2.2.3 Cara menjaga kebersihan organ genitalia Menurut Holloway 2010, daerah genitalia merupakan daerah yang
rentan terkena infeksi yang dapat menimbulkan gejala dan bau tidak sedap. Oleh karena itu, perempuan perlu menjaga kebersihan organ genitalia seperti:
1. Mengganti pakaian dalam paling tidak dua kali sehari. Menggunakan pakaian dalam yang bersih, kering, dan terbuat dari bahan katun.
2. Mencuci vagina dengan cara membasuh dari depan vagina ke arah belakang anus menggunakan air bersih setiap sehabis buang air kecil, air
besar, dan mandi. 3. Biasakan mencuci tangan sebelum menyentuh vagina.
4. Pada saat menstruasi, gunakan pembalut yang lembut, dapat menyerap dengan baik, tidak mengandung bahan yang membuat alergi misalnya
parfum atau gel dan merekat dengan baik pada celana dalam. Pembalut sebaiknya diganti sekitar 4-5 kali sehari untuk menghindari pertumbuhan
bakteri. 5. Hindari penggunaan handuk atau waslap milik orang lain untuk
mengeringkan vagina. 6. Mencukur sebagian dari rambut kemaluan untuk menghindari
kelembaban yang berlebihan.
2.3 Teori Perilaku
Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.
Perilaku terdiri dari persepsi perseption, respon terpimpin guided respon, mekanisme mechanisme, dan adopsi adoption. Perilaku merupakan respon atau
reaksi sesorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar Notoatmodjo, 2003. Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus, maka perilaku dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu: 1. Perilaku tertutup covert behaviour
Respon terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup covert. Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada
Universitas Sumatera Utara
perhatian, persepsi, pengetahuankesadaran, dan sikap yang terjadi pada individu yang menerima stimulus tersebut dan belum dapat diamati secara
jelas oleh orang lain. 2. Perilaku terbuka overt behaviour
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus sudah jelas dalam bentuk tindakan
atau praktik practice, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.
Meskipun perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan, namun respon yang diberikan seseorang sangat tergantung pada
karakteristik atau faktor-faktor dari orang yang bersangkutan. Faktor-faktor yang membedakan respon terhadap stimulus yang berbeda disebut determinan perilaku.
Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : 1. Determinan atau faktor internal
Merupakan karakteristik orang yang bersangkutan. Mencakup pengetahuan, persepsi, emosi, dan motivasi, yang berfungsi untuk
mengolah rangsangan dari luar. 2. Determinan atau faktor eksternal
Meliputi lingkungan sekitar, baik fisik maupun non fisik, seperti manusia dan sosial ekonomi. Faktor lingkungan ini merupakan faktor
yang dominan yang mewarnai perilaku seseorang dalam menjaga kebersihan organ genitalia karena seseorang akan cenderung meniru dan
menyesuaikan perilaku sesuai dengan kebiasaan yang ada di lingkungannya.
Menurut Green dalam Notoatmodjo 2003, terdapat tiga faktor utama terbentuknya perilaku menjaga kebersihan organ genitalia, yaitu:
1. Faktor predisposisi predisposing factors merupakan faktor yang mempermudah terjadinya perilaku seseorang, antara lain pengetahuan,
sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, persepsi, tradisi, demografi, dan struktur sosial. Misalnya, dengan pengetahuan yang dimiliki remaja putri
Universitas Sumatera Utara
tentang keputihan maka dia akan dapat mengambil sikap mengenai apa yang harus dilakukan untuk mencegah keputihan.
2. Faktor pemungkin
enabling factors
merupakan faktor
yang memungkinkan atau yang memfasilitasi perilaku atau tindakan. Faktor ini
mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas untuk terjadinya perilaku sehat. Misalnya untuk mencegah terjadinya keputihan, maka
diperlukan tenaga kesehatan serta fasilitas untuk pemeriksaan seperti puskesmas.
3. Faktor penguat reinforcing factors merupakan faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya suatu perilaku. Yang termasuk dalam faktor
ini seperti anjuran dan perilaku petugas, serta pengaruh teman. Misalnya, remaja sudah mengetahui cara mencegah keputihan namun tidak
melakukannya dengan alasan bahwa ada teman yang mengalami keputihan namun dibiarkan saja.
2.3.1 Kerangka Teori Hubungan antara Faktor Predisposisi, Faktor Pendukung, dan Faktor Pendorong terhadap Perubahan Perilaku Menjaga Kebersihan
Genitalia
Faktor Predisposisi
1. Pengetahuan 2. Sikap
3. Persepsi 4. Tindakan
5. Demografi
Faktor Pendukung
1. Ketersediaan sarana dan pra sarana
2. Keterpaparan Informasi
Perilaku Menjaga Kebersihan
Genitalia
Faktor Pendorong
1. Keluarga 2. Pengaruh teman
3. Pengaruh media massa
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL