11
1.10. Sistematika Penulisan Laporan
Secara garis besar, urutan pembahasan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
Bab 1 Pendahuluan, berisi latar belakang proyek, tujuan dan manfaat proyek, fungsi proyek, manfaat proyek, sasaran proyek, permasalahan dan ruang lingkup
proyek, metode pengumpulan data, pendekatan perancangan, kerangka berpikir, dan sistematika penulisan laporan.
Bab 2 Deskripsi Proyek, berisi tentang pembahasan mengenai terminologi judul,
tinjauan umum, tinjauan lokasi proyek, dan studi banding fungsi sejenis.
Bab 3 Elaborasi Tema, berisi tentang pengertian arsitektur, pengertian metafora, pengertian arsitektur metafora, interpretasi tema, sejarah kristal Swarovski dan
studi banding tema sejenis.
Bab 4 Analisa, berisi tentang analisa fisik, analisa non-fisik, dan program ruang.
Bab 5 Konsep, berisi tentang konsep ruang luar, konsep ruang dalam, konsep bentukan massa, dan interior.
Bab 6 Hasil Perancangan, berisi gambar-gambar kerja, gambar 3D, dan foto
maket.
Universitas Sumatera Utara
12
BAB II DESKRIPSI PROYEK
2.1. Terminologi Judul
Judul dari proyek ini adalah Roemah Kebaya Anne Avantie. Berikut adalah penjelasan terhadap judul kasus proyek tersebut :
Roemah rumah
Dalam arti umum, rumah adalah salah satu bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama
jangka waktu
tertentu. Rumah
bisa menjadi
tempat tinggal manusia maupun hewan, namun untuk istilah tempat tinggal yang khusus
bagi hewan adalah sangkar, sarang, atau kandang. Dalam arti khusus, rumah mengacu pada konsep-konsep sosial-kemasyarakatan yang terjalin di dalam
bangunan tempat tinggal, seperti keluarga, hidup, makan, tidur, beraktivitas, dan lain-lain.
Sebagai bangunan,
rumah berbentuk
ruangan yang
dibatasi oleh dinding dan atap.
Rumah memiliki
jalan masuk
berupa pintu dengan tambahan berjendela. Lantai rumah biasanya berupa tanah, ubin, babut, keramik,
atau bahan material lainnya. Rumah bergaya modern biasanya memiliki unsur-unsur ini. Ruangan di dalam rumah terbagi menjadi beberapa ruang yang berfungsi secara
spesifik, seperti kamar tidur, kamar mandi, WC, ruang
makan, dapur, ruang keluarga, ruang tamu, garasi, gudang, teras dan pekarangan.
Rumah dapat berfungsi sebagai: tempat untuk menikmati kehidupan yang nyaman, tempat untuk beristirahat, tempat berkumpulnya keluarga dan tempat untuk
menunjukkan tingkat sosial dalam masyarakat. Rumah pada umum adalah sebagai tempat berlindung untuk mendapatkan
keamanan dan kenyamanan , terhindar dari cuaca yang tidak menentu, hewan buas, serta beristirahat. Tapi pengertian rumah sudah melebar sesuai dengan
perkembangan jaman.
Hal pertama yang paling penting adalah rumah harus dapat mewadahi kegiatan penguninya, dan cukup luas bagi seluruh pemakainya dengan menentukan
kebutuan ruang yang baik disediakan bagi setiap orang Wikipedia, 2013.
Universitas Sumatera Utara
13
Kebaya
Sejarah kebaya dimulai dari busana yang sering dikenakan oleh wanita Melayu. Ada dua teori tentang asal kedatangan kebaya. Pertama, kebaya berasal
dari perkataan Arab habaya artinya pakaian yang memiliki belahan di depan. Kedua, pakaian ini berasal dari pakaian yang dibawa oleh bangsa portugis ke
Melayu. Kebaya juga dipakai oleh wanita Tionghoa peranakan baba dan lebih dikenal dengan sebutan kebaya encim. Kebaya digagaskan sebagai busana khas
Indonesia dan menjadi Busana Nasional Indonesia berdasarkan hasil kajian penyebaran di seluruh Nusantara, terdapat busana bukaaan depan yang dimiliki dan
dipakai oleh berbagai etnis di tanah air sejak lama. Busana dengan bukaan depan itu kemudian dikenal dengan sebutan kebaya Hutabarat, 2000.
Dalam perkembangannya dikemudian hari, busana ini tidak lagi berfungsi sebagai busana daerah semata dan juga tidak hanya mewakili etnis tertentu saja.
Hingga saat ini, kebaya telah dipakai dan dimiliki oleh masyarakat luas di Indonesia secara nasional.
Harmoni berkebaya merupakan keserasian, proporsi, komposisi, penyajian dan efek-efek penambahan cantik, yang diracik agar nyaman dipakai. Secara
keseluruhan berkaitan erat dengan komposisi warna, yang tidak harus senada, tetapi yang terpenting berimbang satu sama lain dan sesuai dengan karakter dan
kepribadian si pemakai, yang tetap berpenampilan etnik namun elegan dan kosmopolitan. Banyak wanita yang membeli gaun mahal hanya untuk mengejar
gengsi dan mengikuti mode, tanpa memahami nilai motif yang dikandung dan tingkat kesulitan dalam proses pembuatannya Hutabarat, 2000.
Anne Avantie
Anne Avantie lahir
di Semarang, Indonesia, 20 Mei 1964,
adalah perancang busana Indonesia yang terkenal melalui berbagai koleksi kebaya hasil
karyanya. Anne Avantie diasumsikan sebagai pemilik dari rumah mode ini. Ia adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Anne Avantie menikah dengan Yoseph
Henry dan ibu dari 3 orang anak. Yang pertama, Intan Avantie, anak kedua dan ketiga Anne semua laki-laki yakni Ernest Christoga Susilo dan Ian Tadio Christoga
Susilo. Menilik garis keturunan, darah seni yang mengalir dalam dirinya berasal
Universitas Sumatera Utara
14
dari ibunya, Ny. Amie Indriati yang sejak muda berkecimpung dalam dunia fashion dan kecantikan.
Selanjutnya darah seni yang sama dialirkan Anne kepada anak perempuan satu
– satunya, Intan Avantie, yang juga dikenal sebagai desainer muda berbakat. Itu sebabnya, Amie Indriati, Anne Avantie dan Intan Avantie dikenal sebagia 3
generasi kebanggaan Indonesia di dunia fashion. Ia memulai kariernya sebagai desainer dari rumah kontrakan dengan modal dua mesin jahit pada tahun 1989.
Bengkel jahit sederhana itu dia bernama Griya Busana Permatasari. Saat itu ia banyak berkreasi dalam pembuatan kostum menari dan busana
malam bercirikan permainan manik-manik itulah cikal –bakal kreatifitas Anne
Avantie. Melalui proses yang panjang dan berliku saat ini Anne Avantie dikenal sebagai salah satu Desainer kebaya terbaik yang kreasinya telah diakui di tingkat
nasional, bahkan internasional. Keunikan dan keelokan tangan ajaibnya, telah mengantarkan Anne Avantie menjadi salah satu barometer perancang kebaya
pilihan yang keindahan dan pesona kebaya rancangannya menembus batas teritori, negara dan bangsa. Anne avantie merupakan desainer kebaya yang dikenal dengan
karya yang identik dengan desain yang anggun, cantik dan elegan Avantie, 2012. Karya-karyanya memadukan antara kontemporer dan etnik sehingga
menghasilkan kebaya modern yang luar biasa. Ia piawai mengolah dan memodifikasi kebaya menjadi busana yang elegan, eksotis, dan glamor, merancang
dengan begitu berani. Paduan warna tak lazim namun serasi hingga padu padan kain dan aksesori yang sangat total adalah ciri khas karya Anne Avantie Avantie,
2011. Sejak muncul di kancah dunia fashion nasional dengan bergabuang di
Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia APPMI Jawa Tengah dan pada masa sekarang menjadi anggota APPMI Jakarta, proses kreatif kebaya Anne
Avantie telah memberi angin segar bagi perkembangan dunia fashion Indonesia. Trend Kebaya Anne Avantie juga merupakan tonggak baru eksplorasi garis
rancang dan siluet kebaya. Jika sebelumnya kebaya tampil dengan aturan baku yang cenderung konvensional dan kaku, di tangan Anne kebaya diolah dan
menjelma menjadi adibusana yang menembus garis batas borderless line kedaerahan tanpa meninggalkan akar budaya bangsa Avantie, 2012.
Universitas Sumatera Utara
15
Secara umum, Roemah Kebaya Anne Avantie memiliki pengertian bangunan komersil yang mewadahi layanan perancangan dan pembuatan kebaya
serta menyediakan fasilitas pameran dan pagelaran busana kebaya hasil rancangan Anne Avantie. Selain bersifat komersil, bangunan ini juga menjadi wadah rekreasi,
inspirasi dan edukasi bagi masyarakat kota Medan sehingga menambah wawasan tentang mode dan cara pembuatan kebaya modern karya Anne Avantie.
2.2. Tinjauan Lokasi Proyek 2.2.1. Kondisi lingkungan
Lokasi proyek terletak di Kota Medan yang merupakan ibukota Provinsi Sumatera Utara. Letak geografiis Kota Medan berada pada 2
o
27’-2
o
47’ lintang utara dan 98
o
35’- 98
o
44’ bujur timur. Berada 2.5-37.5 meter diatas permukaan laut. Topografi site datar tidak berkontur, iklim tropis dengan suhu minimum antara 23.3
o
C-24.4
o
C dan suhu maksimum antara 30.7
o
C-33.2
o
C. Kota Medan sebagai pusat administrasi pemerintahan, pusat industri, pusat
distribusi, pusat jasa pelayanan keuangan, pusat komunikasi, pusat akomodasi jasa kepariwisataan, dan pusat perdagangan regional dan internasional, maka dalam
pelaksanaannya studi Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kotamadya Medan menetapkan adanya satuan-satuan Wilayah Pengembangan Pembangunan WPP, dimana
tujuan dari WPP ini adalah mengoptimalkan pembangunan di setiap sektor atau wilayah. WPP Kotamadya Medan dibagi menjadi lima wilayah, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
16
Tabel 2.1. Peruntukan Lahan Badan Pusat Statistik Medan, 2012
WPP Cakupan
Kecamatan Pusat
Pengembangan Peruntukan
Lahan Program
Pembangunan
A M. Belawan
M. Marelan M. Labuhan
BELAWAN Pelabuhan,
Industri, Permukiman,
Rekreasi, Maritim
Jalan baru,
jaringan air minum,
septic tank, sarana
pendidikan dan permukiman.
B M.Deli
TJ. MULIA Perkantoran,
Perdagangan,
Rekreasi Indoor,
Permukiman Jalan
baru, jaringan air
minum, pembuangan
sampah, sarana pendidikan.
C M. Timur
M. Perjuangan M. Tembung
M. Area M. Denai
M. Amplas AKSARA
Permukiman,
Perdagangan,
Rekreasi Sambungan air
minum, septic
tank, jalan baru,
rumah permanen,
sarana pendidikan dan
kesehatan. D
M. Johor INTI KOTA
CBD, Pusat Perumahan
Universitas Sumatera Utara
17
M. Baru M. Kota
M. Maimoon M Polonia
Pemerintahan, Hutan
Kota, Pusat
Pendidikan, Perkantoran,
Rekreasi Indoor,
Permukiman permanen,
pembuangan sampah,
sarana pendidikan.
E M. Barat
M. Helvetia M. Petisah
M. Sunggal M. Selayang
M. Tuntungan SEI
SEKAMBING Permukiman,
Perkantoran,
Perdagangan,
Konservasi, Rekreasi,
Lapangan Golf, Hutan
Kota Sambungan air
minum, septic
tank, jalan baru,
rumah permanen,
sarana pendidikan dan
kesehatan.
2.2.2. Persyaratan dan kriteria lokasi