Tinjauan Pustaka

H. Penelitian Terdahulu

1. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sudarti dengan judul “Penentuan Leading Sektor Pembangunan Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Timur”. Dari hasil analisis Overlay akan terdapat empat kemungkinan kreteria potensi masing-masing sektor dan sub sektor ekonomi pada tiap kabupaten/kota, empat kreteria kinerja tersebut yaitu: 1) CepatMaju Cepat Tumbuh (CMCT), 2) Cepat Maju TapiTertekan (CMTT), 3) Berkembang Cepat (BC), dan4) Relatif Tertinggal (RT).Sub sektor yang mempunyai tipologi ”cepat maju cepat tumbuh” mencerminkan bahwa subsektor tersebut selain memberikan kontribusi yangtinggi, juga mengalami pertumbuhan yang tinggi.Sedangkan sub sektor yang bertipologi ”cepat maju tapi tertekan” bisa diinterpretasikan bahwa sektor tersebut hanya memberikan kontribusi yang tinggi,namun tingkat pertumbuhannya sudah mulai menurun. Dengan kata lain sektor ini sudah mulai mengalami tingkat pertumbuhan jenuh.Sementara untuk subsektor yang bertipologi”berkembang cepat” bisa diartikan bahwa subsektor tersebut memberikan kontribusi yang rendah,namun pertumbuhannya cepat, sub sektor yang mempunyai tipologi seperti ini biasanya menjadi sub sektor andalan di masa-masa yang akan datang.Sedangkan sub sektor 1. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sudarti dengan judul “Penentuan Leading Sektor Pembangunan Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Timur”. Dari hasil analisis Overlay akan terdapat empat kemungkinan kreteria potensi masing-masing sektor dan sub sektor ekonomi pada tiap kabupaten/kota, empat kreteria kinerja tersebut yaitu: 1) CepatMaju Cepat Tumbuh (CMCT), 2) Cepat Maju TapiTertekan (CMTT), 3) Berkembang Cepat (BC), dan4) Relatif Tertinggal (RT).Sub sektor yang mempunyai tipologi ”cepat maju cepat tumbuh” mencerminkan bahwa subsektor tersebut selain memberikan kontribusi yangtinggi, juga mengalami pertumbuhan yang tinggi.Sedangkan sub sektor yang bertipologi ”cepat maju tapi tertekan” bisa diinterpretasikan bahwa sektor tersebut hanya memberikan kontribusi yang tinggi,namun tingkat pertumbuhannya sudah mulai menurun. Dengan kata lain sektor ini sudah mulai mengalami tingkat pertumbuhan jenuh.Sementara untuk subsektor yang bertipologi”berkembang cepat” bisa diartikan bahwa subsektor tersebut memberikan kontribusi yang rendah,namun pertumbuhannya cepat, sub sektor yang mempunyai tipologi seperti ini biasanya menjadi sub sektor andalan di masa-masa yang akan datang.Sedangkan sub sektor

a) Masing-masing Kabupaten/Kota di Jawa Timur mempunyai sektor unggulan sesuai dengan potensi masing-masing daerah. Sektor- sektor tersebut dapat dikatakan sektor unggulan karena pertumbuhan sektor-sektor tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan sektor yang sama diJawa Timur sebagai daerah referensi.

b) Berdasarkan pada hasil analisis potensi ekonomi menunjukkan bahwa Kota Blitar merupakan daerah yang paling banyak mempunyai sub sektor ekonomi potensi atau dengan tipologi “cepat tumbuh cepat maju”. Kota Blitar mempunyai sembilan sub sektor dengan tipologi “cepat tumbuh cepat maju”, sembilan sub sektor tersebut antara lain: 1) peternakan; 2) angkutan rel; 3) jasa penunjang angkutan; 4) pos dan telekomunikasi;5) bank; 6) jasa perusahaan; 7) pemerintah umum;8) swasta; dan 9) jasa sosial kemasyarakatan.

2. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sri Subanti dan Arif Rahman Hakim dengan judul “Ekonomi Regional Provinsi Sulawesi Tenggara: Pendekatan Sektor Basis dan Analisis Input Output”. Melalui analisis yang dilakukan dengan menggunakan metode LQ, SS, dan analisis input output untuk Sulawesi Tenggara diperoleh temuan sebagai berikut: 2. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sri Subanti dan Arif Rahman Hakim dengan judul “Ekonomi Regional Provinsi Sulawesi Tenggara: Pendekatan Sektor Basis dan Analisis Input Output”. Melalui analisis yang dilakukan dengan menggunakan metode LQ, SS, dan analisis input output untuk Sulawesi Tenggara diperoleh temuan sebagai berikut:

b) Pengganda sektor basis yang bernilai besar ada pada sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor jasa jasa.

c) Sektor yang mengalami industry mix dan regional shift positif adalah sektor listrik, gas dan air, serta keuangan, sewa, dan jasa perusahaan. Kedua sektor ini dapat dikategorikan sebagai sektor tumbuh cepat serta mempunyai daya saing tinggi.

d) Sektor dengan industry mix bernilai positif dan regional shift bernilai negatif adalah sektor pengangkutan dan komunikasi.

I. Kerangka Pemikiran

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan keseluruhan dari nilai tambah dari barang dan jasa yang di produksi oleh keseluruhan kegiatan ekonomi atau lapisan usaha dalam suatu wilayah selama periode tertentu. Pembangunan daerah dibagi menjadi dua sektor yaitu sektor perekonomian dan sektor non perekonomian. Sektor perekonomian itu meliputi sembilan sektor yaitu: sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, sektor listrik dan air minum, sektor bangunan, sektor perdagangan, sektor angkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, sektor jasa-jasa. Tiap-tiap sektor dibagi menjadi dua teori yaitu teori ekonomi basis dan teori komponen pertumbuhan wilayah. Berikut Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan keseluruhan dari nilai tambah dari barang dan jasa yang di produksi oleh keseluruhan kegiatan ekonomi atau lapisan usaha dalam suatu wilayah selama periode tertentu. Pembangunan daerah dibagi menjadi dua sektor yaitu sektor perekonomian dan sektor non perekonomian. Sektor perekonomian itu meliputi sembilan sektor yaitu: sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, sektor listrik dan air minum, sektor bangunan, sektor perdagangan, sektor angkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, sektor jasa-jasa. Tiap-tiap sektor dibagi menjadi dua teori yaitu teori ekonomi basis dan teori komponen pertumbuhan wilayah. Berikut

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran

Sektor Sekunder 1.Industri pengolahan 2.Listrik, Gas, dan Air

bersih 3.Bangunan

Sektor Basis

Sektor Tersier 1.Perdagangan, Hotel,

dan Restoran 2.Transportasi dan

Komunikasi 3.Keuangan dan

Persewaan 4.Jasa-jasa

Sektor Primer 1.Pertanian 2.Pertambangan dan

penggalian

PDRB Kabupaten Bantul & DIY

Tahun 2007-2011

Sektor Potensial

(LQ) Tipologi Klassen

Kebijakan dan Pembangunan Ekonomi

kabupaten Bantul

Struktur Ekonomi

Shift Share

Pola pertumbuhan sektor

J. Hipotesis

Berdasarkan Perumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Diduga sektor basis di Kabupaten Bantul selama tahun 2007-2011 adalah sektor pertanian.

2. Diduga struktur ekonomi di Kabupaten Bantul selama tahun 2007-2011 adalah sektor pertanian.

3. Diduga sektor potensial di Kabupaten Bantul selama tahun 2007-2011 adalah sektor keuangan, sewa, dan jasa perusahaan.

4. Diduga pola petumbuhan sektor PDRB di Kabupaten Bantul mengalami pergeseran selama tahun 2007-2011.