Strategi PemanfaatanPenelusuran Jurnal Elektronik Konsep Kebutuhan Informasi

2.5 Strategi PemanfaatanPenelusuran Jurnal Elektronik

Ketika pengguna informasi membutuhkan informasi yang cepat dan tepat, pengguna informasi harus melakukan strategi penelusuran informasi, yang salah satunya yaitu menelusur dengan memasukkan keyword ke dalam search engine yang telah tersedia. Dikaitkan dengan kegiatan perpustakaan perlunya strategi penelusuran informasi Pendit 2008 yang menyatakan bahwa: Dibidang perpustakaan dan informasi, keberakasaraan informasi ini segera dikaitkan dengan kemampuan mengakses dan memanfaatkana secara benar sejumlah informasi yang tersedia di internet. Hal yang perlu di perhatikan dalam memanfaatkan teknologi internet ini pengguna user diharapkan memiliki pengetahuan atau keterampilan dalam menelusur informasi serta mengetahui strategi penelusuran agar dalam penelusuran bisa lebih efektif dan efisien p. 119. Mengingat hal tersebut di atas maka pengetahuan tentang strategi penelusuran jurnal elektronik perlu dimiliki oleh siapa saja yang memanfaatkan internet sebagai sumber dalam mencari informasi jurnal elektronik agar pemakaian fasilitas on-line yang tersedia dapat dimanfaatkan secara maksimal. Secara singkat mengapa strategi penelusuran jurnal elektronik di internet ini diperlukan karena: 1. Informasi yang tersedia sangat banyak dan luas dan beraneka ragam. 2. Untuk memperoleh informasi yang relevan. 3. Untuk menghamat waktu pencarian. 4. Untuk mempermudah pencarian.

2.6 Konsep Kebutuhan Informasi

Pada dasarnya setiap manusia butuh akan informasi, dimana dengan adanya informasi menjadikan manusia itu sendiri kaya akan pengetahuan baik itu yang bersifat ilmiah maupun sosial. Menurut Krikelas yang dikutip oleh Ishak 1983, pengertian kebutuhan informasi sebagai berikut, “…when the current state of possessed knowledge is less than needed, yang berarti bahwa kebutuhan informasi timbul ketika pengetahuan yang dimiliki seseorang kurang dari yang dibutuhkan, sehingga mendorong untuk mencari informasi p. 5.” Universitas Sumatera Utara Pada umumnya pengguna perpustakaan membutuhkan informasi yang cepat dan beragam, artinya pengguna perpustakaan tidak hanya membutuhkan informasi sesuai bidang yang sedang didalami tetapi juga sering kali membutuhkan informasi lain untuk memperkaya ilmunya, untuk itu dibutuhkan adanya pelayanan perpustakaan yang senantasa dapat memuaskan pengguna perpustakaan. Mendukung pernyataan di atas, Chaudry 1993 mengemukakan: Bila pengelola informasi bisa memahami kebutuhan informasi pemakai, maka akan membantu dalam pengembangan layanan perpustakaan, diantaranya: a peningkatan apa saja yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan layanan yang sudah ada, b usaha apa saja yang harus dilakukan agar layanan dan sumber informasi perpustakaan diketahui secara lebih baik oleh pemakai, dan c program kerja apa saja yang dapat dijalankan untuk mempertemukan layanan yang ada dengan kebiasaan pencarian informasi pemakai p. 8. Bagi pihak perpustakaan sebagai penyedia informasi, dengan memahami kebutuhan informasi pemakai dapat menjadikan tujuan perpustakaan akan lebih mudah tercapai. Sehubunga dengan kebutuhan informasi pengguna. Chowdhury 1999, menyatakan bahwa kebutuhan informasi merupakan suatu konsep yang samar. Kebutuhan informasi muncul ketika seseorang menyadari pengetahuan yang ada padanya tidak cukup untuk mengatasi permasalahan tentang subjek tertentu. Selanjutnya Chowdhury 1999 menyatakan bahwa sifat-sifat kebutuhan informasi antara lain: a mempunyai konsep yang relatif, b berubah pada periode tertentu, c berbeda antara satu orang dengan orang lain, d dipengaruhi oleh lingkungan, e sulit diukur secara kuantitas, f sulit diekspresikan, g seringkali berubah setelah seseorang menerima informasi lain p. 92. Sedangkan menurut Hartono 2000 “Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian events yang nyata fact yang digunakan untuk pengambilan keputusan”p. 692. Universitas Sumatera Utara Sesuai dengan pendapat di atas, dapat dijelaskan bahwa definisi kebutuhan informasi adalah sesuatu yang datang dari diri sesorang atas tuntutan untuk mengetahui sesuatu dalam rangka mengatasi segala kekurangan pengetahuannya. 2.6.1 Jenis Kebutuhan Informasi Jenis kebutuhan informasi bagi pengguna informasi sangat beraneka ragam. Berikut ini beberapa pengertian tentang jenis kebutuhan informasi menurut beberapa para ahli. Taylor 1996 , Taylor membagi empat lapisan atau tingkatan yang dipikirkan manusia sebelum sebuah kebutuhan benar-benar dapat terwujud secara pasti : 1. Kebutuhan yang mendalam visceral need yaitu ketika informasi itu benar-benar belum dikenali sebagai kebutuhan, sebab belum dapat dikatkan dengan pengalaman-pengalaman seseorang dalam hidupnya atau hal ini sering juga disebut sebagai kebutuhan. 2. Kebutuhan yang disengaja concius need ketika seseorang mulai mencari apa sesungguhnya informasi yang ia butuhkan sehingga ia mnecari informasi tersebut. 3. Kebutuhan yang dibentuk formalized need yaitu ketika seseorang mulai secara lebih jelas dan terpadu dapat mengenali kebutuhan informasinya, dan mungkin di saat inilah ia baru dapat menyatakan kebutuhannnya kepada orang lain. 4. Kebutuhan yang dirumuskan compromised need yaitu ketika seseorang mengubah-ubah rumusan kebutuhannya karena mengantisipasi, atau bereaksi dengan kondisi tertentu p.178. Sedangkan Yusuf 1995 mengemukakan bahwa “Informasi dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu: 1. Informasi Lisan, informasi ini disamping jumlahnya sangat banyak, sulit diukur dan dibuktikan dan juga kurang bermanfaat bagi pengembangan pengetahuan manusia pada umumnya. 2. Informasi Terekam, informasi ini paling bermanfaat dan banyak digunakan oleh berbagai kalangan, baik secara perorangan maupun dalam bermasyarakat, berorganisasi, dan bergaul sesame anggota masyarakat pada umumnya, terutama bergaul yang bertujuan mengembangkan diri kearah yang lebih baik p. 10”. Pendapat lain dikemukakan oleh Diao yang dikutip Mustangimah 1998, bahwa: Kebutuhan informasi ada 3 macam, yaitu kebutuhan informasi objektif, kebutuhan informasi subjektif, dan kebutuhan informasi yang terpenuhi. Kebutuhan informasi objektif yaitu kebutuhan informasi yang seharusnya ada apabila seorang ingin mencapai tujuannya dengan sukses. Kebutuhan informasi Universitas Sumatera Utara subjektif yaitu kebutuhan informasi yang disadari oleh seorang sebagai persyaratan untuk mencapai tujuan p. 5. Berdasarkan pendapat di atas, dapat diketahui bahwa jenis kebutuhan informasi yang mutakhir, spesifik, objektif dan pengembang bagi pengetahuan manusia sehingga dapat menyelesaikan masalah. 2.6.2 Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Informasi Manusia membutuhkan informasi karena adanya faktor-faktor tertentu yang mendorongnya untuk mencari informasi, sesuai dengan pendapat Nicholas yang dikutip oleh Ishak 2006, Ada lima faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi pemakai, yaitu: a Jenis pekerjaan, b Personalitas, yaitu aspek psikologi dari pencari informasi, meliputi, ketepatan, ketekunan mencari informasi, pencarian secara sistematis, motivasi dan kemauan menerima informasi dari teman, kolega dan atasan, c Waktu, d Akses, yaitu menelusur informasi secara internal di dalam organisasi atau eksternal di luar organisasi, dan e Sumber daya teknologi yang digunakan untuk mencari informasi p. 93. Sedangkan Menurut Sulistyo-Basuki 2004 kebutuhan informasi ditentukan oleh: 1. Kisaran informasi yang tersedia; 2. Penggunaan informasi yang akan digunakan; 3. Latar belakang, motivasi, orientasi profesional, dan karakteristik masing- masing pemakai; 4. Sistem sosial, ekonomi, dan politik tempat pemakai berada; dan 5. Konsekuensi penggunaan informasi p. 396. Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikemukakan bahwa setiap orang membutuhkan informasi sebagai bagian dari tuntutan kehidupannya, penunjang kegiatannya, dan pemenuhan kebutuhannya. Rasa ingin tahu seseorang timbul karena ingin selalu berusaha menambah pengetahuannya. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perpustakaan sebagai pusat sumber informasi merupakan tempat untuk menghimpun, mengolah serta menyebarkan informasi yang relevan yang mampu menunjang pelaksanaan penelitian seseorang. Salah satu bahan pustaka berupa sumber informasi di perpustakaan adalah karya ilmiah. Karya ilmiah yang tersedia salah satu berbentuk jurnal. Jurnal berisi hal-hal yang bersifat ilmiah dan informasinya merupakan hasil dari penelitian para peneliti dan terbit secara berkala. Jurnal menyediakan informasi mutakhir yang terkadang tidak didapat dari sumber bacaan seperti buku. Sifatnya lebih aktual karena sering mempertautkan masalah di lapangan dengan tinjauan teoritis. Jurnal juga dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam penulisan karya ilmiah baru. Dalam perkembanganya jurnal memiliki dua format yang dapat diakses oleh pemustaka yaitu: format tercetak dan format elektronikdigital. Format tercetak maksudnya jurnal yang fisiknya dibentuk seperti dokumen dan terjilid. Jurnal tercetak informasinya dapat langsung dinikmati ketika jurnal tersebut sudah diterbitkan dalam format buku oleh penerbitnya. E-Journal dipahami sebagai publikasi ilmiah dalam format elektronik dan mempunyai ISSN International Standard Serial Number yang format dokumennya biasanya HTML dan PDF. Salah satu upaya perpustakaan USU dalam memenuhi kebutuhan mahasiswa adalah dengan mengakses jurnal ilmiah yang dibutuhkan sesuai kebutuhan informasi yang diperlukan. Perpustakaan USU cabang Fakultas Kedokteran berdiri pada Agustus tahun 2008. Jumlah kunjungan mahasiswa ke Perpustakaan USU cabang Kedokteran pada tahun 2012 sebanyak 10.083 orang dari mahasiswa SI Program Studi Kedokteran Umum. Perpustakaan USU cabang Fakultas Kedokteran memiliki jurnal tercetak pada tahun 2012 berjumlah 115 judul dengan 386 eksemplar bidang kedokteran dan kesehatan, termasuk medical medicine, annual of laboratory medicine, medical science, psychopharmacology and neuroscience, cios, cancer researh, diabetes and metabolism journal, urology, health environment, ilmu kesehatan kulit dan kelamin, indonesian journal of urology, obstetrics, ophtamologi, pyshiatry, radiologi, internal medicine, dan lain-lain. Selain jurnal tercetak, Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Pemanfaatan Jurnal Elektronik Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Pada Perpustakaan Universitas Negri Medan

7 80 55

Pemanfaatan Jurnal Online Proquest Medical Library Oleh Mahasiswa Kedokteran USU Pada Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

0 27 51

Analisis Pemanfaatan Jurnal Elektronik Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Pada Perpustakaan Universitas Negri Medan

4 168 55

Perbandingan Pemanfaatan Jurnal Tercetak Dengan Jurnal Elektronik Untuk Kebutuhan Informasi Mahasiswa Di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Cabang Kedokteran

1 1 6

Perbandingan Pemanfaatan Jurnal Tercetak Dengan Jurnal Elektronik Untuk Kebutuhan Informasi Mahasiswa Di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Cabang Kedokteran

0 0 1

Perbandingan Pemanfaatan Jurnal Tercetak Dengan Jurnal Elektronik Untuk Kebutuhan Informasi Mahasiswa Di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Cabang Kedokteran

0 0 12

Perbandingan Pemanfaatan Jurnal Tercetak Dengan Jurnal Elektronik Untuk Kebutuhan Informasi Mahasiswa Di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Cabang Kedokteran

0 0 9

Perbandingan Pemanfaatan Jurnal Tercetak Dengan Jurnal Elektronik Untuk Kebutuhan Informasi Mahasiswa Di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Cabang Kedokteran

0 0 3

Perbandingan Pemanfaatan Jurnal Tercetak Dengan Jurnal Elektronik Untuk Kebutuhan Informasi Mahasiswa Di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Cabang Kedokteran

0 0 7

Analisis Penggunaan Sumber Daya Informasi Tercetak dan Elektronik di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

1 1 4