Evaluasi Pelaksanaan Program Keselamtan dan Kesehatan Kerja Bagi Karyawan PTPN IV Dolok Iilir Kecamatan Dolok Batu Naggar Kabupaten Simalungun

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Era industrialisasi sekarang ini, diperlukan peningkatan sumber daya
manusia dan kebijakan umtuk meningkatkan jaminan atau perlindungan terhadap
tenaga kerja di Indonesia. Salah satu langkah tepat yang dilakukan pemerintah
adalah dengan mengeluarkan kebijakan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
atau lebih sering dikenal dengan singkatan (K3) yang terdapat di pasal 86 ayat 2
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Pelaksanaan
sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja bertujuan untuk menciptakan
kondisi lingkungan kerja yang aman, selamat, nyaman, dan terbebas dari resiko
bahaya, sehingga perusahan memiliki tenaga kerja yang sehat dan produktif.
Melaksanakan pekerjaan agar dapat berjalan dengan lancar para pekerja
perlu mendapatkan perlindungan yang baik. Perlindungan terhadap tenaga kerja
yang dimaksudkan adalah perlindungan tenaga kerja akan jaminanKeselamatan
dan Kesehatan, bebas dari diskriminasi, diperlakukan sama sesuai dengan norma
dan nilai agama agar pekerja dapat bekerja dengan aman dan nyaman yang
tentunya akan meningkatkan efektivitas, efesiensi dan produktivitas kerja.
Perlindungan


yang

diberikan

Pemerintah akan

kesehatan

dan

keselamatan kerja dapat dilihat dalam ketentuan Pasal 86 ayat 1 Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2003 diatur pula bahwa “Setiap pekerja/buruh mempunyai hak
untuk

memperoleh

perlindungan atas

keselamatan


kerja,

moral

dan

1
Universitas Sumatera Utara

kesusilaan,perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta
nilai-nilai agama.
Keselamatan dan Kesehatan kerja mempunyai banyak pengaruh terhadap
faktor kecelakaan, karyawan harus mematuhi standar (K3) agar tidak menjadikan
hal-halyang negatif bagi diri karyawan.
sering

terjadi,banyak

perusahaan


yang

Namun dalam beberapa kasus yang
megabaikan

tentang

pentingnya

pelaksaananan keselamatan kerja contoh nya saja di proyek Podomoro Deli di
Kota Medan.” Bukan kali ini saja korban jiwa di areal proyek yang kita baca
informasinya di media

masaa.kita minta dulu dihentikan pengerjaanya sebelum

mereka (pemborong) memperhatikan K3, tegas politisi PDI Perjuangan
Kamis(31/3)(http://waspada.co.id/medan/peringati-bulan-k3-proyek-podomorocity-deli-telan-korban-jiwa, diakses pada tanggal 28 Februari 2017 pukul 10.00 Wib)
hal ini mencerminkan bahwa pelaksanaan keselamatan kerja di Indonesia sendiri
memang belum berjalan dengan efektif.
Terjadinya kecelakaan banyak dikarenakan oleh penyakit yang diderita

karyawan tanpa sepengetahuan pengawas (K3), seharusnya pengawasan terhadap
kondisi fisik diterapkan saat memasuki ruang kerja agar mendeteksi secara dini
kesehatan pekerja saat akan memulai pekerjaanya. Keselamatan dan kesehatan
kerja perlu diperhatikan dalam lingkungan kerja, karena kesehatan merupakan
keadaan atau situasi sehat seseorang baik jasmani maupun rohani sedangkan
keselamatan kerja suatu keadaan dimana para pekerja terjamin keselamatan pada
saat bekerja baik itu dalam menggunakan mesin, pesawat, alat kerja, proses
pengolahan juga tempat kerja dan lingkungannya juga terjamin. agar kecelakaan
kerja dan penyakit kerja tidak terjadi maka perlu dilakukanya berbagai upaya

2
Universitas Sumatera Utara

pengendalian yang efektif dan efisien melalui penerapan program k3 yang
berkesinambungan. Namun pengendalian secara teknologipada sumber bahayaitu
sendiri yang paling efektif.
Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara umum di Indonesia
masih sering terabaikan. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya angka
kecelakaan kerja. Tingkat kepedulian dunia usaha terhadap (K3) masih rendah.
Padahal karyawan adalah aset penting perusahaan. Badan Pusat Statistik mencatat

jumlah penduduk yang bekerja di Indonesia pada Februari 2014 mencapai 118,2
juta orang atau bertambah 1,7 juta orang dibandingkan kondisi pada Februari 2013.
(BPS, 2014). Angka kecelakaan kerja di Indonesia masih tinggi. Mengutip data
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, hingga akhir 2015
telah terjadi kecelakaan kerja sebanyak 105.182 kasus.Sementara itu, untuk kasus
kecelakaan berat yang mengakibatkan kematian tercatat sebanyak 2.375 kasus
dari total jumlah kecelakaan kerja (BPJS,2015).
Penyebab utama terjadinya kecelakaan kerja adalah masih rendahnya
kesadaran akan pentingnya penerapan (K3) di kalangan perusahaan, selama ini
penerapan (K3) seringkali dianggap sebagai cost atau beban biaya, bukan sebagai
investasi untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja. jumlah kecelakaan kerja
yang tercatat juga ditengarai tidak menggambarkan kenyataan di lapangan yang
sesungguhnya yaitu tingkat kecelakaan kerja yang lebih tinggi lagi. Seperti diakui
oleh berbagai kalangan di lingkungan Departemen Tenaga Kerja, angka
kecelakaan kerja yang tercatat dicurigai hanya mewakili tidak lebih dari setengah
saja dari angka kecelakaan kerja yang terjadi. Hal ini disebabkan oleh beberapa
masalah, antara lain kurangnya kesadaraan karyawan terhadap pentingnya

3
Universitas Sumatera Utara


penggunaan alat-alat keselamatan untuk melindungi mereka dari resiko
yangsiapmenimpa mereka kapan saja, dan kurang memprhatikan rambu rambu
keselamatan kesehatan kerja bukanya hanya itu saja masih rendahnya para pekerja
atau karyawan untuk melaporkan kecelakaan kerja kepada pihak yang berwenang,
khususnya PT. Jamsostek. Pelaporan kecelakaan kerja sebenarnya diwajibkan
olehundang-undang, namun terdapat dua hal penghalang yaitu prosedur
administrasi yang dianggap merepotkan dan nilai klaim asuransi tenaga kerja yang
kurang memadai. Di samping itu, sanksi bagi perusahaan yang tidak melaporkan
kasus kecelakaan kerja sangat ringan
Provinsi Sumatera Utara memiliki sumber daya alam yang sangat
melimpah ini terbukti dari perkembangan sektor industri yang banyak menyerap
tenaga kerja, jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2015 mencapai 5,96
juta orang atau bertambah sekitar 81 ribu orang bila dibanding keadaan pada
Agustus 2014 sebesar 5,88 juta orang ( BPS,2015). Keselamatan dan Kesehatan
kerja

juga di berlakukan di perusahaan di Sumatera Utara . Pada tahun

2016Sumatera Utara mendapat award yang di adakan oleh Kementerian

Ketenagakerjaan hal ini karena terdapat 151 perusahaan di Sumatera Utara yang
menerima

penghargaan

(K3).

106

perusahaan

diantaranya

memperoleh

penghargaan nihil kecelakaan (zero accident) dan 45 perusahaan memperoleh
penghargaan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3).Ini
membuktikan bahwa pelaksaan keselamatan dan kesehatan kerja cukup baik,
namun masih sering kita lihat di lapangan bahwa masih ada terjadi kecelakan
kerja.


4
Universitas Sumatera Utara

Kebun Dolok Ilir adalah salah satu unit usaha dari PT. Perkebunan
Nusantara IV(persero) yang berada di Kabupaten Simalungun

dan berkantor

pusat di jalan Letjend Suprapto Medan. Kebun ini bergerak di bidang usaha
perkebunan dan pengolahaan kelapa sawit yang menghasilkan CPO (crude palm oil)
dan PK (palm Kernel). Untuk mengolah kelapa sawit yang memiliki 4 tahap
pengolahan, yaitu: pengangkutan buah ke pabrik, proses sterilisasi, proses press,
dan proses verifikasi.PTPN IV Dolok Ilir memiliki karyawan sebanyak 802 jiwa
orang ,terbagi dalam beberapa devisi mulai dari pabrik, afdeling, dan kantor, di
Perkebunan PTPN IV Dolok Ilir sendiri juga memiliki sejumlah karyawan yang
mengalami disabilitas sebanyak 4 orang,dan PTPN IV Dolok Ilir juga menerapkan
program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bagi semau karyawan, berdasarkan
pra penelitian di ketahui adanya kecelakaan kerja pada tanggal 10 februari 2017
dimana seorang terjatuh dari atas pabrik kelapa sawit (PKS)

Dari uraian diatas dapat di lihat bahwa pelaksanaan program keselamatan
dan kesahatan kerja (K3) masih mengalami kendala, oleh karena itu peneliti
tertarik untuk menelititi bagaimana pelaksanan program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada karyawan di PTPN IV Dolok Ilir.

1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah peneliitian yang telah diuraikan

sebelumnya, maka dapat ditarik sebuah latar belakang masalah dalam penelitian
ini yakni “ bagaimana pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja bagi
karyawan di PTPN IV Dolok Ilir ?”

5
Universitas Sumatera Utara

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, adapun tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan keselamatan dan
kesehatan kerja bagi karyawan di PTPN IV Dolok Ilir.
1.3.2

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalam

pengembangan:
1. Secara Akademis, dapat memberikan sumbangan positif terhadap
keilmuan di Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial mengenai
pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja bagi karyawan di PTPN
IV Dolok Ilir.
2. Secara Praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangsih

pemikiran

bagi

pihak-pihak


yang

terlibat

dalam

meningkatkan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja bagi
kayawan dan juga untuk lembaga pendidikan dan institusi lainnya
yang terkait.

1.4

Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dan mengetahui isi yang terkandung dalam penelitian

ini, maka penulisan penelitian ini disajikan dalam enam bab dengan sistematika
sebagai berikut:

6
Universitas Sumatera Utara

BAB I

: PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan uraian dan konsep yang berkaitan dengan masalah
dan objek yang diteliti, kerangka pemikiran, dan defenisi konsep.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang tipe penelitian, lokasi penelitian, informan
penelitian, teknik pengumpulan data serta teknik analisis data
BAB IV : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Bab ini berisikan

tentang sejarah singkat serta gambaran umum

lokasi penelitian dan data-data lain yang berhubungan dengan objek
penelitian.
BAB V : ANALISIS DATA
Bab ini berisikan uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian
beserta analisisnya.
BAB VI : PENUTUP
Bab ini berisikan tentang hal-hal pokok berupa kesimpulan dan saran
dari hasil penelitian.

7
Universitas Sumatera Utara