Pengertian Ilmu Kimia PENDAHULUAN

29 perubahan konsentrasi molar molaritas sehingga laju reaksi dapat dinyatakan sebagai perubahan konsentrasi akhir hasil reaksi terhadap konsentrasi awal pereaksi per satuan waktu. Satuan laju reaksi kimia dinyatakan dengan molaritas per detik Mdetik. Secara matematika, laju reaksi dapat dijelaskan sebagai berikut. Misalkan, diketahui reaksi : mA + nB pC + qD Berdasarkan persamaan reaksi tersebut, laju reaksi dapat diartikan sebagai laju berkurangnya konsentrasi molar A atau B, laju pertambahan konsentrasi molar C atau D. Dengan demikian laju reaksi dapat dinyatakan 35 : Laju reaksi = t [A]    atau t    ] B [ Atau Laju reaksi = t    ] C [ atau t    ] D [ Koefisien reaksi sangat mempengaruhi laju reaksi, yang dapat dituliskan: Laju pengurangan B = m n x laju berkurangnya A Laju pertambahan C = m p x laju berkurangnya A 2. Stoikiometri Laju Reaksi Sebelum belajar lebih jauh lagi tentang laju reaksi kita harus memahami terlebih dahulu cara menghitung molaritas larutan. Molaritas didefinisikan sebagai jumlah mol zat yang terlarut dalam 1 liter larutan. Larutan adalah campuran homogen antara dua komponen zat atau lebih. Komponen yang jumlahnya banyak disebut pelarut, sedangkan komponen yang jumlahnya sedikit disebut zat terlarut. 35 Unggul Sudarmo, Kimia SMA 2 untuk SMA Kelas XI, Jakarta: Erlangga, 2004, h. 62 30 Rumus untuk mencari molaritas adalah : M = V n Keterangan : n = mol atau jumlah zat terlarut V= volume larutan dalam satuan liter 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi 36 a. Teori tumbukan Suatu reaksi kimia dapat berlangsung apabila terjadi interaksi antara molekul-molekul pereaksi atau terjadi tumbukan antara molekul-molekul pereaksi. Namun, tidak semua tumbukan antar molekul pereaksi akan menghasilkan zat hasil reaksi. Keefektifan suatu tumbukan bergantung pada posisi molekul dan energi kinetik yang dimilikinya. Dalam istilah kimia dikenal dengan energi aktivasi energi pengaktifan, yaitu energi kinetik minimum yang harus dimiliki molekul-molekul pereaksi agar tumbukan antar molekul menghasilkan zat hasil reaksi. b. Konsentrasi Pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi ini dapat dijelaskan oleh teori tumbukan. Semakin tinggi konsentrasi berarti semakin banyak molekul-molekul dalam setipa satuan luas ruangan, dengan demikian tumbukan antar molekul dapat sering terjadi. Contohnya, kapur tulis baru dapat bereaksi dengan HCl jika kedua zat tersebut saling bersentuhan bertumbukan. Semakin pekat konsentrasi semakin besar suatu asam, jumlah partikelnya akan semakin banyak. Artinya peluang tumbukan antara asam dan kapur tulis akan 36 Sandri Justiana dan Muchtaridi, Chemistry For Senior High School 2 Year XI,Jakarta: Yudhistira, 2009, h. 114. 31 semakin besar. Semakin banyak tumbukan yang terjadi, laju reaksi akan semakin cepat. c. Luas Permukaan Sentuhan Laju reaksi dipengaruhi luas permukaan bidang sentuh antara zat-zat yang bereaksi. Suatu zat padat akan lebih cepat bereaksi jika permukaannya diperluas dengan cara mengubah bentuk kepingan menjadi serbuk. Menurut teori tumbukan, semakin banyak permukaan zat yang bersentuhan dengan partikel larutan, peluang terjadinya reaksi semakin banyak sehingga reaksi antara zat dengan larutan semakin cepat. Contohnya, saat paku dicampurkan dengan asam klorida, permukaan paku akan bersentuhan dengan partikel asam klorida. Semakin banyak permukaan logam yang bersentuhan dengan partikel asam klorida, paku tersebut akan mudah larut. Dengan demikian, serbuk besi akan lebih cepat bereaksi dengan asam klorida dibandingkan paku batangan. d. Suhu Harga tetapan laju reaksi k akan berubah bila suhunya berubah. Kenaikan sekitar 10 o C akan menyebabkan harga tetapan laju reaksi menjadi dua kali. Dengan naiknya harga tetapan laju reaksi k, mak reaksi akan menjadi lebih cepat. Jadi, kenaikan suhu akan mengakibatkan laju reaksi akan berlangsung semakin cepat. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan menggunakan teori tumbukan, yaitu bila terjadi kenaikan suhu maka molekul-molekul yang bereaksi akan bergerak lebih cepat, sehingga energi kinetiknya tinggi. e. Katalis Katalis adalah zat yang dapat meningkatkan laju reaksi tanpa mengakibatkan perubahan kimia yang kekal bagi zat itu sendiri. Setelah reaksi kimia berlangsung katalis terdapat kembali dalam keadaan dan jumlah yang sama dengan sebelum reaksi. Agar terjadi