Medan Modification Centre Arsitektur High Tech

(1)

BAB II

DESKRIPSI PROYEK

2.1 Deskripsi Proyek

Adapun penjelasan deskripsi proyek secara umum adalah: 1. Judul Proyek : Medan Modification Centre

2. Tema Proyek : Arsitektur High-Tech

3. Lokasi Proyek : Jl. Gatot Subroto, Kec. Medan Sunggal Batas Site :

 Utara : JL. Gatot Subroto  Selatan : Permukiman Penduduk  Timur : Pertokoan Tomang Elok  Barat : Jalan Murai

4. Luas site : ±15000 M2 5. Status Proyek : Fiktif 6. Pemilik proyek : Swasta

2.2 Terminologi Judul

Pengertian tentang terminologi judul proyek Medan Modification Centre :

 Medan :Ibu kota provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota terbesar ke-empat di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, dan Bandung, dengan luas 265,10 km² atau 3,6% dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara yang terdiri dari 21 Kecamatan. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30' – 3° 43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98° 44' Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter diatas permukaan laut yang mengakibatkan Medan memiliki iklim tropis (Poerwadarminta, 1991 ; id.wikipedia.org).

 Modification :Pengubahan; perubahan; melakukan modifikasi. Berasal dari kata modify ( modify ) yang berarti

o Untuk memenuhi persyaratan

o Untuk merubahnya menjadi sesuatu yang tidak original/ untuk memperbaiki sesuatu


(2)

 Centre :

o Pusat, tengah, fokus, pokok

o pusat, sentral, bagian utama dari sebuah kegiatan / organisasi. o tempat dimana sesuatu yang menarik aktivitas / fungsi terkumpul.

Berdasarkan pengertian diatas Medan Modification Centre adalah tempat atau

wadah bangunan untuk para pecinta modifikasi dan dimana akan diselenggarakannya event–event pameran mobil – mobil modifikasi baik itu mobil para komunitas maupun mobil modifikasi buatan dari modification centre ini

2.2.1 Penggolongan Showroom ( Ruang pamer )

Bila dikaitkan dalam bidang otomotif showroom dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :  Ruang pameran golongan formal :

-Ruang pameran resmi, masing-masing dealer ATPM ( Agen Tunggal Pemegang Merk )

-Ruang pameran non merk, bebas ( wiraswasta / individu )  Ruang pameran golongan informal :

-Pedagang mobil yang memiliki showroom dan menjajakan mobil dagangannya di pingggir jalan atau alamat tertentu.

-Calo, yang menawarkan jasa menjualkan atau membelikan mobil dengan mengambil komisi

Jika dikaitkan dengan produk yang dipamerkan, pameran dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

 Pameran umum : pameran yang menampilkan produk bermacam produk dengan berbagai macam jenis dan kategori.

 Pameran khusus : pameran yang menampilkan produk – produk sejenis dan termasuk dalam 1 (satu) kategori, misalnya pameran perumahan, pameran produk satu perusahaan.

Dari segi jenis penjualannya, ruang per ini dibagi menjadi dua, yaitu :  Ruang pamer mobil bekas : menjual mobil-mobil bekas pakai.

 Ruang pamer mobil baru : Menjual mobil-mobil baru dan biasanya termasuk dalam golongn formal


(3)

 Pameran Berkala : pameran yang dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu saja ( sebulan sekali atau setahun sekali )

Pameran Tetap : pameran yang permanen yang berlangsung sepanjang tahun

2.2.2 Penggolongan Bengkel

Bengkel dibagi menjadi 2 ( dua ), yaitu :

 Bengkel resmi, yaitu bengkel yang ditunjuk ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk) sebagai bengkel yang melayani para pemilik mobil dengan merk tertentu saja.

 Bengkel tak resmi, yaitu bengkel yang merupakan milik para pengusaha yang melayani perbengkelan, yang melayani berbagai jenis merk.

Berdasarkan fasilitas pelayanan, bengkel mobil dapat dibedakan menjadi : 1. Bengkel Dealer

Merupakan bagian dari sebuah dealer otomotif yang memberikan pelayanan purna jual kepada konsumen ,bengkel jenis ini biasanya hanya melayani kendaraan dengan merk tertentu yang dijual di dealer tersebut. Pelayanan yang ditawarkan oleh bengkel dealer meliputi perawatan rutin hingga perbaikan yang memerlukan penggantian suku cadang. Bengkel jenis ini biasanya terdiri dari beberapa bagian khusus yang memberikan pelayanan perawatan atau perbaikan pada komponen mobil ( mesin, balancing, body repair, dan sebagainya ). Oleh karena itu, teknisi yang bekerja di bengkel ini juga memiliki spesialisasi tertentu dan dilengkapi peralatan yang mendukung pekerjaannya.

2. Bengkel Pelayanan Umum

Merupakan bengkel independen yang mampu melakukan perawatan dan perbaikan beberapa komponen pada sebuah mobil. Bengkel semacam ini dapat dipandang sebagai beberpa buah bengkel khusus yang menggabungkan diri menjadi sebuah bengkel yang lebih besar. Berbeda dengan bengkel dealer, bengkel ini bukan merupakan bagian dari sebuah dealer otomotif. Oleh karena itu, pelayanan yang diberikan bengkel ini tidak ditunjukan untuk pelayanan purna jual sebuah produk


(4)

otomotif. Selain itu, bengkel pelayanan umum biasanya memberikan pelayanan perawatan dan perbaikan untuk berbagai merek kendaraan.

3. Bengkel Pelayanan Khusus

Merupakan bengkel otomotif yang memiliki spesialisasi, hal perawatan, dan perbaikan salah satu elemen pada sebuah mobil.sebagai contoh bengkel reparasi bodi, radiator, AC, spooring, balancing dan sebagainya. Spesialisasi yang dilakukan oleh bengkel-bengkel tersebut menuntut peralatan khusus sesuai dengan jenis operasi yang dilakukan. Paling penting dari bengkel pelayanan khusus adalah spesialisasi keahlian tenga kerja sesuai dengan kualifikasi pekerjaan yang akan dilakukan.

4. Bengkel Unit Keliling

Memberikan pelayanan berupa perbaikan yang dilakukan di lokasi mobil milik konsumen. Bengkel jenis ini terdiri dari beberapa buah mobil van dan diderek secara periodik berpatroli didaerah tertentu, atau kadang-kadang menerima panggilan untuk meberikan pelayanan kepada konsumen. Di Indonesia, bengkel jenis ini jarang dioperasikan secara perorangan. Biasanya bengkel tersebut dioperasikan oleh dealer atau produsen merek mobil tertentu. Hal ini dilakukan sebagai salah satu bentuk purna jual bagi konsumen.

Kesimpulan

Jadi, Medan Modification Club Centre ini merupakan suatu tempat atau wadah kegiatan yang berhubungan dengan otomotif, dalam pengertian yang dimaksud pada perancangan ini adalah direncanakan untuk melayani penjualan mobil-mobil modifikasi,layanan purna jual, pameran, perbaikan, dan perawatan khusus pada kendaraan roda empat pribadi yang dimodifikasi. Bengkel modifikasinya ini sendiri nantinya akan terbuka untuk semua merk mobil.

Pada bangunan nantinya akan direncanakan terdapat beberapa fasilitas yang dapat menunjang fasilitas utama dari fungsi bangunan sebagai pusat Modifikasi Mobil di Medan.


(5)

2.3 Lokasi Proyek

2.3.1 Kriteria Pemilihan Lokasi

Kota Medan yang merupakan Ibu kota dari Propinsi Sumatera Utara adalah kota terbesar ketiga di Indonesia.Berdasarkan RUTRK, wilayah Kotamadya Daerah tingkat II Medan ditetapkan menjadi Wilayah Pengembangan Pembangunan (WPP), yaitu :

Tabel 2.1 Pembagian Wilayah Pengembangan Pembangunan Kota Medan

NO PUSAT PELAYANAN FUNGSI WILAYAH PELAYANAN

A

Pusat Pelayanan Kota di Pusat Kota

Pusat kegiatan

perdagangan/bisnis;

Pusat kegiatan jasa dan kegiatan pemerintahan provinsi dan kota;

Pusat pelayanan ekonomi

Kota Medan, Kec. Medan Polonia, Kec. Medan Baru, Medan Petisah, Kec. Medan Timur, kec.Medan Barat, Kec. Medan Kota;

Provinsi Sumatera Utara

Internasional

B

Pusat Pelayanan Kota dibagian Utara

Pusat Kegiatan Jasa dan Perdagangan regional

Pusat pelayanan transportasi;

Pusat kegiatan sosial-budaya

Pusat kegiatan industri

Kota Medan Bagian Utara;

Provinsi Sumatera Utara

Regional

C

Subpusat pelayanan kota Medan Belawan

pusat pelayanan transportasi laut,

pusat kegiatan bongkar muat dan impor – ekspor,

pusat kegiatan industri, dan

pusat kegiatan perikanan


(6)

NO PUSAT PELAYANAN FUNGSI WILAYAH PELAYANAN

D

Subpusat pelayanan kota Medan Labuhan

Pusat Kegiatan Jasa dan Perdagangan

Pusat pelayanan transportasi

Pusat pelayanan kesehatan

Kec. Medan Labuhan

E Subpusat pelayanan kota Medan Marelan

Pusat kegiatan perdagangan kebutuhan pokok (pasar induk);

Pusat kegiatan rekreasi dan wisata

Kec, Medan Marelan;

Kabupaten Deli Serdang

F Subpusat pelayanan kota Medan Perjuangan

Pusatkegiatan perdagangan / bisnis

Pusat pelayanan olahraga

Kec. Medan Perjuangan dan Kec. Medan Tembung

G

Subpusat pelayanan kota Medan Area

Pusat pelayanan ekonomi

Pusat pelayanan transportasi

Kec. Medan Area, Kec. Medan Kota, Kec. Medan Denai, Kec, Medan Amplas

H Subpusat pelayanan kota Medan Helvetia

Pusat pelayanan ekonomi

Pusat pelayanan tra8insportasi wilayah bagian Barat

Pusat kegiatan sosial-budaya

Kec. Medan Helvetia, Kec. Medan Petisah, Kec. Medan Sunggal

I

Subpusat pelayanan kota Medan Selayang

Pusat kegiatan

perdagangan/bisnis

Pusat Pendidikan

Kec. Medan Tuntungan, kec. Medan Baru, Kec. Medan Selayang, kec. Medan Johor

J

Subpusat pelayanan kota Medan Timur

Pusat kegiatan

perdagangan/bisnis

Pusat pelayanan transportasi (TOD);

Pusat kegiatan sosial-budaya

Kec. Medan Deli, Kec. Medan Timur, Kec. Medan Barat


(7)

Berdasarkan sifat kegiatannya, Medan Modification Club Centre diharapkan berada di lokasi yang diperuntukkan atau memiliki sasaran pembangunan di bidang perdagangan & rekreasi (berdasarkan RUTRK), maka lokasi yang tepat terdapat pada Wilayah Subpusat pelayanan kota Medan Helvetia yang sesuai sebagai wilayah lokasi proyek.

2.3.2 Tinjauan Lahan

Berdasarkan berbagai pertimbangan tersebut, maka lahan yang dipilih dalam menempatkan Medan Modification Club Centre adalah di Jl. Gatot Subroto Kecamatan Medan Sunggal. Hal ini sehubung dengan potensi kawasan sebagai wilayah pusat, Perkantoran, Perbelanjaan,pertokoan,showroom,dsb.


(8)

2.3.3 Alternatif Pemilihan Lokasi

Kriteria pemilihan lokasi dapat dipilih 2 alternatif site,yaitu:

 Lokasi A (berada pada Jalan Gatot Subroto Kecamatan Medan Sunngal )

 Lokasi B (berada pada jalan Gatot subroto Kecamatan Medan Petisah)

Pertokoan Tomang Elok

Jalan Gatot Subroto

Plaza Medan Fair

Medan Plaza

Gambar 2.1 Lokasi Alternatif Site A (Sumber : Hasil olah data primer,2013)

Gambar 2.2 Lokasi Alternatif Site B (Sumber : Hasil olah data primer,2013)


(9)

Tabel 2.2 Penilaian Alternatif Lokasi

No Kriteria Lokasi

Jl. Gatot Subroto Jl. Gatot Subroto

1 RUTRK Kecamatan Medan Sunggal,

cocok sebagai daerah komersil.(5)

Kecamatan Medan Petisah, cocok sebagai dae rah komersil

(5)

2 Lokasi sekitar site Sangat strategis. (5) Sangat Strategis. (5)

3 Target Market /

massa

Sangat banyak / Luas. (5) Banyak tapi terbatas. (4)

4 Aksesibilitas untuk target pasar

Terbuka / dapat dijangkau siapa saja (4)

Terbuka tapi terbatas (3)

5 Fungsi Lain di

sekitar tapak

Ruko, perkantoran,

permukiman, dealer (4)

Ruko,pasar, permukiman, bengkel (4)

6 Pencapaian Relatif jauh dari pusat kota

(4)

Relatif jauh dari pusat kota

(4)

7 Luas Site ±20.000M2 ±18.000 M2

8 Fasilitas umum dan utilitas sekitar site

Lengkap dan kondisi baik

(5)

Lengkap dan kondisi baik

(5)

9 Bentuk dan letak site Persegi, Jalan besar, gang kecil (4)

Persegi, persimpangan jalan besar dengan gang kecil

(4)

Total 36 34

Penilaian Alternatif Lokasi Keterangan Point Nilai :  5 : Sangat Baik  4 : baik

 3 : Sedang

Berdasarkan penilaian yang dilakukan pada tabel penilaian alternatif lokasi diatas, maka lahan yang dipilih dalam menempatkan Medan Modification Centre adalah di Jalan Gataot Subroto, Kecamatan Medan Sunggal.


(10)

2.3.4. Deskripsi Kondisi Tapak Terpilih 2.3.4.1 Deskripsi Tapak

 Kasus Proyek : Medan Modification Centre

 Status Proyek : Fiktif

 Pemilihan Proyek : Pihak Swasta

 Lokasi Lahan : Jl. Gatot Subroto, Kecamatan Medan Sunggal

 Batas – Batas Lahan

 Utara : Jalan Gatot Subroto

 Selatan : Permukiman Penduduk

 Timur : Pertokoan Tomang Elok

 Barat : Jalan Murai

 Luas Lahan :± 15000M2

 Ketinggian bangunan sekiar : 1-4 lantai

 Tofografi : Relatif datar

 KDB : 60%

 Vegetasi : Asri

 Utilitas : PLN,PDAM,Telkom, Saluran Kota

 Eksisting :Ruko2-3 lantai,perkantoran, dan permukiman

 Lebar Jalan : 20 meter

 GSB dari Jl. Gatot Subroto : 9 m

Tentunya di dalam pemilihan lahan tersebut memiliki beberapa keuntungan / potensi lahan maupun kekurangan / kendala lahan.

Keuntungan / potensi lahan :

 Aksesibilitas yang mudah dijangkau, baik untuk masyarakat disekitar site maupun di daerah lain

 Letak yang strategis karena didaerah tersebut mempunyai tingkat aktifitas kegiatan yang cukup tinggi.

 Daerah sekitar lingkungan yang menunjang, daerah di Jalan Gatot Subroto merupakan daerah komersil yang akan mendukung keberadaan bangunan Medan Modification Centre ini.


(11)

 Kelengkapan sarana dan prasaranya, termasuk utilitas dan fasilits umum, dimana daerah Jl. Gatot Subroto memiliki saarana dan prasarana berupa jalan yang cukup lebar, sarana air bersih, listrik, sanitasi, saluran telepon.

 Berada pada jalan arteri primer, yaitu Jalan Gatot Subroto.

 Pencapaian mudah karena banyak angkutan umum yang melewati site.  Kawasan telah dikenal baik oleh penduduk kota Medan.

kekurangan / kendala lahan:

 Letak site terlalu jauh dari pusat kota Medan.

 Arus Kendaraan ramai, sehingga menimbulkan suasana yang bising

Pencapaian (Aksesibilitas)

Pencapaian ke lokasi perancanaan sangat berpengaruh terhadap pasar dan area pelayanan. Pencapaian ke lokasi direncanakan dapat diakses dengan mudah dari segala aktifitas kota. Juga perlu dipertimbangkan kemudahan dari konsumen disekitar site sebagai target pasar sebanyak-banyaknya. Tentu perlu dilihat keberadaan orang-orang disekitar lokasi site sebagai salah satu pendukung target pasar yang paling besar.

 Area Pelayanan

 Kedekatan dengan pusat aktifitas massa dan kedekatan dengan fasilitas umum, secara tidak langsung akan menarik perhatian massa kebangunan yang akan direncanakan

 Utilitas, utilitas yang perlu diperhatikan adalah utilitas air bersih, telepon, listrik, saluran air sehingga akan mendukung keberadaan bangunan yang direncanakan.

 Jalur sirkulasi, dengan adanya jalan yang besar maka aktifitas sirkulasi mudah dilalui

 Pedestrian, dengan adanya pedestrian, maka sirkulasi orang berjalan akan mudah untuk mencapai akses masuk kebangunan

Kawasan yang direncanakan harus berkesan eksklusif, dan kawasannya harus unik, spesifik,dan mudah dikenali masyarakat. Lahan harus memiliki orientasi pandangan langsung dan jelas dari jalan raya yang cenderung ramai.


(12)

Gambar 2.3. Batas-Batas Site (Sumber : Dokumentasi Pribadi,2013)


(13)

2.3.4 Data Ruang Dalam

Berdasarkan fungsi-fungsi utama tersebut, maka secara umum dapat ditentukan ruang-ruang yang terdapat pada Medan Modification Club Centre berdasarkan :

A. Showroom

1. Showroom / Ruang Pamer

Merupakan area pamer kendaraan-kendaraan baru, dan juga merupakan transfer informasi antara produsen dan konsumen,serta antara konsumen sendiri, meliputi ruang-ruang :

 Hall

 R.Audio Visual  Ruang Pameran  Area Pemasaran

 Area Administrasi ( Dealing ang Leasing )  Kantor Manager

 Area Service ( toilet, janitor ) Dilengkapi :

 Big Screen dan Sound System yang menampilkan produk maupun teknologi terakhir

 Ruang duduk dengan orientasi langsung terhadap kendaraan yang dipamerkan

2. Bengkel

Merupakan area yang menampung proses perawatan, pemeliharaan, dan perbaikan kendaraan. Kegiatan bengkel meliputi :

 Perbaikan mesin (General Repair), yang meliputi perbaikan ringan (Quick Service), sedang dan berat.

 Perbaikan suspensi (Kaki-kaki), yang meliputi perawata rutin (Spooring dan Balancing), penjualan dan perbaikan suspensi (penjualan dan pemasangan velg,dll) penjualan dan pemasangan komponen suspensi

 Perbaikan bodi, yang meliputi perbaikan-perbaikan bodi seperti pengecetan ulang,dempul, ketok, las, tarik chasis,dll)

 Modifikasi kendaraan, yang meliputi modifikasi mesin maupun penambahan piranti aksesoris kendaraan.

 Cuci mobil yang meliputi tahap pengerjaan dan tahap pengeringan


(14)

Ruang-ruang yang dibutuhkan antara lain adalah :

 Ruang tunggu

 Ruang recepcionist

 Ruang administrasi

 Area-area bengkel sesuai dengan sktifitasnya ( bengkel perawatan mesin, perawatan bodi, perawatan AC, dll)

 Ruang Steril

 Ruang bubut, Overhaul, Elektrikal

 Gudang penyimpanan peralatan dan bahan

 Area pengelola bengkel dan area service

3. Spare-parts / suku cadang  Gudang suku cadang

 Gudang pelumas/oli

 Loading/unloading dock

Dengan syarat memiliki kedekatan akses dengan area bengkel terutama general repair.

B. Kegiatan Modifikasi 4. Pameran Mobil Modifikasi

Merupakan area untuk memamerkan mobil-mobil hasil modifikasi. Meliputi ruang-ruang :

 Hall

 Ruang pameran

 Pemasaran

 Administrasi

 Manager

 Toilet

 Toilet pengunjung

5. Ruang Display

Merupakan area untuk memamerkan Accesoris dan sparepart racing untuk kebutuhan modifikasi

Ruang-ruang didalamnya :

 R.Display aksesoris interior

 R.Display velg, ban dan knalpot


(15)

 R. Resepsionis bengkel

 R.Kepala

 Gudang

6. Ruang divisi bengkel mesin modifikasi

Ruang-ruang didalamnya :

 R.peralatan

 R.steril

 R.kepala

 R.diskusi

 R.Kerja

7. Ruang divisi Modifikasi/desain bodi : Ruang-ruang didalamnya :

 R.peralatan

 R.oven/cat

 R.mesin oven

 R.lab cat/warna

 R.las/ketok

 R.poles/dempul

 R.campur

 R.kepala

 Loker

 R.kerja

8.Ruang divisi aksesoris, interior, dan salon mobil

Ruang-ruang didlamnya :

 R.peralatan

 R.kepala

 Loker

 R.kerja

9.Ruang divisi Audio/sound system

Ruang-ruang didalamnya :

 R.peralatan

 R.Kepala

 Loker


(16)

10.Ruang divisi Velg, Ban, dan Knalpot

Ruang-ruang didalamnya :

 R.peralatan

 R.Kepala

 Loker

 R.kerja

C. Kegiatan Penunjang 11. Cafe

Merupakan area untuk menunggu perbaikan maupun perawatan kendaraan, dimana dapat diakses dari area bengkel dan juga showroom.

Ruang-ruang didalamnya :

 Hall penerima dan recepcionist

 Area makan dan minum

 Dapur dan ruang cuci

 Area service

Juga dilengkapi dengan Big screen dan sound system, dengan syarat memiliki jalur sirkulasi barang dan sampah.

12. Area Pengelola

Merupakan area pekerjaan administratif yang berhubungan dengan aktifitas keseluruhan bangunan, hubungan pada pusat (jakarta), masyarakat maupun konsumen. Ruang-ruang yang trdapat didalamnya :

 Ruang komisaris

 General Manager

 Sekretaris

 Staff direksi

 Personalia

 Staff Administrasi

 Marketing

 Pemeliharaan

 Ruang rapat

 Ruang tunggu


(17)

Area Penunjang

Meliputi ruang-ruang sebagai berikut ;

 Ruang trafo

 Ruang Genset

 Ruang MDP ( Main Distribution Panel )

 Ruang DP ( Distribution Panel ) Pada setiap lantai

 Ruang Air Conditioner + Cooling Tower

 Ruang Reservoir (bawah dan atas) dan pompa

 Ruang AHU

 Janitor

2.4 Deskripsi Pengelola dan Pengguna Bangunan

Secara resmi Medan Modification Club Centre ini bertujuan untuk mengakomodir para konsumen yang ingin merawat/memperbaiki mobilnya ( tujuan umum) dan memodifikasi mobilnya ( tujuan khusus ). Bengkel ini dapat melayani konsumen memperbaiki mobil kekeadaan standarnya maupun yang ingin memodifikasi secara total. Showroom atau ruang pamer bertujuan untuk menunjukkan hasil kreatifitas dari para mekanik dan sekaligus merangsang konsumen agar mau membeli atau memodifikasi mobilnya.Pasokan mobil modifikasi ini tidak terbatas, dapat diambil dari bengkel-bengkel resmi yang lain kemudian dijual kembali setelah dimodifikasi.

Selain itu akan ada beberapa unsur tambahan yang bersifat komersil seperti cafe/restoran yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendukung fungsi utama bangunan.

Fungsi yang diwadahi pada proyek Medan Modification Club Centre ini adalah

 Pemasaran

Fungsi yang diwadahi adalah ruang pameran kendaraan, penjualan aksesoris. Pada fungsi ini terjadi kegiatan penjualan yang merupakan kegiatan bisnis otomotif yang mencari keuntungan/komersil

 Perbengkelan

Fungsi yang diwadahi adalah ruang bengkel yang melayani perawatan, service, pemeliharaan, perbaikan, dan pemodifikasian mobil. Pada fungsi ini terjadi


(18)

kegiatan perbengkelan yang merupakan kegiatan bisnis otomotif yang mencari keuntungan/komersil

 Waktu Pelayanan

 Waktu Pelayanan Showroom, penjualan aksesoris dan penjualan Merchandise terhadap masyarakat dan konsumen adalah hari seni-sabtu, pukul 08.00-17.00 WIB

 Waktu pelayanan pameran mobil modifikasi, penjualan aksesoris racing terhadap masyarakat dan konsumen adalah hari senin-sabtu, pukul 08.00-17.00 WIB

 Waktu Pelayanan bengkel modifikasi terhadap konsumen adalah hari senin-sabtu, pukul 08.00-17.00 WIB

 Waktu pelayanan cafe yaitu senin-sabtu,pukul 08.00-17.00 WIB

 Pada waktu-waktu tertentu diadakan event-event khusus modifikasi yang berskala umum.

2.4.1 Deskripsi Pengguna

Secara umum pengguna dari Modification Centre ini adalah pengelola, karyawan, dan pengunjung (customer) sebagai pengguna utama.

 Pengelola Utama

Diagram 2.1 Struktur Pengelola (Sumber : Hasil olah data primer,2013)

Kepala

Sekretaris

Manager Operasional

Personalia

Kepala Divisi

Marketing


(19)

 Karyawan

Karyawan dalam hal ini mempunyai tugas sebagai pelaksana kegiatan yang ada di setiap divisi. Karyawan mempunyai hubungan langsung dengan para konsumen. Dan di dalam bangunan ini karyawan harus bisa melakukan permintaan para konsumen untuk mendapatkan kepuasan.

Manager Operasional

Kepala Divisi

Kepala Bengkel / Mekanik

Mekanik / Tukang

Personalia

Maintenance

Marketing

Administrasi

Maintenance

Maintenance

Kasir

Inventori

Cafe/Restaurant

Security

Cleaning Service

K

a

r

y

a

w

a

n

Diagram 2.2 Struktur Karyawan (Sumber : Hasil olah data primer,2013)


(20)

Pengunjung (Customer)

Jadi hasil yang ingin didapatkan dari proyek komersil ini adalah kepuasan pelanggan akan kerja mekanik dan fasilitas didalamnya

2.4.2. Standar Ruang Showroom

Menurut Neufert Data Arsitek, di sebuah ruang pamer, peminatnya harus dapat mengitari mobil-mobil yang dipamerkan tanpa ada halangan, hal ini memerlukan ruangan terbuka sehingga tidak hanaya bidang/tempat untuk kendaraan yang harus diperhatikan, melainkan juga pentingnya jarak satu sama lain. Untuk dapat mengamati kendaraan secara jelas, pengamat memerlukan jarak 5 meter. Nilai standarnya : kendaraan model baru (sedan) membutuhkan luas tempat kira-kira 40-45 m2/kendaraan. Ruang pameran yang penuh kira-kira 24m2/ kendaraan dan jarak antar kendaraan 1,70 m.

Kepala

Mekanik / Tukang

Pengunjung

Pengawasan Kerja

Kerja sesuai keinginan / customer Kepuasan pelanggan

Diagram 3. Struktur Pengunjung (Sumber : Hasil olah data primer,2013)

Gambar 2.4 Contoh display Ruang Pamer


(21)

Tabel 2.3 Persen Ruang Dalam

Ruang dalam Total persen ruang dalam

Luas total bangunan 46,2

Showroom dan kantor administrasi 7,2

Bangian penjualan 6,5

Bagian servis 32,5

(Sumber : Time Saver Standars for Building Types, 1983) Gambar 2.5 Contoh Denah Showroom


(22)

 Area Servis

Merupakan area yang dapat menampung proses perawatan, pemeliharaan, dan perbaikan mobil. Kebutuhan ruang yang diperlukan adalah :

Tabel 2.4.kebutuhan Area Servis

Fungsi Bagian Lebar (ft) Panjang (ft)

Resepsionis 14 25

Tempat pergantian oli 12 24

Perbaikan mesin 12 24

Area mobil baru 12 24

Polishing and sheet metal

12 24

Area pengecetan 14 26

Wash rack 14 25

Parkir 10 20

(Sumber : Time Saver Standars for Building Types, 1983)  Ruang Kantor

Merupakan ruangan yang dipakai sebagai pusat pengaturan semua kegiatan bengkel yang digolongkan sebagai pengelola. Beberapa kebutuhan ruang kantor dalam ruang pamer :

Tabel 2.5 Kebutuhan Ruang Kantor

Jenis Ruang Perkiraan Ukuran (ft) Luas (sq ft)

Dealer 12-15 180

General Manager 12-15 180

Sales Manager 10-12 120

Manager 10-12 120

Truck Manager 8-10 80

Used car manager 8-10 80

Sales closing office 8-8 64

Toilet pria dan wanita 8-8 64

Ruang rapat 20 sq ft per orang

Ruang umum 100 sq ft + (60 sq ft x jumlah karyawan)


(23)

Kebanyakan agen penjualan memmpunyai pilihan tersendiri untuk kondisi seperti persyaratan umum, kantor harus diletakkan sestrategis mungkin agar dapat memantau aktifitas pada bagiannya. Perlu diperhatikan area tunggu, janitor, kloset, ruang file, ruang telepon dengan ukuran ruang sesuai dengan permintaan masing-masing orang.

Untuk kantor umum seharusnya berada ditengah-tengah lokasi, baik sekali untuk semua bagian dengan pencahayaan yang cukup, pemanasan, pendinginan pada aktifitas yang tinggi. Ukuran dari kantor umum ditentukan dari jumlah pekerja dan jumlah perlengkapan kantor, ruang umum harus menyediakan gudang alat tulis kantor, persediaan kantor, dan ruang arsip.

 Resepsionis

Daerah resepsionis sebagai daerah pemikat para pelanggan harus berada didalam, pintu masuk pelayanan harus dihiasi, diberi penerangan dan diperlengkapi pernak-pernik untuk membuat kesan sebaik mungkin dan suasana lingkungan yang bagus.

Dianjurkan daerah resepsionis terpisah dari bengkel yang umumnya bising dan kotor. Konsep ini mempunyai beberapa keuntungan seperti :

1. Pelanggan pada umumnya lebih suka suasana yang bersih dan hening dari pada suara bising. Tapi tidak menutup kemungkinan adanya pelanggan yang ingin melihat langsung mobilnya diperbaiki dengan alasan hobi dan keinginan untuk langsung bertanya mengenai hal-hal yang menyangkut perawatan mobilnya kepada mekanik/tukang. Hal ini tentu perlu menjadi bahan pertimbangan untuk mengakomodasikan tempat bagi orang-orang seperti ini

2. Daerah inilah yang merupakan daerah yang harusnya paling bersih ( jauh dari kesan kotor seperti area bengkel.

3. Menjaga agar mobil dapat langsung diawasi pengerjaannya dari dalam gedung utama.

4. Menjaga keprivatean area bengkel, karena tidak semua area bengkel dapat tersentuh langsung pada pelanggan. Tentu untuk area bengkel sendiri memerlukan beberapa area private sehingga tidak mengganggu kerja para mekanik.


(24)

5. Area ini merupakan area komersil untuk melayani pelanggan sebaik-baiknya dan dapat dikatakan inilah salah satu area yang penting.

 Ruang Tunggu Pelanggan

Ruang tunggu yang khusus harus ada untuk pelanggan yang menunggu, pelayanan perbaikan pada mobilnya. Perabotan seperti kursi, meja, dan TV, tentunya merupakan syarat mutlak. Umumnya di bengkel showroom menyediakan ruang tunggu berdekatan dengan ruang pamer. Jadi sembari menunggu mobil selesai diperbaiki pelanggan dapat melihat-lihat mobil dan aksesoris yang dipamerkan. Juga perlu dipikirkan akomodasi di dalam ruang tunggu ini pemisahan antara ruang untuk orang yang merokok supaya tidak mengganggu mereka yang tidak merokok.

Solusi lain yang dapat ditawarkan kepada para pelanggan sambil menunggu mobilnya diperbaiki adalah menikmati makanan dan minuman ringan di cafe/restoran.

Yang pasti kunci dari ruang tunggu pelanggan ini adalah bagaimana mengakomodir supaya para pelanggan dapat merasa betah didalamnya sehingga tujuan akhir mencapai kepuasan pelanggan dapat terwujud.

 Ruang Penyimpanan

Ruangan ini menjadi tempat menyimpan dokumen berharga. Jika ruang besi tidak memungkinkan maka seharusnya ada ruangan yang tahan terhadap api untuk melindungi surat-surat berharga.

Gambar 2.6 Contoh Denah Ruang Besi (Sumber : Time Saver Standars for Building Types,hal : 695)


(25)

Bengkel

Menurut Neufert Data Arsitek, tempat kerja di bengkel besar terdiri dari : bengkel las ketok, bengkel reparasi, konstruksi, dan pengelasan mesin yang terlihat dari kantor utama. Lantainya dari beton, pelapis kayu bantalan dari alas beton. Bengkel paling baik menerima cahaya dari jendela bagian atas. Penerangan yang cukup dibutuhkan mesin dengan penggerak khusus (kabel didalam lanta ).

Ruang pengelasan dan bengkel sebaiknya ditutup dengan pintu-pintu baja. Ventilasi yang baik, meja las dilapisi dengan batu tahan api.

Gambar 2.7 Kondisi Jendela di Ruang Kerja (Sumber : Neufert Data Arsitek, 2002)

Masih menurut Neufert Data Arsitek, perbandingan antara area pembangunan bengkel dengan tanah kosong kira-kira 1 : 3,5. Fungsi / organisasi di dalamnya terdiri dari :

1. Kantor perusahaan, bengkel, dan gudang onderdil. 2. Ruang servis, kantor perusahaan, dan gudang onderdil.

Ruang kantor (menurut perusahaan besar) minimalnya terdiri dari :  Ruang kepala 16-24m2

 Ruang depan 10-16 m2  Kepala penjualan 16-20 m2

 Kepala bidang pelayanan jasa 12-15 m2  Ruang kepala gudang 10-15 m2

 Ruang diskusi 12-24 m2  Pembukuan 12-20 m2  Ruang penjualan 9-12 m2

 Ruang peralatan data teknis 9-16 m2  Kantor perusahaan 25-40 m2


(26)

 Luas tempat penyimpanan setiap tempat kerja (terutama perbaikan dan mematri) 22-25 m2, (terutama perbaikan dan khususnya menyangkut besi) ruang kerja sebesar 4 x 7 m, ( terutama sedan, reparasi, mamatri, mempernis ) 5 x 10 m ruang untuk kendaraan ringan.

Gambar 2.8 Contoh Bengkel di Perusahaan VAG (Sumber : Neufert Data Arsitek, 2002)


(27)

Tabel 2.6 Standard Luasan Bengkel P e n ju a la n m o b il se ti a p t a h u n n ya M o b il yg d ija g a / d ir a w a t L u a s ta n a h d a la m m 2 B id a n g b a n g u n a n se lu ru h n ya K e b u tu h a n te m p a t se ti a p ke n d a ra a n ya n g d iju a l L u a s b e n g ke l d a la m m 2 Te m p e t – te m p a t p e rb a ika n Te m p a t in sp e ksi S ta st u s p e la ya n a n Ja sa P o si si / le ta k p e n e ri m a a n L in ta sa n c u ci m o b il Ja ra k/ p o si si p e m b u a ta n b a g ia n

50 150 2000 480 7,20 360 4 - 1 - 1

-100 300 3000 835 6,25 625 7 1 1 - 1

-200 600 4000 1420 5,70 1220 10 1 1 1 1

-300 825 5000 2150 5,35 1610 16 3 1 1 2

-400 1000 6000 2620 4,90 1960 19 4 2 1 2 1

500 1250 7000 2980 4,45 2230 23 5 2 2 2 2

750 1725 9000 4500 4,45 3375 32 6 3 2 X

-1000 2000 10000 5770 4,30 4300 38 7 3 2 X

-(Sumber: Neufert Arsitek Data, 2002)

Gambar 2.9 Standar Luasan Tempat Kerja


(28)

Gambar 2.10 Contoh Denah Untuk Bangkel Reparasi (Sumber : Neufert Arsitek Data, 2002)

Gambar 2.11 Skema Tempat Kerja (Sumber : Neufert Arsitek Data, 2002)


(29)

Gambar 2.12 Contoh bengkel reparasi mobil (Sumber : Neufert Arsitek Data, 2002)

Gambar 2.13 Luasan Area Kerja


(30)

2.4.3 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang  Site

Site ideal seharusnya lebar (proporsi panjang dan lebarnya), mempunyai level, bentuk site yang persegi pada sudut dan jalan, lebih baik lagi jika tofografinya relatif datar

 Pembagian Ruang Dalam dan Luar

Site yang dipilih harus memiliki luas yang cukup, yang dipakai untuk penyediaan bangunan ( ruang dalam sebagai bangunan utama ) dan dimungkinkan bagian luar ( penyediaan lokasi bengkel ) yang luas. Biasanya luas ruang yang dibagi adalah mendekati 60 persen diluar area dan 40 persen di dalam atau daerah di bawah atap. Di dalam ruangan dan agen penjualan biasanya terdiri dari 4a area utama, seperti tabel di bawah ini

Tabel 2.7 perbandingan ruang dalam

Ruang Dalam Total Persen Ruang Dalam

Bagian service 70

Bagian penjualan 14

Showroom 11

Kantor administrasi 5

(Sumber : Time Saver Standart for Building Types, 1983)

Ini merupakan bentuk dasar rata-rata dan ini tidak selalu sama persis dalam semua kasus. Perbaikan sedikit dipembagian ruang harus disediakan daerah servis untuk agen penjualan yang melakukan bisnis servis yang lebih besar. Di ruang luar pembagian yang seimbang umumnya mempertimbangkan syarat untuk digunakan sebagai pameran mobil, parkir servis, gudang mobil baru, dan parkir pemiliknya.

Pembagian ruang antara empat poin tersebut tergantung pada pengaturan volume penjualan pada rencana kemampuan dari agen penjualan. Pada umumnya dua kali banyak ruang digunakan untuk area parkir servis dan pemilik parkir dan pameran mobil secara kasar diperlukan dua kali ruang untuk gudang mobil baru.

 Showroom

Showroom mobil modifikasi dihiasi pernak-pernik dan fungsi hiburan pada bangunannya. Eksterior harus didesain dan didekorasi sesuai dengan tema high-tech sehingga dapat menarik pelanggan sebanyak-banyaknya. Jadi showroom harus diletakkan diposisi yang tidak terhalang oleh pandangan oleh pandangan dan


(31)

dapat menarik perhatian orang yang melewatinya. Ruang pameran harus dapat mengesankan dan menarik perhatian bagi mobil-mobil modifikasi di ruang pameran. Pada ruang dalam showroom seharusnya diarahkan ke depan dan bagian utama fasilitas untuk pelanggan.

Menurut Time Saver Standars for Building Types ruang pamer minimum dalam showroom adalah 500 square feet per unit. Setidaknya ada sisa 5 kaki untuk ruang yang tersisa disekeliling tiap mobil, dengan begitu pelanggan bisa berjalanmengelilingi dan membuka kap,pintu, bagasi, dan dapat berdiri dibelakang untuk mendapat pandangan yang bagus dari segala sudut.

 Akses Masuk

Menurut Time Saver Standars for Building Types pintu masuk ruang pelayanan bagian penerimaan tamu harus mempunyai lebar 6 kaki dan tinggi 12 kaki. Pintu dua jalur lalu lintas sedikitnya harus mempunyai lebar 24 kaki. Pintu yang lebar akan mempermudah untuk memindahkan mobil ke dalam stan. Pintu keluar harus mempunyai lebar 14 kaki dan tinggi 12 kaki.

 Sirkulasi

Tata ruang pelayanan harus direncanakan agar ruang masuk dan keluar dilakukan secara satu arah pada arus lalu lintas. Pengaturan sirkulasi harus benar benar diperhatikan untuk menghindari sirkulasi silang antar mobil. Pengaturan stan juga harus diperhatikan untuk meghasilkan sirkulasi dalam bengkel agar efisien yang merupakan faktor penting di dalam perencanaan bagian pelayanan terhadap pelanggan.

 Stan

Pengaturan stn harus melihat lokasi yang cocok pada pintu masuk dan keluar, kemudahan mengakses dengan cepat pelayanan stan terhadap lokasi penerimaan tamu, bagian kasir yang cocok untuk memperlancar dan pelayanan stan yang cepat, efisiensi maksimum dan ruang jalan kecil dengan memiliki 1 akses jalan kecil menuju dua baris dan produktif stan.

Pengaturan akses ini penting agar stan yang dibuat bukan malah meruwetkan ruang pamer dan sirkulasi didalamnya. Jadi harus diperhatikan pola pemilihan stan yang tepat.


(32)

Gambar 2.14

Pola Stan I merupakan pola yang paling efisien.

(Sumber : Time Saver Standars for Building Types, hal 695)

Gambar 2.15

Pola Stan T hampir sama dngan pola stan L.

(Sumber : Time Saver Standars for Building Types, hal : 695)

Gambar 2.16

Pola Stan U digunakan pada kegiatan servis besar.

(Sumber : Time Saver Standars for Building Types, hal : 695)

Gambar 2.17

Pola Stan L merupakan pola yang kedua yang paling efisien,pola ini digunakan jika pola I tidak

memungkinkan.

(Sumber : Time Saver Standars for Building Types hal : 695)


(33)

Fasilitas pelayanan dengan presentase yang tinggi “cepat masuk dan cepat keluar” akan membuat pelanggan menemukan pola yang efisien. Dengan pintu pada sisi sebelah disarankan bahwa bangunan itu harus mempunyai lebar 60 kaki langsung pada stan pengemudi dan menyediakan jumlah stan yang banyak dan sedikit lokasi lantai dan dibangun dengan sederhana. Meskipun bangunan ini mempunyai ruang yang sedikit daripada lebar bangunan 70 kaki, yang membutuhkan ruang yang lebih pada bidang tanah untuk pelayanan pengemudi dan pintu masuk bangunan. Lebar bangunan 60 kaki adalah ideal untuk kereta pengankutan barang karena tiap stan truk ganda dapt memuat bus yang lebih besar atau truk gandeng. Jadi kombinasi dengan lebar 70 kaki dan perluasan 30 kaki pada satu atau kedua sisi dapat digunakan dengan sangat menguntungkan. Lebar rentang balok atap dapat mencapai 70 kaki karena

kolom yang diperlukan tidak mengganggu. Ini akan menciptakan atap yang ganda pada tiap sisi dari pusat jalan kecil.

Ukuran stan dibuat dari ukuran mobil ditambah ruangan kerja pada tiap sisi kendaraan total, total lebarnya berbeda-beda mulai 10 kaki sampai 14 kaki, menurut kegunaan stan. Akan tetapi stan berada disebelah dinding ditambah 2 kali lebarnya.

Tabel 2.8 Dimensi stan

Stall function Width ( ft ) Length ( ft )

Customer reception 14 25

Lubrication 12 24

Mechanical repair 12 24

New car conditioning 12 24

Polishing and sheet metal 12 24

Paint spray both 14 26

Gambar 2.18 Pola Stan I (Sumber : Time Saver Standars for Building Types hal : 695)


(34)

Wash rack 14 25

Parking 10 20

(Sumber : Time Saver Standars for Building Types,1983)

2.5. Studi Banding Proyek Sejenis 2.5.1 Mercedes Benz Showroom

Mercedes benz showroom yang terletak di kota Munich, Jerman ini merupakan showroom Mercedes benz yang terbesar yang pernah ada. Di showroom ini terdapat semua jenis mobil mercedes benz. Dimana bangunan ini mempunyai 6 lantai untuk memamerkan seluruh koleksinya dan ditambah sebuah tower untuk kantor dari Mercedes benz sendiri. Dimana penggunaan material kaca dan metal hampir di seluruh bangunannya.

Gambar 2.19 Marcedes Benz Showroom (Sumber :

www.archdaily.com

,2013 )


(35)

2.5.2. Bengkel Pass Car Repair & Paint

Bengkel yang berada di Jl. Setia Budi No. 194 A Medan. Bengkel ini mengkhususkan pada bidang car repair body and painting, juga dalam hal modifikasi bodi. Area bengkel dengan luas sekitar 2400 M2, area kantor seluas 216 M2, dan area showroom seluas 72 M2. Servis yang dilayani :

 Pengecetan dengan sistem oven seluruh body ( luar dalam ) dan ganti warna total.

 Pengecetan dengan system sambung  Salon mobil

Fasilitas :

Gambar 2.20 Delivery Area (Sumber : Dokumentasi Pribadi,2013)

Gambar 2.21 Area Showroom (Sumber : Dokumentasi Pribadi,2013)


(36)

Gambar 2.22 Area Bengkel (Sumber : Dokumentasi Pribadi,2013)

Gambar 2.23 Ruang Oven (Sumber : Dokumentasi Pribadi,2013)


(1)

dapat menarik perhatian orang yang melewatinya. Ruang pameran harus dapat mengesankan dan menarik perhatian bagi mobil-mobil modifikasi di ruang pameran. Pada ruang dalam showroom seharusnya diarahkan ke depan dan bagian utama fasilitas untuk pelanggan.

Menurut Time Saver Standars for Building Types ruang pamer minimum dalam showroom adalah 500 square feet per unit. Setidaknya ada sisa 5 kaki untuk ruang yang tersisa disekeliling tiap mobil, dengan begitu pelanggan bisa berjalanmengelilingi dan membuka kap,pintu, bagasi, dan dapat berdiri dibelakang untuk mendapat pandangan yang bagus dari segala sudut.

 Akses Masuk

Menurut Time Saver Standars for Building Types pintu masuk ruang pelayanan bagian penerimaan tamu harus mempunyai lebar 6 kaki dan tinggi 12 kaki. Pintu dua jalur lalu lintas sedikitnya harus mempunyai lebar 24 kaki. Pintu yang lebar akan mempermudah untuk memindahkan mobil ke dalam stan. Pintu keluar harus mempunyai lebar 14 kaki dan tinggi 12 kaki.

 Sirkulasi

Tata ruang pelayanan harus direncanakan agar ruang masuk dan keluar dilakukan secara satu arah pada arus lalu lintas. Pengaturan sirkulasi harus benar benar diperhatikan untuk menghindari sirkulasi silang antar mobil. Pengaturan stan juga harus diperhatikan untuk meghasilkan sirkulasi dalam bengkel agar efisien yang merupakan faktor penting di dalam perencanaan bagian pelayanan terhadap pelanggan.

 Stan

Pengaturan stn harus melihat lokasi yang cocok pada pintu masuk dan keluar, kemudahan mengakses dengan cepat pelayanan stan terhadap lokasi penerimaan tamu, bagian kasir yang cocok untuk memperlancar dan pelayanan stan yang cepat, efisiensi maksimum dan ruang jalan kecil dengan memiliki 1 akses jalan kecil menuju dua baris dan produktif stan.

Pengaturan akses ini penting agar stan yang dibuat bukan malah meruwetkan ruang pamer dan sirkulasi didalamnya. Jadi harus diperhatikan pola pemilihan stan yang tepat.


(2)

Gambar 2.14

Pola Stan I merupakan pola yang paling efisien.

(Sumber : Time Saver Standars for Building Types, hal 695)

Gambar 2.15

Pola Stan T hampir sama dngan pola stan L.

(Sumber : Time Saver Standars for Building Types, hal : 695)

Gambar 2.16

Pola Stan U digunakan pada kegiatan servis besar.

(Sumber : Time Saver Standars for Building Types, hal : 695)

Gambar 2.17

Pola Stan L merupakan pola yang kedua yang paling efisien,pola ini digunakan jika pola I tidak

memungkinkan.

(Sumber : Time Saver Standars for Building Types hal : 695)


(3)

Fasilitas pelayanan dengan presentase yang tinggi “cepat masuk dan cepat keluar” akan membuat pelanggan menemukan pola yang efisien. Dengan pintu pada sisi sebelah disarankan bahwa bangunan itu harus mempunyai lebar 60 kaki langsung pada stan pengemudi dan menyediakan jumlah stan yang banyak dan sedikit lokasi lantai dan dibangun dengan sederhana. Meskipun bangunan ini mempunyai ruang yang sedikit daripada lebar bangunan 70 kaki, yang membutuhkan ruang yang lebih pada bidang tanah untuk pelayanan pengemudi dan pintu masuk bangunan. Lebar bangunan 60 kaki adalah ideal untuk kereta pengankutan barang karena tiap stan truk ganda dapt memuat bus yang lebih besar atau truk gandeng. Jadi kombinasi dengan lebar 70 kaki dan perluasan 30 kaki pada satu atau kedua sisi dapat digunakan dengan sangat menguntungkan. Lebar rentang balok atap dapat mencapai 70 kaki karena

kolom yang diperlukan tidak mengganggu. Ini akan menciptakan atap yang ganda pada tiap sisi dari pusat jalan kecil.

Ukuran stan dibuat dari ukuran mobil ditambah ruangan kerja pada tiap sisi kendaraan total, total lebarnya berbeda-beda mulai 10 kaki sampai 14 kaki, menurut kegunaan stan. Akan tetapi stan berada disebelah dinding ditambah 2 kali lebarnya.

Tabel 2.8 Dimensi stan

Stall function Width ( ft ) Length ( ft )

Customer reception 14 25

Lubrication 12 24

Mechanical repair 12 24

Gambar 2.18 Pola Stan I (Sumber : Time Saver Standars for Building Types hal : 695)


(4)

Wash rack 14 25

Parking 10 20

(Sumber : Time Saver Standars for Building Types,1983)

2.5. Studi Banding Proyek Sejenis 2.5.1 Mercedes Benz Showroom

Mercedes benz showroom yang terletak di kota Munich, Jerman ini merupakan showroom Mercedes benz yang terbesar yang pernah ada. Di showroom ini terdapat semua jenis mobil mercedes benz. Dimana bangunan ini mempunyai 6 lantai untuk memamerkan seluruh koleksinya dan ditambah sebuah tower untuk kantor dari Mercedes benz sendiri. Dimana penggunaan material kaca dan metal hampir di seluruh bangunannya.

Gambar 2.19 Marcedes Benz Showroom (Sumber :

www.archdaily.com

,2013 )


(5)

2.5.2. Bengkel Pass Car Repair & Paint

Bengkel yang berada di Jl. Setia Budi No. 194 A Medan. Bengkel ini mengkhususkan pada bidang car repair body and painting, juga dalam hal modifikasi bodi. Area bengkel dengan luas sekitar 2400 M2, area kantor seluas 216 M2, dan area showroom seluas 72 M2. Servis yang dilayani :

 Pengecetan dengan sistem oven seluruh body ( luar dalam ) dan ganti warna total.

 Pengecetan dengan system sambung

 Salon mobil Fasilitas :

Gambar 2.20 Delivery Area (Sumber : Dokumentasi Pribadi,2013)


(6)

Gambar 2.22 Area Bengkel (Sumber : Dokumentasi Pribadi,2013)

Gambar 2.23 Ruang Oven (Sumber : Dokumentasi Pribadi,2013)