Teori Suku Bunga .1 Teori Klasik

waktu atau tempat usaha. Adanya pembatasan ini seringkali mencerminkan kecendrungan umum si shahibul maal dalam memasuki jenis dunia usaha. 4.1.4 Teori Suku Bunga 4.1.4.1 Teori Klasik Teori klasik mnyatakan bunga adalah harga penggunaan dari dana investasi loanable funds. Bunga terbentuk pada pasar dana investasi, dimana ada kelompok menerima pendapatan yang melebihi kebutuhan konsumsi, sehingga dana lebih ini menjadi “tabungan” yang membentuk penawaran akan dana investasi. Dipihak lain ada kelompok yang membutuhkan dananya untuk memperluas usahanya investor dan jumlah kebutuhan akan dana ini membentuk permintaan dana investasi. Kedua kelompok ini bertemu pada pasar loanable funds dan terbentuk transaksi tawar menawar yang menghasilkan tingkat bunga kesepakatan keseimbangan. Seperti yang ditunjukan pada gambar 4.1 diatas.

4.1.4.2 Teori Keynes

Keynes menyatakan tingkat bunga dibutuhkan oleh penawaran dan permintaan akan uang ditentukan dalam pasar uang. Dalam Budiono 1992:83 Dalam teori Keynes ada tiga motif timbulnya permintaan akan uang yaitu transaksi, berjaga-jaga, dan spekulasi. Ketiga motif permintaan uang ini disebut juga liquidity preference yang mengandung makna keinginan 47 seseorang untuk tetap berada pada kondisi yang liquid merupakan faktor pendorong sesorang bersedia untuk membayar harga tertentu atas penggunaan uang. Sedangkan uang menurut Keynes adalah merupakan salah satu bentuk kekayaan yang dimiliki seseorang seperti halnya kekayaan dalam bentuk tabungan di bank, saham, dan surat-surat berharga lainnya. Dari ketiga motif permintaan uang yang perlu digaris bawahi adalah ketika orang berspekulasi pada pasar surat berharga. Dalam berspekulasi akan menghasilkan keuntungan maka orang bersedia membayar harga tertentu untuk memegang uang tunai untuk tujuan tersebut. Memegang kekayaan berupa surat berharga mendatangkan pendapatan berupa bunga. Sedangkan harga dari surat berharga tersebut naik turun tergantung pada tingkat bunga apabila tingkat bunga naik harga dari surat berharga turun. Makin banyak surat berharga dalam susunan kekayaan, resiko juga makin tinggi.

4.1.5 Teori Pelayanan Perbankan