BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menerapkan Model Make A Match Berbantuan Media Gambar S

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

  3.1.1 Setting Penelitian

  Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD Negeri Ngajaran 02 yang terletak di Dusun Nalirojo, Desa Ngajaran Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang dengan ruangan yang cukup lengkap serta halaman yang cukup luas yang biasanya digunakan untuk upacara bendera dan juga kegiatan sekolah lainnya.Pengajar di SDN Ngajaran 02 berjumlah 9 guru dengan pendidikan terakhir strata satu berjumlah 7 guru sedangkan 2 lainnya masih diploma dua dan sekarang masih melanjutkan study strata satunya. Sebanyak lima guru sudah mendapatkan sertifikat guru profesional sedangkan yang lainnya belum, oleh karena itu tenaga pendidik di SDN Ngajaran 02 bisa dikatakan sudah memenuhi kriteria sebagai guru profesional walaupun fasilitas di SDN Ngajaran 02 belum cukup memadai tapi layak untuk menunjang proses pembelajaran. Pada penelitian kali ini peneliti akan berkolaorasi dengan wali kelas 4.Penelitian ini dilakukan selama dua minggu, enam kali pertemuan pada tanggal 23 Maret 2015

  • – 4 April 2015 setiap hari Senin, Kamis dan Sabtu. Berikut adalah perincian waktu pelaksanaan penelitian.

  

Tabel 8

Waktu Pelaksanaan Penelitian

Siklus Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III

  Siklus I

  23 Maret 2015

  26 Maret 2015

  28 Maret 2015 Siklus II

  30 Maret 2015

  2 April 2015

  4 April 2015

  3.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian

  Subjek penelitian yang diambil adalah kelas 4 dengan siswa berjumlah 14 anak yang terdiri dari 4 siswa perempuan dan 10 siswa laki-laki dengan latar belakang berbeda-beda. Semua siswa beragama islam, 8 diantaranya berusia 10 tahun, 4 anak berusia 11 tahun dan 2 anak berusia 12 tahun.Sebagian besar siswa bertempat tinggal di Ngajaran.

  Dengan karakteristik siswa yang lebih menyukai proses pembelajaran dengan model yang bervariasi, tidak hanya di dalam ruangan kelas saja. Siswa cepat merasa jenuh jika harus terus memperhatikan ceramah guru, siswa lebih senang proses pembelajaran yang memberi kesempatan siswa untuk eksistensi diri melihat tampilan teman-temannya. Namun siswa yang aktif diskusi hanya siswa tertentu saja, sebagian besar masih kurang aktif dan kurang kreatif dalam belajar. Situasi kelas saat pembelajaran masih belum optimal, siswa masih belum seluruhnya mempunyai keaktifan dalam belajar apalagi dengan kurangnya dukungan fasilitas belajar seperti LCD, proyektor dan lain-lain. Alat peraga pembelajaran yang dimiliki SDN Ngajaran 02 cukup lengkap, hanya saja penggunaannya belum maksimal. Letaknya yang berada di pedesaan menjadikan suasana SDN Ngajaran 02 masih asri serta tenang dan nyaman untuk kegiatan pembelajaran.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.2.1 Variabel Penelitian

  Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

3.2.1.1 Variabel Bebas (X)

  Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain yang sifatnya berdiri sendiri. Variabel bebas merupakan variabel tindakan yang sengaja dilakukan untuk menimbulkan perubahan pada variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

3.2.1.2 Variabel Terikat (Y)

  Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain yang sifatnya tidak berdiri sendiri. Variabel terikat merupakan akibat yang ditimbulkan oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar IPA siswa.

3.2.2 Definisi Operasional

  3.2.2.1 Definisi Operasional Variabel Bebas (X)

  Model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah jenis pembelajaran kooperatif dimana siswa akan dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen,setelah itu guru memberikan materi dan meminta siswa bekerjasama dengan cara berdiskusi dan bertanya jawab dengan anggota dalam satu kelompok, selanjutnya siswa diminta mengerjakan soal yang diberikan guru kemudian siswa yang mendapat poin adalah siswa yang mampu menyamai dan melampaui skor yang telah diperoleh sebelumnya.

  3.2.2.2 Definisi Operasional Variabel Terikat (Y)

  Hasil belajar IPA adalah kemampuan belajar yang dimiliki siswa karena telah memiliki pengalaman belajar pada mata pelajaran IPA dimana perubahannya hanya dilihat dari ranah kognitif.

3.3 Prosedur Penelitian

  Penelitian tindakan ini menggunakan model spiral menurut Kemmis dan Taggart (Zainal Aqib, 2006: 22) yang meliputi “perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, serta refleksi, dimana tahap pelaksanaan dan observasi dilakukan secara bersama- sama.”

  Prosedur penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan direncanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi. Berikut adalah prosedur penelitian tindakan ini.

  Gambar 2 Prosedur Penelitian Menurut Kemmis dan Taggart

3.3.1 Siklus I

3.3.1.1 Perencanaan Tindakan

  Penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan rencana tindakan sebagai berikut: a.

  Materi-materi Model pembelajaran kooperatif tipe STAD bisa digunakan dengan materi kurikulum bersama materi-materi yang dibuat oleh guru. Yang diperlukan hanyalah lembar kerja, lembar jawaban, dan kuis untuk tiap-tiap satuan yang akan diajarkan. Tiap-tiap satuan harus bisa dijalankan untuk tiga sampai lima kali pertemuan.

  b.

  Memasukkan siswa ke dalam kelompok Siswa oleh guru dimasukkan ke dalam kelompok-kelompok. Langkah- langkahnya adalah membuat salinan lembar rekapitulasi kelompok, merangking siswa, menentukan jumlah anggota kelompok, menugaskan siswa ke dalam kelompok, menyebarkan lembar rekapitulasi siswa dan menentukan nilai dasar. Struktur pembagian kelompok dapat dilihat pada tabel berikut.

  Tabel 9 Pembagian Kelompok Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berdasarkan Peringkat KELOMPOK ANGGOTA

  Siswa peringkat 1 Siswa peringkat 6

  KELOMPOK I Siswa peringkat 7 Siswa peringkat 12 Siswa peringkat 13 Siswa peringkat 2 Siswa peringkat 5

  KELOMPOK II Siswa peringkat 8 Siswa peringkat 11 Siswa peringkat 14 Siswa peringkat 3 Siswa peringkat 4

  KELOMPOK III Siswa peringkat 9 Siswa peringkat 10 c.

  Penghargaan kelompok Setelah memberikan penghargaan pada kelompok, guru memberi nilai perseorangan dan kelompok dengan menghargai pencapaian kelompok, lalu menghitung kembali nilai dasar yang diambil dari nilai rata-rata kuis siswa selanjutnya memberi penilaian.

3.3.1.2 Pelaksanaan Tindakan

  a. Pertemuan I Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 23 Maret 2015 dengan kompetensi dasar mendeskripsikan berbagai penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang air laut). Pada kompetensi dasar ini terdapat tiga indikator pembelajaran yang disampaikan yaitu menjelaskan terjadinya hujan, angin dan gelombang air laut, menjelaskan dampak positif dan negatif yang ditimbulkan oleh hujan, angin, cahaya matahari dan gelombang air laut serta menyebutkan nama-nama angin.

  Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran pada Siklus I pertemuan pertama: 1)

  Kegiatan Awal  Guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai keyakinan dan kepercayaan masing-masing dan memberi salam.

   Guru melakukan presensi dan memberikan motivasi kepada siswa.  Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran.

   Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.  Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan. 2)

  Kegiatan Inti  Eksplorasi 

  Guru memperkenalkan dan menyajikan materi tentang daur air menggunakan gambar.

  • Guru memberi tahu siswa apa yang sedang mereka pelajari.
  • Guru memunculkan keingintahuan siswa dengan memberikan pertanyaan tentang proses terjadinya hujan.

   Elaborasi  Guru membuat salinan lembar rekapitulasi kelompok.

  • Guru merangking siswa dari yang paling pintar.
  • Guru membentuk kelompok yang terdiri dari empat sampai lima siswa yang mewakili kemampuan, jenis kelamin dan ras siswa di kelas itu.
  • Siswa ditugaskan ke dalam kelompok.
  • Siswa berdiskusi dan mempersiapkan jawaban untuk menjawab pertanyaan tentang akibat angin dan cahaya matahari.
  • Siswa saling menjelaskan jawaban.

   Konfirmasi  Guru memanggil siswa secara acak.

  • Guru memberi umpan balik.

  Siswa mengerjakan kuis perseorangan.

  • Guru memberi nilai berdasarkan kemajuan siswa.
  • Guru memberikan pengakuan khusus atau penghargaan lain.
  • 3)

  Kegiatan Akhir  Guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipahami.

   Guru dan siswa membuat kesimpulan.  Guru melakukan refleksi dan memberikan penguatan kepada siswa.  Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa.  Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

   Guru mengajak siswa untuk berdoa.

  b. Pertemuan II Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 26 Maret 2015 dengan kompetensi dasardan indikator yang sama seperti pertemuan sebelumnya.

  Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran pada Siklus I pertemuan kedua: 1)

  Kegiatan Awal  Guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai keyakinan dan kepercayaan masing-masing dan memberi salam.

   Guru melakukan presensi dan memberikan motivasi kepada siswa dengan cara menjelaskan kembali terjadinya angin.  Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.  Guru dan siswa mencocokkan pekerjaan rumah.  Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan. 2)

  Kegiatan Inti  Eksplorasi Guru memperkenalkan dan menyajikan materi.

  • Guru memberi tahu siswa apa yang sedang mereka pelajari.

  • Guru memunculkan keingintahuan siswa dengan memberikan pertanyaan tentang akibat yang ditimbulkan oleh angin, cahaya matahari, hujan dan gelombang air laut.

   Elaborasi  Guru membentuk kelompok yang anggotanya masih sama dengan pertemuan sebelumnya.

  • Siswa ditugaskan ke dalam kelompok untuk mencari informasi seputar akibat terjadinya angin, cahaya matahari, hujan dan gelombang air laut.
  • Siswa untuk mengerjakan permasalahan atau mempersiapkan jawaban untuk menjawab pertanyaan.
  • Siswa saling menjelaskan jawaban.

   Konfirmasi  Guru memanggil siswa secara acak.

  • Guru memberi umpan balik.
  • Siswa mengerjakan kuis perseorangan.
  • Guru memberi nilai berdasarkan kemajuan siswa.
  • Guru memberikan pengakuan khusus atau penghargaan lain.

  3) Kegiatan Akhir  Guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipahami.

   Guru dan siswa membuat kesimpulan.  Guru melakukan refleksi dan memberikan penguatan kepada siswa.  Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

   Guru mengajak siswa untuk berdoa.

  c. Pertemuan III Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 28 Maret 2015 dengan kompetensi dasar dan indikator yang sama seperti pertemuan sebelumnya.Dalam pertemuan ini guru memberikan evaluasi kepada siswa. Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran pada Siklus I pertemuan ketiga:

  1) Kegiatan Awal

   Guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai keyakinan dan kepercayaan masing-masing dan memberi salam.  Guru melakukan presensi dan memberikan motivasi kepada siswa.  Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.  Guru melakukan apersepsi. 2)

  Kegiatan Inti  Siswa mengerjakan soal evaluasi.

   Guru dan siswa mengoreksi bersama hasil pekerjaan siswa.  Guru memanggil siswa secara acak.  Guru memberi umpan balik.  Guru memberi nilai berdasarkan kemajuan siswa.  Guru memberikan pengakuan khusus atau penghargaan lain. 3)

  Kegiatan Akhir  Guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipahami.

   Guru dan siswa membuat kesimpulan.  Guru melakukan refleksi dan memberikan penguatan kepada siswa.  Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

   Guru mengajak siswa untuk berdoa.

3.3.1.3 Refleksi

  Tahapan ini dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan. Refleksi bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan baik secara proses maupun hasil. Kegiatan refleksi dilakukan bersama antara guru hasil observasinya mengenai kelemahan dan kelebihan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran IPA. Jika terdapat beberapa kelemahan, peneliti harus memberikan perbaikan pembelajaran pada siklus selanjutnya.

3.3.2 Siklus II

  3.3.2.1 Perencanaan Tindakan

  Perencanaan tindakan pada siklus II sama dengan yang dilakukan peneliti pada siklus sebelumnya. Hanya saja peneliti memberikan treatmentkhusus apabila ditemui beberapa kelemahan pada siklus sebelumnya.

  3.3.2.2 Pelaksanaan Tindakan

  a. Pertemuan I Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 30 Maret 2015 dengan kompetensi dasar menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir dan longsor).Pada kompetensi dasar ini terdapat duaindikator pembelajaran yang disampaikan yaitu menjelaskan pengertian erosi, abrasi, korasi, banjirdan tanah longsor serta menjelaskan pengaruh erosi, abrasi, korasi, banjir dan tanah longsor terhadap daratan.

  Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran pada Siklus II pertemuan pertama: 1)

  Kegiatan Awal  Guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai keyakinan dan kepercayaan masing-masing dan memberi salam.

   Guru melakukan presensi dan memberikan motivasi kepada siswa.  Guru memberikan hasil evaluasi kepada siswa.  Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran.

   Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.  Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan.

  2) Kegiatan Inti

   Eksplorasi  Guru memperkenalkan dan menyajikan materi dengan memperlihatkan gambar hutan gundul.

  • Guru memberi tahu siswa apa yang sedang mereka pelajari.
  • Siswa menjawab pertanyaan guru.

   Elaborasi  Guru membuat salinan lembar rekapitulasi kelompok.

  • Guru merangking siswa dari yang paling pintar.
  • Guru membentuk kelompok baru berdasarkan hasil evaluasi yang terdiri dari empat sampai lima siswa yang mewakili kemampuan, jenis kelamin dan ras siswa di kelas itu
  • Siswa ditugaskan ke dalam kelompok untuk melakukan percobaan tanah gundul dan tanah berumput.
  • Siswamengerjakan permasalahan atau mempersiapkan jawaban untuk menjawab pertanyaan.
  • Siswa saling menjelaskan jawaban.

   Konfirmasi  Guru memanggil siswa secara acak.

  • Guru memberi umpan balik.
  • Siswa mengerjakan kuis perseorangan.
  • Guru memberi nilai berdasarkan kemajuan siswa.
  • Guru memberikan pengakuan khusus atau penghargaan lain.

  3) Kegiatan Akhir  Guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipahami.

   Guru dan siswa membuat kesimpulan.  Guru melakukan refleksi dan memberikan penguatan kepada siswa.  Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa.  Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran pada Siklus II pertemuan kedua: 1)

  b. Pertemuan II Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 2 April 2015 dengan kompetensi dasar dan indikator yang sama seperti pertemuan sebelumnya.

  Kegiatan Awal  Guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai keyakinan dan kepercayaan masing-masing dan memberi salam.

   Guru melakukan presensi dan memberikan motivasi kepada siswa.  Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran.

   Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.  Guru dan siswa mencocokkan pekerjaan rumah siswa.  Guru melakukan apersepsi dengan memberikan pertanyaan. 2)

  Kegiatan Inti  Eksplorasi 

  Guru memperkenalkan dan menyajikan materi dengan memperlihatkan peristiwa banjir dan tsunami.

  • Guru memberi tahu siswa apa yang sedang mereka pelajari.
  • Siswa menjawab pertanyaan dari guru.

   Elaborasi  Guru membentuk kelompok yang anggotanya masih sama dengan pertemuan sebelumnya.

  • Siswa ditugaskan ke dalam kelompok.
  • Siswa mengerjakan permasalahan tentang akibat yang ditimbulakan banjir, abrasi dan tanah longsor serta mempersiapkan jawaban untuk menjawab pertanyaan.
  • Guru meminta siswa untuk saling menjelaskan jawaban.

   Konfirmasi Guru memanggil siswa secara acak.

  • Guru memberi umpan balik.
  • Siswa mengerjakan kuis perseorangan.
  • Guru memberi nilai berdasarkan kemajuan siswa.
  • Guru memberikan pengakuan khusus atau penghargaan lain.
  • 3)

  Kegiatan Akhir  Guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipahami.

   Guru dan siswa membuat kesimpulan.  Guru melakukan refleksi dan memberikan penguatan kepada siswa.  Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

   Guru mengajak siswa untuk berdoa.

  c. Pertemuan III Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 4 April 2015 dengan kompetensi dasar dan indikator yang sama seperti pertemuan sebelumnya.

  Dalam pertemuan ini guru memberikan evaluasi kepada siswa. Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran pada Siklus II pertemuan ketiga: 1)

  Kegiatan Awal  Guru mengajak siswa untuk berdoa sesuai keyakinan dan kepercayaan masing-masing dan memberi salam.

   Guru melakukan presensi dan memberikan motivasi kepada siswa.  Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran.

   Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.  Guru melakukan apersepsi. 2)

  Kegiatan Inti  Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan oleh guru.

   Guru memanggil siswa secara acak.  Guru memberi umpan balik.  Guru memberi nilai berdasarkan kemajuan siswa.  Guru memberikan pengakuan khusus atau penghargaan lain. 3)

  Kegiatan Akhir  Guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipahami.

   Guru dan siswa membuat kesimpulan.  Guru melakukan refleksi dan memberikan penguatan kepada siswa.  Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

   Guru mengajak siswa untuk berdoa.

3.3.2.3 Refleksi

  Refleksi dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan baik secara proses maupun hasil. Jika ada siswa yang belum tuntas, maka akan dilanjutkan pada siklus berikutnya dengan penanganan khusus.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

3.4.1.1 Teknik Pengumpulan Data Variabel Bebas (X)

  Pengumpulan data variabel model pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan teknik non tes observasi. Menurut Sutrisno Hadi (Sugiyono, 2010: 203) “observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari p elbagai proses biologis dan psikologis.” Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan gejala yang tampak pada saat penelitian berlangsung.

  Observasi ini digunakan untuk mengamati tindakan guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan respon siswa saat menerima pembelajaran. Sebagai pengamat dalam kegiatan observasi ini adalah peneliti. Observasi dilakukan pada saat proses kegiatan pelaksanaan tindakan itu berlangsung.

  3.4.1.2 Teknik Pengumpulan Data Variabel Terikat (Y)

  Untuk mengumpulkan data variabel hasil belajar siswa, digunakan teknik tes. Menurut Purwanto (2013: 63) “tes merupakan instrumen alat ukur untuk pengumpulan data dimana dalam memberikan respons atau pertanyaan harus mengeluarkan kemampuan yang dimiliki peserta tes.” Tes yang digunakan adalah tes hasil belajar. Tes hasil belajar merupakan tes penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru. Tes tersebut hanya digunakan untuk mengukur aspek kognitif. Sedangkan untuk aspek afektif dan psikomotor hasil belajar, menggunakan penilaian proses yang dilakukan oleh guru yang mengajar. Penilaian proses tersebut dilakukan selama pembelajaran berlangsung.

  3.4.1.3 Dokumentasi

  Studi dokumentasi dilakukan untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi. Untuk memberikan gambaran secara nyata mengenai kegiatan siswa digunakan dokumen berupa foto-foto siswa selama proses pembelajaran.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

3.4.2.1 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Bebas (X)

  Untuk mengamati proses pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, digunakan teknik observasi. Dalam menggunakan teknik observasi cara yang paling efektif adalah melengkapi dengan lembar observasi sebagai instrumen. Lembar observasi yang digunakan adalah lembar observasi kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Lembar observasi kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD digunakan untuk mengetahui kegiatan belajar siswa dan kinerja guru dalam mengikuti pembelajaran. Kisi-kisi observasi pembelajaran guru berdasarkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dilihat pada tabel 10.

  Tabel 10 Kisi-Kisi Observasi Pembelajaran Guru Berdasarkan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Langkah Kegiatan Aspek-Aspek yang Diobservasi No. Item

   Guru mengajak siswa untuk berdoa

  1 sesuai keyakinan dan kepercayaan masing-masing dan memberi salam. melakukan presensi dan

  2  Guru memberikan motivasi kepada siswa.

  Kegiatan Awal

  3  Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran.

  4 menyampaikan tujuan  Guru pembelajaran.

  5  Guru melakukan apersepsi.  Eksplorasi  memperkenalkan dan

  6 Guru menyajikan materi.

  • 7

  Guru memberi tahu siswa apa yang sedang mereka pelajari. Guru memunculkan keingintahuan

  • 8 siswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan.

   Elaborasi

  • rekapitulasi kelompok.

  9 Guru membuat salinan lembar

  • 10

  Guru merangking siswa dari yang paling pintar.

  • Kegiatan Inti terdiri dari empat sampai lima

  11 Guru membentuk kelompok yang

  siswa yang mewakili kemampuan, jenis kelamin dan ras siswa di kelas itu. Guru menugaskan siswa ke dalam

  • 12 kelompok.
  • meminta siswa untuk

  13 Guru mengerjakan permasalahan atau mempersiapkan jawaban untuk menjawab pertanyaan. Guru meminta siswa untuk saling

  • 14 menjelaskan jawaban.

   Konfirmasi 

  15 Guru memanggil siswa secara acak.

  • kepada siswa.

  16 Guru memberikan kuis perseorangan

  17 Guru memberi nilai berdasarkan

  • kemajuan siswa.

  18 Guru memberikan pengakuan khusus

  • atau penghargaan lain.

  19  Guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang belum dipahami.

  20  Guru dan siswa membuat kesimpulan.

  21 melakukan refleksi dan  Guru

  22 memberikan penguatan kepada siswa.

  Kegiatan Akhir

  23  Guru memberikan tugas kepada siswa.

  24 menyampaikan rencana  Guru pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

  25  Guru mengajak siswa untuk berdoa.

  Jumlah Item

  25 Sedangkan kisi-kisi observasi pembelajaran respon siswa berdasarkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dilihat pada tabel 11. Tabel 11 Kisi-Kisi Observasi Respon Siswa Berdasarkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

No. Aspek-Aspek yang Diobservasi No. Item

1. Siswa berdoa dan mengucapkan salam.

  1 2. Siswa mengikuti pelajaran sesuai dengan tujuan.

  2 3. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru.

  3 4. Siswa tertib dan disiplin mengikuti pelajaran.

  4 5. Siswa mengerjakan tugas sesuai instruksi.

  5 6. Siswa aktif dan mampu bersosialisasi dengan kelompok.

  6 7. Siswa antusias mengikuti pelajaran.

  7 8. Siswa aktif bertanya.

  8

9. Siswa aktif menjawab pertanyaan.

  9 10. Siswa mampu mengimplementasikan materi pada kehidupan sehari-hari.

  10 Jumlah Item

  10

3.4.2.2 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Terikat (Y)

  Tes diujikan setelah akhir siklus I dan siklus II untuk mengukur hasil belajarIPA siswa kelas 4 SDN Ngajaran 02 terhadap pembelajaran IPA. Instrumen yang digunakan adalah lembar soal, kunci jawaban dan pedoman penilaian serta rubrik penilaian. Kisi-kisi tes hasil belajar IPA siswa dapat dilihat pada tabel 12.

  Tabel 12 Kisi-Kisi Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II Jumlah Standar Kompetensi No. Indikator

Kompetensi Dasar Soal Item

  Memahami Mendeskripsikan 1. 4, 10,

  25 Menjelaskan perubahan berbagai terjadinya hujan, 11, 23. lingkungan penyebab angin dan gelombang fisik dan perubahan air laut. pengaruhnya lingkungan fisik 2. 1, 2, 5,

  Menjelaskan dampak terhadap (angin, hujan, positif dan negatif 14, 15, daratan. cahaya matahari yang ditimbulkan 16, 17, dan gelombang oleh hujan, angin, 18, 19, air laut). cahaya matahari dan 20, 21, gelombang air laut. 22, 24,

  25. 3. 3, 6, 7,

  Menyebutkan nama- nama angin. 8, 9, 12, 13. Memahami Menjelaskan 1. 1, 2, 3,

  25 Menjelaskan perubahan pengaruh pengertian erosi, 4, 9, lingkungan perubahan abrasi, korasi, banjir 11, 12, fisik dan lingkungan fisik dan tanah longsor. 14, 15, pengaruhnya terhadap daratan 18, 19, terhadap (erosi, abrasi, 21, 23. daratan. banjir dan 2. 5, 6, 7,

  Menjelaskan pengaruh longsor). erosi, abrasi, korasi, 8, 10, banjir dan tanah 13, 16, longsor terhadap 17, 20, daratan. 22, 24, 25.

3.4.2.3 Dokumentasi

  Selain kisi-kisi soal dan lembar observasi, instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data tindakan guru dan kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran adalah dokumentasi. Studi dokumentasi dilakukan untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi. Untuk memberikan gambaran secara nyata mengenai kegiatan siswa digunakan dokumen berupa foto-foto siswa selama proses pembelajaran. Dokumen digunakan untuk melengkapi analisis data kualitatif. Dokumentasi juga digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dari tes hasil belajar. Dokumen yang dipakai adalah lembar soal siswa dan daftar nilai siswa.

3.4.3 Validitas dan Reliabilitas

  Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Uji validitas data tergantung pada jenis data yang diperoleh. Data yang berbentuk angka (kuantitatif) menggunakan uji validitas dalam program SPSS 22.0 for Windows. Dalam penelitian ini yaitu data tentang hasil belajar. Sedangkan data yang berbentuk kualitatif divaliditas melalui triangulasi metode atau triangulasi sumber. Dalam penelitian ini yaitu data tentang tindakan guru dan respon siswa dalam pembelajaran IPA menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

3.4.3.1 Validitas Data Variabel Bebas (X)

  Uji coba model pembelajaran kooperatif tipe STAD bertujuan untuk melatih guru dalam melaksanakan pembelajaran berdasarkan model pembelajaran semakin terampil menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD saat penelitian berlangsung. Uji coba ini juga bertujuan untuk membantu observer dalam mengobservasi/mengamati kegiatan pembelajaran.

  Selain untuk mematangkan persiapan bagi guru pengajar, uji coba ini juga dimaksudkan untuk memvaliditas lembar observasi. Uji validitas ini menggunakan triangulasi metode dan sumber. Sebelum digunakan untuk mengobservasi tindakan pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

3.4.3.2 Validitas Data Variabel Terikat (Y)

  Sebelum dibagikan pada peserta didik, terlebih dahulu soal evaluasi tertulis diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang valid. Validitas menunjukan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.

  Uji validitas dalam penelitian ini juga dilaksanakan di SDN Ngajaran 02 Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, hanya saja dikerjakan oleh siswa kelas 5 yang berjumlah 14 siswa. Uji validitas dan reliabilitas instrumen siklus I dan siklus II dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2015. Tujuan dari pelaksanaan uji coba instrumen adalah mengetahui kelayakan butir soal yang nantinya akan dipergunakan untuk pengukuran variabel penelitian. Pengujian validitas untuk instrumen soal evaluasi ini dibantu menggunakan program SPSS22.0 for

  

Windows. Tingkat validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan cara

  mengkorelasikan setiap skor pada butir instrumen dengan total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri.

  Menurut Sugiyono (2010: 455) batasan yang digunakan untuk menentukan validitas instrumen dengan jumlah siswa (n) = 14 dalam penelitian ini adalah 0,532.

  Selain uji validitas instrumen juga dilakukan uji reliabilitas. Reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Uji reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan rumus alpha-

  

Cronbach . Batasan instrumen dikatakan reliabel bila hasil pengukuran relatif jika

  dikenakan pada suatu objek. Berikut adalah batasan untuk menentukan tingkat reliabilitas.

  

Tabel 13

Batasan Tingkat Reliabilitas

Koefisien Reliabilitas Kategori

  α ≤ 0,7 Reliabilitas rendah

  0,7 ˂ α ˂ 0,8 Reliabilitas sedang

  0,8 ˂ α ≤ 0,9 Reliabilitas bagus α ˃ 0,9

  Reliabilitas memuaskan Uji coba instrumen butir soal untuk siklus I dan siklus II terdiri dari 50 butir soal berbentuk pilihan ganda yang hasilnya disajikan melalui tabel berikut.

  

Tabel 14

Distribusi Uji Validitas Instrumen Butir Soal Siklus I

No.Butir Soal Corrected Item-Total

  Correlation Validitas 1 ,591 Valid 2 ,676 Valid 3 ,357 Tidak valid 4 ,591 Valid 5 ,716 Valid 6 ,757 Valid 7 ,716 Valid 8 ,757 Valid 9 ,676 Valid 10 ,673 Valid

  11 ,559 Valid 12 ,559 Valid 13 ,559 Valid 14 ,442 Tidak valid 15 ,716 Valid 16 ,716 Valid 17 ,611 Valid

  19 ,591 Valid 20 ,648 Valid 21 ,716 Valid 22 ,676 Valid 23 ,357 Tidak valid 24 ,648 Valid 25 ,757 Valid

  Dari hasil uji validitas butir soal siklus I, dari 25 butir soal diketahui bahwa ada 22 soal yang dinyatakan valid dan 3 butir soal yang dinyatakan tidak valid. Adapun soal yang valid dan digunakan untuk melakukan evaluasi adalah soal nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 24 dan 25. Sedangkan soal yang tidak valid adalah soal nomor 3, 14, dan 23 dibuang dan tidak digunakan dalam penelitian.

  Sedangkan hasil uji instrumen butir soal untuk siklus II dapat dilihat dari tabel berikut.

  Tabel 15 Distribusi Uji Validitas Instrumen Butir Soal Siklus II Corrected Item-Total No. Butir Soal Validitas

  Correlation x1 ,647 Valid x2 ,828 Valid x3 ,647 Valid x4 ,647 Valid x5 ,828 Valid x6 ,606 Valid x7 ,389 Tidak valid x8 ,196 Tidak valid x9 ,606 Valid x10 ,606 Valid x11 ,828 Valid x12 ,507 Tidak valid x13 ,507 Tidak valid x14 ,828 Valid x15 ,606 Valid x16 -,333 Tidak valid x17 ,602 Valid x18 -,167 Tidak valid x19 ,828 Valid x20 ,124 Tidak valid x21 ,828 Valid x22 -,143 Tidak valid x23 ,606 Valid x24 -,187 Tidak valid x25 ,828 Valid Dari hasil uji validitas butir soal siklus II, dari 25 butir soal diketahui bahwa ada 16soal yang dinyatakan valid dan 9 butir soal yang dinyatakan tidak valid. Adapun soal yang valid dan digunakan peneliti untuk melakukan evaluasi adalah soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 14, 15, 17, 19, 21, 22 dan 25. Sedangkan soal yang tidak valid adalah soal nomor 7, 8, 12, 13, 16, 18, 20, 22 dan 24 dibuang dan tidak digunakan dalam penelitian.

  Tabel 16 Distribusi Uji Reliabilitas Instrumen Butir Soal Siklus I dan Siklus II

  Cronbach's Siklus Jumlah Butir Soal

  Alpha Siklus I 22 ,950

  Siklus II 16 ,950 Dan dari hasil uji reliabilitas soal evaluasi siklus I dan II diperoleh nilai

  

Cronbach’s Alpha sebesar 0,950hal tersebut menunjukkan bahwa angka

reliabilitas berada pada tingkat yang memuaskan.

3.5 Indikator Kinerja

  Untuk menentukan keberhasilan penelitian maka dirumuskan indikator kinerja yang terdiri atas indikator proses dan indikator hasil. Secara jelas dan rinci dapat diuraikan berikut ini.

  3.5.1 Indikator Proses

  Kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD d ikatakan berhasil jika ≥ 85% dari jumlah keseluruhan kegiatan/langkah pembelajaran sesuai sintaks model pembelajaran kooperatif tipe STAD telah diterapkan oleh guru.

  3.5.2 Indikator Hasil

  Indikator hasil penelitian tindakan kelas ini adalah keberhasilan pembelajaran yang ditandai dengan sekurang-kurangnya 85% siswa mendapat nilai ≥ 72 sebagai nilai ketuntasan minimal dalam penelitian ini.

3.6 Teknik Analisis Data

  Teknik analisis data adalah teknik deskriptif komparatif yaitu teknik statistik yang digunakan untuk membandingkan hasil belajar IPA berdasarkan ketuntasan belajar dengan KKM ≥ 75% antara siklus I dan siklus II.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Komunikasi antar Robot R2C-Warrior Menggunakan UDP (User Datagram Protocol) Multicast

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Vertical Garden - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Evaluasi Vertical Garden Bertema “Golden Year” = Design and Evaluation of “Golden Year” Themed Vertical Garde

0 0 15

4.1 Hasil Perancangan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Evaluasi Vertical Garden Bertema “Golden Year” = Design and Evaluation of “Golden Year” Themed Vertical Garden

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Modul IPA Berbasis Model Inkuiri Terbimbing Materi Energi Kelas IV Sekolah Dasar

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Modul IPA Berbasis Model Inkuiri Terbimbing Materi Energi Kelas IV Sekolah Dasar

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Modul IPA Berbasis Model Inkuiri Terbimbing Materi Energi Kelas IV Sekolah Dasar

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Modul IPA Berbasis Model Inkuiri Terbimbing Materi Energi Kelas IV Sekolah Dasar

0 1 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Modul IPA Berbasis Model Inkuiri Terbimbing Materi Energi Kelas IV Sekolah Dasar

0 0 89

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menerapkan Model Make A Match Berbantuan Media Gambar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Tanduk Kabupaten Boyolali Se

0 0 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menerapkan Model Make A Match Berbantuan Media Gambar Siswa Kelas IV SD Negeri 1

0 1 26