Taranika Intan : Pengaruh Dividend Per Share Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
penggabungan usaha Business Combination.
4. Hipotesis Efisiensi Pasar Efficient Market Hypothesis
a. Pengertian Hipotesis Efisiensi Pasar
Pergerakan suatu saham tidak dapat diperkirakan secara pasti. Harga suatu saham dapat ditentukan menurut hukum permintaan dan penawaran kekuatan
tawar-menawar. Semakin banyak orang yang membeli suatu saham, maka harga saham tersebut cenderung akan bergerak naik. Demikian pula sebaliknya, semakin
banyak orang yang menjual saham suatu perusahaan, maka harga saham tersebut cenderung akan bergerak turun. Sehubungan dengan hal itu, hipotesis pasar
efisien efficient market hypothesisEMH menyatakan reaksi harga pasar terhadap informasi keuangan dan informasi lainnya. Berdasarkan hipotesis efisiensi pasar,
informasi direfleksikan ke dalam harga sekuritas dengan kecepatan sedemikian rupa sehingga tidak ada kesempatan atau peluang bagi investor untuk
mendapatkan keuntungan dari informasi-informasi yang tersedia untuk publik.
b. Bentuk-bentuk Efisiensi Pasar
Wild, et al 2005:49 menyatakan bahwa ada tiga bentuk EMH, yaitu: •
bentuk lemah weak form EMH, menyatakan bahwa harga mencerminkan sepenuhnya informasi yang terkandung dalam pergerakan harga historis,
• bentuk semi kuat semistrong form EMH, menyatakan bahwa harga
mencerminkan sepenuhnya informasi yang tersedia untuk publik, •
bentuk kuat strong form EMH, menyatakan bahwa harga mencerminkan seluruh informasi, termasuk informasi dari dalam.
Tandelilin 2001:114 mengklasifikasikan pasar yang efisien ke dalam tiga bentuk, yaitu:
• efisien dalam bentuk lemah weak form,
Taranika Intan : Pengaruh Dividend Per Share Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
• efisien dalam bentuk setengah kuat semistrong form,
• efisien dalam bentuk kuat strong form.
Pasar efisien dalam bentuk lemah berarti semua informasi di masa lalu historis akan tercermin dalam harga yang terbentuk sekarang. Oleh karena itu,
informasi historis tersebut seperti harga dan volume perdagangan di masa lalu tidak bisa lagi digunakan untuk memprediksi perubahan harga di masa yang akan
datang, karena sudah tercermin pada harga saat ini. Implikasinya adalah bahwa investor tidak akan bisa memprediksi nilai pasar saham di masa datang dengan
menggunakan data historis. Efisien pasar dalam bentuk setengah kuat merupakan bentuk efisiensi pasar
yang lebih komprehensif karena dalam bentuk ini harga saham di samping dipengaruhi oleh data pasar harga saham dan volume perdagangan masa lalu
juga dipengaruhi oleh semua informasi yang dipublikasikan seperti earning, dividen, pengumuman stock split, penerbitan saham baru, dan kesulitan keuangan
yang dialami perusahaan. Pada pasar yang efisien dalam bentuk setengah kuat ini, investor tidak dapat berharap mendapatkan return abnormal jika strategi
perdagangan yang dilakukan hanya didasari oleh informasi yang telah dipublikasikan. Sebaliknya, jika pasar tidak efisien maka akan ada lag
ketinggalankelambatan proses penyesuaian harga terhadap informasi baru, dan ini dapat digunakan investor untuk mendapatkan return abnormal.
Pasar efisien dalam bentuk kuat merupakan bentuk efisiensi pasar dimana semua informasi baik yang terpublikasi atau tidak dipublikasikan, sudah tercermin
Taranika Intan : Pengaruh Dividend Per Share Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
dalam harga sekuritas saat ini. Dalam bentuk efisien kuat seperti ini tidak akan ada seorang investor pun yang bisa memperoleh return abnormal.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Nurmala 2001 yang menganalisis pengaruh kebijakan dividen terhadap harga saham perusahaan otomotif di Bursa Efek Jakarta. Variabel independen
yang diteliti yaitu Earning Per Share, Dividen Per Share dan variabel dependen yang diteliti yaitu Closing Price. Populasi penelitian ini adalah perusahaan
otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama 5 tahun berturut-turut tahun 1996 sampai tahun 2000. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan
menggunakan analisis korelasi Rank Spearman dan pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa kebijakan dividen yang diterapkan oleh ketiga perusahaan
otomotif tersebut PT Goodyear Indonesia Tbk, PT Selamat Sempurna Tbk, PT Tunas Ridean Tbk. tidak mempengaruhi harga saham.
Nuliana 2003 melakukan penelitian tentang Pengaruh Dividen Per Saham Dan Rentabilitas Modal Sendiri ROE Terhadap Harga Pasar Saham PT
Telkom,Tbk. Variabel independen yang digunakan adalah dividen per saham dan rentabilitas modal sendiri ROE. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara Dividen Per saham dan Rentabilitas Modal Sendiri ROE baik secara parsial maupun secara simultan terhadap Harga Pasar
Saham PT TELKOM, Tbk. Sasongko dan Wulandari 2003 melakukan penelitian tentang pengaruh
rasio-rasio keuangan terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ tahun 2001 sampai dengan tahun 2002. Variabel independen yang diteliti