Evaluasi Pelaksanaan Program Keselamtan dan Kesehatan Kerja Bagi Karyawan PTPN IV Dolok Iilir Kecamatan Dolok Batu Naggar Kabupaten Simalungun Chapter III VI

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Tipe penelitian ini tergolong pada tipe penelitian deskriptif dengan
pendekatan Campuran (mix mehod).penelitan bertujuan untuk menjelaskan
meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang
timbul di masayrakat yang menjadi objek penelitian itu, berdasarkan apa yang
terjadi (Bungin2006:44). Melalui penelitian deskriftif peneliti ingin membuat
gambaran menyeluruh tentang bagaimana respon karywan PTPN IV Dolok Ilir
Kecamatan dolok Batu Nanggar Kabupaten Simalungun.

3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PTPN IV Dolok Ilir, Kecamatan Dolok Batu
Nanggar Kabupaten Simalungun. Alasan peneliti memilih lokasi ini dikarenakan
PTPN IV Dolok Ilir merupakan salah satu perusahaan yang menjalankan program
kesehatan dan keselamatan kerja dan merasa tertarik untuk melihat bagaimana
pelaksanaan program kesehatan dan keselamatan kerja bagi karyawan di PTPN IV
Dolok Ilir.

3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada
suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah
40
Universitas Sumatera Utara

penelitian. Populasi mengacu pada setiap individu yang memiliki karakter yang
sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan peneliti yang kemudian dilibatkan
dalam proses penelitian sebagai sumber data menurut Saumure dalam (Martono,
2015;250). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini seluruh karyawan terdiri
dari bagian sentral kantor,pabrik, afdeling yang jumlah karyawan sebanyak 802
karyawan.
3.3.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau
keadaan tertentu yang akan diteliti. Sampel sebagai anggota dari populasi yang
dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat
mewakili (representatif) populasi (Martono, 2015:269).
Menurut Silalahi (2009) sampel adalah satu subset atau tiap bagian dari
populasi berdasarkan apakah itu representatif atau tidak. Sampel merupakan
bagian tertentu yang dipilih dari populasi. Memilih sampel secara tepat
merupakan tahap yang penting dalam sebuah penelitian sebab kualitas sampel

menentukan tingkat gneralisasi tentang populasi. Karakteristik utaama dari satu
sampel yang baik adalah derajat sejauhmana sampel merupakan representasi dari
populasi dari mana sampel itu dipilih. Sehingga diperlukan teknik pemilihan
sampel yang tepat. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakanrumus menghitung besaran sampel (Bungin, 2006:105)
N

n= N(d)²+1
keterangan:
n = Jumlah sampel yang dicari
N = Jumlah Populasi

41
Universitas Sumatera Utara

d = Nilai presisi(ditentukan dalam contoh ini sebesar 90% atau a= 0,1)
�=

802
802(0,1)2 + 1


= 88,91= 89 responden
Maka peneliti menetapkan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 89
responden. Dari 89 responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini.

3.4 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1) Teknik pengumpulan data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari
sumber data pertama dilokasi atau objek penelitian. Teknik data pimer
dilakukan dengan menggunakan instrument sebagai berikut:
a) Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan
menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain panca
indra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit.
b. Angket atau sering pula disebut pula sebagai kuesioner atau dalam Bahasa
Inggris disebut questionnaire ( daftar pertanyaan ). Angket merupakan
serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis,
kemudian dikirim kembali atau dikembalikan kepetugas atau peneliti.
c. Wawancara atau Interview adalah sebuah proses memperoleh keterangan
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka

antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai,
dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara.

42
Universitas Sumatera Utara

2) Teknik pengumpulan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber
kedua dari data yang kita butuhkan. Teknik pengumpulan data ini dilakukan
dengan menggunakan instrumen studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data
atau informasi dari buku-buku, karya ilmiah, serta pendapat para ahli yang
berkompentensi serta memiliki referensi dengan masalah yang akan diteliti
(Bungin, 2006: 132-134).

3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif
kuantitatif. Untuk mengetahui bagaimana distribusi frekuensi pada suatu data,
peneliti dapat menganalisis data penelitiannya dengan menggunakan teknik ini.
Perhitungan data dengan distribusi frekuensi ini dapat dilakukan dengan
menghitung


frekuensi

data

tersebut

kemudian

dipresentasikan

(Bungin,

2006:181).
Adapun

langkah-langkah

analisa

data


yang

dilakukan

setelah

pengumpulan data dilaksanakan adalah :
a) Editing, proses meneliti atau memeriksa data-data yang diperoleh
dari penelitian.
b) Pengkodean, proses mengklasifikasi data-data atau pemberian
identitas.
c) Tabulasi ( Proses Pembenaran), proses memasukkan data pada
tabel-tabel

tertentu

dan

mengatur


angka-angka

serta

menghitungnya.

43
Universitas Sumatera Utara

Setelah itu disusun dalam bentuk tabel tunggal dan menggunakan
pengukuran skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam
penelitian fenomena sosial ini ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang
kemudian disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka variabel
yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel yang akan dijadikan titik
tolak untuk menyusun item-item instrumen ( Sugiyono,1999:73)
Untuk itu perlu menentukan interval kelas terlebih dahulu sebagai berikut:

Interval kelas(i) =


=

1−(−1)
3

Nilai Atas (H) − Nilai Bawah(L)
Banyak Kelas (K)

= 0,66

Mengetahui hasil pelaksanaan Keselamatan Dan Kesahatan Kerja bagi
karyawan dapat dilihat dari ketentuan interval sebagai berikut:
1. 0,33 sampai dengan 1

= artinya bersifat Positif

2. -0,33 sampai dengan 0,33

= artinya bersifat Netral


3. -1 sampai dengan -0,33

= artinya bersifat Negatif

44
Universitas Sumatera Utara

BAB IV
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
4.1

Sejarah Berdirinya Kebun Dolok Ilir
Kebun Dolok Ilir dibuka oleh Maskapai bangsa Belanda yang diberi nama

Namlodse Venotshap Hendls Vereeniging Amsterdam ( NV. HVA ) pada tahun
1915 dengan ditanami Komodity Serat Nanas ( Agape Sisalana ) dan Serat Pisang
( Manila Henep ). Semasa pengambilan Irian Barat Ke Indonesia tahun 1958 Unit
Usaha Dolok Ilir di Nasionalisasikan oleh pemerintah Indonesia dan mulai
dikelola oleh bangsa Indonesia. Adapun Periode pengelolaannya adalah :

No

Periode

Kesatuan

1.

1915 s/d 1958

NV. HVA

2.

1958 s/d 1967

PPN. Aneka Tanaman

Keterangan


Peraturan Pemerintah
No. 19 tahun 1959

3.

1967 s/d 1971

PNP – VII

Keppres No. 144 tahun
1968

4.

1971 s/d 1994

PTP – VII

Peraturan Pemerintah
No. 29 tahun 1971

5.

1994 s/d 1996

PTP SUMUT III

-

6.

1996 s/ d Okt

PT Perkebunan Nusantara

Peraturan Pemerintah

2014

IV ( Persero )

No. 9 / 1996

2014 s/d

PT Perkebunan Nusantar

Peraturan Pemerintah

Sekarang

IV

No. 7 / 2014

7.

45
Universitas Sumatera Utara

Sejak tahun 1958 tanaman serat dialihkan menjadi tanaman Kelapa Sawit.
Konversi ini dilakukan secara bertahap dan selesai tahun 1974.
4.11.Batas Wilayah
Secara Geografis Kebun Dolok Ilir berada :
-

Sebelah TIMUR

:Kebun Laras dan KebunBandarBetsy

-

Sebelah BARAT

:Dolok Merawan

-

Sebelah SELATAN

:Sinaksak – Pematang Siantar

-

Sebelah UTARA

:Kebun Sibulan, Pabatu dan laut Tador

Unit Usaha Dolok Ilir berada di Kabupaten Simalungun Kecamatan Dolok
Batu Nanggar dan Kabupaten Serdang Bedagai Kecamatan Dolok Merawan.
Sesuai izin HGU No. 13 / HGU / BPN / 2006 yang berlaku terhitung mulai
tanggal 31 Desember 2005 s/d 31 Desember 2030, luas konsesi Unit Usaha
Dolok Ilir 7.348,81 Ha.

46
Universitas Sumatera Utara

4.2 VISI DAN MISI PERUSAHAAN
VISI
Menjadi perusahaan yang unggul dalam usaha agroindustri yang terintegrasi.
MISI
1. Menjalankan usaha dengan prinsip-prinsip usaha terbaik, inovatif, dan
berdaya saing tinggi.
2. Menyelenggarakan usaha agroindustri berbasis kelapa sawit, teh, dan
karet.
3. Mengintegrasikan usaha agroindustri hulu, hilir, dan prodek baru,
pendukung agroindustri dan pendayagunaan aset dengan preferensi pada
teknologi terkini yang teruji (proven) dan berwawasan lingkungan.

4.3

STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi dalam perusahaan adalah hal yang sangat penting bagi
perusahaan, karena hal ini sangat berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab dari
masing – masing pihak yang terlibat di dalamnya.
PT Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Dolok Ilir di pimpin oleh Seorang
Manajer Unit,dibantu beberapa orang Kepala Dinas dan Asisten Afdeling/bagian
dengan tugas masing-masing sebagai berikut ini :

47
Universitas Sumatera Utara

A.

MANAJER UNIT
1. Menyusun dan melaksanakan manajemen kebun / Unit Usaha sesuai
dengan pedoman dan instruksi kerja dari Direksi
2. Mengkoordinir Penyusunan Anggaran Belanja Tahunan
3. Memimpin rapat kerja Asisten Unit Usaha yang di laksanakan secara
periodik.
4. Bertanggung jawab kepada Direksi
5. Mengatur hubungan bidang kemasyarakatan

B. KEPALA DINAS TANAMAN
1. Merupakan Wakil Manajer Unit memimpin operasi di bidang
tanaman
2. Mengkoordinir pelaksanaan tugas Asisten Afdeling masing-masing
3. Bertanggung jawab kepada Manajer Unit
4. Dalam keadaan tertentu dapat menjabat sebagai Manajer Unit
C. KEPALA DINAS TEKNIK
1. Merupakan wakil Manajer Unit memimpin kegiatan dibidang teknik
2. Mengkoordinir tugas-tugas Asisten di bagian teknik.
3. Bertanggung jawab kepada Manajer Unit
D. KEPALA DINAS PENGOLAHAN
1. Merupakan wakil Manajer Unit memimpin kegiatan tugas dibidang
pengolahan

48
Universitas Sumatera Utara

2. Mengkoordinir pelaksanaan tugas-tugas harian asisten, harian
pengolahan dan asisten jaga pabrik
3. Mengawasi jalannya kegiatan pabrik
4. Bertanggung jawab kepada Manajer Unit

E. KEPALA DINAS TATA USAHA
1.

Merupakan wakil Manajer Unit memimpin pelaksanaan tugas-tugas
di bidangAdministasi, dengan pedoman kerja.

2. Mengkoordinir tugas-tugas pembukuan termasuk keuangan, upah,
pergudangandan

laporan-laporan

bulanan

sesuai

Merupakan

Administrasi di sentral gudang
3. Bertanggung jawab kepada Manajer Unit

F.

ASISTEN SDM DAN UMUM
1.

Administrasi pekerja/penduduk di lingkungan Unit Usaha

2.

Administrasi penerimaan karyawan baru

& pemberhentian

karyawan
3.

Perumahan karyawan di Emplasmen.

4.

Mengawasi pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP),
Madrasah dan Pramuka (Gudep 015 -016).

5.

Mengawasi kegiatan Posyandu (KB,Penimbangan Balita).

6.

Melayani kegiatan masyarakat untuk beragama dan berolahraga

49
Universitas Sumatera Utara

7.

Membuat Laporan Sistem Inrformasi Manajemen Karyawan
(SIMKAR), Laporan Peristiwa Masalah Umum ( LPMU ) bulanan
kekantor Direksi PTPN IV di Medan.

8.

Mengajukan usulan jatah pakaian dinas karyawan pelaksana dan
mengusulkan karyawan yang berdinas 20, 25, 30 dan 35 tahun
untuk menerima Penghargaan / Jubilaris.

9.

Surat menyurat kepada instansi Pemerintah Sipil. TNI/Polri, dan
melayani pihak- pihak yang berurusan dengan perusahaan.

10.

Mengelola Administrasi BPJS, dan administrasi Dana Pensiunan
Perkebunan (DAPENBUN)

11.

Urusan sosial dan lain-lain

12.

Mengawasi Agraria tingkat Unit Usaha

13.

Bertanggung jawab langsung kepada Manajer Unit.

G.PERWIRA PENGAMANAN (PAPAM)
1.

Mengkoordinir anggota petugas keamanan / Hansip /Satpam

2.

Memimpin tugas bidang keamanan dalam lingkungan kebun
terutama objek-objek vital yang rawan terhadap gangguan.

3.

H.

.Bertanggung jawab kepada Manajer Unit.

ASISTEN TRANSPORT
1.

Mengkoordinir kegiatan dibidang tugas pengangkutan yang
meliputi, Kendaraan Truk untuk pengangkutan produksi TBS.
Kelapa sawit dari Afdeling tanaman ke tempat pengolahan dan

50
Universitas Sumatera Utara

mobil dinas untuk kepentingan Manajer Unit dan Kepala Dinas
lainnya.
2.

I.

Bertanggung jawab kepada Manajer Unit

ASISTEN TANAMAN
1.

Mempertanggungjawabkan

seluruh

tugas

pokok

dan

tugas

tambahan dalam

rangka pengelolaan bidang tanaman

afdeling kepada Kepala Dinas Tanaman.
2.

Mengawasi dan mengelola tenaga kerja di afdeling pada pekerjaan
yang ada di bidang tanaman.

3. Mengawasi pekerjaan di afdeling
4.

Melaporkan hasil pekerjaan kepada Manajer Unit melalui Kepala
Dinas Tanaman.

5.

Membuat Rencana Anggaran RKO dan RKAP.

6. Mengevaluasi biaya tanaman di afdelingnya masing-masing.
J. ASISTEN TEKNIK
1.

Mempertanggungjawabkan

seluruh

tugas

pokok

dan

tugas

tambahan dalam rangka pengolahan Bengkel Teknik Reparasi
kepada Kepala Dinas Teknik.
2. Meminta

pertanggungjawaban

kepada

bawahannya

terhadap

pelaksanaan pekerjaannya masing-masing.
3. Mengawasi,mengoreksi/menghentikan operasi mesin dan peralatan
tertentu dengan tetap berpegang pada petunjuk dan pembinaan dari
Kepala Dinas Teknik.

51
Universitas Sumatera Utara

4. Membuat Rencana Anggaran RKO dan RKAP.
5. Mengevaluasi pemakaian biaya teknik sesuai bagian masingmasing.
K. ASISTEN PENGOLAHAN
1.

Mempertanggungjawabkan
tambahan dalam

seluruh

tugas

pokok

dan

tugas

rangka pengolahan di Unit Usaha Dolok Ilir

kepada Kepala Dinas Pengolahan.
2.

Meminta pertanggungjawaban

kepada bawahannya terhadap

pelaksanaan pekerjaannya masing-masing.
3.

Mengerjakan mengoreksi penggunaan dan pemeliharaan bangunan
dengan tetap berpegang pada petunjuk dan pembinaan dari Kepala
Dinas Pengolahan.

4. Membuat Rencana Anggaran RKO dan RKAP.
5.

4.4

Mengevaluasi pemakaian biaya dibidang pengolahan.

WAKTU KERJA

Waktu kerja di PT Perkebunan Nusantra IV Unit Usaha Dolok Ilir terbagi 3 (
Tiga ) dengan rincian sebagai berikut :
a. Bagian Afdeling :
Hari

Waktu

Keterangan

Senin s/d Kamis

06.30 – 09.30
09.30 – 10.00
10.00 – 14.00
14.00

Kerja
Istirahat
Kerja
Pulang

Jumat

06.30 – 09.30

Kerja

52
Universitas Sumatera Utara

Sabtu

09.30 – 10.00
10.00 – 12.00
12.00
06.30 – 09.30
09.30 – 10.00
10.00 – 14.00
14.00

b. Bagian Emplasmen
Hari
Waktu
Senin s/d Kamis

Jumat

Sabtu

Istirahat
Kerja
Pulang
Kerja
Istirahat
Kerja
Pulang

Keterangan

06.30 – 09.30

Kerja

09.30 – 10.30

Istirahat

10.30 – 15.00

Kerja

15.00

Pulang

06.30 – 09.30

Kerja

09.30 – 10.30

Istirahat

10.30 – 12.00

Kerja

12.00

Pulang

06.30 – 09.30

Kerja

09.30 – 10.30

Istirahat

10.30 – 13.00

Kerja

13.00

Pulang

c. Bagian Pengolahan dan Laboratorium.
d.

Shift I dimulai pukul 06.30 – 18.30 Wib

e.

Shift II dimulai pukul 18.30 – 06.30 Wib

53
Universitas Sumatera Utara

4.5

TENAGA KERJA

Tenaga kerja yang bekerja di Unit Usaha Dolok Ilir terbagi atas 2 ( Dua ) bagian
yaitu :

1.Karyawan Pimpinan
Karyawan Pimpinan di angkat berdasarkan Keputusan Direksi mulai golongan
IIIA s/d IV D
2.Karyawan Pelaksanaan
Karyawan Pelaksana terdiri dari Golongan IA s/d IIDJumlah karyawan pelaksana
kebun Dolok Ilir pada tahun ini ( Agustus 2016 ) berjumlah 831 pekerja,jumlah
tenaga kerja laki-laki ada 724 pekerja dan jumlah tenaga kerja perempuan ada 107
pekerja.
4.6 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada suatu perusahaan di atur oleh
surat keputusan menteri dalam Negeri dalam undang-undang Perburuhan.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja bertujuan untuk menjamin kecelakaan,
keutuhan, kesempurnaan dan kebudayaan tertentu pada kesehatan manusia dari
pada masyarakat pada khususnya Bagi PT Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha
Dolok Ilir mempunyai sasaran antara lain :
a. Mencegah timbulnya penyakit akibat pekerjaan.
b. Mencegah terjadinya kecelakaan
c. Mencegah dan mengurangi cacat tetap.
d. Mencegah atau mengurangi kematian
e. Mencegah pemborosan tenaga kerja

54
Universitas Sumatera Utara

f. Meningkatkan produktivitas
g. Memperlancar dan meningkatkan produksi pabrik
h. Menjamin tempat kerja yang sehat dan aman

4.7

Arti / Makna Logo / Lambang PTPN IV

Bentuk pohon sebagai gambaran dari pohon/buah yang mendekati bentuk
tumbuhan, digambarkan pelepah di atas, pelepah di bawah
Pelepah diatas adalah mengartikan perkebunan Kelapa sawit dan perkebunan Teh.
Kemudian dua pelepah dibawah menartikan wadah, di sini yaitu yang mengelola
komoditi kelapa sawit dan teh dalam hal ini yaitu PTPN-IV.
Empat bidang lengkung di bawah merupakan landasan yang menunjang komoditi
kelapa sawit dan teh, dibuat secara masif dan kokoh membawa pesan kuat,
lengkungan yang mengarah ke kiri dan kekanan merupakan arah
pengembangan/pemasaran, selain mempresentasikan idustri hilir PTPN-IV
Empat bidang lengkung menganalogikan angka 4 ( empat ) dari PTPN IV, maka
disebutlah PTPN IV
Secara keseluruhan, bentuk logo ini mengarah ke atas kalau diambil garis lurus
menuju atau memusat kesuatu titik, yang berarti ketajaman fokus usaha dala

55
Universitas Sumatera Utara

mencapai tujuan demi kesejahteraan bersama yang dilandaskan ke – Tuhanan
Yang Maha Esa.
Mengenai warna yang ada pada logo, selain sebagai lambang juga sebagai unsur
estestis : Hijau bersifat sejuk, dingin keyakinan. Jingga besifat panas, semangat,
berani.
Hijau pada empat bidang lengkung, mengacu pada sifat tangan dingin, serta
keyakinan dalam mengelola pekerjaan yang membawa angin segar bagi
keuntungan perusahaan dan kesejahteraan karyawannya, juga sejuk dalam
kerukunan kerja antar sesama karyawan dan atasan sehingga timbul keakraban
timbal balik, dalam hal ini PTPN IV yang jernih dalam pola pikir dan keyakinan
dalam hasil, kerja.
Jingga pada wadah dan bentuk tiga pelepah, adalah semangat membara
mempertahankan serta meningkatkan mutu produksi dalam merebut pasar dari
para pesaing di tiga produk yang dipasarkan.Dengan tangan dingin serta
keyakinan dan semangat kerja maka keberhasilan akan tercapai berkat karunia dan
Rahmat dari Tuhan Yang maha Esa. Semua berasal dari satu titk, yaitu Sang
Maha Pencipta maka kita patut untuk mensyukurinya.

56
Universitas Sumatera Utara

BAB V
ANALISIS DATA
5.1. Pengantar
Pada bab ini akan dibahas tentang analisa data dimana data tersebut dari
hasil penelitian melalui angket atau kuisioner. Kuisioner berisikan daftar
pertanyaan yang sudah dibuat dan kemudian disebarkan kepada karyawan PTPN
IV Dolok Ilir. Data hasil penelitian ini d peroleh langsung dari karyawan yang
menjadi responden berjumlah 89 orang karyawan.
Berdasarkan penyebaran angket atau kuisioner diperoleh data tentang latar
belakang responden melalui jenis kelamin, usia, agama, suku bangsa, pendidikan
terakhir. Selain itu diperoleh juga bagaiman program keselamatan kesehatan keja
oleh PTPN IV Dolok Ilir baik dari tingkat perencanaan program, tingkat
pelaksanaan program dan hasil program.
Agar pembahasan tersebut tersusunsecara sistematis dan jelas, maka
analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan membagi dua sub bab berikut ini :
A. Karakteristik umum responden
B. Evaluasi Pelaksanaan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Bagi Karyawan PTPN IV Dolok Ilir.

5.2.Kharakteristik Umum Responden
Data mengenai indentitas responden yang akan disajikan terdiri dari : jenis
kelamin,usia,agama, suku bangsa,pendiddikan terakhir. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat dalam tabel- tabel berikut ini:

57
Universitas Sumatera Utara

5.2.1.Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Data distribusi responden berdarkan jenis kelamin disajikan dalam tabel
5.1 berikut ini:
Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
FREKUENSI
PRESENTASE (%)

NO

1
2

Laki-laki
Perempuan
TOTAL
Sumber:Kuisioner 2017

77
12
89

86,52%
13,48%
100%

Berdasarkan tabel 5.1 diatas, terdapat 77 responden laki-laki dan 12
responden perempuan. Data tersebut menunjukan bahawa lebih banyak responden
laki-laki dari pada responden perempuan.
5.2.2.Distribusi Responden Berdasarkan Usia
Data distribusi responden berdasarkan usia disajikan dalam Tabel 5.2
berikut ini :
Tabel 5.2

NO

Distribusi Responden Berdasarkan Usia
Kategori Usia
FREKUENSI
PRESENTASE (%)

1
2
3
4

20-30 tahun
30-40 tahun
40-50 tahun
50 tahun keatas
TOTAL
Sumber:Kuesioner 2017

15
30
17
27
89

16,85%
33,71%
19,10%
30,34%
100%

Berdasarkan tabel 5.2 dapat disimpulkan bahwa responden didominasi
oleh Karyawan yang berusia 30-40 thun yaitu berjumlah 30 orang responden
(52,8%). ini menunjukan bahwa masih banyak karyawan yang bekerja di usia
lanjut sedangkan pada usia 20- 30 tahun terdapat 15orang responden (16,85%)

58
Universitas Sumatera Utara

5.2.3.Distribusi Responden Berdasarkan Agama
Data distribusi responden berdasarkan agama disajikan dalam tabel
5.23berikut ini :
Tabel 5.3
Kharesteristik responden Berdasarkan Agama
NO

Kategori Usia

1
2
3

Islam
Protestan
Khatolik
TOTAL
Sumber:Kuisioner 2017

FREKUENSI

PRESENTASE (%)

39
45
5
89

43,82%
50,56%
5,62%
100%

Data mengenai distribusi responden berdasarkan agama yang diteliti
melalui kuesioner adalah terdiri dari 3 klasifikasi. Adapun klasifikasi agama
tersebut adalah Islam, Kristen Protestan,dan Kristen Khatholik, berdasarkan data
yang disajikan pada tabel 5.3dapat diketahui bahwa mayoritas agama yang dianut
oleh responden adalah Protestan sebanyak 45 orang responden (50,56%), Agama
Islam 39 orang responden (43,82%), dan Kristen Khatholik sebanyak 5orang
responden (5,62%).

59
Universitas Sumatera Utara

5.2.4.Distribusi Responden Berdasarkan Suku Bangsa
Data distribusi responden Berdaarkan suku bangsa disajikan dalam tabel
5.4 berikut ini :
Tabel 5.4
Distribusi Responden Berdasarkan Suku Bangsa
NO

Kategori Usia

FREKUENSI

PRESENTASE (%)

1
2
3

Jawa
Batak
Lain-lain

35
40
14

39,32%
44,94%
15,73%

89

100%

TOTAL
Sumber:Kuisioner 2017

Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat terdapat berbagai macam suku bangsa
yang menjadi karyawan di PTPN IV Dolok Ilir mulai dari suku Jawa sebanyak 35
orang responden (39,32%) kemudian suku Batak sebanyak 40 orang responden
(44,94%) dan lain- lain 14 orang responden ( 15,73%) yang terdiri dari suku
Minang,Aceh,Nias dan Mealyu. Dalam hal ini suku tidak ada mempengaruhi
kinerja karyawan dalam melaksanaakan pekerjaan.
5.2.5. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Data distribusi responden berdasarkan pendidikan terakhir disajikan dalam
Tabel 5.5 berikut ini :
Tabel 5.5
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
NO

PENDIDIKAN

1
2
3
4

SD
SMP
SMA
SARJANA
TOTAL
Sumber:Kuisioner 2017

FREKUENSI

PRESENTASE (%)

10
18
41
20
89

11,24%
20,22%
46,07%
22,47%
100%

60
Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan hasil data yang berada pada tabel 5,5 bahwa pendidikan
terakhir karyawan sd sebanyak 10 responden (11,24%) yang umum nya bekerja
pada divisi tanaman , untuk karywan yang berpendidakan terakhir SMP sebanyak
18 responden (20,22% ) yang juga bekerja didivisi tanaman , dan untuk karyawan
yang berpendidikan terakhir SMA sebanyak 41 responden(46,07%) yang rata- rata
bekerja di bagian sentral kantor, gudang,dan pabrik. Dan untuk pendiddikan
terakhir sarjana sebanyak

20 responden ( 22,7%) diamana karyawan yang

berpendidikan sarjana berada didivisi sentral kantor, dan sumber daya manusia.

5.3. Masukan (Input)
Aspek masukan (Input) lebih jelasnya dapat dilihatdalam tabel-tabel
berikut ini :
Tabel 5.6
Distribusi Responden Berdasarkan Mengetahui Dilaksanakanya Sosialisai
Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
NO

Sosialisasi

FREKUENSI

PRESENTASE (%)

1
2

Mengetahui
Kurang Mengetahui
TOTAL

87
2
89

97,75%
2,25%
100%

Sumber: Kuisioner,2017

Berdasarkan hasil data pada tabel 5.6 dapat disimpulkan bahwa menurut
87 orang responden (97,75%) pernah menerima sosialisasi dari pihak perusahaan
mengenai program keselamatan

dan kesehatan kerja. Salah satu responden,

Chairul Anwar Nasution, mengungkapan bahwa “ perusahaan telah beberapa
kali melakukan sosialisasi keselamatan dan kesehatan kerja, biasanya kami
diberikan pelatihan kerja per 6 bulan sekali.”Sedangkan 2 orang responden

61
Universitas Sumatera Utara

kurang mengetahui pernah dilaksankaanya sosialisasi mengenai program
keselamatan dam kesehatan kerja menurut 2 responden ini dikarenakaan kedua
karyawan merupakam karywan yang dipindahkan dari perkebunaan teh
sidamanik.

Tabel 5.7
Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan Karyawan Saat Mengetahui
Program K3
NO

Tanggapan Karyawan Saat
Mengetahui Program K3
1
Baik
2
Kurang baik
3
Tidak Baik
TOTAL
Sumber:Kuisioner,2017

FREKUENSI
87
2
0
89

PRESENTASE
(%)
97,75%
2,25%
0,00
100%

Berdasarkan hasil data pada tabel 5.7 dapat disimpulkan bahwa menurut
87 responden (97,75%) memberikan tanggapan bahwa program yang di
sosialisasikan kepada mereka sudah baik, seperti tanggapan yang diberikan
karyawan yang bernama Jubel Tampubolon iya mengatakan “ bahwa perusahaan
telah memeberikan perhatian kepada mereka dan melindungi mereka dengan
adanya program yang disosialisasikan perusahaan kepada mereka, program yang
disosilisasikan juga baik, terukur dan terencana , dan bagus lah ada program k3
seperti ini ”. Dan sekitar 2 orang responden (2,25%) kurang tertarik dengan
program yang diberikan oleh perusahaan karena bagi mereka sosilisai tidak terlalu
di perlukan tapi dilaksanakan dengan benar sudah cukup.

62
Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.8
Distribusi Responden Berdasarkan Sosialisasi Beban Kerja Kepada
Karyawan
NO

Sosialisasi Beban Kerja
Kepada Karyawan
1
Mengetahui
2
Kurang Mengetahui
TOTAL
Sumber: Kuisioner,2017

FREKUENSI
76
13
89

PRESENTASE
(%)
85,40%
14,61%
100%

Adapun tujuan dari sosialisai beban kerja untuk memberikan pengetahuan
kepada karyawan bahawa beban kerja untuk memberikan efisensi kerja dan juga
untuk meminimalisasi resiko kecelakaan dengan cara menyeimbangkan beban
kerja dengan kemampuan dan keahlian karyawan, dan berdasarkan Hasil data
pada tabel 5.8 dapat disimpulkan bahwa 76 responden (85,40)
tanggapan bahwa mereka mengetahui

memberikan

pihak perusahaan pernah melakukan

sosialisasi mengenai beban kerjakepada mereka. Sedangkan 13 responden
(14.61%) tidak mengetahui pernah dilakukanya sosialisasi beban kerja menurut
penjelasan mereka bahwa mereka memiliki beban kerja yang sama dalam
melakukan tugasdan saling membantu dalam menyelesakan tugas sesuai dengan
kemampuan dan waktu jam kerja mereka, serta dari mereka menejelsakan bahwa
tidak setiap hari beban kerja yang dberikan kepada mereka sam kdang lebih berat
kadang lebih ringa. Contohnya dibagian produksi mereka bekerja jika tandan buah
segar sawit ada untuk di produksi.

63
Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.9
Distribusi Responden Berdasarkan Mengetahui Perusahaan
Memberikan Pelatihan Kerja
NO

Mengetahui Perusahaan
Memberikan Pelatihan Kerja
1
Mengetahui
2
Kurang Mengetahui
TOTAL
Sumber: Kuisioner,2017

FREKUENSI
81
7
89

PRESENTASE
(%)
91,01%
7,87%
100%

Berdasarkan hasil data pada tabel bahwa sebanyak 81 responden (91,01%)
menyatakan bahwa mereka diberikan pelatihan kerja sesuai dengan bidang
pekerjaanya, seperti yang diutarakan oleh seorang karyawan bernama Apin yang
berada divisi tanaman bahwa iya diberikan pelatihan kerja seperti cara memanen
buah kelapa sawit dan iya diberikan kiat – kiat bagaimana seorang pemanen dapat
cepat melakukan pemanenan buah kelapa sawit , sedangkan 7 orang 7,87%
kurang mengetahui pelatihan kerja yang diberikan pihak peusahaan kepada
mereka bahwa dari 7 responden yang peneliti wawancarai mereka memang
diberikan pelatihan kerja namun mereka kurang mengetahui isi dari pelatihan
tersebut karena saat diberikan pelatihan bukan per individu melainkan perdivisi,
hal ini yang mengakibatkan bahwa sebanyak 7 responden kurang mengetahui
pelatihan kerja yang diberikan .

64
Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.10
Distribusi Responden Berdasarkan Mengetahui Perusahaan Memberikan
Jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Berdasarkan hasildata pada tabel 5.10 bahwa 89 responden (100%)
mendapatkan Jaminan Keselamatan dan kesehatan kerja, bahwa seluruh karyawan
diberikan

jaminan

keselamatan

dalam

melaksanakaan

pekerjaan,serta

memeberikan kesehatan baik di lokasi pekerjaan dengan memelihara kebersihan
di lokasi pekerjaan , meyediakan alat pertolongan pertama kecelakaan , serta
memberikan pelayanan kesehatan rumah sakit terhadap seluruh karyawan baik
akibat kecelakaan kerja ataupun karena penyakit yang menyerang tubuh
karyawan, keluarga karyawan diberikan pelayanan rumah sakit secara gratis,
memberikaan eksta puding berupa susu,bubur,dan telur saat mereka menjalankan
tugas kerja di lokasi pekerjaan dan pemberian beras kepada keluarga untuk
memberikaan kesejahteraan bagi seluruh karywan dan melindungi karywan,
semual hal itu melalui adanya program keselamatan dan kesehatan kerja.
Tabel 5.11
Distribusi Responden Berdasarkan Penilaian Mengenai Program K3
Berdasarkan hasildata pada tabel 5.11 bahwa 89 responden (100%)
program K3 yang diberikan perusahaan kepada karyawan baik , melihat hasil
kuisioner serta wawancara yang dilakukan peneliti dapat di simpulkan bahwa
karyawaan merasa program yang diberikan telah baik dan sesuai dengan
kebutuhan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan, serta dengan programyang
diberikan perusahaan telah meperdulikan dalam segi kesehatan karyawan dan

65
Universitas Sumatera Utara

keluarga ,memberikan kenyamaan

kepada karyawan dalam melaksanakaan

pekerjaan, serta memberikan kesejahteraan kepada karyawan.
Tabel 5.12
Distribusi Responden Berdasarkan Penilaian Alat Pelindung Diri
NO

Penilaian Alat Pelindung Diri

FREKUENSI

PRESENTASE (%)

1
2

Baik
Kurang baik
TOTAL

84
5
89

94,38%
5,62%
100%

Sumber: Kuisioner,2017

Berdasarkan hasil data pada tabel 5.12 bahwa 84 responden (94,38%)
bahwa alat pelindung diri yang diberikan perusahaan kepada karyawan dalam
keadaan baik, alat pelindung diri yang diberikan sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan, hasil wawancara bahwa alat pelindung diri yang umum yang diberikan
seperti sepatu boat, helm, sapu tangan, masker,jas hujan , masker dll. Sedangkan
sekitar 5,62% hasil angket dan wawancara diketahui bahwa mereka juga
mendapatkan alat pelindung diri dari perusahaan hanya saja mereka mendapatkan
alat pelindung diri yang hanya bertahan tidak cukup lama ( cepat rusak ). Dan
mereka telah meminta alat pelindung diri kepada pihak perusahaan namun
perusahaan memberikan hanya per enam bulan untuk memberi alat pelindung diri
yang baru.
Tabel 5.13
Distribusi Responden Berdasarkan Mengetahui Perusahaaan Memberikan
Perlindungan Kecelakaan Kerja
Berdasarkan hasil data yang pada tabel 5.13 bahwa 89 responden (100%)
mengetahui mengenai perusahan memberikan perlindungan kecelakaan kerja baik
dari santunan, asuransi dan biaya akibat kecelakaan kerja yang terjadi saat

66
Universitas Sumatera Utara

melakukaan pekerjaan dalam lokasi kerja., serta memberikan peringatan dan dan
sanksi kepada karyawan yang tidak memenuhi standar dalam melakukan
pekerjaan seperti tidak menngunakan alat pelindung diri saat memasuki wilayah
pekerjaan hal ini bermanfaat untuk memeberikan pemahaman kepada karyawan
bahawa perusahaan memberikan perlindungan kepada karyawan agar tidak terjadi
kecelakaan kerja kepada karyawan.

Tabel 5.14
Distribusi Responden Berdasarkan Mengetahui Perlindungan Kesehatan
Dalam Program K3
NO
1
2

Mengetahui Perlindungan
Kesehatan Dalam Program K3
Mengetahui
Kurang Mengetahui
TOTAL

FREKUENSI
75
14
89

PRESENTASE
(%)
84,27%
15,73%
100%

Sumber: Kuisioner,2017

Berdasarkan hasildata pada tabel 5.14 bahwa 75

responden (84,27%)

bahwa mengetahui perlindungan kesehatan yang diberikan perusahaan seperti
memberikan ekstra puding bagi pekerja agar pekerja tidak mudah terserang
penyakit, memberikan alat pelindung diri agar tidak terjadi kecelakaan yang
mengakibatkan turunnya kesehatan atau terjadi cedera pada karyawan, dan
memberikan perawatan kesehatan gratis bagi karyawan dan keluarga karyawan
ketika sakit atau terjadinya kecelakaan kerja sedangkan 14 responden ( 15,73%)
menyatakan bahwa mereka kurang mengetahui semua kegiatan perlindungan
kesehatan yang diberikan perusahaan, namun mereka sedikit mengetahui bahwa
prusahaan memeberikan perlindungan kesehatan dengan memberikan pelayanan
kesehatan bagi mereka secara gtaris.

67
Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.15
Distribusi Responden Berdasarkan Mendapatkan Pemeriksaan Kesehatan
Gratis
NO
1
2
3

Mendapatkan Pemeriksaan
Kesehatan Gratis
Mendapatkan
Kurang Mendapatkan
Tidak Mendapatkan
TOTAL

FREKUENSI
67
17
5
89

PRESENTASE
(%)
75,28%
19,10%
5,62%
100%

Sumber: Kuisioner,2017

Berdasarkan hasil data pada tabel 5.15 bahwa 67 responden (75,28)
mengetahui

pernah

mendapatkan

pemerikasaan

kesehatan

secara

rutin,

pemeriksaan kesehatan tersebut karena rekomendasi dari atasan mereka agar
dilaksanakan pemeriksaan kesehatan secara rutin karena merka memiliki dampak
penurunan kesehatan yang lebih besar dibandin yang lain karena bekerja di sektor
yang bebrbahaya seperti di bagian pemupukan, penyemprotan pestisida, pabrik
dan bagian listrik. sedangkan 17 responden 19,10% menyatakan kurang
mengetahui mengenai pemeriksaan rutin mereka beranggapan bahwa mereka bisa
pergi sendiri ke rumah sakit sesuai dengan yang mereka ingin kan, sedangkan 5
responden (5,62%) menyatakan tidak mengetahui mengenai pemeriksaan
kesehatan secara rutin. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti bahwa
karyawan mendapatkan pelayanan dan pemeriksaan kesehatan secara gratis untuk
karywan istri dan 3 anak karywan.

68
Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.16
Distribusi Responden Berdasarkan Perusahaan Perlu Cepat Tanggap
Menanggapi Kecelakaan Kerja
Berdasarkan hasil data pada tabel 5.16 bahwa 89 responden (100%)
menyatakan bahwa pentingnya perusahaan cepat tanggap dalam menanggapi
kecelakaan kerja yang terjadi serperti yang diungkapkan salah satu karyawan
Bapak Syahrul mengatakan bahwa “ pentinglah perusahaan perlu cepat tanggap
biar mempermudah urusan kalau terjadi kecelakaan kerja ,baik di rumah sakit
atupun pengurusan seluruh administrasi mulai dari asuransi dll”
Tabel 5.17
Distribusi Responden Berdasarkan Manfaat Program K3 yang Diberikan
Perusahaan
NO
1
2

Manfaat Program K3 Yang
Diberikan Perusahaan
Mengetahui
Kurang Mengetahui
TOTAL

FREKUENSI
81
8
89

PRESENTASE
(%)
91,01%
8,99%
100%

Sumber: Kuisioner,2017

Berdasarkanhasil data pada tabel 5.17 dapat disimpulkan bahwa sebanyak
81 responden (91,01%) menyatakan bahwa mengetahui manfaat program k3 yang
diberikan perusahaan untuk menjamin dan melindungi karyawan dalam
melaksanakaan kegitan produksi (bekerja) dari sumber bahaya yang mengancam,
seperti yang disampaikan Bapak Togu Siagian “sepengetahuan aku yah manfaat
program K3 itu untuk memanajemen kegiatan kami karyawan juga melindungi
dan memeberikan hak kami sebagai karyawan itu aja”sedangkan sebanyak 8
responden (8,99%) menyatakan kurang mengetahui manafat k3 hal ini disebabkan
mereka kurang mendapatkan sosialisasi dan pelatihan kerja yang cukup.

69
Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.18
Distribusi Responden Berdasarkan Memahami Program K3
NO

Memahami Program K3

FREKUENSI

1
2
3

Memahami
Kurarang Memahami
Tidak Memahami
TOTAL

73
14
2
89

PRESENTASE
(%)
82.02%
15,73%
2,25%
100%

Sumber: Kuisioner,2017

Beradasarkan hasil data pada tabel 5.18 menunjukan bahwa 73 responden
(82.02% ) memahami program k3 perusahaan, seperti pemakaian alat pelindung
diri di lokasi pekerjaan yang harus mereka lakukan agar mereka terhindar dari
resiko dan sanksi yang diberikan perusahaan kepada mereka, memahami beban
kerja yang diterima karyawan dari perusahaan, memahami manfaat Jamian
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang diberikan perusahaan baik seperti
jamsostek, asuransi kecelakaan,dan memahami perlunya menjaga kesehatan
dengan melaukan pemeriksaan kesehatan bagi karyawn yang bekerja pada resiko
kerja yang lebih tinggi,hal tersebut mereka pahami agar saat melaksankaan
pekerjaan mereka dapat menurangi resiko kecelakaan kerja yang akan mereka
hadapi sewaktu- waktu dan mampu memberikan hasil produktivitas perusahaan
meningkat, sedangkan sebanyak 14 reponden (15,73%) menyatakan kurang
memahami secara baik tentang program k3 tersebut hanya memahami sebatas saja
tidak terlalu memahami dan mendalami tentang program k3 yang merka pahami
bahwa fungsi dan tujuan k3 untuk melindungi mereka saat bekerja, sedangkan 2
responden (2,25%) tidak memahami program tersebut hanya saja iya menggunkan
alat pelindung diri dan dapat berobat pada rumah sakit secara gratis.

70
Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.19
Distribusi Responden Berdasarkan Informasi Mengenai Program K3
NO
1
2

Informasi Mengenai Program
K3
Sudah Cukup
Kurang Cukup
TOTAL

FREKUENSI

PRESENTASE (%)

55
34
89

61,80%
38,20%
100%

Sumber: Kuisioner,2017

Berdasarkan hasil data pada tabel 5.19bahwa 55 responden (61,80 %)
menyatakan bahwa sudah cukup informasi yang diberikan tentang program K3
yang diberikan karena telah berulang mendapatkan sosialisasi dari perusahaan
mengenai bahaya kerja, dan program k3, penyebaran informasi mengenai program
K3 biasanya dilakukuan dengan sosialisasi dengan kurun waktu 6 bulan sekali
perdivisi, serata informasi selalu berada pada mading atau papan informasi yang
berada pada tiap-tiap kantor perdivisi, menurur seorang karyawan yang
diwawancari yang bernama bapak Ngadri ”informasi K3 sudah sering saya
dengar dan baca yang bagian memberikan informasi dan sosialisasi itu orangorang dari SDM (sumber daya manusia) biasanya 6 bulan sekali orang itu
sosialisasi di papan mading juga ada informasi k3 dan cara- cara memakaai alat
pelindung diri semua ada disitu”sedangkan sebanyak 34 responden (38,20%)
menyatakan kurang cukup jelas mengetahui tentang program k3 hanya
mengetahui sebatas pengunaan alat pelindung diri,jam kerja,dan jamian
keselamatan dan kesehatan kerja.

71
Universitas Sumatera Utara

5.4.Proses (proses)
Tabel 5.20
Distribusi Responden Berdasarkan Kendala dalam Melaksanakan
Program K3
NO
1
2
3

Kendala Dalam
Melaksanakan Program K3
Tidak Kendala
Kadang – Kadang
Kendala
TOTAL

FREKUENSI
41
27
21
89

PRESENTASE
(%)
46,06%
30,34%
23.60%
100%

Sumber: Kuisioner,2017

Berdasarkan hasil data

pada tabel 5.20 dapat disimpulkan bahwa 41

responden (46,06%) menyatakan tidak mengalami kendala dalam melaksanaakan
program K3 hal ini disampaikan oleh seorang karywan bernama Bapak Berman
Sibarani “kalau melaksankaan program k3 di pabrik gak ada masalah lancarlancar aja kok , program k3 setahu saya membuat pekerjaan kita menjadi
terkontrol jadi gak ada masalah sama program k3 ini.”sedangkan sebanyak21
responden (23,60%) mengalami kendala hal ini berkaitan dengan

kurang

selarasnya pelatihan kerja dengan pelaksaaan yang terjadi di lokasi pekerjaan
yang mebuat karyawan terkadang terganggu saat bekerja . Sedangkan 27
responden (30,34%) kadang –kadang memgalami kendala sepeerti penunaan alat
pelindung diri yang menurut sebagian kecil karyawan kurang nyaman dan kurang
fleksibel dalam melaksankaan pekerjaan mereka

72
Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.21
Distribusi Responden Berdasarkan Kendala Dalam Melaksanakan
Beban Kerja
NO
1
2
3

Kendala Dalam
Melaksanakan Beban Kerja
Tidak Kendala
Kadang – Kadang
Kendala
TOTAL

FREKUENSI
49
34
6
89

PRESENTASE
(%)
55,06%
38,20%
6,74%
100%

Sumber: Kuisioner,2017

Berdasarkan hasil data pada tabel 5.21 dapat disimpulkan bahwa sebanyak
49 (55,06%) menyatakan tidak mengalami kendala dalam melaksankaan beban
kerja seperti yang disampaikan oleh seorang karywan bernama ibu Jumiati“kalau
menurut ibu yah dek gak ada kendala yang ibu rasakan mengenai beban kerja
karena gak terlalu berat dan gak terlalu ada target juga lagian disini masaih mau
kerja sama jadi gak terlalu terporsir x tenaga dan pikiran ibu dek megenai beban
kerja ibu” , sedangkan 34 responden (38,20%) terkadang mengalami kendala hal
ini

dikatakan

oleh

seorang

karyawan

yang

bernama

Bapak

Apin

nasution”terkadang begini saya bekerja sebagai pemanen terkadang kami di
tuntut harus menyelesaikan panen buah sehari sekitar 1,5 hektar terkadang kami
mau gak sampai 1,5 hektar memanen karena kelapa sawitnya belum matang buah
nya, jadi kami bisa lebih agak santai lah”, namun sebanyak

6 responden

mengalami kendala melaksankaan beban kerja hal ini diakibatkan karena
karyawan tidak tau persis apa saja yang menjadi tugas pokok dalam melaksankan
tugasnya di lokasi pekerjaan.

73
Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.22
Distribusi Responden Berdasarkan Kendala Dalam Pemeberian
Pelatihan Kerja
NO
1
2
3

Kendala Dalam Pemeberian
Pelatihan kerja
Tidak Kendala
Kadang – Kadang
Kendala
TOTAL

FREKUENSI
66
19
4
89

PRESENTASE
(%)
74,16%
21,35%
4,49%
100%

Sumber: Kuisioner,2017

Berdasarkan hasil data pada tabel 5.23 dapat disimpulkan bahwa sebanyak
66 responden(74,16%) menayatakan tidak mengalami kendala terhadap pelatiahan
kerja yang diberikan. Hal ini juga di utarakan oleh seorang karywan bernama
Bapak Jasmen Sembiring “ pelatiahan kerja yang diberikan sama saya dan yang
lain sama gak ada bedanya, enaknya ada pelatihan kerja ini penegtahuan kita
bertambah,tips –tips bekerja yang aman juga dikasih tau,cara menghindari
bahaya kerja juga dijelaskan jadi pemeberian pelatihan kerjanya bagus dan
instrukturnya uda mantap juga, gak ada kendala selama ini waktu ada pealtihan
kerja” Sedangkan 19 responden (21,35%) menyatakan bahwa mereka terkadang
mengalami kendala saat diberikan pelatihan kerja karena pelatiahn yang diberikan
terkadang tidak sesuai dengan kegiatan yang terjadi di lokasi pekerjaan , namun
66 responden (74,16%) menyatakan tidak mengalami kendala saat diberikan
pelatihan kerja.

74
Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.24
Distribusi Responden Berdasarkan Hambatan Dalam Melakukan
Pemeriksaan Kesehatan
NO
1
2
3

Hambatan Dalam Melakukan
Pemeriksaan Kesehatan
Tidak ada Hambatan
Kadang – Kadang
Hambatan
TOTAL

FREKUENSI
63
22
4
89

PRESENTASE
(%)
70,79%
24,72%
4,49%
100%

Sumber: Kuisioner,2017

Berdasarkan hasil data pada tabel 5.24 bahwa sebanyak 63 responden
(70,79%) menyatakan bahwa iya tidak mengalami hambatan, seperti yang
disampaikan oleh Ibu Rosmawati Simanjuntak “gak ada hambatan kalau mau
meriksa kesehatan, memang diwajibkan apalagi kalau resiko kerja yang tinggi
biasanya para pimpinannya langsung bikin surat rekomendasi bair di cek
kesehatannya, kalau kerja nya gak terlalu besar resikonya bisa juga datang
kerumah sakit perusahaan untuk diberikan pelayan medis.” Dan 22 responden
(24,72%) menyatakan mereka terkadang mengalami hambatan dari segi prosedur
pelayanan yang diberikan pihak perusahaan. Namun sebanyak 4 responden
(4,49%) menyatakan bahwa dalam melakukan pemeriksaan kesehatan masih ada
hambatan dalam melakukan pemeriksaan kesehatan hal ini disampaikan oleh para
karyawan yang merasa mengalami hambatan dalam melakukkan pemeriksaaan
kesehatan yanseperti kurannganya pelayanan rumah sakit kepada mereka, terlalu
banyak prosedur administrasi yang harus dilengkapai,serta menunggu dokter yang
cukup lama.

75
Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.25
Distribusi Responden Berdasarkan Kendala Dalam Menggunakan Alat
Pelindung Diri
NO Kendala Dalam Menggunakan
Alat Pelindung Diri
1
Tidak Kendala
2
Kadang – Kadang
3
Kendala
TOTAL

FREKUENSI

PRESENTASE (%)

66
13
10
89

74,16%
14,61%
11,24%
100%

Sumber: Kuisioner,2017

Berdasarkan hsil data pada tabel 5.25 bahwa sebanyak 66 responden
(74,16%) menyatakan bahwa iya tidak mengalami kendala dalam menggunakan
alat pelindung diri hal ini disampaikan oleh seoarang karyawan yang benama
Bapak Humisar “ mana kendala menggunakan alat pelindung diri yang ada
sangat bermanfaat bagi karyawan terutama saya yang bekerja di tempat yang
resikonya tinggi, malah kalau gak pakai alat pelindung diri ini yang membuat
kendala waktu kerja mana tau terjadi apa - apa kan kita gak tau dek” sedangkan
sebanyak 13 responden (14,61%) menyatakan bahwa kadang - kadang mengalami
kendala dalam menggunakan alat pelindung diri, dan dari hasil wawancara yang
peneliti lakukan bahwa para karyawan kadang-kadang mengunakan alat pelindung
diri dikarenakan alasan kurang fleksibelnya mereka bekerja dengan mengunakaan
alat pelindung diri dan juga mersa kurang nyaman dan terasa berat menggunakan
alat pelindung diri namun 13 responden (11,24%) mengalami hambatan dalam
menggunakan alat pelindung diri karena merasa kurang nyama saat dipakai.

76
Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.26
Distribusi Responden Berdasarkan Pelayanan Program K3 yang Diberikan
Perusahaan
NO

1
2
3

Pelayanan Program K3 Yang
Diberikan Perusahaan
Sangat Baik
Baik
Biasa Saja
TOTAL

FREKUENSI

PRESENTASE (%)

17
53
19
89

19,10%
59,55%
21,35%
100%

Sumber: Kuisioner,2017

Berdasarkan hasil data pada tabel 5.26 bahwa 52 responden (59,55%)
menyatakan pelayanan program K3 yang diberikan kepada karyawan baik hal ini
dlihat dari adanya pelayanan keselamatan kerja, kesehatan kerja ,fasilitas ditempat
kerja yang baik mulai dari peralatan kerja,tempat pertolongan pertama dan
lingkungan kerja yang bersih asri dan sehat,Namunsebanyak 17 responden
(19,10%)

menyatakan sangat baik pelayanan program K3 yang diberikan

perusahaan kepada mereka hal ini terwujud dari pelayanan yang diberikan
perusaahan seperti menjamin dan melindungi karyawan dari resiko kerja yang
kapan saja terjadi, memberikan pelayanan terhadap kesejahteraan karyawan
seperti pemberian beras,berobat gratis bagi istri dan 3 orang anak, pemberian
pelayanan koperasi. Hal ini berbanding dengan 19 responden (21,35) yang
menyatakan bahwa program K3 yang diberikan biasa saja seperti pelayanan
kesehatan,pelayanan perlindungan yang dianggap sebagian karyawan hal itu
sudah menjadi kewajiban perusahaan untuk melindungi dan memfasilitasi para
karyawan.

77
Universitas Sumatera Utara

Tabel 5.27
Distribusi Responden Berdasarkan Diskriminasi Dalam Pemberian
Program K3 Bagi Karyawan
Berdasarkan hasil data pada tabel 5.27 bahwa sebanyak 89 responden
(100%) menyatakan bahwa perusahaan tidak pernah mendiskriminasi pemeberian
pelayanan program K3 bagi selruh karyawan hal ini di sampaiakn oleh bapak
Armiadi yang bekerja di sentral kantor “ semua program K3 yang diberikan
perusahaan tidak pernah dibedakaan semua sama contohnya pemberian beras
catu, layanan kesehatan, ekstra puding semua sama gak ada yang beda mungkin
hanya pemeberian sosilisasi program k3 aja yang agak berbeda biasanya mereka
dengan cara bahasa isyrat biar nyambung pembicraan”
Tabel 5.28
Distribusi Responden Berdasarkan Proses Sosialisasi yang dilakukan
Perusahaan
NO
1
2
3

Proses Sosialisasi Yang
dilakukan Perusahaan
Baik
Sangat Baik
Biasa Saja
TOTAL

FREKUENSI

PRESENTASE (%)

79
7
3
89

88,76%
7,87,%
3.37%
100%

Sumber: Kuisioner,2017

Berdasarkan hasil data pada tabel 5.28 bahwa 79 rsponden (88,76%)
menyatakan bahawa sosialisasi yang dilakukan perusahaan dapat dimengeti, hal
ini karena perusahaan telah berkali- kali memberikan sosialisai kepada mereka,
juga perusahaan memberikan sosialisasi sedangkan sebanyak 7 responden
(7,87%) menyatakan kurang dapat mengerti program tersebut dikarenakan hanya
2 kali mendengarkan sosialisai namun susah untuk mereka pahami secara

78
Universitas Sumatera Utara

menyeluruh,namun sebanyak 3 responden

(3,37%) menyatakan tidak dapat

dimengerti akibat mereka karryawan baru yang di pindahkan dari PTPN IV
Sidamanik , mereka belum mendengar sosialisai untuk k3 di perusahan PTPN IV
Dolok ilir tesebut.

Tabel 5.29
Distribusi Responden Berdasarkan Program K3 Memperhatikan Kelestarian
Lingkungan Kerja dan Sekitar
NO

1
2

Program K3 Memperhatikan
Kelestarian Lingkungan Kerja
Dan Sekitar
Ya
Kurang
TOTAL

FREKUENSI

PRESENTASE
(%)

81
8
89

88,76%
8,99%
100%

Sumber: Kuisioner,2017

Kriteria dalam memperhatikan lingkungan kerja dan lingkungan sekitar
dapat dilihat dari beberapa apek yakni menjaga dan membersihkan lingkungan
kerja,lingkungan tidak tercemar dari bahaya limbah yang dihasilkan, dari sisa
produksi,penduduk sekitar perusahaan tidak terkena dampak yang terjadi dari
kegiatan produksi perusahaan,dan menjaga kelestarian lingkungan sekitar, dan
Berdasrkan hasil data pada tabel 5.29 bahwa sebanyak 81 responden (88,76%)
menyatakan bahwa program k3 juga memperhatikan lingkungan tempat kerja dan
lingkungan sekitar, hal ini di sampaikan oleh salah seorang karyawan bernama
bapak Husni Thamrin iya mengatakan bahwa “ lingkungan perusahaan bersih,
sehat,sejuk hkarena memang setiap hari ada yang membersihkan setiap pagi, di
dalam pabrik juga bersih alat yang digunak karyawan kalau uda selesai harus di

79
Universitas Sumatera Utara

letakan di tempat semula biar gak berantakan”. Sedangkan

sebanyak 8

responden (8,99%) menyatakan bahwa kurang memperhatiakan lingkungan
sekitar hal ini terlihat saat berada jalan besar tepat didepan perusahaan terlihat
banyak lubang dan debu yang berterbangan akibat lalu lalangnya truk
penagangkut sawit untuk memasuki lokasi perusahaan.

Tabel 5.30
Distribusi Responden Berdasarkan Sosialisasi dan Evaluasi Program K3
Kepada Seluruh Karyawan
NO

1
2
3

Sosialisasi Dan Evaluasi
Program K3 Kepada Seluruh
Karyawan
Ya
Kurang
Tidak
TOTAL

FREKUENSI

PRESENTASE
(%)

79
8
2
89

88,76%
8,99%
2,25%
100%

Sumber: Kuisioner,2017

Berdasarkan hasil data pada tabel 5.30 sebanyak 79 responden (88,76%)
menyatakan bahwa program K3 disosialisasikan dan evaluasi yang di tangani oleh
divisi sumber daya manusia yang menaungi tentang Pelaksanaan Program
Keselamtan dan Kesehatan Kerja, salah satu responden yang bernama Bapak
Jonny Saragih mengungkapkan bahwa” divisi sumber daya manusia yang
mengawasi serta mengevauasi program K3 dimana hasil sosilisasi dan evaluasi
di pajang di mading setiap divisi, biasanya ditempel disitu macam peringatan K3,
rabu- rambu k3, sama data-data mengani k3 seperti jumlah yang terjadi
kecelakaan

kerja

per

3

bulan

sekal

semua

ditempel

dimading

lengkapi.’’sedangkan sebanyak 8 orang kurang mendapatkan sosialisasi dan

80
Universitas Sumatera Utara

evaluasi dari perusahaaan, namun sebanyak 2 responden (2,25%)tidak mengetahui
karena 2 karyawan merupakan karyawan yang pindah dari unit usaha perkebunan
sidamanik.
Tabel 5.31
Distribusi Responden Berdasarkan Peralatan Pelindung Diri
Sesuai Kebutuhan
NO
1
2
3

Peralatan Pelindung Diri
Sesuai Kebutuhan
Sesuai
Kurang
Tidak Sesuai