Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Pada Dinas Kelautan Dan Perikanan Sumatera Utara

(1)

TUGAS AKHIR

PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

SUMATERA UTARA

Oleh :

ENDANG ARISKA 112102223

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

v UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : ENDANG ARISKA

NIM : 112102223

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN SUMATERA UTARA

Tanggal 2015 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

(Drs. Rustam, M.Si, Ak) NIP. 19511114 198203 1 002

Tanggal 2015 Ketua Prodi Diploma III Akuntansi

(Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA) NIP. 19511114 198203 1 002

Tanggal 2015 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

(Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak, CA) NIP. 19560407 198002 1 001


(3)

v UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : ENDANG ARISKA

NIM : 112102223

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN SUMATERA UTARA

MEDAN, JUNI 2015

(ENDANG ARISKA) NIM. 112102223


(4)

v

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati, peneliti mengucapkan terima kasih dan rasa puji syukur sedalam-dalamnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas penyertaan dan berkatNya, peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan tepat dan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Judul yang dipilih peneliti untuk tugas akhir ini adalah “Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional Pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara”.

Peneliti menyadari adanya kekurangan dan kelemahan dalam penulisan tugas akhir ini dikarenakan oleh terbatasnya waktu, informasi yang didapatkan, serta pengetahuan peneliti sendiri. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan adanya kritikan dan masukan, serta saran yang membangun dari berbagai pihak guna melengkapi dan menyempurnakan tugas akhir ini. Selama proses penyelesaian tugas akhir ini banyak kendala yang dihadapi, namun semua itu dapat diatasi karena bantuan yang tulus dari berbagai pihak yang kerap kali membantu peneliti selama proses penulisan tugas akhir berlangsung.

Untuk itu pada kesempatan ini, peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah terlibat.

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utaraatas dedikasinya demi kemajuan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.


(5)

vii

2. Bapak Fahmi Natigor Nasution SE, M.Acc, Ak, selaku Pembantu Dekan I dan

sekaligus sebagai supervisi magang mahasiswa Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA, selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan sekaligus sebagai dosen pembimbing penulis yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan serta dukungan yang sangat berharga bagi penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Bapak Drs. Chairul Nazwar M.Si, Ak, selaku Sekretaris Program Studi

Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak dan Ibu Dosen/Pengajar, Pembimbing dan Penasehat Akademik di

Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah mengajarkan beragam mata kuliah yang sangat bermanfaat.

6. Kepada semua dosen dan staf pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulis selama menjalani selama masa perkuliahan.

7. Kepada semua dosen dan staf pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara, khususnya Kak Dori, Kak Yusna, Kak Juli dan Bang Ari, yang telah banyak membantu penulis selama menjalani masa magang.

8. Bapak Pimpinan Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan riset dalam rangka penyelesaian tugas akhir.


(6)

v

9. Seluruh staf Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara yang sudah banyak membantu penulis dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam tugas akhir ini.

10. Ayahanda Riswandy dan Ibunda Nur Asyiah Rangkuti yang telah setia sabar

dan tulus mendidik dan membesarkan penulis, terima kasih atas do’a, pengorbanan, pengertian dan kasih sayang yang tak terhingga serta dukungan baik moril maupun materil yang tidak akan mungkin dapat terbalas, hanya tugas akhir ini yang dapat penulis persembahkan sebagai awal dari keberhasilan penulis di masa mendatang. Aamiiin...

11. Kepada Adik-Adik tercinta Arman Yudha, Armen Yudhi dan Najwa Arisya

dan Keluarga besar saya yang telah memberikan do’a, dukungan dan semangat dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

12. Kepada sahabat-sahabat Novita Anggraini Siregar, Mukhairina Amalia

Ritonga, Nadya Annisa Lubis, Henny Oktaviana, Damri, Afif, dan Kak Della, dan semua yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis dalam penulisan tugas akhir ini. Dan seluruh teman-teman 2011 dan 2012 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas persahabatan yang tidak akan pernah penulis bisa lupakan.

Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih, semoga tulisan ini berguna bagi perkembangan dunia ilmu pengetahuan, masyarakat luas pada umumnya dan mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis pada khususnya.

Medan, Juli 2015 Penulis

(Endang Ariska) NIM. 112102223


(7)

v DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

D. Rencana Penulisan ... 4

1. Jadwal Survei/Observasi ... 4

2. Rencana Isi ... 5

BAB II : DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN SUMATERA UTARA ... 7

A. Sejarah Ringkas ... 7

B. Struktur Organisasi ... 9

C. Job Description ... 12

D. Jaringan Kegiatan ... 19

E. Kinerja Kegiatan ... 21


(8)

vi

BABIII: PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN SUMATERA

UTARA ... . 24

A. Perencanaan Biaya Operasional Pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara ... 24

1. Biaya Operasional ... 25

2. Penyusunan Anggaran Biaya Operasional ... 27

B. Realisasi Biaya Operasional ... 30

C. Pengawasan Biaya Operasional ... 31

BAB IV:KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 35

B. Saran ... 35


(9)

v

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman I.1 Jadwal Survei/Observasi ... 4

II.1 Indikator Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera

Utara... 22

III.1 Pertanyaan Mengenai Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional...

IV.1 Pertanyaan Mengenai Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional


(10)

vi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman


(11)

1

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul

1 Surat Konfirmasi Izin Riset di Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera


(12)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Setiap Instansi mempunyai tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dalam kegiatan operasionalnya.Secara umum setiap instansi mempunyai tujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup instansi, perkembangan instansi, dan juga untuk mencapai tujuan sasaran pembangunan. Tujuan-tujuan tersebut dapat dicapai secara maksimal melalui perencanaan dan pengawasan yang baik terhadap biaya operasional suatu instansi.

Perencanaan dan pengawasan merupakan dua sisi yang berbeda tetapi mempunyai hubungan yang erat dan saling melengkapi. Dalam arti pengawasan akan berfungsi karena adanya perencanaan dan sebaliknya perencanaan tidak berarti bila tidak ada pengawasan yang baik. Perencanaan merupakan suatu proses penentuan aktivitas atau kegiatan yang dilakukan diwaktu yang akan datang, yang di dalamnya terdapat strategi dan teknik yang akan dilakukan dengan menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan suatu instansi.

Perencanaan yang baik akan membantu manajemen dalam melakukan pengawasan. Untuk memperoleh perencanaan biaya operasional yang tersusun dengan baik dan sistematis, manajemen harus menyusun suatu perencanaan atas masing-masing elemen biaya operasi secara hati-hati sebagai tolak ukur yang akan dicapai. Jika rencana yang telah ditetapkan


(13)

29

berbeda dengan realisasinya, maka manajemen harus mengambil tindakan korektif sebagai tindak lanjut dari fungsi pengawasan.

Pengawasan merupakan suatu kegiatan penilaian dan perbaikan tentang aktivitas yang dilaksanakan untuk mengetahui sampai sajauh mana pelaksanaan rencana telah dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Pengawasan bukan hanya mencari kesalahan, tetapi juga mencegah dan memperbaiki kesalahan tersebut. Sehingga berdasarkan kesalahan-kesalahan itu dapat diambil tindakan agar keseluruhan pelaksanaan benar-benar sesuai atau mendekati apa yang telah direncanakan sebelumnya. Dengan adanya pengawasan, perusahaan akan lebih efisien dalam menggunakan dananya untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan sehingga pemborosan dapat ditekan seminimal mungkin.

Keberhasilan pengawasan juga ditentukan oleh beberapa unsur seperti struktur organisasi, prosedur kerja, rencana kerja yang baik.Selain itu pencatatan dan pelaporan biaya operasional sebagai umpan balik pelaksanaan fungsi perencanaan sangatlah dominan karena tanpa adanya laporan tersebut sulit untuk mengukur hasil guna suatu aktivitas usaha.Salah satu bentuk perencanaan yang penting adalah anggaran (budget).Anggaran merupakan penjabaran dari fungsi perencanaan, anggaran memberikan manajemen proyeksi yang dapat dipercaya mengenai hasil-hasil dari rencana sebelum rencana tersebut dilaksanakan.Oleh karena itu, pada waktu mempersiapkananggaran pihak manajemen perusahaan harus memperhatikan dan menyelediki faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran tersebut.


(14)

Dalam penyusunan rancangan anggaran, pihak manajemen suatu instansi harus mempertimbangkan laporan realisasi anggaran pada periode sebelumnya khususnya biaya operasional.Dengan adanya laporan realisasi biaya operasional dapat diketahui selisih yang terjadi antara anggaran dan realisasi, baik yang bersifat menguntungkan maupun yang bersifat merugikan.Selain itu dapat juga diketahui penyebab terjadinya penyimpangan tersebut dan tindakan apa yang dilakukan untuk meminimalkan penyimpangan yang mungkin terjadi dimasa yang akan datang.

Dengan demikian tingkat efisiensi yang tinggi dalam suatu instansi dapat dicapai yang nantinya akan berpengaruh pada tingkat laba. Unsur perencanaan dan pengawasan biaya operasional ini harus dijalankan dengan baik. Sebaiknya setiap instansi dapat membuat perkiraan-perkiraan dan dampaknya terhadapnya, karena apabila suatu instansisalah dalam memproyeksikannya akan mempengaruhi kegiatan dinas.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti mengenai perencanaan dan pengawasan biaya operasional suatu instansi, yang selanjutnya memilih topik tugas akhir ini dengan judul “Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara”.

B. Rumusan Masalah

Untuk mencapai hasil yang baik dan terarah, perlu ditetapkan apa yang menjadi masalah pokok pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara yang dijadikan objek penelitian. Oleh karena itu dalam pembahasan


(15)

lebih lanjut peneliti membatasi diri hanya merumuskan permasalahan tentang: ”Apakah perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara telah efektif?”.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara telah efektif.

2. Manfaat penelitian

Penelitian yang dilakukan peneliti pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti, bagi instansi, dan bagi peneliti lain.

a. Bagi peneliti yaitu sebagai bahan masukan apabila dimintai pendapat mengenai perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara.

b. Bagi Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara, diharapkan dari

hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk memperbaiki perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada instansi di masa yang akan datang.

c. Bagi peneliti lain, yaitu sebagai bahan masukan untuk


(16)

D. Rencana Penulisan

Sistematika penelitian terdiri dari jadwal survei/observasi dan rencana isi. 1. Jadwal Survei/Observasi

Berikut diuraikan jadwal survei/observasi yang dilakukan selama proses penyusunan tugas akhir.

Tabel I.1

Jadwal Survei/Observasi

2. Rencana Isi

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bab permulaan yang menguraikan

NO KEGIATAN

APRIL 2015 MEI 2015

MINGGU MINGGU

I II III IV I II

1 Pengesahan Tugas Akhir

2 Pengajuan Judul

3 Permohonan Izin Riset

4 Pengajuan Dosen Pembimbing

5 Pengumpulan Data

6 Penyusunan Tugas Akhir

7 Bimbingan Tugas Akhir


(17)

mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta rencana penulisan yang akan menjelaskan mengenai jadwal survei/observasi dan rencana isi.

BAB II : DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN SUMATERA UTARA

Bab ini menjelaskan gambaran umum dari perusahaan meliputi sejarah ringkas, struktur organisasi, job description, jaringan kegiatan, kinerja kegiatan, serta rencana kegiatan Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara.

BAB III : PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN SUMATERA UTARA

Bab ini akan menjelaskan mengenai tentang topik penelitian yang terdiri dari perencanaan biaya operasional Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara yang meliputi biaya operasional dan penyusunan anggaran biaya operasional, realisasi biaya operasional serta pengawasan biaya operasional.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab terakhir dalam tugas akhir ini yang berisikankesimpulan dari hasil pembahasan pada bab


(18)

sebelumnya serta saran yang dianggap berguna, terutama Kepala Dinas sebagai pucuk pimpinan instansi dalam menyusun rencana dan pengambilan keputusan yang tepat di masa yang akan datang.


(19)

BAB II

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas

Pada awal berdirinya Dinas Kelautan dan Perikanan adalah Dengan nama Jawatan Pertanian yang terdiri dari Seksi Perikanan Darat dan Seksi Perikanan Laut, berdasarkan PP Nomor 49 Tahun 1951. PP mengenai Jawatan Perikanan Darat Daerah Sumatera Utara ini berlaku sampai dengan Tahun 1974, sedangkan untuk Seksi Perikanan Laut adalah berdasarkan PP Nomor 64 Tahun 1952 tentang Jawatan Perikanan Laut Daerah Sumatera Utara, PP ini berlaku hingga Tahun 1975, kemudian pada Tahun 1974 Perikanan Darat dan Perikanan Laut digabung dengan nama Dinas Perikanan Daerah Tingkat I Sumatera Utara berdasarkan SK Gubernur Sumatera Utara Tanggal 13 Maret 1974 No 29/1974 yang berlokasi di Jalan Sei Batu Gingging No. 6 Medan, dipimpin oleh IR. Bambang Suboko dari Tahun 1974-1984.Setelah itu pada Tahun 1984-1986 dibawah Kepemimpinan IR. Koesno Raharjo, kemudian pada Tahun 1986-1990, Dinas Perikanan Daerah Tingkat I Sumatera Utara di bawah pimpinan IR. Boedi Soesilo, Pada Periode 1990-1999 Dinas Perikanan Daerah Tingkat I Sumatera Utara berada dibawah pimpinan IR. H. Zainuddin P. Siregar, dan pada periode akhir Dinas Perikanan Daerah Tingkat I Sumatera Utara adalah dibawah pimpinan IR. Sofyan Sori Nasution pada Tahun 1999-2001.

Pada Tahun 2001 berdasarkan Perda Nomor 3 Tahun 2001 terbentuklah Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sumatera Utara, dibawah


(20)

Pimpinan Drs. H. Ridwan Batubara MM yang memimpin dari Tahun 2001-2006. Sedangkan berdasarkan Pergub Nomor 56 Tahun 2011 tentang Struktur Organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Lingkup Provinsi Sumatera Utara maka terbentuklah Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara yang berkedudukan di Jalan Sei Batu Gingging No. 6 Medan Kel, Medan Selayang Kec, Medan Baru Kota Medan tepatnya pada saat kepemimpinan IR.Yosep Siswanto pada Tahun 2006-2009. Untuk periode 2009 – 2014 Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara dibawah kepemimpinan H. OK Zulkarnain, SH, M.Si dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara dipimpin oleh Bapak H. Zonny Waldi S.Sos MM sejak 15 Agustus 2014 sampai dengan sekarang.

Dengan Adanya Susunan Organisasi Tata Kerja (SOTK) yang baru terbentuklah 5 UPT di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara yang terdiri dari :

a. Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan Pantai Pulau Tello (UPT

PPP P. Tello)

b. Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Pengendalian dan Pengujian Mutu

Hasil Perikanan Medan (UPT LPPMHP Medan)

c. Unit Pelaksana Teknis Pembinaan Penangkapan Ikan Belawan (UPT

PPI Belawan)

d. Unit Pelaksana Teknis Budidaya Ikan Kerasaan (UPT BI Kerasaan)

e. Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan Pantai Tanjung Balai (UPT


(21)

1. Visi dan Misi Dinas Kelautan da Perikanan Sumatera Utara

Visi Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara adalah pembangunan kelautan dan perikanan yang memiliki daya saing dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat.

2. Misi Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara adalah sebagai

berikut:

 Meningkatkan pendapatan nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasar

hasil perikanan

 Mengoptimalkan pengelolaan sumberdaya Kelautan dan Perikanan

secara efisien, efektif yang berkelanjutan

 Meningkatkan penyediaan bahan pangan dan bahan baku industri di

dalam negeri serta ekspor hasil perikanan yang berkualitas

 Meningkatkan sistem pendukung yang terdiri dari sarana dan prasarana, permodalan, teknologi, kelembagaan serta iklim usaha yang kondusif

 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pemberdayaannya serta

perlindungan terhadap masyarakat.

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah komponen-komponen atau susunan organisasi yang saling berkaitan yang menunjukkan kerangka dan perwujudan pola tetap hubungan dari fungsi-fungsi, bagian-bagian, atau posisi, maupun orang-orang yang mempunyai kedudukan, tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda dalam suatu organisasi.Seiring dengan terbitnya Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi


(22)

Perangkat Daerah, maka Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 8 Tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara dan Peraturan Gubsu Nomor 56 Tahun 2011 tentang Tugas, Fungsi, dan Uraian Tugas Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara.

Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan berbagai kegiatan tetentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal. Adapun struktur organisasi dari Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara dapat dilihat dari gambar 2.1 berikut :


(23)

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara-Medan Merujuk kepada Peraturan Gubernur Sumatera Utara tentang Tugas,Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

1. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris dan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara

KEPALA DINAS

KELOMPOK JABATAN SEKRETARIAT

BIDANG PENGAWASAN & BIDANG BINA USAHA KELAUTAN BIDANG PEMANFAATAN & PENGEMBANGAN SEKSI PROMOSI, PEMASARAN DAN SEKSI PENGAWASAN

USAHA KELAUTAN DAN

SEKSI PERLINDUNGAN

SUMBER DAYA KELAUTAN

SUB. BAGIAN

PERENCANAAN & SUB. BAGIAN UMUM &

KEPEGAWAIAN

SEKSI

PENGEMBANGAN

TEKNOLOGI DAN

PRODUKSI HASIL SEKSI BINAUSAHA DAN MUTU HASIL

KELAUTAN DAN SEKSI TEKNOLOGI

DAN SUMBER


(24)

dalam melaksanakan perumusan rencana program dan kegiatan, mengkoordinasikan, monitoring, urusan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan serta perencanaan evaluasi dan pelaporan.

2. Bidang Perikanan Tangkap

Bidang Perikanan Tangkap mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Perikanan Tangkap.

3. Bidang Perikanan

Budidaya Bidang Perikanan Budidaya mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara dalam Menyelenggarakan urusan Pemerintahan dibidang Perikanan Budidaya.

4. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Perikanan dan Sumber Daya

Perikanan

Bidang Pengawasan dan Pengendalian Perikanan dan Sumber Daya Perikanan mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Perikanan dan Kelautan.

5. Bidang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Bidang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi


(25)

Sumatera Utara dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

6. UPTD Laboratorium Pengendalian Dan Pengujian Mutu Hasil

Perikanan (UPTD LPPMHP)

UPTD Laboratorium Pengendalian dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Ketatausahaan, Pengendalian dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan.

7. UPT Pembinaan Penangkapan Ikan Belawan (UPT PPI

BELAWAN)

UPT Pembinaan Penangkapan Ikan Belawan (PPI Belawan) mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di Bidang pembinaan dan pelatihan dalam rangka usaha meningkatkan pengetahuan dan keterampilan nelayan, pemeliharaan dan perawatan sarana pelatihan penangkapan ikan.

8. UPT Budidaya Ikan Kerasaan (UPT BI KERASAAN)

UPT Budidaya Ikan Kerasaan (BI Kerasaan) mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang kegiatan produksi, pengembangan dan penerapan teknik pembenihan dan pembudidayaan ikan air tawar, pelatihan dan peningkatan keterampilan serta pengawasan.


(26)

UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Pulau Tello (UPT PPP P.Tello) mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang operasional pendaratan ikan serta pemeliharaan dan perawatan sarana pendaratan ikan.

C. Job Description

Berikut ini adalah job description dari setiap unit Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara :

1. Sekretariat

a. Menyelenggarakan penyusunan koordinasi rencana program

kerja Sekretariat, Bidang-bidang dan Unit Pelaksana Teknis Dinas;

b. Menyelenggarakan pengkajian dan koordinasi perencanaan dan

program Dinas,

c. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program

kesekretariatan;

d. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan administrasi

keuangan;

e. Menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja;

f. Menyelenggarakan pengendalian administrasi anggaran

belanja;

g. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan administrasi


(27)

h. Menyelenggarakan penyusunan rencana stategis, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) LKPJ dan LPPD Dinas;

i. Menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan

ketatalaksanaan;

j. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan naskah Dinas,

kearsipan, pertelekomonikasian dan persandian;

k. Menyelenggarakan fasilitasi pelayanan umum dan pelayanan

minimal; dsb.

2. Bidang Perikanan Tangkap

a. Penyelenggaraan kebijakan pembudidayaan ikan;

b. Penyelenggaraan kebijakan produk pembenihan perikanan di air

tawar ,air payau dan laut;

c. Penyelenggaraan kebijakan mutu benih/induk ikan;

d. Penyelenggaraan kebijakan, pembangunan dan pengelolaan bagian

benih ikan air Tawar, air payau dan laut;

e. Penyelenggaraan kebijakan pengadaan,penggunaan dan peredaran

serta pengawasan obat ikan,bahan kimia,bahan biologis dan pakan ikan;

f. Penyelenggaraan kebijakan akreditasi lembaga sertifikasi


(28)

g. Penyelenggaraan kebijakan pembinaan tata pemanfaatan air dan tata lahanpembudidayaan ikan;

h. Penyelenggaraan kebijakan pengelolaan penggunaan sarana dan

prasarana Pembudidayaan ikan;

i. Penyelenggaraan kebijakan rekomendasi ekspor, impor, induk

dan/benih ikan; dsb.

3. Bidang Perikanan Tangkap

a. Penyelenggaraan koordinasi kebijakan penetapan lokasi

pembangunan pengelolaan pelabuhan perikanan kewenangan provinsi;

b. Penyelenggaraan dukungan pembangunan dan pengelolaan

pelabuhan perikanan pada wilayah perbatasan dengan Negara lain;

c. Penyelenggaraan kebijakan pembangunan kapal perikanan;

d. Penyelenggaraan kebijakan pembuatan alat penangkapan ikan;

e. Penyelenggaraan kebijakan penggunaan peralatan bantu dan

pengedaran jauh untuk penangkap ikan;

f. Penyelenggaraan dan kordinasi kebijakan penempatan rumpon

di perairan laut kewenangan provinsi;

g. Penyelenggaraan dukungan rekayasa dan pelaksanaan


(29)

h. Penyelenggaraan kebijakan pengelolaan hasil perikanan dan pemasarannya;

i. Penyelenggaraan kebijakan pembangunan dan pengelolaan

.pusat pemasaran ikan; dsb.

4. Bidang Pengawasan dan Pengendalian Perikanan dan Sumber Daya

Perikanan

a. Penyelenggaraan dan koordinasi pengawasan untuk

pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dalam wilayah kewenangan provinsi;

b. Penyelenggaraan pengawasan pemanfaatan, pembenihan dan

perlindungan plasma nutfah perikanan dan pembudidaya ikan sistem pengendalian hama dan penyakit;

c. Penyelenggaraan pembinaan, pemantauan dan mengawasi

lembaga sertifikat perbenihan ikan, mutu, benih, induk, pakan ikan dan obat bahan lainnya;

d. Penyelenggaraan dan koordinasi penetapan jenis ikan yang

dilindungi;

e. Penyelenggaraan,koordinasi, mengeksploitasi dan

mengeksplorasi, Konservasi dan pengelolaan kekayaan perairan danau, sungai, rawa dan wilayah perlainnya di wilayah provinsi;


(30)

f. Penyelenggaraan dan koordinasi kebijaksanaan dalam rangka pengawasan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil termasuk sumberdaya alam di wilayah laut kewenangan provinsi;

g. Penyelenggaraan pelaksanaan pengawasan pemanfaatan dan

perlindungan sumberdaya di pulau -pulau kecil di wilayah kewenangan perovinsi;

h. Penyelenggaraan pengawasan Program Manajemen Mutu

Terpadu (PMMT) atau Harzard Analytical Critical Control Point ( HACCP);

i. Penyelenggaraan pemanfaatan sumberdaya ikan di wilayah laut kewenangan provinsi; dsb.

5. Bidang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

a. Penyelenggaraan kebijakan pengelolaan sumberdaya kelautan

dan ikan di wilayah laut provinsi;

b. Penyelenggaraan dan koordinasi kebijakan penataan ruang laut sesuai dengan peta potensi laut wilayah laut kewenangan provinsi;

c. Penyelenggaraan kebijakan dalam rangka pemberdayaan

masyarakat pesisir antar kabupaten/kota dalam wilayah kewenangan provinsi;


(31)

d. Penyelenggaraan dan pelaksanaan kebijakan reklamasi pantai dan mitigasi bencana alam di wilayah pesisir dan laut dalam kewenangan provinsi;

e. Penyelenggaraan kebijakan peningkatan kapasitas kelembagaan dan SDM di bidang kelautan dan perikanan;

f. Penyelenggaraan dan koordinasi mitigasi kerusakan lingkungan pesisir di wilayah laut provinsi;

g. Penyelenggaraan penyerasian dan pengharmonisasian

pengelolaan wilayah dan sumber daya laut kewenangan provinsi;

h. Penyelenggaraan dan koordinasi penyusunan zonasi dan tata

ruang dalam wilayah kewenangan provinsi;

i. Penyelenggaraan dan koordinasi dan konservasi sumber daya

ikan dan lingkungan sumberdaya ikan kewenangan provinsi;

j. Penyelenggaraan dan mengkoordinasikan kebijakan dalam

rangka pemgelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil termasuk sumber daya alam di wilayah laut kewenangan provinsi;

k. Penyelenggaraan kebijakan perizinan terpadu pengelolaan dan pemanfaatan wilayah laut kewenangan provinsi;

l. Penyelenggaraan dan koordinasi dalam rangka dan koordinasi


(32)

berbatasan dengan wilayah antar negara di perairan laut dalam perairan provinsi; dsb.

6. UPTD Laboratorium Pengendalian dan Pengujian Mutu Hasil

Perikanan (UPTD LPPMHP)

a. Penyelenggaraan penyusunan rencana kegiatan pengendalian

dan pengujian mutu hasil perikanan

b. Penyelenggaraan pengelolaan dan pemeliharaan sarana untuk

pengujian mutu hasil perikanan

c. Penyelenggaraan pelaksanaan pengendalian dan pengujian mutu

hasil perikanan

d. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas-tugas ketatausahaan dan

sertifikasi mutu hasil perikanan

e. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan

oleh Kepala Dinas.

7. UPT Pembinaan Penangkapan Ikan Belawan (UPT PPI Belawan)

a. Menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, arahan dan

penegakan disiplin pegawai pada lingkup UPT Pembinaan Penangkapan Ikan Belawan (PPI Belawan) ;

b. Menyelenggarakan keamanan dan kenyamanan tugas dalam


(33)

c. Menyelenggarakan penyusunan perencanaan dan program kegiatan UPT Pembinaan Penangkapan Ikan Belawan;

d. Melakukan pembinaan dan pelatihan penangkapan ikan;

e. Menyelenggarakan pelatihan keterampilan untuk nelayan;

f. Melaksanakan penyebarluasan informasi bidang teknologi

penangkapan ikan;

g. Menyusun laporan tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan

Provinsi Sumatera Utara sesuai tugas pokok dan fungsinya; h. Melakukan evaluasi dalam pelaksanaan tugas;

i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Dinas.

8. UPT Budidaya Ikan Kerasaan (UPT BI Kerasaan)

a. Menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, arahan dan

penegakan disiplin pegawai pada lingkup UPT Budidaya Ikan Kerasaan (BI Kerasaan);

b. Menyelenggarakan keamanan dan kenyamanan tugas dalam

lingkungan kantor;

c. Menyelenggarakan penyusunan perencanaan dan program

kegiatan UPT Budidaya Ikan Kerasaan (BI Kerasaan);

d. Menyelenggarakan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian


(34)

e. Menyelenggarakan pelatihan keterampilan untuk pembudidaya ikan air tawar;

f. Menyelenggarakan penyebarluasan informasi bidang teknologi

budidaya ikan air tawar;

g. Menyelenggarakan penyusunan laporan tahunan Dinas

Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara sesuai tugas pokok dan fungsinya;

h. Menyelenggarakan evaluasi dalam pelaksanaan tugas;

i. Menyelenggarakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

9. UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Pulau Tello (UPT PPP P.Tello)

a. Menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, arahan dan

penegakan disiplin pegawai pada lingkup UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Pulau Tello (PPP P.Tello);

b. Menyelenggarakan keamanan dan kenyamanan tugas dalam

lingkungan kantor;

c. Menyelenggarakan operasional pendaratan ikan dan

pemeliharaan sarana dan prasarana pendaratan ikan;

d. Menyelenggarakan fungsi penyuluhan kepada masyarakat


(35)

e. Menyelenggarakan penyusunan laporan tahunan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara sesuai tugas pokok dan fungsinya;

f. Menyelenggarakan evaluasi dalam pelaksanaan tugas;

g. Menyelenggarakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

D. Jaringan Kegiatan

Dalam rangka mencapai tujuan sasaran pembangunan Kelautan dan Perikanan maka disusunlah program prioritas Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara sebagai berikut :

a) Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir

b) Program Pengembangan Budidaya Perikanan

c) Program Pengembangan Perikanan Tangkap

d) Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan

Program-program prioritas pembangunan Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara untuk Tahun Anggaran 2014 yang dijalankan melalui kegiatan pokok antara lain :

1. Gerakan Bersih Pantai di Pantai Barat dan Pantai Timur Sumut

2. Sosialisasi Mitigasi Bencana dan Penyusunan Kajian Perencanaan

Minapolitan Tahan Bencana di Kab.Madina dan Asahan

3. Buletin KP3K


(36)

5. Biaya Pemeliharaan Kapal MCS Coremap P.Tello 6. Biaya Perawatan Peralatan Selam

7. Penanaman Mangrove Berbasis Masyarakat di Sumatera Utara

8. Identifikasi dan Pemetaan Potensi Pulau-Pulau Kecil 9. Sertifikasi Selam

10. Dana Pendukung Coremap

11. Pendidikan dan Pelatihan Untuk Kelompok Wanita Nelayan di Kawasan

Pesisir

12. Pembinaan Lubuk Larangan di Perairan Umum

13. Pengawasan dan Pengendalian Kerusakan Sumber Daya Ikan di Perairan

Umum

14. Operasi Gabungan Penertiban Pelanggaran Peraturan Perikanan di

Sumatera Utara

15. Operasi Rutin Pengawasan SDKP di Pantai Timur Sumatera Utara

16. Forum Koordinasi Penanganan Tindak Pidana Bidang Perikanan di

Sumatera Utara

17. Pemeliharaan dan Perawatan Kapal Pengawas Perikanan

18. Docking Kapal Pengawas Perikanan di Belawan

19. Pembinaan Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS)

20. Evaluasi dan Penilaian Kelompok Masyarakat Pengawas

(POKMASWAS).

21. Kegiatan Forum Koordinasi Kelompok Masyarakat Pengawas


(37)

23. Operasi Rutin Kapal Patroli di Danau Toba

24. Pengawasan Usaha Budidaya di Sumatera Utara

25. Docking Kapal Pengawas Perikanan di Danau Toba

26. Hari Nusantara Tingkat Provinsi TA. 2014

27. Promosi Usaha Kelautan dan Perikanan Dengan Mengikuti Pameran di

Dalam Negeri dan di Luar Negeri

28. Sosialisasi Peraturan Kelautan dan Perikanan 29. Survey identifikasi jenis-jenis ikan langka

30. Analisa Pengembangan Potensi Daerah Pesisir Sebagai Kawasan

Agromarine di Sumut

31. Transplantasi Terumbu Karang di Pantai Barat Sumatera Utara

32. Monitoring Kesehatan Karang

E. Kinerja Kegiatan

Pada Tahun 2013 Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera mencapai hasil produksi sebesar 740.936,70 ton yaitu meningkat 5 % dari tahun 2012. Dimana produksi hasil perikanan terdiri dari Produksi Perikanan Budidaya sebesar 175.721,0 ton dan Produksi Perikanan Tangkap sebesar 565.215,7 ton.

Sedangkan target Produksi Perikanan Provinsi Sumatera Utara Pada Tahun 2014 sebesar 796.993,90 ton yang terdiri dari Produksi Perikanan Tangkap sebesar 586.128,7 ton dan Produksi Perikanan Budidaya sebesar 210.865,2 ton. Tingkat konsumsi ikan Provinsi


(38)

Sumatera Utara diharapkan mencapai 40,1 kg/kapita/tahun pada akhir Desember 2014, atau diharapkan dapat meningkat 3% dari Tahun 2013. Target ekspor hasil perikanan pada Tahun 2014 diharapkan dapat mencapai 58.433,4 ton atau meningkat 4% dari tahun 2013. Target nilai ekspor pada bidang Kelautan dan Perikanan pada Tahun 2014 adalah sebesar U$ 255.918.707,98, atau diharapkan meningkat 2% pada Tahun 2013, sedangkan target Pendapatan Asli Daerah pada Tahun 2014 adalah sebesar Rp. 3.913.737.450 dimana diharapkan meningkat 214% dari Tahun 2013.

Tabel II.1

Indikator Kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara Indikator Kinerja Dinas Kelautan dan

Perikanan Provsu

TA.2013 TA.2014

A. Produksi Total 740.936,70 ton 796.993,90 ton

1. Produksi Perikanan Tangkap 565.215,7 ton 586.128,7 ton

2. Produksi Perikanan Budidaya 175.721,0 ton 210.865,2 ton

B. Ekspor 56.185,92 ton 58.433,4 ton

C. Nilai Ekspor U$ 250.900.694,10 U$ 255.918.707,98 D. Tingkat Konsumsi Ikan 38,95 kg/kapita/tahun 40,1 kg/kapita/tahun E. PAD DKP Provsu Rp. 1.249.088.600 Rp. 3.913.737.450


(39)

F. Rencana Kegiatan

Rencana Kerja Kegiatan Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2014 berisi kebijakan pembangunan kesejahteraan masyarakat dengan melaksanakan program-program seperti :

1. Pengembangan dan pengelolaan perikanan tangkap,

2. Peningkatan produksi budidaya,

3. Pengelolaan sumber daya laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil, 4. Pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan,

5. Pengembangan sumber daya manusia kelautan dan perikanan, dan

6. Pengembangan karantina ikan, pengendalian mutu, dan keamanan

hasil perikanan

Tujuan disusunnya Rencana Kerja Dinas Kelautan dan Peikanan Sumatera Utara adalah sebagai dokumen perencanaan pembangunan dalam rangka penyusunan APBD Provinsi Sumatera Utara Tahun 2010 yang merupakan pegangan umum perencanaan bidang Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara yang mwrupakan penjabaran Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara dalam bentuk program aksi atau kegiatan yang lebih spesifik, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara dan dapat dilaksanakan dengan kemampuan dana yang tersedia serta sesuai dengan kondisi dan situasi lapangan.


(40)

BAB III

PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN SUMATERA UTARA A. Perencanaan Biaya Operasional PadaDinas Kelautan dan Perikanan

Sumatera Utara

Setiap instansi yang ingin bertahan, tumbuh ataupun yang menginginkan instansi bekerja dengan lancar,memerlukan perencanaan yang matang. Perencanaan menjadikan instansi tersebut lebih peka, dengan kata lain mampu menyesuaikan diri terhadap ancaman-ancaman dan peluang-peluang yang ada. Fungsi manajemen yang pokok adalah perencanaan, pengorganisasian dan fungsi pengawasan.Dalam menjalankan operasinya Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara menyusun perencanaan dengan matang agar instansi dapat berjalan sebagaimana yang diinginkan dan hasil-hasil yang ingin dicapai dapat direalisasikan.

Menurut Supriyono (2001 :78),“ perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai perusahaan “. Perencanaan ini dapat disusun jangka pendek, jangka panjang, dan akan dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan perusahaan. Dari defenisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa perencanaan merupakan suatu proses penentuan kegiatan yang dilakukan dimasa yang akan dating untuk menghadapi berbagai ketidakpastian dan alternatif yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, perencanaan harus mempunyai kemampuan melakukan pilihan-pilihan terbaik yang dapat dilaksanakan untuk menghindari kegagalan


(41)

Salah satu bentuk perencanaan yang penting adalah anggaran (budget). Menurut Munandar (2001 :61), “ anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) yang akan datang “. Dari beberapa defenisi di atas dapat dirumuskan bahwa anggaran adalah rencana kerja yang sistematis yang tertulis mengenai kegiatan perusahaan yang disusun melalui analisa yang cermat berdasarkan data periode yang lalu yang dimiliki dan dijabarkan dalam bentuk angka-angka yang merupakan pencerminan tujuan perusahaan yang disusun untuk jangka waktu tertentu. Ada beberapa alas an mengapa perencanaan itu penting, yaitu:

1. Mengurangi ketidakpastian pada waktu yang akan datang.

2. Memberikan arah dan tujuan perusahaan.

3. Membantu memperkirakan peluang dimasa yang akan datang.

4. Memperkecil biaya.

5. Merupakan sarana untuk pengawasan.

1. Biaya Operasional

Biaya merupakan salah satu elemen yang paling penting dalam aktivitas ekonomi dari suatu instansi. Untuk menghasilkan barang dan jasa, Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara terlebih dahulu melakukan pengorbanan yaitu biaya operasional. Menurut Rayburn (2004 : 103),“ biaya adalah pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi “. Untuk suatu produk, biaya menunjukkan


(42)

ukuran moneter sumber daya yang digunakan, seperti bahan, tenaga kerja, overhead. Untuk suatu jasa, biaya merupakan pengorbanan moneter yang dilakukan untuk menyediakan jasa. Sedangkan menurutBastian (2006 : 87) mendefinisikan bahwa “ biayaadalah penurunan manfaat ekonomis masa depan atau jasa potensial selama periode pelaporan dalam bentuk arus kas keluar atau konsumsi aktiva atau terjadinya kewajiban yang ditimbulkan, sebagai akibat pengurangan aktiva/ekuitas netto selain dari yang berhubungan dengan distribusi ke entitas ekonomi sendiri “. Menurut Bastian (2006 : 92)juga mendefenisikan bahwa “ biaya operasi (operating expenses) adalah biaya yang dikeluarkan untuk menyokong kegiatan operasi entitias secara rutin ”.

Maka dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa biaya merupakan pengorbanan yang dilakukan instansi dan diukur dengan moneter untuk menghasilkan barang dan jasa.

Keberhasilan dalam merencanakan dan mengendalikan biaya bergantung pada pemahaman yang menyeluruh atas hubungan antara biaya dan aktivitas bisnis. Biaya digunakan untuk melaksanakan kegiatan instansi dengan maksud mencapai tujuan yang diharapkan. Perencanaanbiaya ini sangat bermanfaat bagi manajemen supaya dapat menentukan kegiatan apa saja yang menguntungkan yang dilakukan oleh instansi di masa yang akan datang.

Biaya operasional yang dimaksudkan dalam hal ini adalah belanja. Pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara, belanja merupakan


(43)

semua pengeluaran yang merupakan kewajiban Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara dalam satu tahun anggaran yang menjadi bagian pengeluaran kas. Menurut Bastian(2006 : 98), “ belanja adalahjenis biaya yang timbulnya berdampak langsung terhadap berkurangnya saldo kas maupun uang entitas yang berada di bank “.

Sedangkan menurut MD (2005 : 46), “belanja adalah semua pengeluaran kas umum negara/kas daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah pusat/daerah“. Belanja ditetapkan dengan dokumen otorisasi kredit anggaran.

Berdasarkan kelompoknya, maka belanja Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara terdiri dari:

1. Belanja pegawai, yang terdiri dari: a. Belanja gaji dan tunjangan PNS. b. Belanja lembur.

c. Belanja honorarium. d. Belanja jasa pelayanan. 2. Belanja barang, yang terdiri dari:

a. Belanja barang operasional. b. Belanja barang non operasional. c. Belanja pemeliharaan.

d. Belanja perjalanan. e. Belanja barang BLU.


(44)

3. Belanja modal, yang terdiri dari:

a. Belanja modal peralatan dan perlengkapan.

2. Penyusunan Anggaran Biaya Operasional

Anggaran merupakan penjabaran dari fungsi perencanaan. Sebelum melakukan operasinya Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara terlebih dahulu melakukan penganggaran untuk tahun anggaran yang akan datang. Menurut Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara anggaran adalah rencana kerja yang sistematis yang tertulis mengenai kegiatan kantor kedinasan yang disusun melalui analisa yang cermat berdasarkan data periode yang lalu yang dimiliki dengan uang dan dijabarkan dalam bentuk angka-angka yang merupakan pencerminan tujuan instansi yang disusun untuk jangka waktu tertentu. MenurutMunandar (2001 : 61),“ anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) yang akan datang “.Sedangkan menurut Mardiasmo (2002 : 43),“ anggaran merupakan estimasi kinerja yang hendak dicapai “.

Anggaran memberikan pada manajemen proyeksi yang dapat dipercaya mengenai hasil-hasil dari rencana sebelum rencana dilaksanakan. Hal ini disebabkan pada waktu mempersiapkan anggaran kita dituntut untuk memperhatikan dan menyelidiki semua faktor-faktor yang mempengaruhi rencana dan membuat analisa yang teliti berdasarkan kenyataan-kenyataan yang ada.Pada dasarnya anggaran disusun melalui


(45)

analisa yang cermat berdasarkan data periode yang lalu, yang mencerminkan tindakan terperinci yang digunakan sebagai pedoman untuk menjalankan kegiatan perusahaan dimasa yang akan datang dan juga digunakan sebagai dasar untuk melakukan penilaian atau pelaksanaan kegiatan.

Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara dalam mendanai anggaraan biaya operasionalnya memiliki sumber dana anggaran, yaitu bersumber dari APBD. Pencairan dana yang bersumber dari APBD dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang mengatur tentang mekanisme pencairan dana yang bersumber dari APBD

Anggaran biaya operasional Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara disusun oleh Bagian Penyusunan Program dan Anggaran yang sekaligus menyusun anggarankeuangan lainnya seperti perencanaan pendapatan. Penganggaran biaya operasional ini mengacu kepada skala prioritas dan Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara.Anggaran disusun berdasarkan realisasi tahun lalu dan juga berdasarkan faktor-faktor lain dan disesuaikan dengan rencana kerja rumah sakit seperti realisasi tahun berjalan. Selain itu, dalam melakukan penyusunan anggaran biaya operasional, Bagian Penyusunan Program dan Anggaran melakukan evaluasi terhadap kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan cara pembuatan laporan pencapaian kinerja setiap direktorat. Sehingga gambaran tentang kondisi kinerja setiap direktorat dapat diperoleh. Setelah


(46)

hal tersebut diperoleh, Bagian Penyusunan Program dan Anggaran akan melakukan analisis terhadap kondisi internal dan kondisi eksternal Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara, kemudian membuat data-data program kerja setiap direktorat.

Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara melalui Bagian Penyusunan Program dan Anggaran melakukan penyusunan anggaran lebih dini sebelum awal tahun anggaran baru. Pada bulan April sampai bulan Mei tahun berjalan untuk tahun anggaran yang akan datang dilakukan penyusunan anggaran indikatif. Hal ini dilakukan supaya anggaran dapat direalisasikan pada awal tahun anggaran baru.

Proses perencanaan biaya opersional pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara sama seperti perencanaan keuangan lainnya. Pertama sekali masing-masing sub bagian/bidang membuat usulan kegiatan disertai dengan jumlah dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan tersebut.Usulan belanja sub bagian/bidang ini dibahas bersama masing-masing bagian/bidang dan direktur terkait untuk mendapatkan usulan belanja bagian/bidang sesuai direktorat masing-masing. Kemudian usulan belanja bagian/bidang diserahkan kepada Sub Bagian Program dan Anggaran untuk dikompilasi dan dibahas dengan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara. Hasil dari pembahasan tersebut dituangkan dalam Rencana Bisnis dan Anggaran


(47)

(RBA) Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara yang akan ditetapkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara.

Berdasarkan RBA yang telah disesuaiakan tersebut, bagian anggaran menyusun dokumen pelaksanaan anggaran.

Secara ringkas prosedur penyusunan anggaran biaya operasional Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

1. Mengerjakan/mengedarkan formulir isian rencana kerja, rencana

kebutuhan barang/alat, pegawai pada unit-unit kerja.

2. Menerima dan merekap isian formulir rencana kerja, rencana kebutuhan barang/alat dan pegawai.

3. Melaksanakan pembahasan intern dengan unti-unit kerja, rencana kerja, rencana kebutuhan barang/alat, pegawai untuk usulan prioritas sesuai urgensinya.

4. Menyusun rencana program anggaran, menyusun rencana bisnis

anggaran.

5. Menghitung kebutuhan belanja pegawai, menghitung /alat, menghitung belanja modal, menghitung belanja pemeliharaan, menghitung belanja perjalanan dinas.

B. Realisasi Biaya Operasional

Setelah anggaran disetujui, maka Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara dapat merealisasikan anggaran tersebut.Laporan realisasi anggaran merupakan media untuk mengontrol jalannya anggaran.Melalui laporan ini diketahui perbandingan antara anggaran dengan realisasi.


(48)

Realisasi anggaran biaya operasional untuk tahun 2013 dan tahun 2014 dapat dilihat pada tabel III.1

Tabel III.1

Perbandingan Anggaran dan Realisasi Anggaran UntukPeriode 2013dan 2014

No Uraian

Tahun 2013 Tahun 2014

Anggaran (Dalam Rp) Realisasi (Dalam Rp) Anggaran (Dalam Rp) Realisasi (Dalam Rp) 1 Belanja

Pegawai 18.147.136.107 14.895.120.737 19.763.678.000 18.527.003.423

2

Belanja

Barang 63.852.335.810 63.469.894.070 43.787.714.019 37.429.649.539

3

BelanjaM

odal 4.410.719.000 4.392.344.292 16.686.256.150 16.075.496.453

TOTAL 86.610.391.116 83.047.559.209 80.437.848.269 72.142.349.615 Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara

C. Pengawasan Biaya Operasional

Pengawasan merupakan fungsi terakhir yang harus dilaksanakan dalam manajemen. Dengan pengawasan dapat diketahui tentang hasil yang telah dicapai. Cara yang dilakukan yaitu dengan membandingkan segala sesuatu yang telah dijalankan dengan standar/rencananya, serta melakukan perbaikan jika terjadi penyimpangan. Pengawasan juga merupakan fungsi


(49)

yang tak kalah penting dengan fungsi lainnya, karena pengawasan sudah ada sejak struktur organisasi.

Fungsi pengawasan mempunyai hubungan yang erat dengan perencanaan, karena suatu perencanaan yang telah ditetapkan dapat dinilai setelah dilakukannya pengawasan sehingga baik tindakan pelaksanaan dari perencanaan yang ditetapkan dapat diukur dengan fungsi pengawasan tersebut. Pentingnya pengawasan berasal dari ketidakmampuan pada tugas-tugas yang dilakukan. Sehingga sesuatu yang direncanakan tidak akan berjalan dengan baik tanpa diawasi. Pengawasan merupakan pemeriksa dan pengevaluasi pekerjaan yang dilakukan apakah telah sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya. Menurut Harahap(2001 : 75), “ pengawasan adalah segala usaha dan kegiatan untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas atau kegiatan, apakah sesuai dengan yang semestinya atau tidak “.

Dalam mengadakan pengawasan harus diadakan tindakan komparatif (perbandingan) antara hasil yang sesungguhnya dicapai dengan proyeksi yang ditetapkan dalam perencanaan, untuk menilai prestasi kerja, performance masa lalu dan menetapkan tanggung jawab adanya penyimpangan yang terjadi, kemudian diambil suatu tindakan perbaikan agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pengawasan biaya operasional pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara selain dilakukan oleh Direktur Utama juga dilakukan oleh SPI (Satuan Pemeriksaan Intern). SPI


(50)

merupakan satuan kerja fungsional yang bertugas melakukan pemeriksaan intern kedinasan.

Pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara, anggaran dapat diandalkan untuk tujuan pengawasan karena dari hasil penyusunan anggaran telah ditetapkan target, tujuan, sasaran, hasil, manfaat dan dampak dari seluruh program dan kegiatan yang telah disusun.Penyusunan anggaran yang mengarah pada hasil dapat diandalkan sebagai unsur-unsur atau teknik pengawasan biaya operasional. Dalam proses perealisasian anggaran dilakukan juga pengendalian terhadap dana anggaran biaya operasional, misalnya dalam pengadaan barang. Setiap proses pengadaan barang tersebut, merupakan bagian dari pengendalian.

Pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara aktivitas pengendalian juga dilakukan dengan cara:

1. Dalam transaksi belanja harus ada otorisasi, terutama untuk setiap

pembelian.

2. Setiap surat pesanan pembelian harus didasarkan pada surat permintaan

pembelian yang telah diotorisasi, dan setiap pembelian ditanggungjawabi oleh panitia pengadaan. Selain itu pembuatan perincian biaya barang yang dibeli harus sesuai dengan pagu, juga merupakan tanggung jawab panitia pengadaan.

3. Setiap penerimaan barang harus didasarkan pada surat pesanan pembelian yang telah diotorisasi dan hal ini merupakan tanggung jawab panitia penerimaan.


(51)

4. Bukti kas keluar atau setiap bukti pengadaan barang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap dan sah.

5. Setiap pencatatan keregister buku kas harus didukung dengan bukti kas

keluar yang dilampiri dengan dokumen dukung yang lengkap.

6. Pertanggung jawaban penggunaan dana belanja dibuat secara periodik

yaitu triwulan, semesteran, dan tahunan. Misalnya pembuatan LKAA (Laporan Kegiatan Alokasi Anggaran). LKAA merupakan laporan penggunaan dana anggaran yang disusun oleh bendahara pengeluaran. 7. Peninjauan kinerja secara periodik.

Tabel IV.1

PERTANYAAN MENGENAI PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL

Bagian : Program dan Anggaran

Perusahaan : DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN SUMATERA

UTARA

Bacalah tiap pertanyaan, kemudian berilah tanda (√ ) pada salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai berikut ini:

No .

Pertanyaan Pilihan Jawaban

STS KS R S SS 1. Perencanaan sebagai dasar pengaturan

alokasi sumber daya. √

2. Anggaran selalu dibandingkan dengan

realisasi. √

3.

Penyimpangan anggaran dicari tahu faktor penyebabnya, apakah disebabkan faktor terkendali atau tidak terkendali.


(52)

Keterangan:

STS : SangatTidakSetuju

KS : KurangSetuju

R : Ragu-ragu

S : Setuju

SS : SangatSetuju

No Pertanyaan

Pilihan Jawaban STS KS R S SS 4.

Penyimpangan yang

disebabkanfactorterkendaliselaludisertaiden ganperbaikan.

5. Anggarantidakdapatdirubah. √

6. Pengeluaranbiayaoperasionaldidasarkanpada

anggaranbiayaoperasional. √

7. Anggaran digunakan sebagai alat

pengukuran kinerja. √

8. Penghargaan diberikan berdasarkan prestasi

anggaran. √

9. Anggaransebagaipedomankerja. √

10. Anggaransebagaialatkomunikasi. √

11.

Fungsi penyusunan program dan anggaran terpisah dengan fungsi evaluasi program dan anggaran.

12. Anggaran sebagai pegangan dan tolak ukur

fungsi pengawasan. √

13. Sistemperencanaanbiayaoperasionalselalum

engalamipenyesuaiansetiatahunnya. √

14. Anggaransebagaialatkoordinasi. √

15.

Menetapkan tujuan atau permasalahan yang akan dipecahkan dengan adanya

perencanaan


(53)

KriteriaPenilaian: 15 – 26 = TidakEfektif 27 – 38 = KurangEfektif 39 – 50 = CukupEfektif 51 – 62 = Efektif 63 - 75 = SangatEfektif

SetelahpenelitimenghitungdanmenyimpulkanjawabandarirespondenDi

nas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara mengenaiperencanaandanpengawasanbiayaoprasionalpadaDinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utaramakadiperolehskor 67 dari 15 item

pertanyaandan lima pilihanjawaban. Sehinggadapatdisimpulkanbahwaperencanaandanpengawasanbiayaoprasional


(54)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkanpenelitiansertahasilanalisis yang penelitiuraikan pada bab sebelumnya, maka peneliti menarik kesimpulan mengenai perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara yaitu:

1. Perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara sangat efektif.

2. Penyebab penyimpangan antara anggaran dengan realisasi biaya

operasional pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara disebabkan oleh faktor tidak terkendali yaitu keterlambatan pengesahan DIPA oleh Departemen Keuangan dan keterlambatan persetujuan penunjukan pejabat/pokja pengadaan barang dan jasa dari Kementrian Kelautan dan Perikanan.

B. Saran

Berdasarkankesimpulan di atas, penelitimencobamemberikan saran

kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara yang

diharapkandapatmemperbaikiperencanaandanpengawasanbiayaoperasionalpa da kedinasan di masa yang akandatang, antara lain:


(55)

1. SebaiknyaDinasKelautandanPerikanan Sumatera Utara mempertahankanperencanaandanpengawasanbiayaoperasionalnya yang telahsangatefektif.

2. Sebaiknyadalammelakukanpenganggaranbiayaoperasionalnya, Dinas

Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara jugaharusmempertimbangkankondisiperekonomianbangsa,

sehinggaketikausulananggarantersebutdiajukankepadapemerintah, tidakterlalutinggi.

3. Penulis menyarankan agar kerja sama yang solid tetap terjaga antar bagian dalam membuat anggaran dan dilakukan pengawasan yang lebih intensif agar tercapai tujuan seperti yang diharapkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara.


(56)

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra, 2006, Sitem Akuntansi Sektor Publik, Edisi 2, Cetakan Pertama, Penerbit Salemba, Jakarta.

Bastian, Indra, 2006, Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar, Edisi Pertama,Penerbit Erlangga, Jakarta.

Harahap, Syofyan Syafri, 2001, Sistem Pengawasan Manajemen, Cetakan Pertama, Penerbit PT Pustaka Quantum, Jakarta.

Malayu, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta

.

Mardiasmo, 2002, Akuntansi Sektor Publik, Edisi II, Cetakan Pertama, Penerbit Andi, Yogyakarta.

MD., Ihyaul Ulum, 2004, Akuntansi Sektor Publik:Sebuah Pengantar, Edisi Pertama, Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

Moekijat, 1992, Administrasi Gaji dan Upah, Penerbit Mandar Maju, Bandung.

Munandar, M., 2001, Budgeting: Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja,Pengawasan Kerja, Edisi Pertama, Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi(BPFE), Yogyakarta.

Rayburn, L. Gayle, 1999, Akuntansi Biaya dengan Menggunakan Pendekatan Manajemen Biaya,Edisi Keenam, Cetakan Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Ruky, Achmad S, 2010, Manajemen Penggajian dan Pengupahan Untuk Karyawan Perusahaan, Gramedia, Jakarta.


(57)

Sumarsan, Thomas, 2013, Sistem Pengendalian Manajemen Edisi 2, Indeks, Jakarta

Supriyono, Mulyadi, 2001, Akuntansi Manajemen 3: Proses Pengendalian Manajemen, Edisi Pertama, Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi (BPFE), Yogyakarta.

Suwanda, Dadang, 2013, Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, PPM Manajemen, Jakarta.


(1)

Keterangan:

STS : SangatTidakSetuju KS : KurangSetuju R : Ragu-ragu S : Setuju SS : SangatSetuju

No Pertanyaan

Pilihan Jawaban STS KS R S SS 4.

Penyimpangan yang

disebabkanfactorterkendaliselaludisertaiden ganperbaikan.

√ 5. Anggarantidakdapatdirubah. √

6. Pengeluaranbiayaoperasionaldidasarkanpada

anggaranbiayaoperasional. √

7. Anggaran digunakan sebagai alat

pengukuran kinerja. √

8. Penghargaan diberikan berdasarkan prestasi

anggaran. √

9. Anggaransebagaipedomankerja. √

10. Anggaransebagaialatkomunikasi. √

11.

Fungsi penyusunan program dan anggaran terpisah dengan fungsi evaluasi program dan anggaran.

√ 12. Anggaran sebagai pegangan dan tolak ukur

fungsi pengawasan. √

13. Sistemperencanaanbiayaoperasionalselalum

engalamipenyesuaiansetiatahunnya. √

14. Anggaransebagaialatkoordinasi. √

15.

Menetapkan tujuan atau permasalahan yang akan dipecahkan dengan adanya

perencanaan


(2)

KriteriaPenilaian: 15 – 26 = TidakEfektif 27 – 38 = KurangEfektif 39 – 50 = CukupEfektif 51 – 62 = Efektif 63 - 75 = SangatEfektif

SetelahpenelitimenghitungdanmenyimpulkanjawabandarirespondenDi

nas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara mengenaiperencanaandanpengawasanbiayaoprasionalpadaDinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utaramakadiperolehskor 67 dari 15 item

pertanyaandan lima pilihanjawaban. Sehinggadapatdisimpulkanbahwaperencanaandanpengawasanbiayaoprasional


(3)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkanpenelitiansertahasilanalisis yang penelitiuraikan pada bab sebelumnya, maka peneliti menarik kesimpulan mengenai perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara yaitu:

1. Perencanaan dan pengawasan biaya operasional pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara sangat efektif.

2. Penyebab penyimpangan antara anggaran dengan realisasi biaya operasional pada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara disebabkan oleh faktor tidak terkendali yaitu keterlambatan pengesahan DIPA oleh Departemen Keuangan dan keterlambatan persetujuan penunjukan pejabat/pokja pengadaan barang dan jasa dari Kementrian Kelautan dan Perikanan.

B. Saran

Berdasarkankesimpulan di atas, penelitimencobamemberikan saran kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara yang diharapkandapatmemperbaikiperencanaandanpengawasanbiayaoperasionalpa da kedinasan di masa yang akandatang, antara lain:


(4)

1. SebaiknyaDinasKelautandanPerikanan Sumatera Utara mempertahankanperencanaandanpengawasanbiayaoperasionalnya yang telahsangatefektif.

2. Sebaiknyadalammelakukanpenganggaranbiayaoperasionalnya, Dinas

Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara jugaharusmempertimbangkankondisiperekonomianbangsa,

sehinggaketikausulananggarantersebutdiajukankepadapemerintah, tidakterlalutinggi.

3. Penulis menyarankan agar kerja sama yang solid tetap terjaga antar bagian dalam membuat anggaran dan dilakukan pengawasan yang lebih intensif agar tercapai tujuan seperti yang diharapkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra, 2006, Sitem Akuntansi Sektor Publik, Edisi 2, Cetakan Pertama, Penerbit Salemba, Jakarta.

Bastian, Indra, 2006, Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar, Edisi Pertama,Penerbit Erlangga, Jakarta.

Harahap, Syofyan Syafri, 2001, Sistem Pengawasan Manajemen, Cetakan Pertama, Penerbit PT Pustaka Quantum, Jakarta.

Malayu, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta

.

Mardiasmo, 2002, Akuntansi Sektor Publik, Edisi II, Cetakan Pertama, Penerbit Andi, Yogyakarta.

MD., Ihyaul Ulum, 2004, Akuntansi Sektor Publik:Sebuah Pengantar, Edisi Pertama, Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

Moekijat, 1992, Administrasi Gaji dan Upah, Penerbit Mandar Maju, Bandung.

Munandar, M., 2001, Budgeting: Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja,Pengawasan Kerja, Edisi Pertama, Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi(BPFE), Yogyakarta.

Rayburn, L. Gayle, 1999, Akuntansi Biaya dengan Menggunakan Pendekatan Manajemen Biaya,Edisi Keenam, Cetakan Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Ruky, Achmad S, 2010, Manajemen Penggajian dan Pengupahan Untuk Karyawan Perusahaan, Gramedia, Jakarta.


(6)

Sumarsan, Thomas, 2013, Sistem Pengendalian Manajemen Edisi 2, Indeks, Jakarta

Supriyono, Mulyadi, 2001, Akuntansi Manajemen 3: Proses Pengendalian Manajemen, Edisi Pertama, Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi (BPFE), Yogyakarta.

Suwanda, Dadang, 2013, Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, PPM Manajemen, Jakarta.