PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SILSILAH RAJA-RAJA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH : Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas X SMAN 3 Bandung.

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SILSILAH RAJA-RAJA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PADA MATA

PELAJARAN SEJARAH

(Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas X SMAN 3 Bandung)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Sejarah

Oleh Labibatussolihah

1001953

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

MATA PELAJARAN SEJARAH

(Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas X SMAN 3 Bandung)

Oleh : Labibatussolihah

Skripsi yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Departemen Pendidikan

Sejarah

© Labibatussolihah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SILSILAH RAJA-RAJA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PADA

MATA PELAJARAN SEJARAH

(Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas X SMAN 3 Bandung)

OLEH

LABIBATUSSOLIHAH 1001953

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I

Prof. Dr. H. Dadang Supardan, M.Pd NIP 19570408 198403 1 003

Pembimbing II

Drs. Tarunasena Ma’mur, M.Pd NIP 19680828 199802 1 001

Diketahui Oleh

Departemen Pendidikan Sejarah Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Prof. Dr. H. Dadang Supardan, M.Pd NIP 19570408 198403 1 003


(4)

i

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Pengaruh Penggunaan Media Silsilah Raja-Raja Terhadap Kemampuan Berpikir Kesejarahan Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah

(Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas X SMAN 3 Bandung) ABSTRAK

Kemampuan berpikir kesejarahan merupakan suatu kemampuan yang sebaiknya dimiliki siswa. Kenyataan di lapangan, kemampuan berpikir kesejarahan masih kurang dikembangkan. Siswa masih tertukar mengurutkan nama raja-rajadan kesulitan dalam memahami peranan dari tokoh-tokoh sejarah terkait dengan pembahasan Kerajaan Singasari. Selain itu pemanfaatan media pembelajaran masih belum bervariasi. Padahal media pembelajaran merupakan salah satu kompenen yang penting dalam suatu proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan sejarah. Berbagai media pembelajaran dapat dikembangkan sehingga dapat tercipta pembelajaran yang menyenangkan, satu diantaranya yaitu media silsilah raja-raja. Oleh karena itu, penelitian ini berjudul

“Pengaruh Penggunaan Media Silsilah Raja-Raja terhadap Kemampuan Berpikir Kesejarahan Pada Mata Pelajaran Sejarah (Penelitian Kuasi Eksperimen di Ke las X SMAN 3 Bandung). Media silsilah digunakan di kelas dengan cara siswa dibagi kedalam kelompok kecil yang kemudian menyusun sejumlah daftar nama menjadi sebuah silsilah kerajaan yang padu. Materi pada penelitian ini terfokus kepada materi Kerajaan Singasari. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh penggunaan media silsilah raja-raja terhadap kemampuan berpikir kesejarahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 3 Bandung. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah tes tertulis dengan bentuk soal pilihan ganda dan angket. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil perhitungan uji hipotesis untuk daerah penolakan Ho thitung > ttabel dengan 2,24 > 1,99 maka Ho di tolak dan Ha diterima, sehingga ada pengaruh penggunaan media silsilah raja-raja terhadap kemampuan berpikir kesejarahan siswa. Sedangkan dari hasil uji statistik pretest dan postest menunjukkan bahwa rata-rata indeks gain yang dicapai oleh kelas eksperimen sebesar 0,39 dengan kategori indeks gain sedang. Sedangkan kelas kontrol sebesar 0,26 dengan kategori indeks gain rendah. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata indeks gain yang diperoleh kelas eksperimen lebih tinggi dibandingan dengan kelas kontrol maka melalui media silsilah raja-raja dapat mempengaruhi kemampuan berpikir kesejarahan siswa menjadi lebih baik. Maka diharapkan untuk guru maupun peneliti selanjutnya dapat menggunakan dan mengembangkan media silsilah raja-raja sebagai salah satu alternatif media pembelajaran yang dapat digunakan di sekolah.


(5)

ii

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

The Effect of Kings Genealogy Media Usage towards Historical Thinking Skill in History Subject

(Quasi Experimental Research of 10th Grade in 3 Senior High School in Bandung)

ABSTRACT

Historical thinkig skill is a skill that has to be mastered by students, bu in fact, that skill has not been developed yet. Students are still in trouble when

arranging Kings’ name and comprehending the figures’ roles in the discussion of

Singasari Kingdom. Besides, various instructional media has not been utilized properly. In fact that instructional media are one of the most important components in teaching- learning process to attain goals in History subject. Various instructional media can be developed in order to create delighful learning, one of those media is kings genealogy. Therefore, this study entitled “The Effect of Kings Genealogy Media Usage towards Historical Thinking Skill in History Subject (Quasi ExperimentalResearch of 10th Grade in 3 Senior High School in Bandung). Genealogy media are used in the classroom in which the students are required to arrange several list of names into a firm king genealogy. The material in this study focuses on Singasari Kingdom. The aim of this study is to examine the effect of the king genealogy media towards students’ historical thinking skill. The study was conducted in 3Senior High School in Bandung, and a quasi experimental design with non-equivalent control group was used as the methodology. Questionnaires and written tests in a form of multiple choice questions were used as the instrument to obtain data. Based on the data obtained from the hypothesis test, tcount> ttable with 2,24 > 1,99 means that Ho is rejected and Ha is accepted, hence there is an effect in the use of kings genealogy media

towards students’ historical thinking skill. Based on the statistical result of pre-test and post-test, it shows that the average index of the gain achieved by experimental group is 0,39 with the gain index medium category. While avarage index achieved by control group is 0,26 with the gain index low category. These findings show that the average of the gain index achieved by experimental group is higher than

control group, hence the kings genealogy media can improve students’ historical

thinking skill. Therefore, the teachers or further researchers are expected to be able to implement and develop kings genealogy media as one of alternatif instructional media in school.


(6)

iii

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK...Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ...Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ...Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH...Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ...Error! Bookmark not defined.

DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR ... vii DAFTAR LAMPIRAN ... viii BAB I PENDAHULUAN ...Error! Bookmark not defined. A. Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.

B. Rumusan Masalah Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

C. Tujuan Penelitian... Error! Bookmark not defined.

D. Manfaat Penelitian... Error! Bookmark not defined.

E. Struktur Organisasi Skripsi ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA ...Error! Bookmark not defined. A. Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

1. Pengertian Sumber Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2. Pengertian Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

3. Peranan Media dalam Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

4. Manfaat Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

5. Taksonomi Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

6. Ciri dan Jenis Media Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

B. Media Silsilah Raja-raja ... Error! Bookmark not defined.

C. Berpikir Kesejarahan ... Error! Bookmark not defined.

D. Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.

E. Asumsi... Error! Bookmark not defined.


(7)

iv

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN ...Error! Bookmark not defined. A. Pendekatan, Metode dan Variabel Penelitian...Error! Bookmark not defined.

1. Pendekatan Penelitian... Error! Bookmark not defined.

2. Metode dan Design Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3. Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

B. Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.

C. Definisi Operasional... Error! Bookmark not defined.

1. Media Silsilah Raja-raja ... Error! Bookmark not defined.

2. Berpikir Kesejarahan ... Error! Bookmark not defined.

D. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

E. Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined.

F. Prosedur Penelitian... Error! Bookmark not defined.

G. Teknik Pengolahan Data Uji Instrumen ... Error! Bookmark not defined.

1. Uji Validitas Soal ... Error! Bookmark not defined.

2. Uji Daya Pembeda ... Error! Bookmark not defined.

3. Uji Tingkat Kesukaran ... Error! Bookmark not defined.

4. Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

5. Hasil Uji Coba Instrumen ... Error! Bookmark not defined.

H. Teknik Pengolahan Data ... Error! Bookmark not defined.

1. Analisis dan Pengolahan Data Hasil Belajar ...Error! Bookmark not defined.

2. Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.

3. Uji Homogenitas... Error! Bookmark not defined.

4. Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Pelaksanaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1. Pelaksanaan Penelitian Pada Kelas Eksperimen ....Error! Bookmark not defined.


(8)

v

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

2. Pelaksanaan Penelitian Pada Kelas Kontrol ...Error! Bookmark not defined.

B. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

C. Gambaran Deskriptif Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1. Skoring Penelitian Pretest Kelas Eksperimen ...Error! Bookmark not defined.

2. Skoring Penelitian Pretest Kelas Kontrol Error! Bookmark not defined.

3. Skoring Penelitian Postest Kelas Eksperimen ...Error! Bookmark not defined.

4. Skoring Penelitian Postest Kelas Kontrol Error! Bookmark not defined.

D. Pengolahan Data... Error! Bookmark not defined.

1. Statistik Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.

2. Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.

3. Uji Homogenitas... Error! Bookmark not defined.

4. Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

5. Analisis Hasil Angket ... Error! Bookmark not defined.

E. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...Error! Bookmark not defined. A. Simpulan... Error! Bookmark not defined.

B. Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ...Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN


(9)

vi

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pengelompokan Media Oleh Anderson . Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.1 Kriteria Daya Pembeda ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Kesukaran ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.3 Interpretasi Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.4 Hasil Keseluruhan Uji Instrumen... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.5 Kategori Indeks Gain ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.1 Nilai pretest dan postest kelas kontrol dan kelas eksperimen ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.2 Kategori Skor ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.3 Skoring Penelitian Pretest Kelas EksperimenError! Bookmark not defined.

Tabel 4.4 Skoring Penelitian Pretest Kelas KontrolError! Bookmark not defined.

Tabel 4.5 Skoring Penelitian Postes kelas eksperimenError! Bookmark not defined.

Tabel 4.6Skoring Penelitian Postes Kelas KontrolError! Bookmark not defined.

Tabel 4.7 Statistik Deskriptif ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.8 Varians Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.9 Varians Kelas Kontrol ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.10 Penolong Ukuran Deskriptif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.11 Kategori Persentase Angket ... Error! Bookmark not defined.


(10)

vii

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Komunikasi Dengan Media .... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.2 Kerucut Pengalaman E. Dale... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.3 Taksonomi Media menurut Rudy Bretz (1972) Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.4 Taksonomi Media Berdasarkan Indera Yang Terlibat ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.5 Hierarki Media Audiovisual diri ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.6 Taksonomi Briggs ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.7 Taksonomi Fungsi Media Pembelajaran Gagne ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.8 Taksonomi Menurut Kontinum Pembelajaran Dari Edling ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.9 Bagan Pohon... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.10 Bagan Arus ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.11 Bagan Garis Waktu ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.12 Stream Chart ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3.1 Proses Penelitian Kuantitatif (Modifikasi Dari Tuckman)... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3.2 Design Nonequivalent Control Group Design ..Error! Bookmark not defined.

Gambar 3.3 Keterkaitan antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3.4 Alur Penelitian... Error! Bookmark not defined.


(11)

viii

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Keputusan Dosen Pembimbing Lampiran 2 : Catatan Bimbingan

Lampiran 3 : Foto dan Surat Penelitian Lampiran 4 : Perangkat Pembelajaran Lampiran 5 : Instrumen Penelitian Lampiran 6 : Hasil Pengolahan Data Lampiran 7 : Lain-lain


(12)

1 Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas anak bangsa dalam menghadapi perkembangan jaman. Hal tersebut sejalan dengan definisi pendidikan menurut UU tentang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara

Pendidikan yang dikembangkan berorientasi pada siswa yang lebih berperan aktif dalam suatu proses pembelajaran. Sistem pendidikan memiliki posisi penting yaitu pemersatu komponen-komponen yang saling berkaitan yaitu tujuan, pendidik, peserta didik, dan alat pendidik. Sesuai dengan definisi sistem pendidikan nasional menurut UU tentang Sistem Pendidikan Nasional No. 20

Tahun 2003 bahwa “sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan

nasional”. Semua komponen yang saling berkaitan tersebut merupakan upaya untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut Hasbullah (2003, hlm. 125) “tujuan

sistem pendidikan nasional, berfungsi memberikan arah pada semua kegiatan pendidikan dalam satuan-satuan pendidikan yang ada. Tujuan pendidikan nasional tersebut, merupakan tujuan umum yang hendak dicapai oleh semua satuan

pendidikan”.

Maka dari itu, setiap sistem pendidikan yang diterapkan oleh suatu negara memiliki peranan yang sangat penting untuk memajukan bangsa di masa yang akan datang karena pembentukan karakter generasi penerus yang akan memimpin bangsa ini tergantung dari pendidikan yang diperoleh semasa sekolah. Sesuai dengan pendapat Hasbullah (2003, hlm. 122) bahwa


(13)

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Proses pendidikan yang diselenggarakan dan dilaksanakan suatu bangsa, dalam upaya menumbuhkan dan mengembangkan watak atau kepribadian bangsa, memajukan kehidupan bangsa dalam berbagai bidang kehidupannya, serta mencapai tujuan nasional bangsa yang bersangkutan, itulah yang disebut dengan sistem pendidikan nasional yang biasanya tumbuh dan berkembang dari sejarah bangsa yang bersangkutan

Melalui sistem pendidikan yang baik maka akan tercapai tujuan pendidikan. Selain sistem pendidikan ada yang harus diperhatikan yaitu mengenai proses pembelajaran yang dilakukan di persekolahan. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 mengenai Standar Nasional Pendidikan pasal 19 ayat 1 yang isinya :

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Peraturan tersebut menyiratkan bahwa proses pembelajaran mendorong siswa untuk berperan aktif dalam proses belajar yang menyenangkan dan menekankan pada memerhatikan perkembangan fisik dan psikologis siswa. Hal tersebut merupakan tugas seorang guru sebagai tenaga pendidik untuk mengarahkan siswa agar lebih kreatif, mandiri, dan dapat mengembangkan minat dan potensi yang dimilikinya. Sesuai dengan pendapat Suyanto dan Djihad (2012, hlm. 23) bahwa

“tugas guru adalah membantu mengembangkan potensi yang mereka dan

membuat mereka layak di setiap bidang yang diminatinya. Pekerjaan guru adalah terus menginspirasi peserta didik tersebut agar kreativitas mereka selalu terbuka”. Selain itu proses pembelajaran perlu memperhatikan beberapa komponen, sebagaimana diungkapkan oleh Suyanto dan Djihad (2012, hlm. 123) bahwa

“proses belajar-mengajar yang kompleks itu melibatkan sejumlah komponen yang terdiri atas : guru, tujuan pelajaran, media, sistem pengajaran, sumber pelajaran,

manajemen interaksi, evaluasi dan siswa”. Maka dari itu guru harus kreatif dalam

proses pembelajaran agar terciptanya pembelajaran yang menyenangkan. Proses ini merupakan cara untuk mencapai tujuan kurikulum yang ada.


(14)

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki posisi yang strategis dalam kurikulum nasional. Dapat dikatakan standar proses yang disampaikan termasuk di dalamnya untuk mencapai tujuan kurikulum sejarah seperti yang diungkapkan oleh Hasan (2012, hlm.175). Tujuan kurikulum pendidikan sejarah dapat dikelompokkan sebagai berikut :

 Mengenal masyarakat dan bangsanya

 Pengembangan kemampuan berfikir

 Pengembangan semangat kebangsaan

 Pengembangan kemampuan apresiasi

 Penerapan kemampuan sejarah dalam kehidupan

Dari tujuan kurikulum pendidikan sejarah tersebut dapat terlihat bahwa siswa harus dapat mengenal sejarah atau kehidupan masyarakat dan bangsanya dan juga harus memiliki kemampuan berfikir yang mengembangkan kemampuan apresiasi dan semangat kebangsaan. Lebih spesifik tujuan pendidikan sejarah menurut Hasan (2012, hlm.6) adalah

1. Memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai peristiwa sejarah penting dan esensial untuk membangun memori kolektif sebagai bangsa

2. Mengembangkan semangat kebangsaan

3. Mengembangkan daya berpikir kritis dan kreatif 4. Mengembangkan rasa ingin tahu

5. Preservasi kecemerlangan masa lalu

6. Membangun kejujuran, kerja keras, dan tanggungjawab

7. Mengembangkan nilai dan sikap kepahlawanan, kepemimpinan dan inspirasi

8. Mengembangkan persahabatan dan kepedulian social 9. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi

10. Mengembangkan kemampuan mencari, mengolah, mengemas, dan mengkomunikasikan informasi

Berdasarkan tujuan pendidikan sejarah tersebut mengarahkan siswa untuk memiliki kemampuan berpikir kesejarahan. Dalam kemampuan berpikir kesejarahan mencakup berpikir kronologis, pemahaman kesejarahan, analisis dan interpretasi kesejarahan, keterampilan penelitian sejarah, dan isu-isu kesejarahan; analisis dan pengambilan keputusan. Keterampilan tersebut menjadikan siswa memiliki kemampuan untuk mengurutkan peristiwa secara kronologis yang dapat memudahkan untuk memahami suatu peristiwa sejarah yang kemudian dianalisis


(15)

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

dan diinterpretasi berdasarkan fakta yang diperoleh, kemudian dilakukan penelitian sejarah dan mengambil keputusan. Maka dari itu, kelima keterampilan tersebut sebaiknya dimiliki siswa dalam pelajaran sejarah.

Keadaan di lapangan, kemampuan berpikir kesejarahan masih kurang dikembangkan. Siswa masih tertukar-tukar mengenai peran tokoh sejarah dan kurang memahami makna dari peristiwa tersebut. Jika hal ini dibiarkan, kemampuan berpikir kesejarahan siswa tidak akan berkembang dengan baik. Padahal kemampuan berpikir kesejarahan merupakan salah satu kemampuan yang sebaiknya dimiliki siswa karena dapat mencapai salah satu tujuan pendidikan sejarah yang sebagaimana dikemukakan oleh Hasan (2012, hlm. 6) yaitu mengembangkan kemampuan mencari, mengolah, mengemas, dan mengkomunikasikan informasi. Kondisi tersebut dapat diperbaiki dalam suatu proses pembelajaran.

Menurut Gagne (dalam Thobroni dan Mustofa, 2013, hlm. 20) „Belajar

terjadi apabila suatu stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sehingga perbuatannya berubah dari waktu ke waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi‟. “Belajar merupakan suatu proses yang menimbulkan terjadinya perubahan atau pembaharuan dalam tingkah

laku dan kecakapan” (Thobroni dan Mustofa, 2013, hlm.31). Jadi belajar merupakan proses pembaharuan pengetahuan dan perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik.

Lebih spesifik Sardiman (related:eprints.uny.ac.id/1030/1/ Sejarah_dan_ Nilai-nilai_Kepahlwn.doc skripsi pemahaman kesejarahan. [diakses : 5 Juli 2014])

menjelaskan bahwa “pembelajaran sejarah adalah suatu proses untuk membantu mengembangkan potensi dan kepribadian peserta didik melalui pesan-pesan sejarah agar menjadi warga bangsa yang arif dan bermartabat”.

Berdasarkan penjelasan di atas menunjukkan bahwa perubahan tersebut dapat ditandai dengan adanya bentuk perubahan dalam hal pengetahuan, sikap, keterampilan dan hal lain yang mempengaruhi individu. Dalam hal ini, proses pembelajaran yang menarik dapat mempengaruhi keterampilan individu, keterampilan tersebut adalah kemampuan berpikir kesejarahan siswa. Salah satu yang dapat digunakan untuk mempengaruhi berpikir kesejarahan siswa adalah


(16)

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

dengan pemanfaatan media pembelajaran. Melalui media pembelajaran dapat membantu peserta didik untuk lebih tertarik dan mudah dalam belajar sejarah karena media pembelajaran dapat dijadikan perantara atau alat komunikasi antara siswa dengan guru sehingga dapat meminimalisir bias informasi. Sebagaimana diungkapkan oleh Rohani (1997, hlm. 2) bahwa “media adalah segala sesuatu yang dapat diindra yang berfungsi sebagai perantara/sarana/alat untuk proses

komunikasi (proses belajar mengajar)”. Media pembelajaran dapat dijadikan sebagai alat komunikasi dalam proses pembelajaran. Senada dengan pendapat

Suyanto dan Djihad (2012, hlm. 119) bahwa “Proses belajar-mengajar merupakan proses komunikasi antara guru dan siswa”. Jadi, media merupakan sebagai perantara atau alat komunikasi antara guru dan siswa.

Media terbagi menjadi media visual, audio,dan audio visual. Media visual adalah media yang berkaitan erat dengan indra penglihatan yang terdiri dari gambar, sketsa, diagram, bagan, grafik dan peta. Sedangkan media audio adalah

“Media audio berkaitan dengan indra pendengaran. Pesan yang disampaikan

dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (ke dalam

kata-kata/bahasa lisan) maupun non verbal” (Sadiman, dkk, 2009, hlm. 49). Berbeda dengan media audio visual, menurut Rohani (1997, hlm. 97) menyatakan bahwa

“AVA adalah media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan

zaman (kemajuan ilmu pengetahuandan teknologi), meliputi media yang dapat dilihat, didengar dan yang dapat dilihat dan didengar”. Dalam penelitian ini yang difokuskan adalah media silsilah raja-raja yang termasuk kedalam media visual. Silsilah merupakan rangkaian keturunan yang ada kaitannya melalui istri, suami atau menjadi sanak saudara. Media pembelajaran sendiri khususnya media silsilah raja-raja berfungsi untuk mempermudah siswa dalam memahami suatu peristiwa sejarah sehingga dapat mudah dipahami. Sebagaimana diungkapkan oleh Hamalik (dalam Arsyad, 2013, hlm. 20) bahwa „media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan

terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memandatkan informasi‟.

Kenyataan di lapangan, kondisi ideal masih kurang tercermin dalam pembelajaran sejarah. Pemanfaatan media masih kurang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Padahal pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013


(17)

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

guru berperan sebagai fasilitator yang memfasilitasi siswa yang salah satu caranya dengan media pembelajaran, yaitu media silsilah raja-raja. Kurikulum 2013 dengan pendekatan scientific yaitu mengamati, menanya, menalar, mengeksplorasi dan mengkomunikasikan. Dari kelima hal tersebut mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir kesejarahan. Melalui pemanfaatan media pembelajaran dapat memberikan dampak yang lebih baik pada kemampuan berpikir kesejarahan siswa. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Muthmainah (2013) bahwa melalui pemanfaatan media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat meningkatan pemahaman kesejarahan siswa.

Berdasarkan dari uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian kuasi eksperimen mengenai “Pengaruh Penggunaan Media Silsilah Raja-Raja Terhadap Kemampuan Berpikir Kesejarahan Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah (Penelitian Kuasi Eksperimen di kelas X SMAN 3 Bandung)”.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah “Adakah pengaruh penggunaan media silsilah raja-raja terhadap kemampuan berpikir kesejarahan pada mata pelajaran sejarah di kelas X SMAN 3 Bandung?”. Untuk lebih menspesifikasikan dan memfokuskan permasalahan agar tidak meluas, maka peneliti merumuskan masalah dalam dua pertanyaan :

1. Apakah ada pengaruh penggunaan media silsilah raja-raja terhadap kemampuan berpikir kesejarahan siswa?

2. Apakah terdapat perbedaan kemampuan berpikir kesejarahan siswa yang menggunakan media silsilah raja-raja dengan yang tidak menggunakan media silsilah raja-raja?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan dari penelitian ini untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, yaitu memperoleh


(18)

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

gambaran umum mengenai kemampuan berpikir kesejarahan pada siswa setelah menggunakan media silsilah raja-raja. Selain itu terdapat tujuan khusus :

1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media silsilah raja-raja terhadap kemampuan berpikir kesejarahan siswa

2. Untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kesejarahan kelas yang menggunakan media silsilah raja-raja dengan kelas yang tidak menggunakan media silsilah raja-raja

D. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberi manfaat bagi berbagai pihak yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung, khususnya pada bidang pendidikan terutama dalam mata pelajaran sejarah di SMA. Adapun manfaat yang secara khusus diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Guru Sejarah

Media silsilah dapat dijadikan referensi dan variasi media yang dapat digunakan oleh guru untuk menciptakan pembelajaran yang menarik bagi siswa dalam pembelajaran sejarah di persekolahan.

2. Bagi Siswa

Dengan penggunaan media silsilah diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir kesejarahan siswa dalam pelajaran sejarah karena menggunakan media silsilah dapat menjadikan pembelajaran yang menyenangkan karena siswa memperoleh pengalaman dalam memahami pelajaran sejarah dengan melihat silsilah secara langsung sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik.

3. Bagi Peneliti

Melalui penelitian ini dapat menambah wawasan dan meningkatkan berpikir ilmiah dalam memecahkan masalah yang terdapat dalam proses pembelajaran yang lebih efektif di persekolahan. Selain itu, penelitian ini bermanfaat bagi penulis sebagai calon pendidik untuk lebih meningkatkan kreatifitas dalam pemanfaatan media pembelajaran.


(19)

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu 4. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat dijadikan masukan dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran sejarah di persekolahan.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Bab satu terdiri dari latar belakang yang menjelaskan latar belakang masalah yang akan diteliti, kemudian rumusan masalah penelitian yang akan peneliti kaji. Terdapat tujuan dan manfaat penelitian. Terakhir dijelaskan mengenai struktur organisasi skripsi yang menjelaskan urutan yang terdapat pada skripsi.

Bab dua meliputi kajian teori mengenai variabel x yaitu media silsilah raja-raja yang nanti dijelaskan juga mengenai pengertian sumber belajar, media pembelajaran, peranan serta manfaat dan taksonomi media pembelajaran. Selanjutnya dijelaskan juga ciri dan jenis media pembelajaran. Selain itu dijabarkan juga mengenai kemampuan berpikir kesejarahan. Kemudian memaparkan penelitian terdahulu serta menjelaskan asumsi dan hipotesis penelitian yang merupakan jawaban sementara dari penelitian.

Bab tiga menjelaskan mengenai metodologi penelitian yang digunakan. Pada penelitian ini yang digunakan adalah metode penelitian kuasi eksperimen atau eksperimen semu dengan pendekatan kuantitatif. Dijabarkan juga mengenai pendekatan, metode, desain, teknik pengumpulan data termasuk penentuan populasi dan sampel. Selain itu dijelaskan juga definisi operasional yang merupakan penjabaran dari variabel yang digunakan oleh peneliti serta prosedur penelitian.

Bab empat menjabarkan mengenai hasil dari penelitian dengan cara analisis data melalui uji validitas, reliabilitas, analisis butir soal untuk menguji instrumen pada pretest dan postest. Kemudian menguji hipotesis untuk mengetahui jawaban dari hasil penelitian serta untuk mengetahui pengaruh dari media silsilah raja-raja terhadap kemampuan berpikir kesejarahan siswa. Selain itu dilakukan juga uji normalitas dan homogenitas untuk mengetahui data yang diperoleh merupakan data yang normal dan bersifat homogen.


(20)

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Bab lima berisi simpulan dari jawaban hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran yang peneliti ajukan berdasarkan hasil penelitian.


(21)

49 Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan, Metode dan Variabel Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. “Pendekatan ini berdasarkan dari kerangka teori, gagasan ahli, pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, dikembangkan menjadi permasalahan dan pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verivikasi) dalam bentuk dukungan data

empiris di lapangan (Sedarmayanti dan Hidayat, 2011, hlm. 198)”. Sedangkan

menurut Emzir (2010, hlm28) “Pendekatan kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang secara primer menggunakan paradigm positivist dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan…menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan survey yang memerlukan data statistik”. “Sesuai dengan

namanya, banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2010,

hlm.27)”. Maka dari itu peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif karena penelitian berkaitan dengan angka dan pengolahan data menggunakan perhitungan statistik. Dalam penelitian ini, statistik memegang peranan dalam menganalisis data-data penelitian untuk menjawab permasalahan penelitian. Sebagaimana diungkapkan oleh Creswell (2012, hlm.26) bahwa

In quantitative research the major characteristic are: describing a research problem through a description of tends or a need for an explanation of the relationship among variables; providing a major role for the literature through suggesting the research question to be asked and justifying the research problem and creating a need for the direction (purpose statements, research questions and hypotheses) of the study; creating purpose statements, research question, and hypotheses that are specific, narrow, measurable, and observable; collecting numeric data from a large number of people using instrument with preset questions and responses; analyzing trends, comparing groups, or relating variable using statistical analysis, and interpreting results by comparing them with prior predictions and past research; and writing the research report using standard, fixed structures and evaluation criteria, and taking an objective, unbiased approach.


(22)

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Dari pernyataan di atas dapat dipahami bahwa karakteristik utama dari penelitian kuantitatif adalah menjelaskan keterkaitan antara variabel satu dengan yang lain, pertanyaan dan permasalahan penelitian harus jelas dan spesifik.

Maksud dari spesifik tersebut adalah “mereduksi gagasan-gagasan besar menjadi gagasan-gagasan terpisah yang lebih kecil untuk diuji lebih lanjut” (Creswell, 2012, hlm.9). Data diperoleh melalui instrumen yang terdiri dari pernyataan dan respon kemudian data tersebut dikumpulkan dan diklasifikasi dari sejumlah orang atau populasi. Penelitian ini beruhubungan dengan analisis statistik dan dalam interpretasi kesimpulan membandingkannya dengan prediksi sebelumnya dan penelitian yang terdahulu. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan Creswell (2012, hlm.9) bahwa

peneliti harus mengawali penelitiannya dengan menguji teori tertentu, lalu mengumpulkan data baik yang mendukung maupun yang membantah teori tersebut, baru kemudian membuat perbaikan-perbaikan lanjutan sebelum dilakukan pengujian ulang.

Selain itu Creswell (2012, hlm.5) berpendapat bahwa dalam penelitian kuantitatif juga perlu memiliki asumsi-asumsi untuk menguji teori secara deduktif, mencegah munculnya bias-bias, mengontrol penjelasan-penjelasan alternatif, dan mampu menggeneraslisasi dan menerapkan kembali penemuan-penemuannya. Gambar berikut merupakan proses penelitian kuantitatif modifikasi dari Tuckman (Sugiono, 2013, hlm. 28).


(23)

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1

Proses Penelitian Kuantitatif (Modifikasi Dari Tuckman) (Sugiono, 2013, hlm. 28)

Berdasarkan gambar tersebut Sugiyono (2013, hlm. 27) menjelaskan bahwa

“proses penelitian kuantitaif bersifat liner, di mana langkah-langkahnya jelas, mulai dari rumusan masalah, berteori, berhipotesis, mengumpulkan data, analisis data dan membuat kesimpulan dan saran”. Dalam penyusunan rumusan masalah harus didasarkan pada fakta yang diperoleh dilapangan, seperti yang diungkapkan

oleh Sugiyono (2013, hlm. 25) bahwa “masalah tidak dapat diperoleh dari

belakang meja, oleh karena itu harus digali melalui studi pendahuluan melalui fakta-fakta empiris”. Sedangkan masalah keadaan yang berbeda dengan keadaan

seharusnya. Senada dengan pernyataan tersebut “masalah merupakan penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi sesungguhnya”

(Sugiyono, 2013, hlm. 25). Setelah diperoleh masalah dari fakta yang terdapat

Penggunaan Aspek Logika Untuk Merumuskan Hipotesis

Penggunaan Aspek Metodologi untuk Menguji Hipotesis yang Diajukan

Sumber Masalah 1. Empiris 2. Teoritis

Rumusan Masalah

Konsep & Teori yang relevan

Penemuan yang relevan

Kesimpulan

Pengajuan Hipotesis

Penemuan

Yang menyatakan

Mengumpulkan & menganalisis

Menyus un i ns trument penel i ti a n

Metode/ Stra tegi pendekat

a n

Praduga terhadap hubungan

antar variabel


(24)

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

dilapangan kemudian disusun menjadi masalah yang lebih spesifik dengan menggunakan kalimat tanya. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2013,

hlm. 25) yang menjelaskan bahwa “masalah tersebut dirumuskan secara spesifik,

dan pada umumnya dibuat dalam bentuk kalimat tanya”.

Rumusan masalah yang telah disusun kemudian dijawab dengan membuat

hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara penelitian. “jawaban terhadap

rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan dukungan oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris (faktual) maka jawaban

itu disebut hipotesis” (Sugiyono, 2013, hlm. 26). Oleh karena itu, perlu menyusun

hipotesis yang didasarkan pada referensi penelitian terdahulu yang relevan.

Setelah penyusunan hipotesis kemudian menentukan metode yang akan

digunakan. “Dalam penelitian kuantitaif metode penelitian yang dapat digunakan

adalah metode survey, ex post facto, eksperimen, evaluasi, action reaserch, policy

reaserch” (Sugitono, 2013, hlm. 26). Kemudian dilakukan pengumpulan data

dengan menggunakan instrumen yang diberikan kepada populasi maupun sampel. Terakhir dilakukan analisis data dan membuat kesimpulan yang merupakan jawaban atas rumusan masalah penelitian. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 28)

bahwa “kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang

berupa jawaban terhadap rumusan masalah”

Dari penjelasan tersebut maka diperoleh dalam proses penelitian kuantitatif harus jelas, mulai dari merumuskan masalah, penggunaan teori, penelitian terdahulu, perumusan hipotesis, mengumpulkan dan menganalisis data sampai dengan membuat kesimpulan. Semua langkah tersebut harus jelas karena pada dasarnya penelitian dilakukan untuk menjawab masalah. Sebagaimana

diungkapkan oleh Sugiyono (2013, 25) yang mengemukakan bahwa “Seperti telah

diketahui bahwa penelitian itu pada prinsipnya adalah untuk menjawab masalah”. Maka dari itu, alasan peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dikarenakan langkah-langkah penelitian jelas dan hasil penelitian lebih terukur serta bersifat baku karena berdasarkan angka-angka dan hasil temuan penelitian di lapangan. Selain itu, pendekatan ini digunakan untuk melihat ada tidaknya


(25)

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

pengaruh antara variabel-variabel penelitian yang dijabarkan secara kuantitaif dan menggunakan perhitungan statistik.

2. Metode dan Design Penelitian

Metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian eksperimen karena dalam penelitian terdapat perlakuan atau manipulasi yang merupakan ciri dari penelitian eksperimen. Seperti yang diungkapkan oleh Bungin (2010, hlm.49)

“upaya untuk manipulasi variabel penelitian dalam penelitian eksperimen adalah

kekhasan utama proses-proses penelitian eksperimen”. Hal tersebut senada dengan pendapat Emzir (2008, hlm 65) bahwa “manipulasi langsung peneliti terhadap sekurangnya satu variabel bebas merupakan salah satu karakteristik yang

membedakan semua penelitian eksperimental dari metode lain”.

Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidak pengaruh dari adanya treatment atau perlakuan. Sebagaimana dikemukakan oleh Bungin (2010, hlm.49) bahwa

Apabila penelitian bertujuan meramalkan dan menjelaskan hal-hal yang terjadi atau yang akan terjadi di antara variabel-variabel tertentu melalui upaya manipulasi atau pengontrolan variabel-variabel tersebut atau hubungan di antara mereka, agar ditemukan hubungan, pengaruh, atau perbedaan salah satu atau lebih variabel, maka penelitian yang demikian ini disebut penelitian eksperimen.

Menurut Nazir (1983, hlm.56) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat serta seberapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberi perlakuan-perlakuan tertentu pada kelompok eksperimental dan menyediakan kelompok kontrol untuk perbandingan.

Maka berdasarkan kajian terhadap rumusan permasalahan maka jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah penelitian ekperimen semu (quasi eksperimen). Alasan peneliti menggunakan jenis kuasi eksperimen karena terdapat kelompok kontrol atau kelas kontrol. Kelas kontrol tersebut merupakan pembanding untuk kelas eksperimen. Situasi kelas sebagai tempat diberlakukan

treatment, tidak memungkinkan adanya suatu pengontrolan yang begitu ketat, seperti halnya disyaratkan dalam eksperimen murni. Sebagaimana yang


(26)

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

diungkapkan oleh Sugiyono (2013, hlm. 114) bahwa “Desain ini memiliki

kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengtrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen”

Sugiyono (2013, hlm.107) berpendapat bahwa “metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan terhadap yang lain dalam kondisi yang

dikendalikan”. Yang dimaksud dengan “perlakuan” tersebut adalah adanya perlakuan (treatment) pada kelas yang dikendalikan atau disebut kelas eksperimen yang kemudian dibandingkan dengan kelas kontrol untuk mengetahui ada pengaruh atau tidak dari perlakuan tersebut. Hal tersebut senada dengan pendapat

Arikunto (1998 : 80) bahwa “pada kelompok eksperimen diberikan pengaruh atau tritmen tertentu, sedangkan di kelompok kontrol tidak diberikan; Kemudian diobservasi untuk melihat/menentukan perbedaan atau perubahan yang terjadi

pada kelompok eksperimen”. Sedangkan design penelitian yang digunakan adalah

Nonequivalent Control Group Design

Gambar 3.2

Design Nonequivalent Control Group Design

O

1

X O

2

O3 O4

(Sugiono, 2013, hlm. 116) Keterangan :

O1 : Pretest pada kelas eksperimen O3 : Pretest pada kelas kontrol

X : Perlakuan atau treatment berupa media silsilah yang diberikan pada kelas eksperimen

O2 : Postest pada kelas eksperimen O4 : Postest pada kelas kontrol


(27)

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Maksud dari desain penelitian di atas adalah dalam penelitian ini terdapat dua kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok ini sama sama diberikan pretest dan postest. Namun, dalam kelompok eksperimen diberikan perlakuan. Dalam penentuan kelompok sampel tidak dilakukan secara acak. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Emzir (2008, hlm.

102) menyatakan bahwa “baik kelompok eksperimental maupun kelompok

kontrol dibandingkan, kendati kelompok tersebut dipilih dan ditempatkan tanpa

melalui randomisasi”.

Dalam penelitian ini, peneliti ingin membandingan kemampuan berpikir kesejarahan siswa setelah dan sebelum diberikan perlakuan. Selain itu untuk membandingkan kemampuan berpikir kesejarahan kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diberikan perlakuan berbeda.

3. Variabel Penelitian

Menurut Kerlinger (dalam Sugiyono, 2013, hlm.61) “variabel adalah konstrak

(constracts) atau sifat yang akan dipelajari.” Variabel yang digunakan oleh peneliti adalah variabel bebas atau variabel independen dan variabel terikat atau variabel dependen. “Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)” (Sugiyono, 2013, hlm.61). Mengenai variabel bebas tersebut senada dengan pendapat Sedarmayanti dan Hidayat (2011, hlm.48) bahwa

“variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel lain”. Sedangkan variabel terikat menurut Sugiyono (2013, hlm.61) “variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas”. Sependapat dengan pernyataan Sedarmayanti dan Hidayat (2011,

hlm.48) bahwa “variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh

variabel yang mendahuluinya”.

Dalam penelitian ini terdapat dua macam variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat, diantaranya yaitu

1. Variabel bebas (X) diartikan sebagai variabel yang mempengaruhi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media silsilah raja-raja


(28)

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

2. Variabel terikat (Y) diartikan sebagai variabel yang dipengaruhi oleh

treatment atau variabel akibat. Variabel terikat pada penelitian ini adalah berpikir kesejarahan

Keterkaitan antara variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini dapat dilihat pada bagan di bawah ini :

Gambar 3.3

Keterkaitan antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat

B. Populasi dan Sampel

“Populasi adalah keseluruhan subjek penilitian (Arikunto, 2010, hlm. 173)”.

Menurut Sedarmayanti dan Hidayat (2011, hlm. 121) mengatakan bahwa

“populasi adalah himpunan keseluruhan karakterstik dari objek yang diteliti”.

Jadi, populasi keseluruhan objek yang akan diteliti.

“Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010, hlm. 174)”. Sependapat dengan pernyataaan Sedarmayanti dan Hidayat (2011, hlm. 124) yang mengatakan bahwa “Sampel adalah kelompok kecil yang diamati

dan merupakan bagian dari populasi sehingga sifat dan karakteristik populasi juga

dimiliki oleh sampel”. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sampel

adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik sama. Dalam penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling karena mempertibangkan waktu, tenaga dan kesanggupan peneliti. Sebagaimana diungkapkan oleh Sedarmayanti

dan Hidayat (2011, hlm. 131) “Dalam sampling pertimbangan/purposif,

pertimbangan peneliti memegang peranan, bahkan menentukan dalam M edia

Silsilah Raja-raja

(X)

Berpikir Kesejarahan


(29)

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

pengambilan sekumpulan objek untuk diteliti”. Senada dengan pendapat dari

Sugiono (2013, hlm. 124) bahwa “sampling purposive adalah teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu”.

Penelitian kuasi eksperimen dilakukan di SMAN 3 Bandung sebagai populasi yang beralamat di Jl. Belitung No. 8 Bandung. Sedangkan sampel yang akan diteliti adalah kelas X IPA 1 karena kelas X telah menggunakan kurikulum 2013 yang diberlakukan oleh pemerintah dan kelas X IPA 1 dianggap dapat mewakili populasi.

C. Definisi Operasional

Untuk mempermudah dalam proses penelitian diperlukan penjelasan mengenai variabel-variabel yang digunakan, yaitu :

1. Media Silsilah Raja-raja

Media merupakan segala sesuatu yang digunakan sebagai prantara dari pengirim pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa). Sebagaimana jika dilihat dari kata media yang berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

jamak dari kata “medium” yang secara harfiah memiliki arti perantara atau

pengantar. Maksud medium tersebut menurut Heinich dkk (dalam Arsyad, 2013, hlm. 3-4) bahwa “istilah medium sebagai perantara yang mengantar

informasi antara sumber dan penerima”. Media yang digunakan adalah media visual yaitu media silsilah raja-raja. Media silsilah merupakan bagian dari media bagan pohon (tree chart) yang merupakan bagian dari media bagan yang termasuk ke dalam media visual. Mediavisual lebih mengandalkan pada indra penglihatan karena media silsilah dilihat dan dimanfaatkan langsung oleh siswa. Sedangkan media bagan menurut Rohani (1997, hlm. 20)

menjelaskan bahwa “Media bagan adalah penyajian diagramatik suatu

lambang visual”. Lebih lanjut Sanjaya (2010, hlm. 214) menjelaskan bahwa “bagan atau sering disebut dengan chart adalah media grafis yang didesain untuk menyajikan ringkasan visual secara jelas dari suatu proses yang


(30)

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

penting”. Kemudian dijelaskan juga mengenai media bagan yang baik adalah

yang berbentuk sederhana, tidak rumit dan berbelit.

Maka dari itu dalam penyusunan media silsilah raja-raja yang dibuat dengan bentuk yang sederhana dan menarik serta mudah dipahami oleh siswa. Silsilah merupakan rangkaian keturunan sesorang yang berkaitan dengan suami, istri, maupun sanak saudara. Silsilah tersusun dari atas ke bawah yang diurutkan berdasarkan urutan dari yang tua ke yang muda dalam suatu keluarga atau dari yang awal berkuasa yang kemudian dilanjutkan oleh keturunannya. Indikator dari media silsilah yaitu dibatasi dengan suatu tema tertentu, bentuknya sederhana dan tidak berbelit karena menggunakan simbol panah kearah bawah, terdapat tanda tambah untuk menunjukkan ikatan pernikahan dan media silsilah raja-raja dibuat pada kertas berukuran A4.

Media silsilah raja-raja yang digunakan merupakan media yang digunakan dengan cara siswa dibagi kedalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang. Kemudian siswa diberikan sejumlah daftar nama raja-raja sesuai dengan materi yang akan dibahas. Daftar nama tersebut disusun dengan mengurutkan dari yang awal berkuasa ke penguasa selanjutnya atau berdasarkan keturunan.

2. Berpikir Kesejarahan

Kemampuan berpikir kesejarahan merupakan kemampuan untuk mengurutkan peristiwa sejarah berdasarkan waktu serta dapat memahami peristiwa tersebut. Selain itu siswa dapat menganalisis dan menginterpretasi suatu peristiwa dan isu-isu kesejarahan yang kemudian mengambil keputusan serta ditulis berdasarkan pemikirannya sendiri sehingga memiliki keterampilan penelitian sejarah. Berikut merupakan indikator dari masing-masing kemampuan berpikir kesejarahan menurut NCHS, yaitu :


(31)

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Menurut NCHS (

http://www.nchs.ucla.edu/history-standards/historical-thinking-standards/1.-chronological-thinking. [diakses : 5 Agustus 2014])

the student is able to :

- Distinguish between past, present, and future time

- Identify the temporal structure of a historical narrative story

- Establish temporal order in constructing their [students'] own historical narratives

- Measure and calculate calendar time

- Interpret data presented in time lines and create time lines

- Reconstruct patterns of historical succession and duration

- Compare alternative models for periodization

b. Historical comprehension

Menurut NCHS (

http://www.nchs.ucla.edu/history-standards/historical-thinking-standards/2.-historical-comprehension. [diakses:5 Agustus 2014])

the student is able to :

- Identify the author or source of the historical document or narrative

- Reconstruct the literal meaning of a historical passage

- Identify the central question(s)

- Differentiate between historical facts and historical interpretations

- Read historical narratives imaginatively

- Appreciate historical perspectives

- Draw upon data in historical maps

- Utilize visual and mathematical data

- Draw upon the visual, literary, and musical sources including

c. Historical analysis and interpretation

Menurut NCHS ( http://www.nchs.ucla.edu/history-standards/standards-for-grades-k-4/historical-thinking-standards/3.-historical-analysis-and-inte rpretation. [diakses : 5 Agustus 2014]) the student is able to :

- Compare and contrast differing sets of ideas

- Consider multiple perspectives

- Analyze cause and effect relationships

- Draw comparisons across eras and regions in order to define enduring issuesas

- Distinguish between unsupported expressions of opinion and informed hypotheses grounded in historical evidence

- Compare competing historical narratives

- Challenge arguments of historical inevitability


(32)

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu - Evaluate major debates among

- Hypothesize the influence of the past

d. Historical research capabilities

Menurut NCHS ( http://www.nchs.ucla.edu/history-standards/standards-for-grades-k-4/historical-thinking-standards/4.-historical-research-capabili ties. [diakses : 5 Agustus 2014]) the student is able to :

- Formulate historical question

- Obtain historical data

- Interrogate historical data

- Identify the gaps in the available records and marshal contextual knowledge and perspectives of the time and place

- Employ quantitative analysis

- Support interpretations with historical evidence

e. Historical issues; analysis and decision-making

Menurut NCHS (

http://www.nchs.ucla.edu/history-standards/historical-thinking-standards/5.-historical-issues. [diakses : 5 Agustus 2014]) the

student is able to :

- Identify issues and problems in the past

- Marshal evidence of antecedents

- Identify relevant historical antecedents

- Evaluate alternative courses of action

- Formulate a position or course of action on an issue

- Evaluate the implementation of a decision

Sedangkan indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

a. Chronological thinking (Berpikir Kronologis)

- Distinguish between past, present, and future time

Keterampilan untuk mampu membedaan masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang


(33)

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Keterampilan untuk mampu mengidentifikasi struktur sementara dari narasi cerita sejarah berdasarkan urutan waktu.

b. Historical comprehension (Pemahaman Kesejarahan)

- Reconstruct the literal meaning of a historical passage

Ketampilan untuk mampu merekontruksi secara harfiah maksud dari pesan bersejarah

- Utilize visual and mathematical data

Keterampilan untuk mampu menggunakan data visual dan mathematis serta membuat dalam bentuk grafik, bagan, tabel, diagram dan lainnya

c. Historical analysis and interpretation (Analisis dan Interpretasi Sejarah)

- Analyze cause and effect relationships

Keterampilan untuk mampu menganalisis pengaruh hubungan dan sebab dari beberapa faktor seperti pentingnya cerita individu, pengaruh ide-ide, kepentingan manusia, keyakinan, perubahan peran secara kebetulan maupun tidak rasional.

- Compare and contrast differing sets of idea

Keterampilan untuk membandingkan perbedaan sejumlah pikiran dengan memberikan tanggapan terhadap suatu peristiwa sejarah

d. Historical research capabilities (Kemampuan Penelitian Sejarah)

- Interrogate historical data

Keterampilan untuk mengidentifikasi data sejarah dengan mengungkapkan isi sosial, politik dan ekonomi yang telah dibuat kemudian menguji kepercayaan dan keaslian sumber tersebut.

- Support interpretations with historical evidence

Keterampilan untuk mendukung interpretasi dengan menggunakan bukti sejarah dalam memberi gagasan dengan memberi alasan yang berargumen

e. Historical issues; analysis and decision-making (Isu Sejarah, Analisis dan Membuat Keputusan)


(34)

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Keterampilan untuk mampu mengidentifikasi isu dan masalah dimasa lalu yang kemudian di analisis minat, nilai, perspektif, dan melihat poin dari situasi tersebut

- Marshal evidence of antecedents

Keterampilan untuk menyusun bukti-bukti peristiwa pada masa lampau dan faktor-faktor saat ini berkontribusi untuk masalah kontemporer dan penyelesaian alternatif.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data diperoleh dari pretes dan postes. Pretes merupakan tes awal untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan treatment. Sedangkan postes merupakan tes akhir setelah diberikan treatment. Pretes dan postes dilakukan dikelas eksperimen dan kelas kontrol dengan instrumen yang sama. Hasil dari pretes dibandingkan dengan hasil postes untuk mengetahui adanya perbedaan pengaruh penggunaan media silsilah raja-raja terhadap kemampuan berpikir kesejarahan dilihat dari hasil tes tersebut. Adapun teknik untuk pengumpulan data yaitu :

1. Tes Tertulis

“Tes adalah suatu alat yang berisi serangkaian tugas yang harus

dikerjakan atau soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik untuk

mengukur suatu aspek perilaku tertentu” (Arifin, 2012, hlm. 3). Sedangkan Arikunto (2010, hlm.193) berpendapat bahwa “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki

oleh individu atau kelompok”. Jadi, tes adalah alat evaluasi untuk mengukur yang akan diukur, dalam hal ini mengukur kemampuan berpikir kesejarahan siswa.

Dalam penelitian ini yang akan digunakan berupa tes objektif sebanyak 40 soal pilihan ganda dengan alternatif jawaban yang disediakan


(35)

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

lima option (a, b, c, d, e). Dengan menggunakan tes tertulis berupa soal pilihan ganda jawaban siswa akan lebih objektif dengan memilih salah satu

option yang telah disediakan.

2. Angket

Angket atau kuesioner yang digunakan berupa sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Hal tersebut senada dengan pendapat Sugiono (2013, hlm.199) “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawab”. Sedangkan menurut Arikunto

(2010, hlm. 194) “kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari resonden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”.

Dalam penelitian ini menggunakan angket dengan jawaban tertutup karena agar jawaban responden lebih terarah dan tidak meluas. Menurut

Arifin (2012, hlm. 167) “bentuk jawaban tertutup, yaitu angket yang setiap pertanyaannya sudah tersedia berbagai alternatif jawaban”. Sependapat dengan pernyataan Arikunto (2010, hlm. 195) bahwa “kuesioner tertutup,

yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih”.

Selain itu, penggunaan angket dalam penelitian ini berfungsi untuk memperoleh data tambahan berupa tanggapan dari siswa mengenai media silsilah yang digunakan. Angket diberikan kepada kelas eksperimen yang telah diberikan treatment.

E. Instrumen Penelitian

“Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena

alam maupun social yang diamati (Sugiyono, 2013, hlm. 148)”. Sedangkan

menurut Retnowati (2008, 36) mengemukakan bahwa “Instrumen penelitian

merupakan alat bantu yang digunakan dalam penelitian agar penelitian tersebut

dapat berjalan sistematis”. “Instrumen dalam penelitian kuantitatif dapat berupa


(36)

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

hlm 305)”. Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa instrumen adalah

alat pengumpul data dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan terdapat dua yaitu

1. Tes Hasil Belajar

Tes yang dikembangkan akan terbagi menjadi dua yaitu tes awal (pretes) dan juga tes akhir (postes). Tes digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kesejarahan siswa.

2. Angket

Angket atau kuesioner digunakan untuk mengetahui penggunaan media sislsilah bagi siswa.

F. Prosedur Penelitian

Tujuan diperlukannya prosedur penelitian adalah untuk memiliki langkah-langkah penelitian yang lebih terarah. Sedangkan alur penelitian pada penelitian ini adalah sebagai berikut :


(37)

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu Gambar 3.4

Alur Penelitian Analisis dan menyajikan data

Menjelaskan temuan dan membuat kesimpulan

T ah ap A kh ir T ah ap P el ak san aa n T ah ap P er siap an Mengidentifikasi masalah

Merumuskan dan membatasi masalah Melakukan studi kepustakan

Membuat hipotesis

Menentukan design dan metode penelitian

Pembuatan instrumen

Uji validitas dan reliabilitas

Soal Valid Ya

Tidak D

ip e rb a ik i Pretest Kelas Eksperimen

T reatment : Media Silsilah

Postest

Kelas Kontrol

Postest


(38)

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan gambar di atas terdapat tiga tahap dalam penelitian ini yaitu : 1. Tahap persiapan

Kegiatan penelitian berawal dari tahap persiapan yang terdiri dari mengidentifikasi masalah yang terdapat di lapangan. Kemudian di rumuskan dan membatasi masalah agar permasalahan yang akan diteliti lebih fokus dan spesifik. Selanjutnya dilakukan studi kepustakaan yang mengkaji teori-teori yang menjadi dasar penelitian. Setelah itu, membuat hipotesis atau jawaban sementara penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Sedangkan metode yang digunakan penelitian kuasi eksperimen atau eksperimen semu dengan design Nonequivalent Control Group Design. Selanjutnya menyusun instrumen yang kelak di uji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui ketapatan dan ketetapan instrumen. Instrumen yang tidak valid dan reliabel diperbaiki.

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaskanaan terdapat dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelas tersebut diberikan tes awal (pretest) untuk mengetahui kemampuan berpikir kesejarahan awal siswa kemudian untuk kelas eksperimen diberikan treatment atau perlakuan berupa media silsilah, sedangkan untuk kelas kontrol tidak. Kemudian kedua kelas tersebut diberi tes akhir (postest) untuk mengetahui hasil belajar yang mengukur kemampuan berpikir kesejarahan siswa. 3. Tahap akhir

Dilakukan analisis untuk data kuantitatif yang diperoleh dari hasil pretest dan postest untuk mengetahui pengaruh media silsilah. Kemudian penyajian data tersebut dijelaskan berdasarkan temuan yang terdapat dilapangan dan terakhir dibuat kesimpulan dari hasil penelitian.

G. Teknik Pengolahan Data Uji Instrumen

Dalam menguji tes berupa soal yang dikembangkan oleh peneliti perlu dilakukan penilaian tehadap soal tersebut. Menurut Daryantu (2010, hlm. 177-179) terdapat empat cara untuk menilai tes, yaitu :


(1)

106 Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari perhitungan statistik, diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut.

Pertama, dari hasil uji hipotesis membuktikan terdapat pengaruh dari penggunaan penggunaan media silsilah raja-raja terhadap kemampuan berpikir kesejarahan siswa dengan α = 0,05 dan thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga ada pengaruh penggunaan media silsilah raja-raja terhadap kemampuan berpikir kesejarahan siswa. Hasil pengujian ini disimpulkan bahwa media silsilah raja-raja cukup efektif untuk digunakan dalam pembelajaran sejarah guna meningkatkan kemampuan berpikir kesejarahan siswa.

Kedua, terdapat perbedaan kemampuan berpikir kesejarahan siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diberikan perlakuan berbeda. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan (treatment) berupa media silsilah raja-raja, sedangkan untuk kelas kontrol tidak diberikan perlakuan. Hasil yang diperoleh terdapat perbedaan kemampuan berpikir kesejarahan siswa terbukti dari perbedaan rata-rata postest serta indeks gain yang diperoleh dari kelas ekperimen dan kelas kontrol. Rata-rata indeks gain pada kelas eksperimen termasuk pada kategori sedang. Sedangkan untuk kelas kontrol termasuk kepada kategori rendah. Hal tersebut menunjukkan adanya perbedaan kemampuan berpikir kesejarahan siswa setelah diberikan perlakuan yang berbeda.

B. Saran

Saran yang diberikan penulis berdasarkan hasil pembahasan yang telah dipaparkan adalah sebagai berikut :

1. Bagi Guru

a. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang lebih baik dari media silsilah raja-raja terhadap kemampuan berpikir kesejarahan. Maka


(2)

107

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

media silsilah raja-raja dapat dijadikan salah satu alternatif media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru sejarah dalam pembelajaran di kelas.

b. Dalam kegiatan belajar mengajar hendaknya media yang akan digunakan lebih banyak melibatkan siswa sehingga pembelajaran akan lebih menyenangkan.

2. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran sejarah di persekolahan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Aspek yang diukur masih terbatas pada kemampuan berpikir kesejarahan. Aspek taraf berpikir yang lain perlu untuk dilakukan penelitian.

b. Penelitian mengenai media silsilah raja-raja belum dilakukan pada mata pelajaran lain sehingga perlu diujicobakan.


(3)

108 Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Arifin, Z. (2012). Evaluasi pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Arsyad, A. (2013). Media pembelajaran (edisi revisi). Jakarta : Rajawali Pers Ary, D., Jacobs ,L C., dan Razavieh, A. (2007). Pengantar penelitian dalam

pendidikan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Arikunto, S. (1998a). Prosedur penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, S. (2001b). Dasar-dasar evaluasi pendidikan (edisi revisi). Jakarta : Bumi Aksara

Arikunto, S. (2010c). Prosedur penelitian : suatu pendekatan praktik (edisi revisi). Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, S. (2012d). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Bungin, B.(2010). Metodologi penelitian kuantitatif. Jakarta : Kencana

Creswell, J.W.(2012a). Education research.Baston : Pearson Education Creswell, J.W.(2012b). Research design. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Daryanto. (2010). Evaluasi pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Emzir. (2008). Metodologi penelitian pendidikan : kuantitatif & kualitatif. Jakarta : Rajawali Pers

Hasan, S. H. (2012). Pendidikan sejarah indonesia ; isu dalam ide dan pembelajaran. Bandung : Rizqi Press

Hasbullah. (2003). Dasar-dasar ilmu pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Kustandi dan Sutjipto. (2011). Media pembelajaran. Bogor : Ghalia Indonesia Munandi, Y. (2008). Media pembelajaran ; sebuah pendekatan baru. Jakarta :

Gaung Persada Press

Nazir, M. (1983) Metode penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan


(4)

109

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu Rohani, A. (1997). Media instruksional eduktif. Jakarta : Rineka Cipta

Sedarmayanti dan Hidayat. (2011). Metodologi penelitian. Bandung : CV. Mandar Maju

Sadiman, A. dkk. (2009). Media pendidikan ; pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya. Jakarta : PT Grafindo Persada

Sanjaya, W. (2010). perencanaan dan design sistem pembelajaran. Jakarta : Kencana

Sudijono, A. (2009). Pengantar statistik pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers

Sugiyono. (2013). Metodologi penelitian pendidikan: pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Supardi. (2012). Aplikasi statistik dalam penelitian. Jakarta : Ufuk Press

Supriatna, N dan Wiyanarti, E. (2008). Sejarah dalam keberagaman. Bandung : Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI

Surapranata, S. (2004). Analisis, validitas, reliabilitas, dan interpretasi hasil tes. Jakarta : Rosda

Suyanto dan Djihad, A. (2012). Calon guru dan guru profesional. Yogyakarta : Multi Perssindo

Thobroni dan Mustofa. (2013). Belajar dan pembelajaran. Yogyakarta : Ar-ruzz Media

Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Wibawa, B dan Mukti, F. (1991). Media pengajaran. Jakarta: Depdikbud

Sumber Tesis :

Iriawan, S. (2008). Pengaruh Pembelajaran Berbalik (Reciprocal Teaching) terhadap Ketuntuasan Belajar Siswa Dalam Pemahaman Matematik dan Aplikasi Konsep Matematik. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Sumber Skripsi :

Iswarita, H. (2010). Penerapan Media Peta Konsep Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas di SMPN 234 Jakarta Pada Mata Pelajaran IPS. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.


(5)

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Muthmainah, R. (2013). Penerapan Media Peta Konsep Untuk Meningkatkan Pemahaman Kesejarahan Siswa Terhadap Mata Pelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPS 1 MAN 1 Bandung). (Skripsi). Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Nurcahya, N. (2010). Penggunaan Media Gambar Dalam Pembelajaran PKN Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa (Studi Deskriptif Terhadap Siswa SMP Pasundan 4 Bandung). (Skripsi). Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan FPIPS, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Putri, D. W. (2012). Penggunaan Metode Snowball Throwing Dalam Mengembangkan Kemampuan Berpikir Sejarah Siswa (Suatu studi Penelitian Tindakan Kelas di XG SMAN 14 Bandung). (Skripsi). Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Siregar, Y. (2013). Penerapan Media Gambar Untuk meningkatkan Aktivitas

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas Pada KElas X-1 SMA Persatuan Guru Islam Indonesia 2 Bandung). (Skripsi). Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Tramidiya, T. (2014). Penerapan Media Story Picture Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Dalam Pembelajaran PKN (Penelitian Tindakan Kelas X MIA 5 di SMA Negeri 4 Cimahi). (Skripsi). Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan FPIPS, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Yuniar, L. E. (2014). Penerapan Metode Blended Learning Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Pada Matapelajaran Sejarah : Penelitian Kuasi Eksperimen di SMA Negeri Kota Bandung. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Makalah :

Supardan, D. (2001). Transisi Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Menuju Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Di Era Otonomi daerah Serta Globalisasi. Seminar MGMP Kota Bandung 2 Mei 2001. Bandung

Sumber Internet :

Cahyani, M.T.(2012). Pengertian Bagan Dan Grafik. [Online]. Diakses dari

http://dhynamardhinool.blogspot.com/2012/12/makalah-media-bagan-dan-grafik_ 14.html. [16 Oktober 2014]

Djamaluddin, D. (t.t.). Komunikasi Dalam Proses Pembelajaran. [Online]. Diakses dari http://deryjamaluddin.page.tl/Komunikasi-dalam-proses-pembelaja ran.htm [24 Juni 2014]


(6)

111

Labibatussolihah, 2014

PENGARUH PENGGUNAAN MED IA SILSILAH RAJA-RAJA TERHAD AP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PAD A MATA PELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Meltzer, D. (2014). The Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning Gain in Physics: A Possible “Hidden Variable” in Diagnostic Pretest Score. [Online]. Diakses dari

http://www.physics.iastate.edu/ per/docs/Addendum on normalized gain pdf. [19 November 2014]

NCHS.(t.t.). Historical Thinking. [Online]. Diakses dari http://www.nchs.ucla. edu/history-standards/historical-thinking-standards. [5 Agustus 2014] NCHS.(t.t.). Historical Thinking. [Online]. Diakses dari http://www.nchs.ucla.

edu/history-standards/historical-thinking-standards/1.-chronological-thinking. [5 Agustus 2014]

NCHS.(t.t.). Historical Thinking. [Online]. Diakses dari http://www.nchs.ucla.

edu/history-standards/historical-thinking-standards/2.-historical-comprehension. [5 Agustus 2014]

NCHS.(t.t.). Historical Thinking. [Online]. Diakses dari http://www.nchs.ucla.edu

/history-standards/standards-for-grades-k-4/historical-thinking-standards/3.-historical-analysis-and- interpretation. [5 Agustus 2014] NCHS.(t.t.). Historical Thinking. [Online]. Diakses dari http://www.nchs.ucla.

edu/history-standards/standards-for-grades-k-4/historical-thinking-standards/4.-historical-research-capabilities. [5 Agustus 2014]

NCHS.(t.t.). Historical Thinking. [Online]. Diakses dari http://www.nchs.ucla. edu/history-standards/historical-thinking-standards/5.-historical-issues. [5 Agustus 2014]

Sardiman. (t.t.). Pembelajaran Sejarah dan Nilai-nilai Kepahlawanan. [Online]. Diakses dari related:eprints.uny.ac.id/1030/1/Sejarah_dan_Nilai-nilai_Kepahlwn. doc skripsi pemahaman kesejarahan. [5 Juli 2014]

Shidiqi, A.(2013). Kerucut Edgar Dale. [Online]. Diakses dari

http://coretansikidi. blogspot.com/2013/04/kerucut-edgar-dale.html [6 Mei 2014]


Dokumen yang terkait

Pengaruh metode penemuan terbimbing (guided discovery) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa : penelitian quasi eksperimen terhadap siswa Kelas VIII SMPI Ruhama.

2 21 217

Pengaruh metode mendongeng terhadap keterampilan menyimak dongeng pada siswa kelas II di SD Dharma Karya UT Pondok Cabe Tangerang Selatan tahun pelajaran 2014/2015

2 9 152

Pengaruh Metode Sosiodrama Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak (Kuasi Eksperimen di MTs Mathlabussa’adah).

4 60 151

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN E-MAGAZINE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA: Studi Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Fotografi di SMKN 11 Bandung.

0 4 24

PENGARUH TEKNIK PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF : Kuasi Eksperimen Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas X SMAK 3 Bina Bakti Dan Siswa Kelas X SMAN 1 Parongpong Bandung.

1 5 49

PENGGUNAAN MEDIA DIGITAL MAGAZINE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA RANAH KOGNITIF SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 BANDUNG: Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI SMAN 3 Bandung.

2 4 51

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN E-LEARNING BERBASIS EFRONT TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK : Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Sman 19 Bandung Kelas X dalam mata pelajaran TIK.

0 1 46

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA STELLARIUM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI :Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Geografi di MA Insan Mandiri Bandung.

2 5 42

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FILM PENDEK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS :Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII di SMP Pasundan 4 Bandung.

0 0 42

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SILSILAH RAJA-RAJA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KESEJARAHAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH : Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas X SMAN 3 Bandung - repository UPI S SEJ 1001953 Title

0 0 3