Pengujian Kuat Tekan Pengujian Penyerapan Air

3.3.4.1 Pengujian Kuat Tekan

Alat yang digunakan pada uji kuat tekan adalah Tokyo Testing Machine Type- 20E MGF No. 6079 dengan kapasitas 2000 Kgf dan mengacu pada ASTM D 1559-76 atau SNI 03-6758-2002 Dengan prosedur pengujian sebagai berikut : - Sampel yang di uji berbentuk kubus dengan sisi 50 mm, dengan luas permukaan 2500 mm 2 - Selanjutnya sampel ditempatkan pada mesin uji tekan. Kemudian diberikan pembebanan sebesar 2000 Kgf dengan kecepatan 20 mmmenit sampai benda uji runtuh, yaitu pada saat beban maksimum bekerja. Beban maksimum dicatat sebagai P max dalam satuan Kgf. . - Dihitung nilai uji kuat tekan dengan menggunakan persamaan 2.1, maka nilai uji kuat tekan dari penstabil tanah soil stabilizer dapat ditentukan.

3.3.4.2 Pengujian Penyerapan Air

Untuk mengetahui besarnya penyerapan air oleh komposit soil stabilizer yang telah dibuat mengacu pada ASTM C 20-00-2005 dengan prosedur pengujian sebagai berikut : - Benda uji dibersihkan terlebih dahulu dengan kain halus, kemudian ditimbang, yang selanjutnya disebut dengan berat kering B k . - Kemudian benda uji direndam di dalam bak perendaman dengan ketinggian air separuh dari tinggi benda uji selama 24 jam, kemudian diangkat dan permukaannya dilap dengan kain halus dan ditimbang disebut dengan berat jenuh Bj. - Dihitung nilai uji penyerapan air dengan menggunakan persamaan 2.2 , maka nilai uji penyerapan air oleh penstabil tanah soil stabilizer dapat ditentukan. 3.3.4.3 Proses Pengujian Dengan SEM Pengujian morfologi menggunakan Scanning Electron Microscopy SEM. Dengan prosedur pengujian sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara - Sampel dilapisi dengan emas bercampur palladium dalam suatu ruangan bertekanan vacum evaporator 1492 x 102 atm. - Kemudian disinari dengan pancaran elektron bertenaga + 15 kV pada ruangan khusus sehingga mengeluarkan elektron skunder dan elektron terpental yang dapat di deteksi oleh detektor Scientor yang diperkuat dengan suatu rangkaian listrik yang menyebabkan timbulnya Cathode Ray Tube CTD. - Hasil pemotretan dilakukan setelah memilih bagian tertentu dari objek sampel dan dilakukan perbesaran sehingga diperoleh foto yang baik dan jelas.

3.3.4.4. Pengujian dengan Spektroskopi FTIR