2.1.4.1. Faktor Ibu 2.1.4.1.1. Pengetahuan Ibu tentang ASI
Pengetahuan ibu tentang keunggulan ASI dan cara memberi ASI yang benar akan menunjang keberhasilan menyusui. Suatu penelitian di Semarang
menunjukkan bahwa wanita dari semua tingkat ekonomi mempunyai pengetahuan yang baik tentang kegunaan ASI dan mempunyai sikap positif terhadap usaha
pemberian ASI, tetapi dalam praktiknya tidak selalu sejalan dengan pengetahuan mereka Ratna Susanti, 2000:18.
Adanya perbedaan pengetahuan ibu tentang ASI, akan menimbulkan perbedaan lamanya pemberian ASI eksklusif. Ibu yang memiliki pengetahuan
yang tinggi tentang ASI akan menyusui anaknya secara eksklusif dibandingkan dengan ibu yang mempunyai pengetahuan yang rendah. Hal ini disebabkan, pada
ibu yang memiliki pengetahuan tinggi tentang ASI umumnya mengetahui berbagai manfaat dari ASI sehingga ibu tersebut dapat memberikan anaknya ASI
secara eksklusif Ipuk Dwina Murwanti, 2005:17.
2.1.4.1.2. Pendidikan Ibu
Secara umum tingkat pendidikan ibu mempengaruhi keadaan gizi anak. Ibu dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi umumnya juga akan mempunyai
pengetahuan tentang gizi yang lebih baik dan mempunyai perhatian lebih besar terhadap kebutuhan gii anak. Demikian juga halnya dalam pemahaman akan
manfaat ASI untuk anak, secara umum dinyatakan bahwa ibu mempunyai tingkat
pendidikan lebih, mempunyai tingkat pemahaman yang tinggi pula tentang ASI Ratna Susanti, 2000:15.
2.1.4.1.3. Status Pekerjaan Ibu
Menurut Utami Roesli 2000:38, bekerja bukan alasan untuk menghentikan pemberian ASI eksklusif selama paling sedikit 4 bulan dan bila
mungkin sampai 6 bulan, meskipun cuti hamil hanya 3 bulan. Dengan pengetahuan yang benar tentang menyusui, perlengkapan memerah ASI, dan
dukungan lingkungan kerja, seseorang ibu yang bekerja dapat memberikan ASI secara eksklusif.
2.1.4.1.4. Kecukupan ASI
Pada bulan- bulan terakhir kehamilan sering ada sekresi kolostrum pada payudara ibu hamil. Setelah persalinan, apabila bayi mulai menghisap payudara,
maka produksi ASI bertambah secara cepat. Dalam kondisi normal ASI diproduksi sebanyak 10- 100 cc pada hari- hari pertama. Produksi ASI menjadi
konstan setelah hari ke 10 sampai hari ke 14. Bayi yang sehat akan mengkonsumsi sebanyak 700- 800 cc ASI perhari, namun kadang- kadang ada yang
mengkonsumsi kurang dari 600 cc bahkan hampir 1 liter hari dan tetap menunjukkan tingkat pertumbuhan yang sama Depkes RI, 2001:16.
ASI dalam jumlah cukup merupakan makanan terbaik dan dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama enam bulan pertama. Sesudah umur enam
bulan, bayi memerlukan makanan pelengkap karena kebutuhan gizi bayi
meningkat dan tidak seluruhnya dapat dipenuhi oleh ASI. Bila ibu dan bayi sehat, ASI hendaknya secepatnya diberikan ASI yang diproduksi pada 1- 5 hari pertama
dinamakan kolostrum, yaitu cairan kental yang berwarna kekuning-kuningan. Kolostrum sangat menguntungkan bayi karena mengandung lebih banyak
antibodi, protein dan mineral serta vitamin A. Pemberian ASI tidak dibatasi dan dapat diberikan setiap saat Sunoto 2001:17.
2.1.4.1.5. Kondisi Kesehatan Ibu 2.1.4.1.5.1. Pembengkakan Payudara