Penetapan Kadar Air Pada Sediaan Sabun Mandi Pemutih Padat Secara Gravimetri

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, R. (2004). Kimia Lingkungan. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta. Hal.
111.
Andreas, H. (2009). Membuat Sabun. Available from:
http://id.scribd.com/doc/21433297/Membuat-Sabun-2-Laporan-Ilmiah.
Tgl: 30 maret 2013.
Badan Standarisasi Indonesia. (1994). Standar Mutu Sabun Mandi SNI 06-35321994. Jakarta: Badan Standar Nasional.
Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Hal. xlviii-xlix.
Keenan, C.W., Donal, C.K., dan Jesse, H.W. (1980). Kimia Untuk Universitas.
Edisi keenam Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga. Hal. 198.
Ketaren, S. (2008). Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta: UI-Press. Hal. 206.
Panil, Z. (2008). Memahami Teori dan Praktik Biokimia Dasar Medis. Padang:
Penerbit Buku Kedokteran. Hal. 29.
Qisti, R. (2009). Sifat Kimia Sabun Transparan dengan Penambahan Madu pada
Konsentrasi yang Berbeda.
Available from:
http://www.
scrib.com/doc/11329777/Sabun-Mandi. Tgl: 21 maret 2013.


Rivai, H. (1995). Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta: UI Press. Hal. 309.
Gandjar, I.G., dan Abdul, R. (2007). Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Hal. 91.
Stephen, B. (2004). Intisari Kimia Organik. Jakarta: Penerbit Hipokrates. Hal. 76.
Sudarmadji, S. (1989). Analisa Bahan Makanan Dan Pertanian. Yogyakarta:
Liberty Yogyakarta Bekerja Sama Dengan Pusat Antar Universitas
Pangan Dan Gizi Universitas Gadjah Mada. Hal. 64.
Tjokronegoro, A., dan Hendra, U. (2001). Pengobatan Mutahir Dermatologi
Pada Anak Remaja. Jakarta: FKUI. Hal. 88.
Wasitaatmadja, S.M. (1997). Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: UI-Press.
Hal. 94-103.
Widodo, D.S., dan Retno, A.L. (2010). Kimia Analisis Kuantitatif. Yogyakarta:
Graha Ilmu. Hal. 155-157.

Universitas Sumatera Utara

Wilbraham, A.C., dan Michael, S.M. (1992). Pengantar Kimia Organik dan
Hayati. Bandung: ITB. Hal. 142.
Winarno, F.G. (1992). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama. Hal. 13-14.


Universitas Sumatera Utara