BAB II RUANG LINGKUP KEJAHATAN PASAR MODAL
A. Kejahatan Secara Umum
Kata kejahatan sudah tidak asing lagi didengar oleh manusia. Di kehidupan sehari – hari, manusia tidak luput dari kata kejahatan. Baik di media
massa, media cetak, majalah selalu saja kita mendengar kejahatan. Kejahatan ada di mana – mana dan tidak dapat dilepaskan dari kehidupan kita. Kejahatan itu
tidak dapat di hilangkan atau dibasmi namun hanya dapat di kurangi. Kejahatan itu terus berkembang mengikuti perkembangan zaman.
Kejahatan zaman dahulu terus ada dan terus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Globalisasi, sebagai suatu fenomena sosial telah merasuk
hampir setiap kehidupan manusia, baik dalam lapangan politik, ekonomi, social budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi.
25 12
25.
Gunawan,Widjaja, Transplantasi Trust, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007, hlm.1.
Kemodrenan kejahatan diiringi dengan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi zaman sekarang. Kalau di
zaman dahulu kejahatan yang dilakukan orang berupa membunuh, mencuri, merampok, menganiaya, memperkosa, dan lain – lain. Sementara kejahatan pada
zaman sekarang telah merambah ke dunia bisnis yang modern, termasuk juga pada bidang – bidang korporasi. Kata kejahatan itu sendiri juga menjadi lebih luas
lagi. Ada istilah economic crime, yaitu kejahatan ekonomi atau kejahatan terhadap
Universitas Sumatera Utara
ekomomi. Dan di dalam economic crime itu sendiri terdapat istilah financial abuse, yang dalam arti sempit diartikan sebagai setiap non- violent crime yang
pada umumnya mengakibatkan kerugian keuangan financial loss yang menggunakan atau melalui lembaga keuangan termasuk pula di dalam kejahatan
tersebut adalah aktivitas – aktivitas illegal seperti money laundering dan tax evasion ataupun istilah corporate crime.
13
Kejahatan korporasi adalah kejahatan yang bersifat organisatoris, yaitu suatu kejahatan yang terjadi dalam hubungan – hubungan yang kompleks dan
harapan – harapan diantara dewan direksi, eksekutif, dan manajer di satu sisi dan diantara kantor pusat, bagian – bagian dan cabang disisi lain.
27
Kegiatan bisnis yang ada pada zaman dahulu telah berkembang maju dan menjadi lebih canggih.
Kejahatan pun telah merambat ke dunia bisnis yang modern. Kejahatan bisnis di pandang dari segi filosofi mengandung makna bahwa telah terjadi perubahan nilai
– nalai atau values dalam masyarakat ketika suatu aktivitas bisnis dioperasikan sedemikian rupa sehingga sangat merugikan masyarakat luas, seperti kegitan
penanaman modal dalam sector – sector swasta yang padat karya atau kegiatan Pasar Modal yang pemegang sahamnya adalah masyarakat luas termasuk
golongan menegah ke bawah.
28 6
Pada sisi ini lah terjadi pergeseran dari kejahatan konvensional menjadi kejahatan modern atau yang kita sebut dengan
kejahatan kera putih atau istilahnya white collar crime.
26.
Romli Atmasasmita, Pengantar Hukum Kejahatan Bisnis , Jakarata : Prenada Media, 2003, hlm. xvii.
27.
I.S Susanto, Kriminologi, Yogyakarta : Genta Publishing, 2011, hlm. 169.
28.
Ibid., hlm. 33-34.
Universitas Sumatera Utara
Pelaku kejahatan pun telah berkembang namun tidak meninggalkan kebiasan lama. Kalau zaman dahulu pelakunya adalah orang – orang yang
merupakan golongan individu atau masyarakat yang di dasarkan hampir rata – rata karena dorongan motif ekonomi ingin mencari kekayaan, desakan kebutuhan
ekonomi, dan lain sebagainya. Namun dalam kejahatan kera putih, pelakunya merupakan orang – orang yang berkera putih dalam arti mempunyai jabatan,
kedudukan yang berkelas. Merekalah yang mempunyai kesempatan untuk melakukan kejahatan seperti korupsi, memalsukan suatu dokumen, memanipulasi
suara dalam pemilu, mencuri uang dengan memanfaatkan jaringan internet, atm, kartu kredit, dan lain sebagainya. Salah satu yang menjadi pemicu adanya suatu
kejahatan yaitu Ada persoalan budaya hukum yang perlu diperhatikan. Seperti birokrasi hukum dan perilaku masyarakat yang kurang kondusif.
29
Beberapa kejahatan yang termasuk ke dalam kategori “white collar crime”, adalah sebagai berikut:
14
1. Persaingan curang dalam bisnis
2. Insider trading di Pasar Modal
3. Manipulasi pasar di Pasar Modal
4. Akuisisi internal
5. Spionase dan pencurian data bisnis
6. Caplok – mencaplok perusahaan
7. Money laundering
8. Penipuan dan pemalsuan
9. Neraca dan pembukuan yang tidak benar
10. Penggelapan dan korupsi
11. Pengelapan pajak
12. Kejahatan asuransi
13. Cek kosong
29.
Sutiarnota, Tantangan dan Peluang Investasi Asing Di Indonesia, Medan : Pustaka Bangsa Press, 2008, hlm. 13.
Universitas Sumatera Utara
14. Pemalsuan kartu kredit
15. Kejahatan terhadap konsumen
16. Pembajakan hak milik intelektual
17. Kejahatan terhadap lingkungan
18. Kejahatan komputer dan internet
19. Suap menyuap kelas tinggi
20. Dan lain-lain.
30
Kejahatan konvensional berubah menjadi kejahatan kera putih. Kejahatan modern yang merupakan kelanjutan dari kejahatan konvensional dan kejahatan kerah
putih, Sebab modus operandi kejahatan modern lebih canggih dan langsung mengarah kepada struktur ekonomi dan negara.
31 15
B. Unsur – Unsur Kejahatan Dalam Pasar Modal Yang Terdapat Di Dalam UU No.8 Tahun 1995