Keadaan Sarana dan Prasarana

Desa Pagelaran ada sebanyak 4 empat unit masjid dan 10 unit mushola, hal itu disebabkan penduduknya mayoritas beragama islam dan karena tempat ibadah sangat penting keberadaannnya di suatu wilayah. Selain tempat peribadatan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan pun memegang peranan penting dalam peningkatan pengetahuan masyarakat. Desa Pagelaran memiliki sarana pendidikan Taman Kanak-Kanak sebanyak 1 satu unit, SDMI sebanyak 3 tiga unit, SMP sebanyak 2 dua unit, dan TPA sebanyak 2 dua unit. Ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan seperti puskesmas pun sangat penting keberadaannya. Hal ini disebabkan modal utama seseorang untuk melakukan berbagai macam kegiatan adalah memiliki badan sehat. Adanya sarana dan prasarana kesehatan dapat memudahkan warga untuk memeriksakan kesehatan anggota keluarganya. Jumlah sarana dan prasarana kesehatan di Desa Pagelaran sebanyak 6 enam unit. Keadaan sarana dan prasarana di Desa Gemah Ripah sudah cukup baik terlihat dari tersedianya beberapa jenis sarana dan prasarana sebagai penunjang kegiatan masyarakat. Sarana peribadatan yang tersedia adalah masjid sebanyak 1 satu unit masjid dan 3 tiga unit mushola. Sarana pendidikan di Desa Gemah Ripah sebanyak 1 satu unit TK, 1 satu unit SDMI, 1 satu unit SMP, dan 4 empat unit TPA. Sarana dan prasarana lain di Desa Gemah Ripah meliputi sarana kesehatan, olahraga, dan ekonomi.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Persepsi petani terhadap kinerja penyuluh dalam pengembangan padi organik sebesar 88,16 41,66 dan termasuk dalam klasifikasi sedang. 2. Faktor-faktor yang berhubungan nyata dengan persepsi petani terhadap kinerja penyuluh dalam pengembangan padi organik yaitu lama pendidikan, pengetahuan petani, dan interaksi sosial petani, sedangkan umur dan lama berusahatani tidak berhubungan nyata dengan persepsi petani terhadap kinerja penyuluh dalam pengembangan padi organik. 3. Tidak ada perbedaan persepsi petani padi organik dan anorganik terhadap kinerja penyuluh dalam pengembangan padi organik. Baik petani padi organik maupun padi anorganik memberikan penilaian yang cukup baik terhadap kinerja penyuluh dalam pengembangan padi organik, persepsi tersebut termasuk dalam klasifikasi sedang.

B. Saran

1. Bagi pemerintah dan penyuluh a. Hendaknya pemerintah lebih memperhatikan lagi tingkat pengetahuan penyuluh tentang padi organik melalui pelatihan rutin sehingga budidaya padi organik dapat tersebar merata ke seluruh desa di Kecamatan Pagelaran. b. Hendaknya kinerja penyuluh lebih ditingkatkan lagi agar penyuluh mampu memberikan program yang saat ini dibutuhkan oleh petani dan mampu berperan aktif menjadikan kelompok tani Sejahtera dan Puji Sutrisno menjadi kelompok tani Organik. c. Hendaknya penyuluh memberikan akses dengan lembaga informasi agar petani lebih mudah mendapatkan informasi mengenai padi organik, baik informasi dalam berusahatani maupun pemasaran. d. Hendaknya penyuluh memberikan akses dengan lembaga saprodi untuk mempermudah usahatani padi organik. e. Hendaknya penyuluh lebih aktif, tidak hanya memberikan penyuluhan melainkan terjun langsung ke lapangan membantu petani menyelesaikan masalah yang dihadapi petani. 2. Bagi peneliti lain, disarankan agar dapat meneliti variabel lain yang berhubungan dengan persepsi petani terhadap kinerja penyuluh, dan faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja penyuluh dalam mengembangkan padi organik di Kecamatan Pagelaran, serta tingkat adopsi inovasi padi organik. DAFTAR PUSTAKA Andiwilaga, A.1992. Pengantar Ilmu Pertanian. Rineke Cipta. Jakarta. Andoko, A. 2002. Budidaya Padi Secara Organik. Penebar Swadaya. Jakarta. 92 hlm. Ardiansyah, A. 2014. Persepsi Petani Persepsi Petani Terhadap Kinerja Penyuluh Di Bp3k Sebagai Model Center Of Excellence Coe Kecamatan Metro Barat Kota Metro. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung. Asiah, N. 2010. Persepsi Petani Terhadap Padi Organik Di Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung. Badan Pusat Statistik. 2013. Lampung Dalam Angka 2013. Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. Bandar Lampung. Bakorluh. 2014. Database Kelembagaan Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Provinsi Lampung. Bakorluh. Bandar Lampung. Badan Pelaksana Penyuluhan pertanian Perikanan dan Kehutanan BP4K Pringsewu. 2014. Data Petani. BP4K Kabupaten Pringsewu. Pringsewu. Badan Penyuluhan pertanian Perikanan dan Kehutanan BP3K Kecamatan Pagelaran. 2014. Data Penyuluh. BP3K Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu. Pringsewu. Berliantara.2007. Persepsi Petani Terhadap Budidaya Jarak Pagar Sebagai Sumber Energi Alternatif Biofuel. Skripsi. Universitas Lampung. Lampung Berlo, David K. 1960. The Process of Communication: An Introduction to Theory and Practice. Holt, Rinehart and Winston. New York. Chaplin, C.P. 2006. Kamus Lengkap Psikologi. Penerjemah: Dr. Kartini Kartono. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Departemen Pertanian. 2006. Undang-undang Republik Indonesia No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Deptan. Jakarta.