt_nilai Lap.peserta_lulusan L ap .k eg _ pe la tiha n Lap.keg_pelatihan Dt_nilai 11 Input data update peserta

lulusan yg sdh bekerja Alumni Alumni 12 Mencetak data update peserta lulusan yg sdh

bekerja Dt_alumni Dt_alumni Dt_alumni Lap_alumni La p_ alu m n i Dt_peserta Dt_jadwal Dt_sertifikat D t_s ert ifika t_ ttd Dt_sertifikat_ttd 6 Membuat Daftar hadir 8 Input data daftar hadir Daftar_hadir Dt_peserta Dt_hadir Dt _ ha dir 13 Input kesiapan mengajar instruktur Dt_km_instruktur Dt_km_instruktur

Gambar 4.6 DFD Level 1 yang diusulkan

4.2.3.4. Kamus Data

Kamus data merupakan sebuah daftar yang terorganisir dari elemen data yang berhubungan dengan sistem. Kamus data berfungsi membantu


(62)

pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan

mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar dan pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses.

Kamus data yang mengalir pada Data Flow Diagram ( DFD ) adalah sebagai berikut :

1. Nama Arus Data : Data peserta Alias : KPP

Aliran Data : Peserta-P1, P1-P2, P2-F.peserta, F.peserta-P4, F.peserta-P6,F.peserta-P8, F.peserta-P9

Struktur Data : no_peserta, nama_peserta, no_identitas,jenis_identitas, alamat_peserta,notlpn_peserta, tmptlahir_peserta, tgllahir_peserta, agama, pend_terakhir, tingggi_bdn, berat_bdn, status, kejuruan,

kursus_sebelumnya_jenis_kursus, tmpat_kursus_tahun_kursus 2. Nama Arus Data : Data Instruktur

Alias : -

Aliran Data : P3-F.instruktur, F.instruktur-P4, F.instruktur-P8, LPK-P3

Struktur Data : Nip, nama_instruktur, alamat_ instruktur, notlpn_ instruktur, kejuruan


(63)

3. Nama Arus Data : Data Jadwal Alias : -

Aliran Data : P4-F.jadwal, F.jadwal –P5, F.jadwal-peserta

Struktur Data : Nip, nama_instruktur, kejuruan, no_materi, materi, jp, tgl_mulai, jam_masuk, jam_keluar

4. Nama Arus Data : Data Nilai Alias : -

Aliran Data : P6-F.nilai, F.nilai-P7, F.nilai-P8

Struktur Data : No_materi,_no_peserta, total_nilai, index 5. Nama Arus Data : Data Sertifikat

Alias : -

Aliran Data : P7-Kep Dinas, Kep Dinas-P7, P7-peserta Struktur Data : no_sertifikat, nama_peserta, tmptlahir_peserta,

tgllahir_peserta, no_peserta, kejuruan,

jenjang_program, tgl_sertifikat, index, nip, status 6. Nama Arus Data : Data Alumni

Alias : Peserta lulusan

Aliran Data : Alumni-P9, P9-F.alumni, F.alumni-P10

Struktur Data : No_peserta, nama_peserta, kejuruan, jenjang_program, tahun_lulus, pekerjaan

7. Nama Arus Data : Daftar Hadir Peserta Alias : Absen peserta


(64)

Aliran Data : F.Peserta-P6, P6-F.Daftar_hadir, F.Peserta-P8, P8-F. Daftar_hadir

Struktur Data : no_peserta, nama, no_kejuruan, no_materi, tanggal, status_kehadiran

8. Nama Arus Data : Lap. Kegiatan Pelatihan Alias : -

Aliran Data : P9-Kep LPK, P9- Kep Dinas Struktur Data : no_peserta, nip, kejuruan, index 9. Nama Arus Data : Kesiapan Mengajar

Alias : -

Aliran Data : Kep_LPK-P13,P13-P4

Struktur Data : nip, no_materi, tanggal bersedia

4.2.4 Perancang Basis Data 4.2.4.1 Normalisasi

Normalisasi merupakan suatu proses untuk mengubah suatu tabel kedalam beberapa tabel. Normalisasi biasa dipakai oleh perancang database untuk melakukan verifikasi terhadap tabel-tabel yang telah dibuat sehingga tidak menimbulkan masalah saat data diperbaharui maupun saat dihapus. Suatu tabel dikatakan normal jika memenuhi kondisi-kondisi tertentu.


(65)

a. Bentuk Unnormal

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi.

Unnormal =( no_peserta, nama_peserta, no_identitas,jenis_identitas, alamat_peserta,notlpn_peserta, tmptlahir_peserta, tgllahir_peserta, agama, pend_terakhir, tingggi_bdn,

berat_bdn, status, kejuruan,kursus_sebelumnya_jenis_kursus, tmpat_kursus_tahun_kursusnip, nama_instruktur, alamat_ instruktur, notlpn_ instruktur, kejuruan, nip, nama_instruktur, kejuruan, no_materi, materi, jp, tgl_mulai, jam_masuk, jam_selesai, no_materi, no_peserta, teori_praktek, total_nilai, jp, index, no_sertifikat, nama_peserta, tmptlahir_peserta, tgllahir_peserta, no_peserta, kejuruan, jenjang_program, tgl_sertifikat, index, nip, status_cetak, no_peserta, nama_peserta, kejuruan, jenjang_program, tahun_lulus, pekerjaan, no_peserta, nama, no_kejuruan, no_materi, tanggal, status_kehadiran no_peserta, nip, kejuruan, index, nip, no_materi,tanggal_bersedia)

b. Bentuk Normal I

Bentuk normalisasi pertama dapat terpenuhi, apabila tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak atau lebih dari satu atribut dengan domain bernilai sama seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini :


(66)

(no_peserta, nama_peserta, no_identitas,jenis_identitas,

alamat_peserta,notlpn_peserta, tmptlahir_peserta, tgllahir_peserta, agama, pend_terakhir, tingggi_bdn, berat_bdn, status, kejuruan,

kursus_sebelumnya_jenis_kursus, tmpat_kursus_tahun_kursus

nip, nama_instruktur, alamat_ instruktur, notlpn_ instruktur, no_materi, materi, jp, tgl_mulai, jam_masuk, jam_selesai, teori_praktek, total_nilai, index, no_sertifikat, jenjang_program, tgl_sertifikat, status_cetak, tahun_lulus, pekerjaan,status_kehadiran, tanggal_bersedia)

c. Bentuk Normal II

Tahap normalisasi kedua adalah menentukan kunci dari normalisasi pertama yang digunakan sebagai primary key pada tabel, membentuk tabel berdasarkan primary key dan mengelompokkan data pada tabel – tabel yang sudah dibentuk. Berikut merupakan bentuk normalisasi kedua :

Peserta :{ no_peserta*, nama_peserta, no_identitas,jenis_identitas, alamat_peserta,notlpn_peserta, tmptlahir_peserta,

tgllahir_peserta, agama, pend_terakhir, tingggi_bdn, berat_bdn, status, no_kejuruan**, tahun_lulus, pekerjaan} Instruktur : { Nip*, nama_instruktur, alamat_intstruktur,

notelpn_instruktur, no_kejuruan**, tanggal_bersedia} Materi : {no_materi*, nama_materi, jp, tgl_mulai, jam_masuk,


(67)

Nilai : { no_nilai*, nilai_teori, nilai_praktek, total_nilai, index, no_materi**}

Kejuruan : { no_kejuruan*, kejuruan, jenjang_program} Absen_peserta : {no_peserta*, no_kejuruan, no_materi, tanggal,

status_kehadiran}

Sertifikat : {no_sertifikat*,tgl_sertifikat, no_nilai**, no_peserta**, nip, status_cetak**}

d. Bentuk Normal III

Peserta :{ No_peserta*, nama_peserta, no_identitas,jenis_identitas, alamat_peserta,notlpn_peserta, tmptlahir_peserta,

tgllahir_peserta, agama, pend_terakhir, tingggi_bdn, berat_bdn, status, no_kejuruan**}

Alumni :{ Tahun_lulus, pekerjaan, no_peserta**} Instruktur :{ Nip*, nama_instruktur, alamat_intstruktur,

notelpn_instruktur, no_kejuruan**}

Materi :{ No_materi*, materi, teori_praktek, jp, no_kejuruan } Jadwal :{ jp, tgl_mulai, nip**, no_materi**, jam_masuk,

jam_selesai}

Kejuruan :{ No_kejuruan*, kejuruan, jenjang_program} Absen_peserta : {no_peserta, no_kejuruan, no_materi, tanggal,


(68)

Sertifikat :{ No_sertifikat*,tgl_sertifikat, no_nilai**, no_peserta**, nip, status_cetak**}

Nilai : { No_peserta**, no_materi**, total_nilai, index} Kesiapan_mengajar: {nip*, no_materi**, tanggal_bersedia}

4.2.4.2 Tabel Relasi

Relasi Tabel adalah data yang menggambarkan hubungan antara tabel yang satu dengan yang lainnya.Relasi antar table untuk sistem informasi pelatihan kerja adalah sebagai berikut:


(69)

4.2.4.3 Struktur File

Pembuatan program membutuhkan suatu spesifikasi file untuk melakukan kegiatan penginputan data, pencarian data dan pembuatan laporan yang dapat memudahkan kerja sistem komputer. Struktur file digunakan dalam perancangan sistem karena struktur file dari elemen data yang menyatakan panjang elemen data dan jenis datanya. Struktur file merupakan urutan isi atau data-data yang terdaftar pada sebuah record. File yang dipakai untuk Sistem Informasi peltihan kerja adalah sebagai berikut :

1. Peserta

Tabel 4.2 Struktur File Peserta

Nama Field Type Data Size Keterangan

No_peserta Varchar 15 No peserta

Nama_Peserta Varchar 30 Nama peserta

No_identitas Varchar 30 No identitas

Jenis_kelamin Varchar 30 Jenis kelamin

Alamat_peserta Varchar 200 Alamat peserta

Agama Varchar 30 Agama

Tmptlahir_peserta Varchar 30 Tempat lahir peserta Tgllahir_peserta Smalldate 4 Tanggal lahir

peserta

Pend_trakhir Varchar 30 Pendidikan

terakhir

Status Varchar 15 Status

No_kejuruan Varchar 30 No kejuruan

Rencanaselesai Varchar 15 Rencana setelah selesai


(70)

2. Instruktur

Tabel 4.3 Struktur File Instruktur

Nama Field Type Data Size Keterangan

Nip Varchar 15 No induk

pegawai

Nama_instruktur Varchar 30 Nama instruktur

Alamat_instruktur Varchar 150 Alamat

instruktur

Notelpn_instruktur Varchar 20 No telpon

instruktur

No_kejuruan Varchar 15 No kejuruan

3. Alumni

Tabel 4.4 Struktur File Alumni

Nama Field Type Data Size Keterangan

No_peserta Varchar 15 No peserta

Tahun_lulus Varchar 10 Tahun lulus

Pekerjaan Varchar 15 Pekerjaan

4. Jadwal

Tabel 4.5 Struktur File Jadwal

Nama Field Type Data Size Keterangan

No_kejuruan Varchar 15 No_kejuruan

No_materi Varchar 15 No_materi

Nip Varchar 30 No induk

Pegawai Tgl mulai Smalldatetime 4 Tanggal mulai Tgl selesai Smalldatetime 4 Tanggal selesai

Jam masuk Varchar 15 Jam Masuk


(71)

5. Kejuruan

Tabel 4.6 Struktur File Kejuruan

Nama Field Type Data Size Keterangan

No_Kejuruan Varchar 15 No kejuruan

Nama_kejuruan Varchar 20 Nama Kejuruan

Instruktur Varchar 20 Nama Instruktur

6. Materi

Tabel 4.7 Struktur File Materi

Nama Field Type Data Size Keterangan

No_kejuruan Varchar 15 No kejuruan

No_materi Varchar 15 No materi

Namamateri Varchar 200 Nama materi

TeoriPraktek Varchar 30 Teori atau

Prektek

Index Varchar 4 Index nilai

Nip Varchar 15 Nip

7. Nilai

Tabel 4.8 Struktur File Nilai

Nama Field Type Data Size Keterangan

No_peserta Varchar 15 No peserta

No_materi Varchar 15 No materi

Total_nilai Int 4 Total nilai


(72)

8. Riwayat Kursus Peserta

Tabel 4.9 Struktur File Riwayat Kursus Peserta

Nama Field Type Data Size Keterangan

No Int 4 No

noPeserta Varchar 15 No Peserta

Kejuruan Varchar 20 Kejuruan

Tempat Kursus Varchar 5 Tempat Kursus

Tahun Varchar 5 Tahun

Keterangan Varchar 100 Keterangan

9. Absen Peserta

Tabel 4.10 Struktur File Absensi Peserta

Nama Field Type Data Size Keterangan

No_peserta Varchar 15 No sertifikat

Nama_peserta Varchar 30 Tgl sertifikat

No_kejuruan Varchar 15 No sertifikat

No_materi Varchar 15 No materi

Tanggal Smalldate 4 Tanggal

Status Varchar 15 Status kehadiran

10.Kesiapan Mengajar instruktur

Tabel 4.11 Kesiapan Mengajar

Nama Field Type Data Size Keterangan

Nip Varchar 15 Nip

No_materi Varchar 15 No_materi

Tanggal Bersedia


(73)

11.Sertifikat

Tabel 4.12 Struktur File Sertifikat

Nama Field Type Data Size Keterangan

No_sertifikat Varchar 15 No sertifikat

Tgl_sertifikat smalldate 4 Tgl sertifikat

No_sertifikat Varchar 15 No sertifikat

4.2.4.5. Kodifikasi

Pengkodean berguna untuk memudahkan dalam mengelompokkan data dan pemrosesan. Selain itu juga pengkodean dapat membantu dalam mengidentifikasikan suatu objek, sehingga kesalahan dalam identifikasi objek dapat dihindarkan. Untuk lebih jelas dapat dilihat dibawah ini :

1. Kode Kejuruan

Kode Jenis Pelatihan

No Urut Kejuruan XX XX

Contoh :

Kode kejuruan adalah 01AV menunjukan 01 no urut pelatihan, AV menunjukan kode jenis pelatihan.


(74)

2. Kode Materi

No Urut Materi Jenis Kejuruan

XX XXX XX

No Urut Kejuruan

Contoh :

Kode materi adalah 01AV001 , menunjukan 01 no urut kejuruan, AV kode jenis pelatihan, 001 no urut materi.

3. Kode Instruktur

XXXX XX XX XXXX XX X XXX

No urut Pegawai Jenis Kelamin

Tanggal Pengangangkatan CPNS Tahun Pengangkatan CPNS

Tanggal Lahir Bulan Lahir Tahun lahir

Contoh :

Nip Pegawai adalah 19570114 199303 1 002, menunjukan 1957 tahun lahir instruktur, 01 bulan lahir pegawai, 14 tanggal lahir instruktur, 1993 tahunpengangkatan CPNS, tanggal pengangkatan CPNS, 1 jenis kelamin pria, 2 jenis kelamin perempuan, 002 no urut instruktur.


(75)

4. Kode Peserta

No Urut Peserta

Tahun Pelatihan XX XXX

XX XX

Jenis Pelatihan No Urut Kejuruan

Contoh :

Kode peserta adalah 02KM11001, menunjukan 02 nomor urut kejuruan, KM jenis pelatihan, 11 tahun pelatihan yang diikuti peserta, 001 nomor urut peserta pelatihan.

4.2.5 Perancangan Antar Muka

Perancangan antar muka yaitu sebuah rancangan dari sebuah program yang menampilkan halaman-halaman dari setiap form, untuk lebih jelasnya bisa dilihat tampilan-tampilan sebagai berikut :

4.2.5.1. Struktur Menu

Perancangan menu merupakan gambaran mengenai struktur menu program yang akan dibuat yang digambarkan dalam bentuk diagram.


(1)

BIODATA PENULIS

Nama Lengkap : Mochammad Iqbal Maulana

NIM : 10506332

Tempat/ Tanggal Lahir : Subang, 5 Januari 1989 Jenis Kelamin : Laki - laki

Agama : Islam

Alamat Lengkap : Jl. Sawo 1 Blok 1 No 96 Perumnas Subang No.Telp/HP : 085624134906

E-mail : mbal_maulana@yahoo.com Pendidikan

1994-2000 : SDN Sukarahayu 2000-2003 : SMP Negeri 3 Subang 2003-2006 : SMA Negeri 3 Subang

2006-2010 : UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA (S1)

Bandung, 2011


(2)

SISTEM INFORMASI PELATIHAN KERJA PADA DINAS

TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN

SUBANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk penyusunan Skripsi Pada Jurusan Sistem Informasi

Oleh :

Mochammad Iqbal Maulana 10506332

PRORAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2011


(3)

.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Bahra. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta

Andri, Kristanto. 2007. Perancangan Sistem Informasi. Gava Media,Yogyakarta. Abdul, Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta

Undang – undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Subang No. 31 Tahun 2000, Penyelenggaraan Ketenagakerjaan di kota Subang


(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Starata 1 pada Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia dengan mengambil judul “SISTEM INFORMASI PELATIHAN

KERJA PADA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

KABUPATEN SUBANG “.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan dan kelemahan. Namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik dalam pengumpulan data, penyusunan laporan maupun teknis pembuatan, maka Alhamdulillah Skripsi ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

Dengan kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi dorongan, motivasi dan bantuan baik moril maupun materil kepada penulis selama penyusunan Skripsi ini.

Pada kesempatan ini pula, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak DR. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.


(5)

iv

2. Dr. Arry Akhmand. selaku Dekan Fakultas Teknik & Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Bapak Dadang Munandar, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika, Universitas Komputer Indonesia.

4. Terima kasih untuk kedua orang tua tercinta, Ayah dan Ibu yang selalu memberikan dukungan penuh kepada penulis, dan tak henti-hentinya kasih sayang serta doa mereka curahkan untuk penulis.

5. Ibu Diana Effendi, ST, M.T., selaku Dosen Pembimbing yang selalu membantu dalam penulisan Skripsi ini dan selalu memberikan masukan pada penulis.

6. Ibu Imelda, S.T, M.T., selaku Dosen Wali MI-7.

7. Kepala Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Subang yang telah memberi kesempatan penulis untuk melakukan penelitian.

8. Terima kasih juga untuk kakak – kakak , teh imel, kang epul dan saudara-saudara yang telah memberi motivasi lebih kepada penulis.

9. Terima kasih untuk nova yang telah membantu,menemani dan memberi semangat berarti selama penyusunan skripsi ini.

10. Terima kasih untuk temen-temen rina,lina,dewan,bokir,udel,idoy,gilang, rifki,abe,atas doa dan dukungannya.

11. Terimakasih Untuk Semua teman-teman Matic7, Prokocot Company, JCICB atas perjuangan yang kita lewati bersama.


(6)

v

Atas dorongan, bimbingan, pengarahan, dan bantuan semua pihak tersebut maka penulis mendo’akan semoga amal baik yang telah diberikan itu mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Bandung, Juni 2011

Penulis