PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL PESERTA DIDIK :Quasi Eksperimen di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut.

(1)

Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP

KETERAMPILAN SOSIAL PESERTA DIDIK

(Quasi Eksperimen di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Oleh

ASEP GINANJAR 0907613

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

==========================================================

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe

STAD dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik

(Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong

Kidul Kabupaten Garut)

Oleh Asep Ginanjar S.Pd UPI Bandung, 2007

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Asep Ginanjar 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

Pembimbing I

Prof. Dr. Enok Maryani, MS. NIP. 19600121 198503 2 001

Pembimbing II

Dr. Epon Ningrum, M.Pd. NIP. 19620304 198704 2 001

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan IPS

Prof. Dr. Bunyamin Maftuh, MA. M.Pd. NIP. 19620702 198601 1 002


(4)

iv

Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Asep Ginanjar, Nomor Induk Mahasiswa (NIM) 0907613. Judul tesis “Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)”. Dibimbing oleh, Prof. Dr. Enok Maryani, MS sebagai pembimbing I dan Dr. Epon Ningrum, M.Pd sebagai pembimbing II.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keadaan bangsa Indonesia yang dihadapkan pada berbagai masalah sosial yang cukup memprihatinkan. Salah satu institusi yang bertanggung jawab dalam menyelesaikan permasalahan ini adalah institusi sekolah. Dalam pembelajarannya sekolah dapat menanamkan keterampilan sosial yang sangat diperlukan oleh peserta didik dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, ini semua dapat dilaksanakan terutama dalam pembelajaran IPS. Salah satu solusi alternatif untuk meningkatkan keterampilan sosial yakni dengan menggunakan metode Cooperative Learning tipe STAD dan TGT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe TGT terhadap keterampilan sosial peserta didik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi-eksperimen dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII di SMPN 4 Tarogong Kidul, dengan sampel tiga kelas yaitu Kelas VII I (kelas eksperimen I), Kelas VII H (kelas eksperimen II), dan Kelas VII G (kelas kontrol). Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis dengan menggunakan Univariate Analysis of Variance dan uji paired sample t test. Hasil penelitian : Tidak terdapat perbedaan keterampilan sosial peserta didik pada kedua kelas eksperimen (STAD dan TGT) sebelum perlakuan, tidak terdapat perbedaan keterampilan sosial peserta didik antara kelas eksperimen (STAD) dan kelas kontrol sebelum perlakuan, tidak terdapat perbedaan keterampilan sosial peserta didik antara kelas eksperimen (TGT) dan kelas kontrol sebelum perlakuan, peningkatan nilai rata-rata skor keterampilan sosial peserta didik sebelum dan sesudah perlakuan paling tinggi yaitu kelas eksperimen II (TGT), tidak terdapat perbedaan keterampilan sosial peserta didik antara kelas eksperimen (STAD) dan kelas eksperimen (TGT) sesudah perlakuan, terdapat perbedaan keterampilan sosial antara kelas eksperimen (STAD) dan kelas kontrol sesudah perlakuan, terdapat perbedaan keterampilan sosial peserta didik antara kelas eksperimen (TGT) dan kelas kontrol sesudah perlakuan. Hasil observasi akhir menunjukkan untuk kedua kelas eksperimen (STAD dan TGT) bernilai 4 (sangat baik) untuk subindikator mengikuti petunujuk dan subindikator lainnya bernialai 3 (baik), lebih tinggi dibanding kelas kontrol yang cenderung nilainya bervariasi. Dengan demikian


(5)

v

Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan TGT berpengaruh terhadap keterampilan sosial peserta didik.

Kata kunci : Model Pembelajaran Kooperatif, Metode STAD, Metode TGT, Keterampilan Sosial, Peserta Didik

EFFECT OF THE USE OF COOPERATIVE LEARNING METHOD TYPE STAD AND TGT TO STUDENTS SOCIAL SKILLS (QUASI-EXPERIMENT

IN CLASS VII SEMESTER II SMP 4 TAROGONG KIDUL REGENCY OF GARUT)

ABSTRACT

This research is motivated by the Indonesian nation state is faced with a social problem that is quite alarming as brawls, vandalism, lack of discipline, lack of empathy, conflict between groups, and less effective in communicating. One of the institutions that are responsible in resolving this problem is the school institution. In school learning to instill social skills that are needed by the students in the life of society, nation and state, this can all be done, especially in social studies learning. One alternative solution to improve social skills, is using the cooperative learning method type STAD and TGT. This research aimed to determine the effect of the use of cooperative learning methods types STAD and TGT to social skills of students. The method used in this research is quasi-experimental with research design Nonequivalent Control Group Design. The population in this research were all students of class VII at SMP 4 Tarogong Kidul, with three samples of the class that is Class VII I (experimental class I), Class VII H (experimental class II), and Class VII G (control class). Processing and data analysis in this research includes tests of normality, homogeneity test, test hypotheses using Univariate Analysis of Variance and paired samples t test. RESULTS: There were no differences in the social skills of students in both class of experiments (STAD and TGT) before treatment , there were no differences in social skills students between the experimental class (STAD) and a control class before treatment, there were no differences in social skills students between the experimental class (TGT) and a control class before treatment, an increase in the average score of the social skills of students before and after treatment of the highest of the experimental class II (TGT) , there is no difference in social skills students between experiment class (STAD) and experimental class ( TGT ) after treatment, there are differences in social skills students between the experimental class (STAD) and a control class after the treatment, there are differences in social skills students between the experimental class (TGT) and a control class after treatment. End of the observation results show for the both class of experiments (STAD and TGT) is worth 4 (very good) for the sub-indicators and sub-indicators follow other instructions worth 3 ( good ), higher than the control class values


(6)

vi

Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tend to vary. Thus the use of cooperative learning method STAD and TGT effect on the social skills of students.

Keywords: Cooperative Learning Model, STAD Method, TGT Methods, Social Skills, Students.


(7)

vii Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 8

A. Landasan Teoritis ... 8

B. Penelitian Terdahulu ... 31

C. Kerangka Pemikiran ... 34

D. Hipotesis ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 39

A. Lokasi Penelitian ... 39

B. Subjek Penelitian ... 39

C. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 39

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 41

1. Variabel Penelitian ... 41

2. Definisi Operasional Variabel ... 42


(8)

viii Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ... 44

c. Keterampilan Sosial ... 44

E. Teknik Pengumpulan Data ... 45

F. Uji Instrumen Penelitian ... 46

1. Validitas Butir Soal ... 46

2. Reliabilitas Tes ... 48

G. Teknik Analisis Data ... 49

1. Uji Normalitas Data ... 49

2. Uji Homogenitas Data ... 50

3. Uji Hipotesis ... 51

4. Analisis Hasil Observasi ... 51

H. Alur Penelitian ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 53

1. Gambaran Umum SMPN 4 Tarogong Kidul ... 53

a. Lokasi ... 53

b. Sumber Daya Pendidik dan Peserta Didik ... 53

c. Sumber Daya Sarana dan Prasarana ... 54

d. Ekstrakurikuler ... 54

2. Data Hasil Penelitian ... 54

a. Perbandingan Rata-rata Keterampilan Sosial Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Sebelum Perlakuan ... 54

b. Perbandingan Rata-rata Keterampilan Sosial Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Sesudah Perlakuan .... 56 c. Perbandingan Rata-rata Keterampilan Sosial

Kelas Eksperimen I (STAD) Sebelum dan Sesudah Perlakuan 58 d. Perbandingan Rata-rata Keterampilan Sosial


(9)

ix Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Perbandingan Rata-rata Keterampilan Sosial

Kelas Kontrol Sebelum dan Sesudah Perlakuan ... 61

3. Hasil Observasi ... 62

B. Analisis Data ... 76

1. Uji Normalitas ... 76

2. Uji Homogenitas ... 82

3. Uji Hipotesis ... 84

a. Uji Hipotesis Pertama ... 84

b. Uji Hipotesis Kedua ... 85

c. Uji Hipotesis Ketiga ... 87

d. Uji Hipotesis Keempat ... 90

e. Uji Hipotesis Kelima ... 91

f. Uji Hipotesis Keenam ... 93

g. Uji Hipotesis Ketujuh ... 95

h. Uji Hipotesis Kedelapan ... 97

i. Uji Hipotesis Kesembilan ... 99

C. Pembahasan ... 102

D. Temuan Hasil Penelitian ... 111

1. Temuan Makna ... 111

2. Kendala Penelitian ... 113

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 114

A. Kesimpulan ... 114

B. Rekomendasi ... 116

DAFTAR PUSTAKA ... 118


(10)

x Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel

1.1. Jumlah Konflik Di Indonesia Tahun 2009-2010 ... 1

2.1. Definisi IPS Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 10

2.2. Langkah-langkah Metode Cooperative Learning ... 19

3.1. Desain Penelitian ... 40

3.2. Operasional Variabel Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 43

3.3. Operasional Variabel Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ... 44

3.4. Operasional Variabel Keterampilan Sosial ... 45

3.5. Hasil Perhitungan Uji Coba Validitas Instrumen ... 47

4.1. Tenaga Pendidik Di SMPN 4 Tarogong Kidul ... 53

4.2. Perbandingan Rata-rata Keterampilan Sosial Kelas Eksperimen (STAD dan TGT) dan Kelas Kontrol Sebelum Perlakuan ... 55

4.3. Perbandingan Rata-rata Keterampilan Sosial Kelas Eksperimen (STAD dan TGT) dan Kelas Kontrol Sesudah Perlakuan ... 57

4.4. Perbandingan Rata-rata Keterampilan Sosial Sebelum dan Sesudah Perlakuan Pada Kelas Eksperimen I (STAD) ... 58


(11)

xi Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.5. Perbandingan Rata-rata Keterampilan Sosial Sebelum dan Sesudah

Perlakuan Pada Kelas Eksperimen II (TGT) ... 60

4.6. Perbandingan Rata-rata Keterampilan Sosial Sebelum dan Sesudah Perlakuan Pada Kelas Kontrol ... 61

4.7. Hasil Observasi Kelas Eksperimen I (STAD) Perlakuan Pertama .. 63

4.8. Hasil Observasi Kelas Eksperimen I (STAD) Perlakuan Kedua ... 64

4.9. Hasil Observasi Kelas Eksperimen I (STAD) Perlakuan Ketiga ... 65

4.10. Hasil Observasi Kelas Eksperimen I (STAD) Perlakuan Keempat.. 66

4.11. Hasil Observasi Kelas Eksperimen II (TGT) Perlakuan Pertama .. 67

4.12. Hasil Observasi Kelas Eksperimen II (TGT) Perlakuan Kedua .... 68

4.13. Hasil Observasi Kelas Eksperimen II (TGT) Perlakuan Ketiga .... 69

4.14. Hasil Observasi Kelas Eksperimen II (TGT) Perlakuan Keempat.. 70

4.15. Hasil Observasi Kelas Kontrol Perlakuan Pertama ... 71

4.16. Hasil Observasi Kelas Kontrol Perlakuan Kedua ... 72

4.17. Hasil Observasi Kelas Kontrol Perlakuan Ketiga ... 73

4.18. Hasil Observasi Kelas Kontrol Perlakuan Keempat ... 74

4.19. Hasil Observasi Proses Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT, dan Pembelajaran Ekspository 75 4.20. Uji Homogenitas Data Keterampilan Sosial Sebelum Perlakuan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 83

4.21. Uji Homogenitas Data Keterampilan Sosial Sesudah Perlakuan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 83

4.22. Multiple Comparisons Keterampilan Sosial Sebelum Perlakuan ... 85

4.23. Multiple Comparisons Keterampilan Sosial Sebelum Perlakuan ... 86

4.24. Multiple Comparisons Keterampilan Sosial Sebelum Perlakuan ... 88

4.25. Homogeneous Subset Keterampilan Sosial Sebelum Perlakuan .... 89

4.26. Paired Samples Test Keterampilan Sosial Sebelum dan Sesudah Perlakuan Kelas STAD ... 91


(12)

xii Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4.27. Paired Samples Test Keterampilan Sosial Sebelum dan Sesudah

Perlakuan Kelas TGT ... 93 4.28. Paired Samples Test Keterampilan Sosial Sebelum dan Sesudah

Perlakuan Kelas Kontrol ... 95 4.29. Multiple Comparisons Keterampilan Sosial Sesudah Perlakuan ... 96 4.30. Multiple Comparisons Keterampilan Sosial Sesudah Perlakuan ... 98 4.31. Multiple Comparisons Keterampilan Sosial Sesudah Perlakuan ... 100 4.32. Homogeneous Subset Keterampilan Sosial Sesudah Perlakuan .... 101

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1. Dale’s Cone of Experience ... ... 24 2.2. Kerangka Pemikiran Hubungan Antar Variabel ... 35 4.1. PP Plots Uji Normalitas Data Keterampilan Sosial Sebelum

Perlakuan Kelas STAD ... 77 4.2. PP Plots Uji Normalitas Data Keterampilan Sosial Sesudah

Perlakuan Kelas STAD ... 78 4.3. PP Plots Uji Normalitas Data Keterampilan Sosial Sebelum


(13)

xiii Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.4. PP Plots Uji Normalitas Data Keterampilan Sosial Sesudah

Perlakuan Kelas TGT ... 80 4.5. PP Plots Uji Normalitas Data Keterampilan Sosial Sebelum

Perlakuan Kelas Kontrol ... 81 4.6. PP Plots Uji Normalitas Data Keterampilan Sosial Sesudah


(14)

1 Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini bangsa Indonesia dihadapkan pada masalah sosial yang cukup memprihatinkan, penyimpangan perilaku sosial tidak hanya terjadi pada peserta didik akan tetapi juga para mahasiswa dan orang dewasa, perilaku tersebut seperti kekerasaan, pemaksaan kehendak, tawuran, vandalisme, kemiskinan sosial kurang disiplin, kurang empati serta kurang efektif dalam berkomunikasi dan konflik antar kelompok. Bangsa Indonesia yang selama ini terkenal dengan keramahannya sekarang ini seperti berubah menjadi bangsa yang terkenal dengan kemarahannya, berbagai konflik sangat mudah terjadi dengan berbagai macam pemicu, data pada tabel 1.1 berikut menunjukkan persentase konflik yang terjadi di Indonesia dalam kurun waktu 2009-2010.

Tabel 1.1

Jumlah Konflik di Indonesia Tahun 2009-2010

No. Jenis Konflik Tahun 2009 Tahun 2010

Jumlah Jumlah

1. Konflik Berbasis Agama 6 10

2. Konflik Berbasis Etnik 5 15

3. Konflik Politik 74 117

4. Konflik Antaraparat Negara 5 4

5. Konflik SDA 54 74

6. Konflik Sumber Daya Ekonomi 30 59

7. Tawuran 182 231


(15)

2 Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9. Pengeroyokan 53 40

10. Lain-lain 33 31

Total 600 752

Sumber : Institut Titian Perdamaian (Mubarok, 2012)

Dari data pada tabel 1.1 tersebut dapat diketahui jumlah konflik pada tahun 2010 mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun sebelumnya, konflik politik, tawuran dan penghakiman massa menempati urutan tertinggi. Konflik politik yang terjadi akibat dari pemilihan kepala daerah masih sering terjadi padahal dalam hal ini kepala daerah beserta timnya disini merupakan calon pemimpin dan merupakan para tokoh intelektual, akan tetapi hal tersebut tidak dapat menghentikan konflik yang terjadi pada para pendukungnya, bahkan tidak jarang konflik terjadi dipicu dari perilaku para calon Kepala Daerah. Fenomena tawuran terjadi bukan hanya ditingkat pelajar sekolah, tetapi juga mahasiswa. Selain itu juga banyaknya penghakiman massa terhadap pelaku kriminal seperti pencurian dan perampokan yang berhasil ditangkap. Beragam konflik dan kekerasan yang terjadi menunjukkan bahwa dewasa ini masyarakat sudah tidak lagi hidup dan kerja bersama, tidak dapat mengontrol diri dan emosi juga tidak berbagi terhadap sesama, sehingga lebih memilih menyelesaikan perbedaan dengan jalan kekerasan dan tidak lagi mengedepankan budaya dialog.

Masalah sosial sudah tampak dalam kehidupan sehari-hari peserta didik, sikap individualitas, egoistis, acuh tak acuh, kurang dapat berkomunikasi, kurangnya rasa tanggung jawab, kurang bekerja sama dan berinteraksi didalam kehidupan bemasyarakat juga rendahnya rasa empati, menurut data Komnas Perlindungan Anak jumlah tawuran pelajar pada tahun 2011 sebanyak 339 kasus dan memakan korban jiwa 82 orang. Tahun sebelumnya jumlah tawuran pelajar terjadi sebanyak 128 kasus. Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebutkan jumlah pengguna narkoba di lingkungan pelajar SD, SMP, dan SMA pada tahun 2006 mencapai 15.662 anak, tingkat SD sebanyak 1.793 anak, SMP sebanyak 3.543 anak, dan SMA sebanyak 10.326 anak. Ini semua menunjukkan bahwa


(16)

3 Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

betapa sudah kronisnya permasalahan yang terjadi pada peserta didik. Salah satu institusi yang bertanggung jawab dalam menyelesaikan permasalahan ini adalah institusi sekolah. Dalam pembelajarannya sekolah dapat menanamkan keterampilan yang sangat diperlukan oleh peserta didik dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, ini semua dapat dilaksanakan terutama dalam pembelajaran IPS, karena IPS merupakan bagian dari fungsi sekolah untuk memelihara martabat masyarakat melalui penanaman nilai, IPS fokus terhadap nilai kemanusiaan dalam suatu pranata dan hubungan baik antar manusia maupun manusia dengan lingkungannya, membantu peserta didik hidup dalam masyarakat dan membantu peserta didik untuk menguasai empat tujuan umum IPS sehingga peserta didik dapat mencapai keberhasilan dalam berpartisipasi dalam masyarakat, “tujuan itu meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai, serta kegiatan bermasyarakat” (Gross, 1978 : 3; Schuncke, 1988 : 4).

Selama ini proses pembelajaran IPS lebih menekankan kepada aspek kognitif, guru kurang mempersiapkan peserta didik untuk menjadi warganegara yang baik yang mempunyai keterampilan untuk dapat hidup bermasyarakat. Pembelajaran belum melatih peserta didik untuk hidup berdampingan, bekerja sama, mengontrol diri, mengontrol emosi dan berbagi dengan sesama. Al-Muchtar (2007 : 131) mengemukakan bahwa :

Penelitian tentang pembelajaran IPS, menyimpulkan bahwa dalam pembelajaran IPS orientasi guru menjadi kuat terhadap proses pemberian materi pelajaran, sedangkan pengembangan kemampuan berpikir dan bersikap sebagai bekal menjadi warga Negara yang baik tidak banyak diperhatikan.

Dalam implementasi materi IPS Al-Muchtar, (Syaodih 2012 : 2) menemukan “IPS lebih menekankan aspek pengetahuan, berpusat pada guru, mengarahkan bahan berupa informasi yang tidak mengembangkan berpikir nilai serta hanya membentuk budaya menghafal dan bukan berpikir kritis”. Sedangkan Soemantri (Syaodih 2012 : 2) menilai “pembelajaran IPS sangat menjemukan


(17)

4 Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karena penyajiannya bersifat monoton dan ekspositoris sehingga siswa kurang antusias dan mengakibatkan pelajaran kurang menarik”.

Dengan demikian perlu adanya penerapan metode pembelajaran yang dapat mengatasi masalah-masalah tersebut, sehingga pembelajaran IPS tidak hanya fokus pada ranah kognitif saja, akan tetapi dengan pembelajaran IPS peserta didik disiapkan untuk menjadi warga negara yang baik. Salah satu solusi alternatif untuk mengatasi permasalahan sebagaimana dipaparkan di awal tulisan, yakni dengan menggunakan metode Cooperative Learning tipe STAD dan TGT. Penggunaan metode pembelajaran kooperatif menurut Ibrahim (2000 : 7) “dapat mencapai setidaknya tiga tujuan pembelajaran yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap perbedaan individu dan pengembangan keterampilan sosial”.

Slavin (2005 : 128-138) menyatakan bahwa “penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan TGT dapat meningkatkan penerimaan dalam kelompok, dukungan akademik kelompok, lokus kontrol, motivasi belajar, disiplin berupa pengerjaan tugas sesuai waktu dan perilaku dalam kelas yang lebih tertib, dan bekerja sama”.

Berdasarkan uraian di atas nampak, bahwa betapa pentingnya peranan pendidikan IPS dalam mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan sosial agar peserta didik menjadi warga masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang baik, akan tetapi masih banyak ditemukan kelemahan dalam pembelajaran IPS, baik itu dalam rancangan maupun proses pembelajaran. Berkaitan dengan permasalahan tersebut, maka peneliti akan melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kab. Garut)”.


(18)

5 Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari latar belakang yang telah dikemukan di atas, penulis menetapkan rumusan masalah sebagai berikut : “Bagaimana pengaruh penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe TGT terhadap keterampilan sosial peserta didik”.

Dari rumusan masalah di atas penulis memfokuskan permasalahan penelitian sebagai berikut :

1. Apakah terdapat perbedaan rata-rata skor keterampilan sosial antara kelas eksperimen yang menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelas eksperimen yang menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT sebelum perlakuan?

2. Apakah terdapat perbedaan rata-rata skor keterampilan sosial antara kelas eksperimen yang menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelas kontrol yang menerapkan metode pembelajaran ekspository sebelum perlakuan?

3. Apakah terdapat perbedaan rata-rata skor keterampilan sosial antara kelas eksperimen yang menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT dan kelas kontrol yang menerapkan metode pembelajaran ekspository sebelum perlakuan?

4. Apakah terdapat perbedaan rata-rata skor keterampilan sosial antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan pada kelas eksperimen yang menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD?

5. Apakah terdapat perbedaan rata-rata skor keterampilan sosial antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan pada kelas eksperimen yang menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT?

6. Apakah terdapat perbedaan rata-rata skor keterampilan sosial antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan pada kelas kontrol yang menerapkan metode ekspository?


(19)

6 Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Apakah terdapat perbedaan rata-rata skor keterampilan sosial antara kelas eksperimen yang menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelas eksperimen yang menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT sesudah perlakuan?

8. Apakah terdapat perbedaan rata-rata skor keterampilan sosial antara kelas eksperimen yang menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelas kontrol yang menerapkan metode pembelajaran ekspository sesudah perlakuan?

9. Apakah terdapat perbedaan rata-rata skor keterampilan sosial antara kelas eksperimen yang menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT dan kelas kontrol yang menerapkan metode pembelajaran ekspository sesudah perlakuan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis : 1. Perbedaan rata-rata skor keterampilan sosial peserta didik antara kelas

eksperimen yang menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelas eksperimen yang menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT sebelum perlakuan.

2. Perbedaan rata-rata skor keterampilan sosial peserta didik antara kelas eksperimen yang menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelas kontrol yang menerapkan metode pembelajaran ekspository sebelum perlakuan.


(20)

7 Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Perbedaan rata-rata skor keterampilan sosial peserta didik antara kelas eksperimen yang menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT dan kelas kontrol yang menerapkan metode pembelajaran ekspository sebelum perlakuan.

4. Perbedaan rata-rata skor keterampilan sosial antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan pada kelas eksperimen yang menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD.

5. Perbedaan rata-rata skor keterampilan sosial antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan pada kelas eksperimen yang menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT.

6. Perbedaan rata-rata skor keterampilan sosial antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan pada kelas kontrol yang menerapkan metode ekspository. 7. Perbedaan rata-rata skor keterampilan sosial peserta didik antara kelas

eksperimen yang menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelas eksperimen yang menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT sesudah perlakuan.

8. Perbedaan rata-rata skor keterampilan sosial peserta didik antara kelas eksperimen yang menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelas kontrol yang menerapkan metode pembelajaran ekspository sesudah perlakuan.

9. Perbedaan rata-rata skor keterampilan sosial peserta didik antara kelas eksperimen yang menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT dan kelas kontrol yang menerapkan metode pembelajaran ekspository sesudah perlakuan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah dapat mengkaji hubungan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe TGT terhadap keterampilan sosial


(21)

8 Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peserta didik dalam mata pelajaran IPS. Serta dengan penelitian ini diharapkan dapat melakukan perbaikan proses pembelajaran IPS dalam rangka mengembangkan keterampilan sosial peserta didik untuk membentuk warga masyarakat, bangsa dan negara yang baik.


(22)

39

Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian mengenai “Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan Tipe TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik” ini adalah di SMPN 4 Tarogong Kidul, yang terletak di Jalan Hampor Dalam Sukagalih Garut.

B. Subjek Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, subjek penelitian dari penelitian ini meliputi seluruh peserta didik kelas VII di SMPN 4 Tarogong Kidul, dengan jumlah peserta didik yaitu sebanyak 349 peserta didik.

C. Pendekatan dan Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting dalam melakukan penelitian, karena akan berguna dalam memperoleh sumber data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam sebuah penelitian, sehingga menghasilkan suatu pemecahan masalah yang akurat.

Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku peserta didik atau menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh tindakan itu bila dibandingkan


(23)

40

Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan tindakan lain. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda.

Metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi-eksperimen (quasi-eksperimen semu), alasan pemilihan desain ini adalah karena peneliti sulit melaksanakan eksperimen murni. Hal ini disebabkan oleh banyaknya situasi yang tidak dapat dikendalikan oleh peneliti. Sukmadinata (2008 : 59) mengatakan bahwa “dalam quasi eksperimental pengontrolan hanya dilakukan terhadap satu variabel yang dipandang paling dominan, salah satunya adalah metode pembelajaran”. Selain itu menurut Furchan (2007) “desain penelitian yang sesuai untuk penelitian sosial khususnya pendidikan adalah desain quasi eksperimen”.

Desain eksperimen yang digunakan “Nonequivalent Control Group Design” (Sugiono, 2008 : 116). Desain tersebut dapat digambarkan pada tabel 3.1 sebagai berikut :

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelompok Uji Tes Awal Treatment Tes Akhir

Eksperimen I O1 X1 O2

Eksperimen II O3 X2 O4

Kontrol O5 - O6

Sumber : Sugiono (116 : 2008)

Keterangan : O = Tes Keterampilan Sosial

X1 = Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD.


(24)

41

Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X2 = Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT. Langkah-langkah penelitiannya sebagai berikut :

a. Menentukan kelompok eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD, kelompok eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT, dan kelompok kontrol yang menggunakan metode pembelajaran ekspository.

b. Menelaah isi kurikulum IPS untuk menentukan pokok bahasan yang akan dibahas.

c. Membuat rancangan soal tes.

d. Melakukan observasi awal terhadap kedua kelompok eksperimen dan kontrol guna memperoleh data tingkat keterampilan sosial peserta didik sebelum mendapat perlakuan.

e. Melakukan tes awal terhadap kedua kelompok eksperimen dan kelompok kontrol guna memperoleh data tingkat keterampilan sosial peserta didik sebelum mendapat perlakuan

f. Melaksanakan kegiatan pembelajaran IPS dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe TGT di kedua kelompok eksperimen, dan metode pembelajaran ekspository di kelompok kontrol. RPP dari masing-masing kelas dapat dilihat pada lampiran 1.

g. Melakukan tes akhir terhadap kedua kelompok eksperimen dan kelompok kontrol guna memperoleh data tingkat keterampilan sosial peserta didik setelah mendapat perlakuan.

h. Melakukan uji statistik untuk mengetahui tingkat keterampilan sosial peserta didik dan pengaruh perlakuan terhadap tingkat keterampilan sosial peserta didik.


(25)

42

Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Menurut Soewarno (1987 : 51-52) “variabel adalah karakteristik yang dapat diamati dari sesuatu (objek) dan mampu memberikan bermacam-macam nilai atau beberapa kategori, atau dengan kata lain, variabel adalah (a) merupakan ciri-ciri suatu objek; (b) dapat diamati; (c) berbeda dari satu observasi ke observasi lainnya”. Sedangkan menurut Singarimbun dan Effendi (1989 : 48), “variabel merupakan konsep yang diberi lebih dari satu nilai”.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat, yaitu :

a. Variabel Bebas atau Variabel Pengaruh adalah variabel yang menunjukkan gejala atau peristiwa sehingga diketahui intensitas atau pengaruhnya terhadap variabel terikat, maka variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran kooperatif tipe STAD (X1) dan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT (X2), yaitu guru menyampaikan materi ajar IPS menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan TGT, dengan penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan TGT, peserta didik akan lebih memahami isi dari materi ajar. Karena peserta didik mengkontruksi pengetahuannya sendiri.

b. Variabel Terikat adalah variabel yang merupakan hasil yang terjadi karena pengaruh dari variabel bebas, maka variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan sosial (Y) peserta didik yaitu keterampilan untuk hidup, bekerjasama, saling berinteraksi, saling bertukar pikiran dan pengalaman.


(26)

43

Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Definisi operasional diperlukan untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam menafsirkan dan memaknai variabel dalam konteks penelitian ini. Operasional dari masing-masing variabel dijabarkan sebagai berikut :

a. Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)

Metode STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawan-kawan dari Universitas John Hopkins. Metode pembelajaran kooperatif STAD merupakan metode yang berdasarkan pada teori belajar kognitif. Ide pokok teori konstruktivisme adalah peserta didik secara aktif membangun pengetahuan mereka sendiri. Pembelajaran merupakan kerja mental aktif dan bukanlah menerima pelajaran secara pasif. Dalam kerjamental peserta didik ini, pendidik memegang peranan penting dengan cara memberi dukungan, tantangan berfikir, namun tetap merupakan kunci pembelajaran. Menurut teori ini peserta didik akan lebih mudah menemukan dan mengerti akan konsep-konsep yang sulit jika mereka dapat membicarakan dan mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya. Operasional variabel pembalajaran kooperatif tipe STAD dijabarkan pada tabel 3.2 sebagai berikut :

Tabel 3.2

Operasional Variabel Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD


(27)

44

Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Metode pembelajaran kooperatif tipe

STAD

1. Presentasi kelas 2. Belajar dalam tim 3. Tes individu

4. Skor pengembangan individu 5. Penghargaan tim

b. Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT)

Sesuai dengan namanya, metode TGT ini mengandung kegiatan-kegiatan yang bersifat permainan. Seperti karakteristik pembelajaran kooperatif lainnya, teknik TGT memunculkan adanya kelompok dan kerjasama dalam belajar, di samping itu terdapat persaingan antar individu dalam kelompok maupun antar kelompok. Dalam teknik TGT ini pula peserta didik yang mempunyai kemampuan dan jenis kelamin yang berbeda dijadikan dalam sebuah tim yang terdiri dari empat orang peserta didik. Di dalam kegiatan pembelajaran dengan permainan ini semua peserta didik memiliki peluang yang sama untuk memperoleh prestasi, baik sebagai tim maupun anggota kelompok. Operasional variabel pembalajaran kooperatif tipe TGT dijabarkan pada tabel 3.3 sebagai berikut :

Tabel 3.3


(28)

45

Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Indikator

Metode pembelajaran kooperatif tipe TGT

1. Presentasi kelas 2. Belajar dalam tim 3. Permainan/games 4. Turnamen

5. Penghargaan tim

c. Keterampilan Sosial

Keterampilan sosial yang akan diukur dalam penelitian ini mengambil dari yang dikemukakan oleh John Jarolimek dan Parker (1993 : 9) bahwa keterampilan sosial yang harus dimiliki oleh peserta didik mencakup living and working together, taking turns; respecting the right of other; being socially sensitive, learning self-control and self-direction, sharing ideas and experience with others. Operasional variabel keterampilan sosial dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut.

Tabel 3.4

Operasional Variabel Keterampilan Sosial

No. Variabel Aspek Indikator Keterampilan Sosial

1. Keterampilan Sosial

Living and working together

Membantu/menolong orang lain

Menghargai pendapat orang lain

Toleran terhadap orang lain Bergiliran

Materi : Sosialisasi dengan lingkungan sekolah

Learning self control and self

Mengikuti petunjuk/aturan Mengucapkan kata-kata yang baik


(29)

46

Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu direction Mengontrol emosi

Bersungguh-sungguh memperhatikan orang lain Sharing Ideas and

experiences

Menyampaikan pendapat Menerima pendapat

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang menunjang terhadap penelitian ini, penulis melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data ini dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Adapun alat yang digunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan disebut instrument penelitian. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari lembar observasi dan tes.

a. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui peningkatan keterampilan sosial peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun alat untuk mengukurnya dengan menggunakan lembar observasi yang sudah peneliti persiapkan (lembar observasi dapat dilihat pada lampiran 1). Hasil dari pengamatan kemudian diolah untuk melihat bagaimana tingkat keterampilan sosial peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.

b. Tes

Tes dalam penelitian ini berbentuk essay yang berjumlah 10 butir soal yang digunakan untuk mengukur keterampilan sosial peserta didik. Pembuatan soal mengacu pada indikator keterampilan sosial yaitu membantu/menolong orang lain, menghargai pendapat orang lain, toleran terhadap orang lain, bergiliran, mengikuti petunjuk/aturan, mengucapkan kata-kata baik, mengontrol emosi, bersungguh-sungguh memperhatikan orang lain, menyampaikan pendapat, menerima pendapat. Secara lengkap butir soal dapat dilihat pada lampiran 2.


(30)

47

Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Uji Instrumen Penelitian

1. Validitas Butir Soal

Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid, jika instrumen tersebut dapat mengukur apa yang akan diukur. Suharsimi (2006 : 160) mengemukakan bahwa “tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud”.

Untuk menghitung koefisien validitas suatu soal digunakan rumus sebagai berikut :

  

 

2 2

2

 

2

Y Y N X X N Y X XY N rxy           

(Suharsimi, 2006 : 170) dengan : rxy = koefisien kolerasi antara variabel x dan y

x = skor siswa pada butir item yang diuji validitasnya y = skor total yang diperoleh siswa

N = jumlah siswa

Untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu butir soal, koefisien kolerasinya harus lebih besar dari 0,25 atau 0,30.

Dalam penelitian ini, pengujian validitas butir soal dilakukan dengan menggunakan bantuan Anates versi 4, untuk hasil lengkap skor uji coba validitas instrumen dapat dilihat pada lampiran 3. Berikut hasil uji validitas instrumen yang tertera pada tabel 3.5 :


(31)

48

Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5

Hasil Perhitungan Uji Coba Validitas Instrumen Item Soal Corrected item-total

correlations

Kesimpulan

Butir 1 0,560 Valid

Butir 2 0,630 Valid

Butir 3 0,759 Valid

Butir 4 0,615 Valid

Butir 5 0,603 Valid

Butir 6 0,671 Valid

Butir 7 0,601 Valid

Butir 8 0,774 Valid

Butir 9 0,659 Valid

Butir 10 0,668 Valid

Sumber : Pengolahan Data, 2013

2. Reliabilitas Tes

Reliabilitas adalah tingkat konsistensi suatu tes, instrumen yang reliabel jika digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, maka akan


(32)

49

Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menghasilkan data yang sama atau konsisten, sehingga suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas butir soal dilakukan dengan menggunakan rumus alpha sebagai berikut :

               

2

2 11 1 1 t i n n r  

(Suharsimi, 2003 : 109) dengan : r11 = koefisien reliabilitas perangkat tes

2 i

 = jumlah varians skor tiap-tiap item 2

t

 = varians total n = jumlah siswa Rumus varians yang digunakan yaitu :

 

N N X X 2 2 2     b

 ( Varians skor tiap butir soal)

 

N N Y Y 2 2 2 t    

 ( Varians total)

(Suharsimi, 2003:110) Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas butir soal dilakukan dengan menggunakan program Anates versi 4. Dari hasil perhitungan Anates, didapat nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,81. Nilai ini berada diatas batas minimal 0,70, sehingga dapat disimpulkan bahwa alat tes reliabel dan dapat dijadikan instrumen penelitian.


(33)

50

Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Teknik Analisis Data

Setelah data diperoleh, tahap selanjutnya yaitu menganalisis data, pelaksanaan analisis data bertujuan untuk mendapatkan makna dari data yang telah dikumpulkan dan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi :

a. Uji normalitas data

Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah data yang didapatkan berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menentukan skor terbesar dan terkecil yang dilanjutkan dengan rentangan (R) dengan rumus : R = Skor terbesar – skor terkecil

b. Menentukan kelas interval, BK = 1+3,3 Log n c. Menentukan panjang kelas (i) dengan rumus :

d. Menentukan rata-rata dengan rumus :

n fx x

i

e. Menentukan simpangan baku dengan rumus : √ ∑ ∑

f. Membuat daftar frequensi yang diharapkan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Menentukan batas kelas, skor kiri kelas interval dikurangi 0,5 dan skor kanan kelas ditambah 0,5.

2) Mencari Z skor, x

3) Dengan kriteria pada taraf signifikan 0,05 data normal apabila X2

hitung ≤ X2

tabel. Sedangkan apabila X2hitung ≥ X2 tabel berarti data


(34)

51

Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini, uji normalitas data yang dilakukan menggunakan grafik PP Plots dengan bantuan softtware SPSS versi 18. Untuk menetapkan data yang telah dianalisis normal atau tidak, maka ditetapkan kriteria bahwa suatu data berdistribusi normal jika nilai probabilitas yang diharapkan adalah sama dengan nilai probabilitas pengamatan. Pada grafik PP Plots, kesamaan antara nilai probabilitas harapan dan nilai probabilitas pengamatan ditunjukkan dengan garis diagonal yang merupakan perpotongan antara garis probabilitas harapan dan probabilitas pengamatan.

b. Uji homogenitas data

Uji homogenitas data dilakukan untuk mengetahui apakah varians sampel yang digunakan homogen atau tidak. Uji homogenitas dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :

a. Cari F hitung dengan menggunakan rumus :

b. Menetapkan taraf signifikansi (α) c. Menghitung Ftabel dengan rumus :

Ftabel = 1/2α (dk varians terbesar-1, dk varians terkecil-1) Dengan menggunakan tabel F didapat Ftabel

d. Menentukan kriteria pengujian H0 yaitu : Jika Fhitung≤ Ftabel, maka H0 diterima (homogen)

Dalam penelitian ini, uji homogenitas data dilakukan dengan bantuan sofware SPSS versi 18. Interpretasi dilakukan dengan memilih salah satu statistik yaitu statistik yang didasarkan pada rata-rata (Based on Mean). Untuk menetapkan suatu data homogen atau tidak, maka ditetapkan kriteria sebagai berikut :


(35)

52

Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Membandingkan nilai p (p value) dengan taraf signifikansi yang diperoleh. c. Jika signifikansi (Sig) yang diperoleh > α maka variansi setiap sampel

sama (homogen).

d. Jika signifikansi (Sig) yang diperoleh < α maka variansi setiap sampel tidak sama (tidak homogen).

c. Uji hipotesis

Dalam penelitian ini pengujian hipotesis kesatu, kedua, dan ketiga menggunakan uji Univariate Analisys of Variance (ANOVA), uji hipotesis dilakukan dengan melihat perbedaan rata-rata skor keterampilan sosial antara kelas STAD dan kelas TGT sebelum perlakuan, perbedaan rata-rata skor keterampilan sosial kelas STAD dan kelas kontrol sebelum perlakuan, perbedaan rata-rata skor keterampilan sosial kelas TGT dan kelas kontrol sebelum perlakuan, perbedaan rata-rata skor keterampilan sosial masing-masing kelompok sebelum perlakuan. Untuk pengujian hipotesis keempat, kelima, dan keenam menggunakan uji paired sample t test, uji hipotesis dilakukan dengan melihat perbedaan rata-rata skor keterampilan sosial sebelum dan sesudah perlakuan pada kelas STAD, perbedaan rata-rata skor keterampilan sosial sebelum dan sesudah perlakuan pada kelas TGT, perbedaan rata-rata skor keterampilan sosial sebelum dan sesudah perlakuan pada kelas kontrol. Untuk pengujian hipotesis ketujuh, kedelapan, dan kesembilan menggunakan uji Univariate Analisys of Variance (ANOVA), uji hipotesis dilakukan dengan melihat perbedaan rata-rata skor keterampilan sosial antara kelas STAD dan kelas TGT sesudah perlakuan, perbedaan rata-rata skor keterampilan sosial kelas STAD dan kelas kontrol sesudah perlakuan, perbedaan rata-rata skor keterampilan sosial kelas TGT dan kelas kontrol sesudah perlakuan, perbedaan rata-rata skor masing-masing kelompok sesudah perlakuan.


(36)

53

Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d. Analisis Hasil Observasi

Analisis hasil observasi dilakukan untuk mengamati nilai dari keterampilan sosial dalam setiap pertemuan, baik itu di kelas eksperimen (kelas STAD dan kelas TGT) maupun di kelas kontrol.

H. Alur Penelitian

Pembahasan hasil penelitian Analisis data penelitian

Kesimpulan Ujicoba instrumen

Studi literatur Studi Lapangan

Masalah

Penyusunan instrumen

Pembelajaran dengan menggunakan metode STAD

Penentuan subjek penelitian

Tes keterampilan sosial akhir

Pembelajaran dengan menggunakan metode

TGT Hasil Revisi Instrumen

Treatment

Tes keterampilan sosial awal


(37)

54

Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)


(38)

114 Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : yang pertama, tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam pencapaian nilai rata-rata skor tes keterampilan sosial peserta didik sebelum perlakuan antara kelas eksperimen I (STAD), dan kelas eksperimen II (TGT), begitu juga nilai hasil observasi keterampilan sosial peserta didik sebelum perlakuan menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan, dari kedua kelas eksperimen yang diteliti masing-masing kelas mendapat nilai 2 (cukup baik) pada subindikator bergiliran, menghargai/menghormati, membantu/menolong, mengikuti petunjuk, mengontrol emosi, menyampaikan pendapat, menerima pendapat. Kesimpulan kedua, tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam pencapaian nilai rata-rata skor tes keterampilan sosial peserta didik sebelum perlakuan antara kelas eksperimen I (STAD), dan kelas kontrol, begitu juga nilai hasil observasi keterampilan sosial peserta didik sebelum perlakuan menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan, dari kedua kelas yang diteliti masing-masing kelas mendapat nilai 2 (cukup baik) pada subindikator bergiliran, menghargai/menghormati, membantu/menolong, mengikuti petunjuk, mengontrol emosi, menyampaikan pendapat, menerima pendapat. Kesimpulan ketiga, tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam pencapaian nilai rata-rata skor tes keterampilan sosial peserta didik sebelum perlakuan antara kelas eksperimen II (TGT), dan kelas kontrol, begitu juga nilai hasil observasi keterampilan sosial peserta didik sebelum perlakuan menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan, dari kedua kelas yang diteliti masing-masing kelas mendapat nilai 2 (cukup baik) pada subindikator bergiliran, menghargai/menghormati, membantu/menolong, mengikuti petunjuk, mengontrol emosi, menyampaikan


(39)

115 Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendapat, menerima pendapat. Kesimpulan keempat, pada kelas eksperimen I (STAD) peningkatan nilai rata-rata skor keterampilan sosial peserta didik sebelum dan sesudah perlakuan lebih rendah dibandingkan dengan kelas eksperimen II (TGT) dan lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, dengan peningkatan skor keterampilan sosial peserta didik sebesar (14,79). Kesimpulan kelima, pada kelas eksperimen II (TGT) peningkatan nilai rata-rata skor keterampilan sosial peserta didik sebelum dan sesudah perlakuan paling tinggi dibandingkan dengan kelas eksperimen I (STAD) dan kelas kontrol. Kesimpulan keenam, pada kelas kontrol peningkatan nilai rata-rata skor keterampilan sosial peserta didik sebelum dan sesudah perlakuan paling rendah dibandingkan dengan kelas eksperimen I (STAD) dan kelas eksperimen II (TGT). Kesimpulan ketujuh, tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam pencapaian nilai rata-rata skor tes keterampilan sosial peserta didik sesudah perlakuan antara kelas eksperimen I (STAD) dan kelas eksperimen II (TGT), begitu juga nilai hasil observasi keterampilan sosial peserta didik sesudah perlakuan menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan, dari kedua kelas eksperimen yang diteliti masing-masing kelas mendapat nilai 3 (baik) pada subindikator bergiliran, menghargai/menghormati, membantu/menolong, mengontrol emosi, menyampaikan pendapat, menerima pendapat, dan mendapat nilai 4 (sangat baik) pada subindikator mengikuti petunjuk. Kesimpulan kedelapan, metode pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik dalam pencapaian nilai rata-rata skor keterampilan sosial peserta didik sesudah perlakuan dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode ekspository, begitu juga nilai hasil observasi keterampilan sosial peserta didik sesudah perlakuan menunjukkan perbedaan yang signifikan, dari kedua kelas yang diteliti kelas STAD mendapat nilai 3 (baik) pada subindikator bergiliran, menghargai/menghormati, membantu/menolong, mengontrol emosi, menyampaikan pendapat, menerima pendapat, dan mendapat nilai 4 (sangat baik) pada subindikator mengikuti petunjuk, sedangkan kelas kontrol mendapat nilai 2


(40)

116 Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(cukup baik) pada subindikator bergiliran, membantu/menolong, menyampaikan pendapat, dan mendapat nilai 3 (baik) pada subindikator menghargai/menghormati, mengikuti petunjuk, mengontrol emosi, menerima pendapat. Kesimpulan kesembilan, penerapan metode pembelajaran ekspository pada kelas kontrol lebih rendah dalam pencapaian nilai rata-rata skor keterampilan sosial peserta didik sesudah perlakuan dibandingkan dengan kelas eksperimen II (TGT) yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT, begitu juga nilai hasil observasi keterampilan sosial peserta didik sesudah perlakuan menunjukkan perbedaan yang signifikan, dari kedua kelas yang diteliti kelas kontrol mendapat nilai 2 (cukup baik) pada subindikator bergiliran, membantu/menolong, menyampaikan pendapat, dan mendapat nilai 3 (baik) pada subindikator menghargai/menghormati, mengikuti petunjuk, mengontrol emosi, menerima pendapat, sedangkan pada kelas TGT mendapat nilai 3 (baik) pada subindikator bergiliran, menghargai/menghormati, membantu/menolong, mengontrol emosi, menyampaikan pendapat, menerima pendapat, dan mendapat nilai 4 (sangat baik) pada subindikator mengikuti petunjuk, sehingga secara keseluruhan tidak terdapat perbedaan rata-rata skor tes maupun nilai hasil observasi keterampilan sosial peserta didik sebelum perlakuan antara STAD dan TGT, antara STAD dan ekspository, antara TGT dan ekspository. Peningkatan nilai rata-rata skor keterampilan sosial peserta didik sebelum dan sesudah perlakuan paling tinggi yaitu kelas eksperimen II yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT. Tidak terdapat perbedaan rata-rata skor tes dan hasil observasi nilai keterampilan sosial peserta didik sesudah perlakuan antara STAD dan TGT, terdapat perbedaan rata-rata skor tes dan hasil observasi nilai keterampilan sosial peserta didik sesudah perlakuan antara STAD dan ekspository, antara TGT dan ekspository.


(41)

117 Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rekomendasi

Berdasarkan dari kesimpulan yang telah dipaparkan, penulis mengemukakan rekomendasi bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe TGT dapat berpengaruh terhadap keterampilan sosial peserta didik sehingga diharapkan guru menggunakan metode tersebut sebagai salah satu alternatif pembelajaran.

Pembelajaran pada kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pelaksanaanya guru terlebih dahulu harus melakukan persiapan yang lebih matang dalam menyiapkan kelengkapan pelaksanaan proses pembelajaran seperti RPP, LKS, Quiz, alat evaluasi, reward. Sedangkan pembelajaran pada kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam penerapannya guru selain harus menyiapkan kelengkapan pelaksanaan proses pembelajaran juga harus memberikan perhatian ekstra ketika peserta didik memasuki tahapan turnamen sehingga pada pelaksanaannya lebih tertib dan terarah. Untuk pembelajaran pada kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran ekspository dari hasil penelitian menunjukkan nilai keterampilan sosial yang lebih rendah dibandingkan kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe TGT, untuk meningkatkan nilai keterampilan sosial yang dicapai oleh peserta didik pada kelas kontrol, guru harus lebih mempersiapkan diri dengan teknik mengajar yang variatif sehingga peserta didik tidak mudah merasa bosan dan peserta didik perlu diberikan tugas sehingga peserta didik tidak terlalu pasif dalam proses pembelajaran.

Kepada pihak yang terkait, diharapkan untuk lebih memperhatikan sarana dan prasarana pembelajaran, sehingga dapat mengoptimalkan proses pembelajaran di kelas. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan sumbangsih


(42)

118 Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemikiran bagi para peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian khususnya penelitian yang berkaitan dengan pendidikan.


(43)

118

Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abate, LL. Milan, MA. (1985). Handbook of Social Skills Training and Research. New York : John Wisley and Son.

Al-Muchtar, S. (2007). Strategi Pembelajaran Pendidikan IPS. Bandung : UPI. Amrina, D. E. (2010). Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe

Investigasi Kelompok Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif. Tesis Magister pada SPs UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Anderson, H. (2003). Dale’s Cone of Experience. Tersedia : pharmacy.mc.uky.edu/faculty/resources/.../step%20dales%20cone.pdf [9 Juni 2011].

Arsyad, A. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Asma, N. (2006). Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta. Depdiknas. Dirjen

Perguruan Tinggi Direktorat Ketenagaan.

Bloom. (1956). Taxonomy of Educational Objectives (The Classification of Educational Goals). New York : David McKay Company, Inc.

Dunkin, M.J. dan Biddle, B.J. (1974). The Study of Teaching. New York : Holt, Rinehart and Winston, inc.

Furchan, H. A. (2007). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Gross, R.E. (1978). Social Studies for Our Times. New York : John Wiley & Sons.

Ibrahim, M et al, (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya, Universitas Negeri Surabaya University Press.

Jarolimek, J. (1977). Social Studies Competencies and Skill. New York : McMillan.

Jarolimek dan Parker. (1993). Social Studies in Elementary School Education. New York : Mc Milian Publishing.


(44)

119

Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Maryani, E (2011). Pengembangan Program Pembelajaran IPS untuk Peningkatan Keterampilan Sosial. Bandung : Alfabeta.

Masturoh, I. (2010). Pengaruh Metode Pembelajaran Coopertive Learning Type STAD Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Rasional Siswa. Tesis Magister pada SPs UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Mubarok, (2012). Negara Majemuk, Konflik, dan Internalisasi Nilai Kebangsaan. [Online]. Tersedia :

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2 &cad=rja&ved=0CDIQFjAB&url=http%3A%2F%2Fsosbud.kompasiana

.com%2F2012%2F10%2F31%2Fnegara-majemuk-konflik-dan-

internalisasi-nilai-kebangsaan-504843.html&ei=_xYZUc2kM4zkrAe36oGwAQ&usg=AFQjCNGI12iS _s_91qP66xfH9rk7Sd_Udg&bvm=bv.42080656,d.bmk [11 Februari 2012]

NCSS. (1993). “A Vision of Powerful Teaching and Learning in the Social Studies : Building Social Understanding and Civic Efficacy”. Social Education 57.

NCSS. (2003). Curricullum Standard for The Social Studies. [Online]. Tersedia : http://www.ncss.org/.

Nurfitriana. (2011). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TBI Terhadap Pemahaman Konsep dan Prestasi Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS. Tesis Magister pada SPs UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Pastore, Raymond S. (2003). Principles of Teaching. Tersedia : http://teacherworld.com/potdale.html [9 Juni 2011].

Rauzah. (2010). Pengaruh Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD Terhadap Penguasaan Konsep Ekonomi. Tesis Magister pada SPs UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Sapriya. (2009). Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Schuncke, G.M. (1988). Elementary Social Studies : Knowing, Doing, Caring. New York : Pitman Publishing Corporation.


(45)

120

Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sharan, S and Shanca, H, (1988). Language and Learning in The Co-operative Classroom. NY, Springer Verlag.

Singarimbun, M dan Effendi, S. (1989). Metode Penelitian Survey. Jakarta : LP3ES.

Sjamsuddin, H. Maryani, E. (2008). Pengembangan Program Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Kompetensi Keterampilan Sosial. Makalah pada seminar nnasional Makasar.

Slavin, Robert E. (2005). Cooperative Learning (Teori, Riset dan Praktik) Terjemahan. Bandung : Nusa Media.

Soewarno, B. (1987). Metode Kuantitatif Dalam Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial dan Pendidikan. Jakarta : Depdikbud.

Solihatin, E. dan Raharjo. (2008). Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta : Bumi Aksara.

Somantri, M. N. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung : Rineka.

Stahl, RJ, (1994). Cooperative Learning in Social Studies, Handbook for Teacher. USA Kane Publishing Service, inc.

Sugiono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Suharsimi, A. (2003) . Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Suharsimi, A. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :

Rineka Cipta.

Sukidin, et al, (2002), Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Insan Cendekia. Sukmadinata, N. S. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT.

Rosdakarya.

Supriatna, N. (2002), Mengajarkan Keterampilan Sosial yang Diperlukan Siswa di Era Global. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial (JPIS).

Syaodih, E. (2012). Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial. [Online]. Tersedia :


(46)

http://educare.e-121

Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

fkipunla.net/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=10. [20 Januari 2013].

Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivisme. Jakarta : Prestasi Pustaka.


(1)

117 Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rekomendasi

Berdasarkan dari kesimpulan yang telah dipaparkan, penulis mengemukakan rekomendasi bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe TGT dapat berpengaruh terhadap keterampilan sosial peserta didik sehingga diharapkan guru menggunakan metode tersebut sebagai salah satu alternatif pembelajaran.

Pembelajaran pada kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pelaksanaanya guru terlebih dahulu harus melakukan persiapan yang lebih matang dalam menyiapkan kelengkapan pelaksanaan proses pembelajaran seperti RPP, LKS, Quiz, alat evaluasi, reward. Sedangkan pembelajaran pada kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam penerapannya guru selain harus menyiapkan kelengkapan pelaksanaan proses pembelajaran juga harus memberikan perhatian ekstra ketika peserta didik memasuki tahapan turnamen sehingga pada pelaksanaannya lebih tertib dan terarah. Untuk pembelajaran pada kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran ekspository dari hasil penelitian menunjukkan nilai keterampilan sosial yang lebih rendah dibandingkan kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe TGT, untuk meningkatkan nilai keterampilan sosial yang dicapai oleh peserta didik pada kelas kontrol, guru harus lebih mempersiapkan diri dengan teknik mengajar yang variatif sehingga peserta didik tidak mudah merasa bosan dan peserta didik perlu diberikan tugas sehingga peserta didik tidak terlalu pasif dalam proses pembelajaran.

Kepada pihak yang terkait, diharapkan untuk lebih memperhatikan sarana dan prasarana pembelajaran, sehingga dapat mengoptimalkan proses pembelajaran di kelas. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dan sumbangsih


(2)

118 Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemikiran bagi para peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian khususnya penelitian yang berkaitan dengan pendidikan.


(3)

118 Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abate, LL. Milan, MA. (1985). Handbook of Social Skills Training and Research. New York : John Wisley and Son.

Al-Muchtar, S. (2007). Strategi Pembelajaran Pendidikan IPS. Bandung : UPI. Amrina, D. E. (2010). Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe

Investigasi Kelompok Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif. Tesis Magister pada SPs UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Anderson, H. (2003). Dale’s Cone of Experience. Tersedia : pharmacy.mc.uky.edu/faculty/resources/.../step%20dales%20cone.pdf [9 Juni 2011].

Arsyad, A. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Asma, N. (2006). Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta. Depdiknas. Dirjen

Perguruan Tinggi Direktorat Ketenagaan.

Bloom. (1956). Taxonomy of Educational Objectives (The Classification of Educational Goals). New York : David McKay Company, Inc.

Dunkin, M.J. dan Biddle, B.J. (1974). The Study of Teaching. New York : Holt, Rinehart and Winston, inc.

Furchan, H. A. (2007). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Gross, R.E. (1978). Social Studies for Our Times. New York : John Wiley & Sons.

Ibrahim, M et al, (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya, Universitas Negeri Surabaya University Press.

Jarolimek, J. (1977). Social Studies Competencies and Skill. New York : McMillan.

Jarolimek dan Parker. (1993). Social Studies in Elementary School Education. New York : Mc Milian Publishing.


(4)

119 Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Maryani, E (2011). Pengembangan Program Pembelajaran IPS untuk Peningkatan Keterampilan Sosial. Bandung : Alfabeta.

Masturoh, I. (2010). Pengaruh Metode Pembelajaran Coopertive Learning Type STAD Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Rasional Siswa. Tesis Magister pada SPs UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Mubarok, (2012). Negara Majemuk, Konflik, dan Internalisasi Nilai Kebangsaan. [Online]. Tersedia :

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2 &cad=rja&ved=0CDIQFjAB&url=http%3A%2F%2Fsosbud.kompasiana

.com%2F2012%2F10%2F31%2Fnegara-majemuk-konflik-dan-

internalisasi-nilai-kebangsaan-504843.html&ei=_xYZUc2kM4zkrAe36oGwAQ&usg=AFQjCNGI12iS _s_91qP66xfH9rk7Sd_Udg&bvm=bv.42080656,d.bmk [11 Februari 2012]

NCSS. (1993). “A Vision of Powerful Teaching and Learning in the Social

Studies : Building Social Understanding and Civic Efficacy”. Social Education 57.

NCSS. (2003). Curricullum Standard for The Social Studies. [Online]. Tersedia : http://www.ncss.org/.

Nurfitriana. (2011). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TBI Terhadap Pemahaman Konsep dan Prestasi Belajar Siswa pada Pembelajaran IPS. Tesis Magister pada SPs UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Pastore, Raymond S. (2003). Principles of Teaching. Tersedia : http://teacherworld.com/potdale.html [9 Juni 2011].

Rauzah. (2010). Pengaruh Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD Terhadap Penguasaan Konsep Ekonomi. Tesis Magister pada SPs UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Sapriya. (2009). Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Schuncke, G.M. (1988). Elementary Social Studies : Knowing, Doing, Caring. New York : Pitman Publishing Corporation.


(5)

120 Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sharan, S and Shanca, H, (1988). Language and Learning in The Co-operative Classroom. NY, Springer Verlag.

Singarimbun, M dan Effendi, S. (1989). Metode Penelitian Survey. Jakarta : LP3ES.

Sjamsuddin, H. Maryani, E. (2008). Pengembangan Program Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Kompetensi Keterampilan Sosial. Makalah pada seminar nnasional Makasar.

Slavin, Robert E. (2005). Cooperative Learning (Teori, Riset dan Praktik) Terjemahan. Bandung : Nusa Media.

Soewarno, B. (1987). Metode Kuantitatif Dalam Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial dan Pendidikan. Jakarta : Depdikbud.

Solihatin, E. dan Raharjo. (2008). Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta : Bumi Aksara.

Somantri, M. N. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung : Rineka.

Stahl, RJ, (1994). Cooperative Learning in Social Studies, Handbook for Teacher. USA Kane Publishing Service, inc.

Sugiono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Suharsimi, A. (2003) . Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Suharsimi, A. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :

Rineka Cipta.

Sukidin, et al, (2002), Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Insan Cendekia. Sukmadinata, N. S. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT.

Rosdakarya.

Supriatna, N. (2002), Mengajarkan Keterampilan Sosial yang Diperlukan Siswa di Era Global. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial (JPIS).

Syaodih, E. (2012). Pengembangan Model Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial. [Online]. Tersedia :


(6)

http://educare.e-121 Asep Ginanjar, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Dan TGT Terhadap Keterampilan Sosial Peserta Didik (Quasi Eksperimen Di Kelas VII Semester II SMPN 4 Tarogong Kidul Kabupaten Garut)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

fkipunla.net/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=10. [20 Januari 2013].

Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivisme. Jakarta : Prestasi Pustaka.


Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Pengaruh Teknik Gnt Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Smp Kelas Vii Pada Konsep Organisasi Kehidupan

1 21 280

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Peningkatan pemahaman unsur interinsik pada cerpen melaui metode kooperatif tipe student teams achievement division (stad) (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X MA As-Syafi'iyah 01 Jkarta semester Ganjil, Tahun ajaran 2011/2012)

0 37 181

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 3 melalui metode pembelajaran kooperatif tipe TGT : teams games tournament di MI Darul Muqinin Jakarta Barat

0 29 169

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN MOTORIK SISWA ASRAMA KELAS VII (Studi Kasus Pada Siswa MTs PERSIS Tarogong Garut).

1 16 57

PERSEBARAN PENDERITA DBD DI KECAMATAN TAROGONG KIDUL KABUPATEN GARUT.

0 3 34

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TGT TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR RASIONAL PESERTA DIDIK.

1 1 41

penelitian adi wijaya

0 0 7