TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 58

Isti Fatimah Nur Asya Bani, 2015 Hubungan Dukungan Sosial dan Self Esteem Terhadap Orientasi Masa Depan di Bidang Pekerjaan pada Andikpas di LPA Klas III Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dewasa ini dalam kehidupan bermasyarakat yang diikat norma sosial kerap kali muncul permasalahan menyangkut anak yang diduga melakukan tindak pidana. Ketika menangani anak yang diduga melakukan tindak pidana, dibutuhkan penanganan khusus sesuai dengan apa yang tertera di UU No. 11 Tahun 2012 tentang sistem peradilan anak. UU No. 11 tahun 2012 ini dibuat berdasarkan UU No 23 tahun 2002 pasal 2 tentang perlindungan anak menjelaskan bahwa anak-anak adalah bagian dari generasi muda penerus bangsa yang memiliki peranan strategis sebagai salah satu sumber daya manusia yang merupakan potensi dan penerus cita-cita dan perjuangan bangsa di masa yang akan datang. Sebagai awal, pada pasal 2 dari UU No. 11 Tahun 2012 menyebutkan bahwa anak memiliki ciri, hak dan sifat yang khusus. Didasari hal tersebut maka dijelaskan dalam pasal 21 mengenai proses penahanan anak harus selalu didampingi dan berasaskan pembinaan yang dijelaskan lebih lanjut dalam pasal 84 dan 85. Pasal tersebut menjelaskan bahwa anak membutuhkan pembinaan dan perlindungan dalam rangka menjamin pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan sosial secara seimbang Irawan, 2011. Berdasarkan data statistik staff administrasi dan orientasi di LPA Klas III Bandung, tercatat ada sebanyak 56 orang klien narapidana anak per Februari 2015. Ketika selesai menjalani proses hukum dan diputus harus menjalani masa pembinaan, anak akan dikirim ke lembaga pemasyarakatan guna menjalani masa binaan. Keberadaan Lembaga Pemasyarakatan Anak merupakan upaya dari apa yang dicanangkan dan diusahakan oleh pemerintah sebagai salah satu bentuk perlindungan khusus terhadap anak yang terlibat kasus hukum dan harus menjalani masa Isti Fatimah Nur Asya Bani, 2015 Hubungan Dukungan Sosial dan Self Esteem Terhadap Orientasi Masa Depan di Bidang Pekerjaan pada Andikpas di LPA Klas III Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu binaan sesuai dengan UU NO 12 tahun 2012 yang menekankan bahwa proses pembinaan dan pendidikan anak harus diarahkan pada pengembangan diri, pengembangan potensi, minat dan bakat, serta rekreasi Melani, 2004. UU No. 23 tahun 2003 pasal 1 menjelaskan bahwa rentang usia anak tercatat sampai usia 18 tahun. Di rentang usia tersebut klien anak yang terlibat kasus hukum dan harus menjalani masa binaan di Lapas Anak dan disebut Andikpas anak didik lembaga pemasyarakatan. Andikpas yang menjalani masa binaan di Lembaga Pemasyarakatan Anak rata-rata berusia antara 14-20 tahun Irawan, 2011. Di usia tersebut Andikpas termasuk ke dalam kategori fase remaja yang menurut Hurlock 2009 ada dalam fase storm and stress. Fase storm and stress adalah fase di mana ketegangan emosi meningkat sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Adapun meningkatnya emosi terutama karena remaja berada di bawah tekanan sosial dan menghadapi kondisi dan harapan baru sehingga harus diperhatikan kepentingan yang menyangkut pertumbuhan dan pemenuhan tugas perkembangannya baik secara fisik, psikologis, maupun sosial Santrock, 2007. Menjalani kehidupan di Lapas merupakan bentuk pertangungjawaban yang harus dipenuhi oleh remaja yang terlibat kasus hukum. Selama menjalani masa binaan di Lapas, berbagai permasalahan dialami Andikpas. Di antaranya adalah perubahan hidup, hilangnya kebebasan, hak-hak yang semakin terbatas, dan perolehan label penjahat Mandiana, 2005. Mereka yang masih tergolong remaja membutuhkan arahan, bimbingan, serta pendampingan agar mereka dapat berkembang ke arah pendewasaan yang lebih positif Handayani, 2010. Terlibat kasus hukum dan harus menjalani masa binaan bagi remaja disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi, salah satunya adalah harga diri yang rendah. Harga diri yang rendah juga dapat menyebabkan individu gagal berprestasi, kurang mandiri, menunjukan

Dokumen yang terkait

Pemenuhan Hak Pendidikan Anak Didik Pemasyarakatan Dilembaga Pemasyarakatan Klas II A Anak Medan

0 35 154

PENGARUH TIPE KEPRIBADIAN DAN HARAPAN TERHADAP PENYESUAIAN DIRI ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN(LAPAS) ANAK KELAS IIA TANGERANG.

2 10 45

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA DIMODERASI REGULASI DIRI TERHADAP HUBUNGAN INTERPERSONAL PADA ANAK DIDIK PEMASYARAKATAN (ANDIKPAS) DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN (LAPAS) ANAK KELAS III BANDUNG.

3 9 56

Kontribusi Self-Esteem Terhadap Tahap-tahap Orientasi Masa Depan Bidang Pendidikan pada Siswa Kelas XII di SMA "X" Bandung.

0 0 37

Hubungan Antara Self-Efficacy dan Orientasi Masa Depan Bidang Pekerjaan pada Narapidana Kasus Narkotik di Lapas "X" Bandung.

0 0 38

Studi Deskriptif Mengenai Orientasi Masa Depan Bidang Pekerjaan pada Narapidana yang Telah Menjalani 2/3 dari Masa Hukuman di Lembaga Pemasyarakatan "X" Kota Bandung.

0 0 40

Studi Deskriptif Mengenai Orientasi Masa Depan Bidang Pernikahan pada Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan "X" di Bandung.

0 0 52

Gambaran Mengenai Orientasi Masa Depan dalam Bidang Pekerjaan pada Narapidana Laki-laki di Lembaga Pemasyarakatan "X" Bandung.

0 0 45

Studi Mengenai Penerapan Cognitive Behavioral Therapy (CBT) Terhadap Pengelolaan Rasa Marah Pada Anak Didik Lapas (ANDIKPAS).

0 1 11

Strategi Pembinaan Anak Didik Pemasyarakatan (Andikpas) di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kutoarjo (Studi Kasus Pembinaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah) - UNS Institutional Repository

0 0 20