BAB IV RKPD

(1)

BAB IV

PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan

Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, isu strategis internal maupun eksternal berupa kekuatan, kelemahan, tantangan, dan peluang yang dihadapi Pemerintah Kota Tebing Tinggi, dan mempertimbangkan keberagaman budaya yang hidup dalam masyarakat, isu-isu strategis dan fenomena anomali iklim akhir-akhir ini, maka dengan merujuk kepada Perda No. …. Tahun 2012 tentang RPJMD Kota Tebing Tinggi Tahun 2011-2016, evaluasi pembangunan tahun 2010, dan tahun 2011, serta perumusan permasalahan dan tantangan pada tahun 2013 yang merupakan tahun pertama pelaksanaan RPJMD Kota Tebing Tinggi Tahun 2011-2016, maka untuk tahun 2013 ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan tahun 2013 yang mengacu kepada Visi Pemerintahan Kota Tebing Tinggi Tahun 2011-2016, yakni MEWUJUDKAN MASYARAKAT KOTA TEBING TINGGI YANG BERIMAN, BERTAQWA, MAJU, SEJAHTERA, MANDIRI, BERKEADILAN DALAM KEBHINEKAAN.

Dalam rangka mewujudkan Visi melalui pelaksanaan Misi yang telah ditetapkan tersebut diatas, maka untuk kerangka perencanaan pembangunan daerah tahun 2013 diperlukan kerangka yang jelas pada setiap misi menyangkut tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Tujuan dan sasaran pada setiap misi yang akan dijalankan akan memberikan arahan bagi pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baik yang merupakan urusan wajib maupun urusan pilihan.

Tujuan dan sasaran pada pelaksanaan masing-masing misi diuraikan dalam matriks dibawah ini :


(2)

Tabel 4.1.

Hubungan Visi/Misi, Agenda dan Tujuan/Sasaran Pembangunan

No Visi/Misi Agenda Tujuan Sasaran

Visi :

Mewujudkan Masyarakat Kota Tebing Tinggi Yang Beriman, Bertaqwa, Maju, Sejahtera, Mandiri, Berkeadilan Dalam Kebhinekaan

1 Misi-1:

Menyelenggarakan pembinaan mental spiritual masyarakat, sumber daya aparatur untuk mewujudkan insan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

1. Meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan sumber daya aparatur dan masyarakat di Kota Tebing Tinggi

1. Meningkatkan kualitas mental spriritual masyarakat dan sumber daya aparatur dan terwujudnya masyarakat madani, yang bertaqwa dan menjunjung tinggi nilai-nilai

keagamaan dan akhirnya

terwujudnya kota yang aman, nyaman, ramah, tertib, beretika dan bermartabat


(3)

2. Meningkatkan kualitas kehidupan sosial sumber daya aparatur dan masyarakat di Kota Tebing Tinggi

1. Menciptakan kehidupan masyarakat dan aparatur yang harmoni dalam keberagaman

2 Misi-2:

Menyelenggarakan pendidikan yang lebih berkualitas, secara terpadu, merata, terjangkau, dan memiliki wawasan kebangsaan

1) Mewujudkan pendidikan yang berkualitas, terselenggara secara terpadu, merata, terjangkau dan

dimilikinya wawasan

kebangsaan pada tenaga

Pendidik dan tenaga

kependidikan dan pelajar mulai dari usia dini hingga Perguruan Tinggi;

1. Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap budaya baca dalam rangka menciptakan masyarakat yang cerdas, sehat dan mandiri.

2. Meningkatkan kualitas pendidikan dan budaya yang berwawasan kebangsaan melalui wajib belajar 12 Tahun, yang dimulai dari tenaga kependidikan, pendidik, peserta didik yang dilaksanakan secara berjenjang mulai dari usia dini sampai Perguruan Tinggi dapat terjangkau dan merata;

No Visi/Misi Agenda Tujuan Sasaran


(4)

optimal, kesejahteraan, dan perlindungan anak;

4. Menurunnya angka putus sekolah 5. Meningkatnya angka melanjutkan; 6. Meningkatnya proporsi pendidik

yang memenuhi kualifikasi akademik dan standar kompetensi; 7. Meningkatnya rasio guru/murid; 8. Menurunnya angka buta aksara

penduduk berusia 15 tahun ke atas; 9. Meningkatnya prestasi pelajar dan

masyarakat di bidang olah raga guna menciptakan atlet-atlet yang berprestasi baik di tingkat provinsi maupun nasional;

10. Meningkatnya angka rata-rata lama sekolah.

2) Meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan dan meningkatnya mutu dan kualitas pendidikan masyarakat

1. Meningkatkan akses masyarakat ke pelayanan pendidikan yang bermutu dan terjangkau

2. Meningkatnya lembaga pendidikan kejuruan untuk menciptakan tenaga yang siap pakai

No Visi/Misi Agenda Tujuan Sasaran

3. Menurunnya disparitas partisipasi dan kualitas pelayanan pendidikan


(5)

antar wilayah, gender dan sosial ekonomi serta antar satuan pendidikan;

4. Meningkatnya kerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan dan perguruan tinggi negeri dan swasta yang berprestasi baik dalam maupun luar negeri;

5. Tersedianya bantuan bagi pendidikan.

3) Meningkatkan sarana dan

prasarana pendidikan 1. Meningkatnya rasio ketersediaansekolah per penduduk usia sekolah 2. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana pendidikan dan kebudayaan

3. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sekolah bertaraf

Internasional melalui

pengembangan dan pembangunan sekolah-sekolah berbasis Teknologi Informatika

4. Meningkatkan kualitas dan aksesibilitas budaya lokal dalam memperkaya khazanah budaya bangsa

1. Melestarikan budaya lokal, kearifan local (Local Wisdom) dan budaya bangsa melalui pertunjukan seni dan budaya bangsa

No Visi/Misi Agenda Tujuan Sasaran

2. Peningkatan apresiasi masyarakat dan aparatur terhadap budaya dan


(6)

kearifan lokal.

3. Meningkatkan peran serta pemerintah dan partisipasi masyarakat terhadap kegiatan budaya

5. Mewujudkan kemajuan dan

kesejahteraan masyarakat 1. Meningkatnya pemberian bantuanbeasiswa bagi siswa yang kurang mampu

2. Meningkatnya pemberian beasiswa kepada tenaga pendidik guna meningkatkan kualitas SDM tenaga pendidik yang berprestasi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi

3 Misi ke-3

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan peningkatan kualitas

hidup untuk mewujudkan

masyarakat sehat, cerdas dan berkualitas

1. Meningkatkan pelayanan

kesehatan dan menjaga kualitas lingkungan agar terwujudnya masyarakat sehat, cerdas dan berkualitas;

1. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat mulai dari bayi-balita

sampai dewasa serta

terselenggaranya pelayanan kesehatan dan KB yang mudah, murah, berkualitas

2. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang nyaman dan terjaga

No Visi/Misi Agenda Tujuan Sasaran

2. Meningkatkan akses masyarakat


(7)

dan meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat

sarana pelayanan kesehatan;

2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan

4 Misi ke-4

Meningkatkan pembangunan Kota Tebing Tinggi sebagai Kota Jasa yang memiliki sumber daya masyarakat yang produktif, memiliki innovasi dan kreatif yang berorientasi pada pemberdayaan ekonomi kerakyatan;

1. Meningkatkan pembangunan Kota Tebing Tinggi sebagai Kota Jasa yang memiliki sumber daya masyarakat yang produktif, memiliki innovasi dan kreatif yang berorientasi pada

pemberdayaan ekonomi

kerakyatan

1. Terwujudnya Kota Tebing Tinggi sebagai Kota Jasa dengan memanfaatkan potensi lokasi yang strategis sebagai titik sentral segi tiga emas.

2. Meningkatkan pelaku usaha di sektor jasa

3. Menjalin kerjasama sharing transportasi antar daerah hinterland dengan pemerintah Kota Tebing Tinggi

4. Penegakan Peraturan Daerah 5. Meningkatnya ketersediaan

pangan

6. Meningkatnya system distribusi pangan

7. Meningkatnya akses pangan keluarga miskin

8. Meningkatnya mutu dan keamanan pangan

No Visi/Misi Agenda Tujuan Sasaran

9. Meningkatnya penganekaragaman konsumsi pangan


(8)

10. Meningkatnya pengembangan pertanian perkotaan

2. Meningkatkan daya saing dan

kinerja ekonomi wilayah 1. Meningkatnya daya saing produkdaerah 2. Inflasi yang rendah di bawah dua

digit.

3. Tingkat pertumbuhan ekonomi per tahun 6 %.

4. Meningkatnya pedapatan daerah rata-rata 10 % per tahun

5. Meningkatnya pendapatan

perkapita 5 Misi ke-5

Menyelenggarakan pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana secara terkoordinasi dengan titik berat pada penanggulangan banjir;

1. Meningkatkan pembangunan infrastruktur, sarana dan

prasarana secara lebih

terkoordinasi dan mewujudkan Kota Tebing Tinggi yang bebas banjir

1. Terwujudnya Kota Tebing Tinggi yang bebas banjir dan infrastruktur yang berkualitas, misalnya akses jalan, sarana drainase, pasar dan terminal;

2. Meningkatnya pengelolaan lingkungan hidup perkotaan

1. Tersedianya infrastruktur, sarana dan prasarana yang berkualitas dan terdistribusi secara merata ke seluruh wilayah kota

No Visi/Misi Agenda Tujuan Sasaran

2. Meningkatnya pelestarian fungsi lingkungan hidup dan digunakannya


(9)

standard pengelolaan lingkungan hidup dalam pembangunan, aktivitas sosial maupun ekonomi;

3. Tertatanya transportasi dan lalu lintas perkotaan.

6 Misi ke-6

Melaksanakan Pembinaan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) secara terpadu menyeluruh dan mensejahterakan masyarakat melalui pemanfaatan usaha yang memiliki prospek;

1. Pemulihan Ekonomi Daerah Melalui Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM), koperasi dan sektor industri;

1. Meningkatnya jangkauan pelayanan

kredit bagi koperasi dan UMKM;

2. Meningkatnya kapasitas dan

kualitas layanan lembaga keuangan mikro (LKM);

3. Meningkatnya pendidikan,

pelatihan dan penyuluhan perkoperasian bagi anggota dan pengelola koperasi, serta calon anggota dan kader koperasi semakin efektif;

4. Meningkatnya Pendidikan dan

Pelatihan kepada pelaku UMKM

No Visi/Misi Agenda Tujuan Sasaran

5. Meningkatnya jumlah koordinasi,

sinkronisasi, kajian serta pemantauan dan evaluasi kebijakan


(10)

penanggulangan kemiskinan di bidang keuangan mikro dan pemanfaatan TTG (Teknologi Tepat Guna)

6. Pengembangan Sarana dan

prasarana Distribusi Perdagangan

7. Menjaga fungsi dan keberadaan

serta efisiensi pasar tradisional

8. Meningkatnya perlindungan

konsumen dan pengamanan perdagangan

7 Misi ke-7

Menyelenggarakan peningkatan kualitas sumber daya aparatur dan sumber daya masyarakat untuk meningkatkan daya saing dan kesempatan kerja;

1. Meningkatkan sumber daya aparatur dan sumber daya masyarakat yang mampu memiliki daya saing untuk memperoleh kesempatan kerja

1. Meningkatnya Sumber Daya Aparatur dalam melaksanakan tugas secara berkualitas

2. Meningkatnya sumber daya masyarakat sehingga mampu bersaing untuk mendapatkan kesempatan kerja;

No Visi/Misi Agenda Tujuan Sasaran

2. Meningkatkan Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan

1. Meningkatnya kualitas hidup dan peran serta perempuan dalam pembangunan;

2. Meningkatkan Implementasi PUG


(11)

pembangunan 3. Meningkatkan keberdayaan

lembaga kemasyarakatan

1. Meningkatnya peran serta lembaga

kemasyarakatan dalam

pembangunan 8 Misi ke-8

Menyelenggarakan pembangunan, pembinaan sosial kemasyarakatan secara berkeadilan, taat azas, taat prosedure dengan menjunjung tinggi tertib hukum

1. Meningkatkan penyelenggaraan pembangunan, pembinaan sosial kemasyarakatan secara taat asas dan taat hukum

1. Terwujudnya pembangunan,

pembinaan sosial kemasyarakatan dengan secara berkeadilan;

2. Meningkatnya pemenuhan hak dasar terutama bagi masyarakat miskin dan termarjinalkan agar pembangunan semakin inklusif dan berkeadilan;

2. Meningkatnya tingkat

Akuntabilitas Tata Kelola Pemerintah dan kesadaran hukum bagi masyarakat

1. Meningkatnya Akuntabilitas tata kelola Pemerintahan

2. Meningkatnya Standar Pelayanan Minimal (SPM);

3. Meningkatnya kesadaran hukum masyarakat;

No Visi/Misi Agenda Tujuan Sasaran

4. Terlaksananya tertib administrasi kependudukan dengan tersedianya data dan informasi penduduk yang akurat dan terpadu.


(12)

(13)

Berdasarkan perkembangan pelaksanaan pembangunan yang sudah berjalan sampai dengan saat ini dan memperhatikan analisis lingkungan internal yang mencakup kekuatan, kelemahan dan lingkungan eksternal mencakup peluang dan tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan RPJMD Kota Tebing Tinggi Tahun 2012-2016, dan pencapaian prioritas dan sasaran pembangunan hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun 2012, serta perumusan permasalahan dan tantangan tahun 2013, yang telah disajikan pada Bab-II, maka ditetapkan isu strategis pembangunan Kota Tebing Tinggi sebagai berikut :

Tabel 4.2.

Isu Strategis Pembangunan Kota Tebing Tinggi

RPJMD Tahun 2011-2016 RKPD Tahun 2012 RKPD Tahun 2013 1. Pemerintahan 1 .Pemerintahan 1. Pemerintahan

a. Peningkatan kualitas dan integritas sumber daya aparatur dalam rangka mewujudkan reformasi birokrasi dan good governance

b. Penataan peraturan daerah yang tidak sesuai dengan peraturan.

c. Penyederhanaan Prosedur : Penerapan sistem pelayanan informasi dan perizinan investasi secara elektronik pada pelayanan terpusat satu pintu, pengurangan biaya usaha seperti Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP);

d. Peningkatan daya tarik investasi

e. Pengembangan kerjasama antar daerah / pihak ketiga untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik

f. Penyerahan pengelolaan PBB dari pemerintah Pusat kepemerintah Daerah

g. Belum optimalnya pelayanan administrasi pemerintahan dan pelayanan publik.

h. Masih tingginya

ketergantungan pendanaan pembangunan daerah terhadap dana transfer dari pemerintah pusat.

a. Peningkatan kualitas dan integritas sumber daya aparatur dalam rangka mewujudkan reformasi birokrasi dan good governance b. Penataan peraturan daerah yang

tidak sesuai dengan peraturan.

c. Penyederhanaan Prosedur : Penerapan sistem pelayanan informasi dan perizinan investasi secara elektronik pada pelayanan terpusat satu pintu, pengurangan biaya usaha seperti Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP);

d. Peningkatan daya tarik investasi

e. Pengembangan kerjasama antar daerah / pihak ketiga untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik

f. Penyerahan pengelolaan PBB dari pemerintah Pusat kepemerintah Daerah

g. Belum optimalnya pelayanan administrasi pemerintahan dan pelayanan publik.

h. Masih tingginya

ketergantungan pendanaan pembangunan daerah terhadap dana transfer dari pemerintah pusat.

a. Peningkatan kualitas dan integritas sumber daya aparatur dalam rangka mewujudkan reformasi birokrasi dan good governance

b. Penataan peraturan daerah yang tidak sesuai dengan peraturan.

c. Penyederhanaan Prosedur : Penerapan sistem pelayanan informasi dan perizinan investasi secara elektronik pada pelayanan terpusat satu pintu, pengurangan biaya usaha seperti Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP);

d. Peningkatan daya tarik investasi

e. Pengembangan kerjasama antar daerah / pihak ketiga untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik

f. Belum optimalnya pelayanan administrasi pemerintahan dan pelayanan publik.

g. Penyerahan pengelolaan PBB dari pemerintah Pusat kepemerintah Daerah

h. Masih tingginya

ketergantungan pendanaan pembangunan daerah terhadap dana transfer dari pemerintah pusat.

2. Sumber Daya Manusia 2.Sumber Daya Manusia 2.Sumber Daya Manusia 1. Peningkatan kualitas mental

spriritual masyarakat dan

1. Peningkatan kualitas mental spriritual masyarakat dan

1. Peningkatan kualitas mental spriritual masyarakat dan


(14)

RPJMD Tahun 2011-2016 RKPD Tahun 2012 RKPD Tahun 2013 2. Terwujudnya masyarakat

madani, yang bertaqwa dan menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan;

3. Terwujudnya kota yang aman, nyaman, ramah, tertib, beretika dan bermartabat 4. Peningkatan kualitas sumber

daya aparatur

5. Peningkatan kesejahteraan aparatur untuk mendukung pemerintahan yang bersih dan berwibawa

6. Pendidikan dasar untuk semua 7. Pengembangan sumber daya manusia yang cerdas, sehat dan berdaya saing

2. Terwujudnya masyarakat madani, yang bertaqwa dan menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan;

3. Terwujudnya kota yang aman, nyaman, ramah, tertib, beretika dan bermartabat 4. Peningkatan kualitas sumber

daya aparatur

5. Peningkatan kesejahteraan aparatur untuk mendukung pemerintahan yang bersih dan berwibawa

6. Pendidikan dasar untuk semua 7. Pengembangan sumber daya manusia yang cerdas, sehat dan berdaya saing

2. Terwujudnya masyarakat madani, yang bertaqwa dan menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan;

3. Terwujudnya kota yang aman, nyaman, ramah, tertib, beretika dan bermartabat 4. Peningkatan kualitas sumber

daya aparatur

5. Peningkatan kesejahteraan aparatur untuk mendukung pemerintahan yang bersih dan berwibawa

6. Pendidikan dasar untuk semua

7. Pengembangan sumber daya manusia yang cerdas, sehat dan berdaya saing

3. Ekonomi 3. Ekonomi 3. Ekonomi

a. Pengembangan pertanian perkotaan (urban farming) dalam penyediaan pangan dan sumber ekonomi masyarakat

b. Optimalisasi pertumbuhan ekonomi pada sektor-sektor yang mampu menyerap tenaga kerja untuk mengantisipasi meningkatnya angkatan kerja

c. Peningkatan daya saing ekonomi untuk mengimbangi pesatnya perkembangan sentra-sentra ekonomi daerah

hinterland

d. Penciptaan dan peningkatan produk-produk unggulan yang berorientasi ekspor

e. Penumbuhan ekonomi kreatif kota

f. Pengentasan kemiskinan

g. Belum seimbangnya antara pertumbuhan angkatan kerja yang besar dengan pertumbuhan kesempatan kerja sehingga menyebabkan munculnya pengangguran yang tinggi

h. Pengembangan sistem pembiayaan yang murah dan efisien untuk mendukung tumbuh kembangnya pelaku usaha

a. Pengembangan

pertanian perkotaan (urban farming) dalam penyediaan pangan dan sumber ekonomi masyarakat

b. Optimalisasi pertumbuhan ekonomi pada sektor-sektor yang mampu menyerap tenaga kerja untuk mengantisipasi meningkatnya angkatan kerja

c. Peningkatan daya saing ekonomi untuk mengimbangi pesatnya perkembangan sentra-sentra ekonomi daerah

hinterland

d. Penciptaan dan peningkatan produk-produk unggulan yang berorientasi ekspor

e. Penumbuhan ekonomi kreatif kota

f. Pengentasan kemiskinan

g. Belum seimbangnya antara pertumbuhan angkatan kerja yang besar dengan pertumbuhan kesempatan kerja sehingga menyebabkan munculnya pengangguran yang tinggi

h. Pengembangan sistem pembiayaan yang murah dan efisien untuk mendukung tumbuh kembangnya pelaku

a. Pengembangan pertanian perkotaan (urban farming) dalam penyediaan pangan dan sumber ekonomi masyarakat

b. Optimalisasi pertumbuhan ekonomi pada sektor-sektor yang mampu menyerap tenaga kerja untuk mengantisipasi meningkatnya angkatan kerja

c. Peningkatan daya saing ekonomi untuk mengimbangi pesatnya perkembangan sentra-sentra ekonomi daerah

hinterland

d. Penciptaan dan peningkatan produk-produk unggulan yang berorientasi ekspor

e. Penumbuhan ekonomi kreatif kota

f. Pengentasan kemiskinan

g. Belum seimbangnya antara pertumbuhan angkatan kerja yang besar dengan pertumbuhan kesempatan kerja sehingga menyebabkan munculnya pengangguran yang tinggi

h. Pengembangan sistem pembiayaan yang murah dan efisien untuk mendukung tumbuh kembangnya pelaku


(15)

RPJMD Tahun 2011-2016 RKPD Tahun 2012 RKPD Tahun 2013

i. Peningkatan kerjasama antara lembaga mikro dan perbankan

j. Belum optimalnya

pertumbuhan ekonomi daerah untuk menyerap tenaga kerja sehingga upaya pengurangan tingkat pengangguran dan kemiskinan tidak efektif.

i. Peningkatan kerjasama antara lembaga mikro dan perbankan

j. Belum optimalnya

pertumbuhan ekonomi daerah untuk menyerap tenaga kerja sehingga upaya pengurangan tingkat pengangguran dan kemiskinan tidak efektif.

i. Peningkatan kerjasama antara lembaga mikro dan perbankan

j. Belum optimalnya

pertumbuhan ekonomi daerah untuk menyerap tenaga kerja sehingga upaya pengurangan tingkat pengangguran dan kemiskinan tidak efektif.

4.Sarana dan Prasarana 4. Sarana dan Prasarana 4.Sarana dan Prasarana

a. Pembangunan infrastruktur yang memiliki daya dukung dan daya gerak terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan dan mengutamakan kepentingan masyarakat umum dengan mendorong partisipasi masyarakat.

b. Pengendalian banjir secara terpadu di daerah DAS;

c. Masih rendahnya keterkaitan spasial dan fungsional antara pusat-pusat permukiman dan pusat-pusat pertumbuhan wilayah.

d. Penyediaan infrastruktur dalam rangka pencegahan dan mitigasi bencana alam

e. Penambahan jaringan jalan lingkar baru yang menghubungkan wilayah Kecamatan Padang Hilir dengan Kecamatan Padang Hulu.

f. Tingginya beban jalan (load factor) pada ruas jalan utama g. Relatif masih lemahnya

koordinasi antar SKPD dan antar tingkatan pemerintahan untuk mendukung keserasian pembangunan kota.

h. Belum optimalnya koordinasi penanganan banjir antarinstansi dan pemerintahan serta terbatasnya anggaran daerah untuk penanganan banjir.

a. Pembangunan infrastruktur yang memiliki daya dukung dan daya gerak terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan dan mengutamakan kepentingan masyarakat umum dengan mendorong partisipasi masyarakat.

b. Pengendalian banjir secara terpadu di daerah DAS;

c. Masih rendahnya keterkaitan spasial dan fungsional antara pusat-pusat permukiman dan pusat-pusat pertumbuhan wilayah.

d. Penyediaan infrastruktur dalam rangka pencegahan dan mitigasi bencana alam

e. Penambahan jaringan jalan lingkar baru yang menghubungkan wilayah Kecamatan Padang Hilir dengan Kecamatan Padang Hulu.

f. Tingginya beban jalan (load factor) pada ruas jalan utama

a. Pembangunan infrastruktur yang memiliki daya dukung dan daya gerak terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan dan mengutamakan kepentingan masyarakat umum dengan mendorong partisipasi masyarakat.

b. Pengendalian banjir secara terpadu di daerah DAS;

c. Masih rendahnya keterkaitan spasial dan fungsional antara pusat-pusat permukiman dan pusat-pusat pertumbuhan d. wilayah.Penyediaan

infrastruktur dalam rangka pencegahan dan mitigasi bencana alam

e. Penambahan jaringan jalan lingkar baru yang menghubungkan wilayah Kecamatan Padang Hilir dengan Kecamatan Padang Hulu.

f. Tingginya beban jalan (load factor) pada ruas jalan utama


(16)

RPJMD Tahun 2011-2016 RKPD Tahun 2012 RKPD Tahun 2013

5. Lingkungan Hidup 5. Lingkungan Hidup 5. Lingkungan Hidup

a. Pemanfaatan daerah aliran sungai untuk permukiman dan kegiatan lainnya yang berdampak terhadap penurunan daya dukung lingkungan

b. Menyusutnya wilayah/daerah serapan air akibat penggunaan untuk pemukiman dan peruntukan lainnya.

c. Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik untuk mendukung kota yang berwawasan lingkungan

1. Masih kurangnya kesadaran

pemangku kepentingan

terhadap kelestarian lingkungan yang menyebabkan timbulnya konflik pemanfaatan lahan dan menimbulkan kecenderungan penurunan daya dukung lingkungan.

a. Pemanfaatan daerah aliran sungai untuk permukiman dan kegiatan lainnya yang berdampak terhadap penurunan daya dukung lingkungan b. Menyusutnya wilayah/daerah

serapan air akibat penggunaan untuk pemukiman dan peruntukan lainnya.

c. Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik untuk mendukung kota yang berwawasan lingkungan

d. Masih kurangnya kesadaran

pemangku kepentingan

terhadap kelestarian lingkungan yang menyebabkan timbulnya konflik pemanfaatan lahan dan menimbulkan kecenderungan penurunan daya dukung lingkungan.

a. Pemanfaatan daerah aliran sungai untuk permukiman dan kegiatan lainnya yang berdampak terhadap penurunan daya dukung lingkungan

b. Menyusutnya wilayah/daerah serapan air akibat penggunaan untuk pemukiman dan peruntukan lainnya.

c. Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik untuk mendukung kota yang berwawasan lingkungan

d. Masih kurangnya kesadaran

pemangku kepentingan

terhadap kelestarian

lingkungan yang

menyebabkan timbulnya konflik pemanfaatan lahan dan menimbulkan kecenderungan penurunan daya dukung lingkungan.

8. Utilitas 8. Utilitas 8. Utilitas

a. Penyediaan dan peningkatan cakupan pelayanan air bersih, listrik dan telekomunikasi

b. Belum optimalnya penanganan transportasi dan lalu lintas

sehingga menyebabkan

bercampurnya lalu lintas menerus, regional, dan lokal yang kemudian berdampak pada kesemrawutan lalu lintas dan tingginya angka kecelakaan lalu lintas di kota Tebing Tinggi.

a. Penyediaan dan peningkatan cakupan pelayanan air bersih, listrik dan telekomunikasi

a. Penyediaan dan peningkatan cakupan pelayanan air bersih, listrik dan telekomunikasi

9. Tata Ruang/Wilayah 9. Tata Ruang/Wilayah 9. Tata Ruang/Wilayah

a. Pengendalian tata ruang wilayah dan perencanaan tapal batas wilayah administrasi pemerintah kabupaten dan kota serta pemekaran wilayah.

a. Pengendalian tata ruang wilayah dan perencanaan tapal batas wilayah administrasi pemerintah kabupaten dan kota serta pemekaran wilayah.

a. Pengendalian tata ruang wilayah dan perencanaan tapal batas wilayah administrasi pemerintah kabupaten dan kota serta pemekaran wilayah.


(17)

RPJMD Tahun 2011 - 2016 RKPD Tahun 2012 RKPD Tahun 2013 b. Tingginya pelanggaran tata

ruang sebagai akibat

rendahnya kesadaran

masyarakat dan belum tegasnya pemerintah dalam pengendalian pemanfaatan ruang

c. Adanya ketimpangan kebutuhan ruang dengan ketersediaan ruang

d. Pembinaan Peningkatan Kapasitas Jalan dan Fasilitasi Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan.

b. Tingginya pelanggaran tata ruang sebagai akibat

rendahnya kesadaran

masyarakat dan belum tegasnya pemerintah dalam pengendalian pemanfaatan ruang

c. Adanya ketimpangan kebutuhan ruang dengan ketersediaan ruang

d. Pembinaan Peningkatan Kapasitas Jalan dan Fasilitasi Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan.

e. Tingginya pelanggaran tata ruang sebagai akibat

rendahnya kesadaran

masyarakat dan belum tegasnya pemerintah dalam pengendalian pemanfaatan ruang

f. Adanya ketimpangan kebutuhan ruang dengan ketersediaan ruang

g. Pembinaan Peningkatan Kapasitas Jalan dan Fasilitasi Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan.

10. Sosial 10. Sosial 10. Sosial

a. Pemberantasan kemiskinan dan kelaparan

b. Kesetaraan gender

c. Menurunkan angka kematian anak

d. Meningkatkan kesehatan ibu e. Mengendalikan penyakit

menular

a. Pemberantasan kemiskinan dan kelaparan

b. Kesetaraan gender

c. Menurunkan angka kematian anak

d. Meningkatkan kesehatan ibu e. Mengendalikan penyakit

menular

a. Pemberantasan kemiskinan dan kelaparan

b. Kesetaraan gender

c. Menurunkan angka

kematian anak

d. Meningkatkan kesehatan ibu e. Mengendalikan penyakit

menular

Tujuan dan Sasaran Misi Pertama “Menyelenggarakan pembinaan mental spiritual masyarakat, sumber daya aparatur untuk mewujudkan insan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa” terkait dengan isu strategis Sumber Daya Manusia yakni : Peningkatan kualitas mental spriritual masyarakat dan sumber daya aparatur, Terwujudnya masyarakat madani, yang bertaqwa dan menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan; Terwujudnya kota yang aman, nyaman, ramah, tertib, beretika dan bermartabat.

Tujuan dan Sasaran Misi Kedua “Menyelenggarakan pendidikan yang lebih berkualitas, secara terpadu, merata, terjangkau, dan memiliki wawasan kebangsaan”, terkait dengan isu strategis Sumber Daya Manusia yakni :Pendidikan dasar untuk semua, Pengembangan sumber daya manusia yang cerdas dan berdaya saing.

Tujuan dan Sasaran Misi Ketiga “Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan peningkatan kualitas hidup untuk mewujudkan masyarakat sehat, cerdas dan berkualitas” terkait dengan isu strategis Sumber Daya Manusia yakni : Pengembangan sumber daya manusia yang cerdas, sehat dan berdaya saing. Dan terkait dengan isu strategis Sosial yakni : Menurunkan angka kematian anak, Meningkatkan kesehatan ibu, dan Mengendalikan penyakit menular.

Tujuan dan Sasaran Misi Keempat “Meningkatkan pembangunan Kota Tebing Tinggi sebagai Kota Jasa yang memiliki sumber daya masyarakat yang produktif, memiliki innovasi dan kreatif yang berorientasi pada pemberdayaan ekonomi kerakyatan ” terkait dengan isu strategis Ekonomi yakni : Pengembangan pertanian perkotaan (urban farming) dalam penyediaan pangan dan sumber ekonomi masyarakat,


(18)

kerja untuk mengantisipasi meningkatnya angkatan kerja, Peningkatan daya saing ekonomi untuk mengimbangi pesatnya perkembangan sentra-sentra ekonomi daerah

hinterland, Penciptaan dan peningkatan produk-produk unggulan yang berorientasi ekspor, Penumbuhan ekonomi kreatif kota, dan Pengentasan kemiskinan. Dan terkait dengan isu strategis Sosial yakni : Pemberantasan kemiskinan dan kelaparan.

Tujuan dan Sasaran Misi Kelima “Meningkatkan pembangunan Kota Tebing Tinggi sebagai Kota Jasa yang memiliki sumber daya masyarakat yang produktif, memiliki innovasi dan kreatif yang berorientasi pada pemberdayaan ekonomi kerakyatan ” terkait dengan isu strategis Sarana dan Prasarana yakni : Pembangunan infrastruktur yang memiliki daya dukung dan daya gerak terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan dan mengutamakan kepentingan masyarakat umum dengan mendorong partisipasi masyarakat, Pengendalian banjir secara terpadu di daerah DAS; Masih rendahnya keterkaitan spasial dan fungsional antara pusat-pusat permukiman dan pusat-pusat pertumbuhan wilayah, Penyediaan infrastruktur dalam rangka pencegahan dan mitigasi bencana alam, Penambahan jaringan jalan lingkar baru yang menghubungkan wilayah Kecamatan Padang Hilir dengan Kecamatan Padang Hulu, Tingginya beban jalan (load factor) pada ruas jalan utama. Serta terkait dengan isu strategis Lingkungan Hidup yakni : Pemanfaatan daerah aliran sungai untuk permukiman dan kegiatan lainnya yang berdampak terhadap penurunan daya dukung lingkungan, Menyusutnya wilayah/daerah serapan air akibat penggunaan untuk pemukiman dan peruntukan lainnya, Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik untuk mendukung kota yang berwawasan lingkungan. Dan terkait juga dengan isu strategis Utilitas yakni : Penyediaan dan peningkatan cakupan pelayanan air bersih, listrik dan telekomunikasi.

Tujuan dan Sasaran Misi Keenam “Melaksanakan Pembinaan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) secara terpadu menyeluruh dan mensejahterakan masyarakat melalui pemanfaatan usaha yang memiliki prospek” terkait dengan isu strategis Ekonomi yakni : Pengembangan sistem pembiayaan yang murah dan efisien untuk mendukung tumbuh kembangnya pelaku usaha dan Peningkatan kerjasama antara lembaga mikro dan perbankan.

Tujuan dan Sasaran Misi Ketujuh “Menyelenggarakan peningkatan kualitas sumber daya aparatur dan sumber daya masyarakat untuk meningkatkan daya saing dan kesempatan kerja;” terkait dengan isu strategis Sumberdaya Manusia yakni : Peningkatan kualitas sumber daya aparatur. Serta terkait dengan isu strategis Ekonomi yakni : Belum seimbangnya antara pertumbuhan angkatan kerja yang besar dengan pertumbuhan kesempatan kerja sehingga menyebabkan munculnya pengangguran yang tinggi. Dan terkait dengan isu strategis Sosial yakni : Kesetaraan gender.

Tujuan dan Sasaran Misi Kedelapan “Menyelenggarakan pembangunan, pembinaan sosial kemasyarakatan secara berkeadilan, taat azas, taat prosedure dengan menjunjung tinggi tertib hukum;” terkait dengan isu strategis Pemerintahan yakni : Peningkatan kualitas dan integritas sumber daya aparatur dalam rangka mewujudkan reformasi birokrasi dan good governance, Penataan peraturan daerah yang tidak sesuai dengan peraturan, Penyederhanaan Prosedur : Penerapan sistem pelayanan informasi dan perizinan investasi secara elektronik pada pelayanan terpusat satu pintu, pengurangan biaya usaha seperti Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP); Peningkatan daya tarik investasi, Pengembangan kerjasama antar daerah / pihak ketiga untuk meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan Penyerahan pengelolaan PBB dari pemerintah Pusat kepemerintah Daerah. Serta terkait dengan isu strategis Sumberdaya Manusia yakni : Peningkatan kesejahteraan aparatur untuk


(19)

Tata Ruang /Wilayah yakni : Pengendalian tata ruang wilayah dan perencanaan tapal batas wilayah administrasi pemerintah kabupaten dan kota serta pemekaran wilayah, Tingginya pelanggaran tata ruang sebagai akibat rendahnya kesadaran masyarakat dan belum tegasnya pemerintah dalam pengendalian pemanfaatan ruang, Adanya ketimpangan kebutuhan ruang dengan ketersediaan ruang, dan Pembinaan Peningkatan Kapasitas Jalan dan Fasilitasi Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan.


(20)

4.2. Prioritas Pembangunan Daerah

Prioritas pembangunan daerah Kota Tebing Tinggi tahun 2013 dikaitkan dengan Arah Kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tebing Tinggi Tahun 2011-2016 menurut Agenda Pembangunan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3

Prioritas Pembangunan Daerah Kota Tebing Tinggi sesuai dengan Rencana Program Prioritas RPJMD 2011-2016

No. Bidang Prioritas Program Prioritas (RPJMD) Prioritas Pembangunan Daerah (RKPD) 2013

1 Pembinaan mental spiritual masyarakat, sumber daya aparatur untuk mewujudkan insan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

Pengadaan Mesjid Agung/Islamic Centre sebagai wadah dalam beribadah

Pengadaan Mesjid Agung/Islamic Centre sebagai wadah dalam beribadah

Peningkatan suasana kehidupan yang harmonis, saling menghormati, aman dan damai;

Peningkatan suasana kehidupan yang harmonis, saling menghormati, aman dan damai;

Peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan;

Peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan;

Penguatan peran dan fungsi lembaga sosial dalam mewujudkan kerukunan hidup beragama;

Penguatan peran dan fungsi lembaga sosial dalam mewujudkan kerukunan hidup beragama;

Menyelenggarakan pembinaan mental keagamaan sesuai dengan agama dan kepercayaannya secara rutin, dan terkoordinasi dengan baik di lingkungan sumber daya aparat maupun masyarakat dimulai dari keluarga, lingkungan dan perkotaan;

Menyelenggarakan pembinaan mental keagamaan sesuai dengan agama dan kepercayaannya secara rutin, dan terkoordinasi dengan baik di lingkungan sumber daya aparat maupun masyarakat dimulai dari keluarga, lingkungan dan perkotaan;


(21)

No. Bidang Prioritas Program Prioritas (RPJMD) Prioritas Pembangunan Daerah (RKPD) 2013

Peningkatan peran serta para tokoh Masyarakat, Agama dan Pemuda dalam menanggulangi kerawanan Sosial;

Peningkatan peran serta para tokoh Masyarakat, Agama dan Pemuda dalam menanggulangi kerawanan Sosial;

Peningkatan pembinaan kerukunan hidup intern dan antar umat beragama;

Peningkatan pembinaan kerukunan hidup intern dan antar umat beragama;

Pembinaan jaringan kerja antar umat beragama; Pembinaan jaringan kerja antar umat beragama; Peningkatan pelatihan bagi penyuluh, pembimbing,

dan bagi pemuka agama;

Peningkatan pelatihan bagi penyuluh, pembimbing, dan bagi pemuka agama;

Peningkatan pelatihan bagi tokoh pemuda lintas agama;

Peningkatan pelatihan bagi tokoh pemuda lintas agama;

Pembinaan penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), Pesparawi, dan kegiatan sejenis lainnya;

Pembinaan penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), Pesparawi, dan kegiatan sejenis lainnya;

Peningkatan pembinaan dan kerjasama lintas sektor/masyarakat dalam pemberantasan pornografi, pornoaksi, perjudian, penyalahgunaan narkoba, prostitusi, dan berbagai jenis praktik asusila.

Peningkatan pembinaan dan kerjasama lintas sektor/masyarakat dalam pemberantasan pornografi, pornoaksi, perjudian, penyalahgunaan narkoba, prostitusi, dan berbagai jenis praktik asusila.

Pelaksanaan kegiatan hearing / dialog dan koordinasi dengan pejabat daerah dan tokoh masyarakat/tokoh agama;

Pelaksanaan kegiatan hearing / dialog dan koordinasi dengan pejabat daerah dan tokoh masyarakat/tokoh agama;

Pembinaan mental, etika, moral dan karakter bagi guru


(22)

No. Bidang Prioritas Program Prioritas (RPJMD) Prioritas Pembangunan Daerah (RKPD) 2013

Peningkatkan peran sekolah dalam membina peserta didik supaya para siswa lebih bertaqwa dan memiliki budi pekerti

Peningkatkan peran sekolah dalam membina peserta didik supaya para siswa lebih bertaqwa dan memiliki budi pekerti

2 Pendidikan Pemerataan dan perluasan akses pendidikan; Pemerataan dan perluasan akses pendidikan;

Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SD/MI; Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SD/MI; Peningkatan mutu pada pendidikan dasar dan

menengah;

Peningkatan mutu pada pendidikan dasar dan menengah;

Penyediaan Subsidi Pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi

Penyediaan Subsidi Pendidikan dasar, menengah dan perguruan tinggi

Pembangunan Perguruan Tinggi Negeri (PTN)/Politeknik

Pembangunan Perguruan Tinggi Negeri (PTN)/Politeknik

Pembangunan Balai Latihan Kerja/BLK; Pembangunan Balai Latihan Kerja/BLK; Penyediaan Sekolah Menengah Kejuruan/SMK

Teknik Perkebunan dan Pertanian

Penyediaan Sekolah Menengah Kejuruan/SMK Teknik Perkebunan dan Pertanian

Penyediaan Sistem Pembelajaran, Penyempurnaan Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah;

Penyediaan Sistem Pembelajaran, Penyempurnaan Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah;

Penyediaan Tenaga Kependidikan Formal untuk seluruh Jenjang Pendidikan;

Penyediaan Tenaga Kependidikan Formal untuk seluruh Jenjang Pendidikan;

Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan;

Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan;

Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan dalam rangka menciptakan masyarakat yang cerdas, sehat dan mandiri.

Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan dalam rangka menciptakan masyarakat yang cerdas, sehat dan mandiri


(23)

No. Bidang Prioritas Program Prioritas (RPJMD) Prioritas Pembangunan Daerah (RKPD) 2013

Peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan

menengah dan daya saing pendidikan tinggi; Peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikanmenengah dan daya saing pendidikan tinggi; Pengembangan Laboratorium terpadu Pengembangan Laboratorium terpadu

Membangun Balai Pelatihan Guru.

Melaksanakan wajib belajar 12 tahun; Melaksanakan wajib belajar 12 tahun; Memberikan beasiswa kepada para siswa kurang

mampu;

Memberikan beasiswa kepada para siswa kurang mampu;

Memberikan beasiswa kepada para siswa yang berprestasi

Memberikan beasiswa kepada para siswa yang berprestasi

Memberikan beasiswa kepada tenaga pendidik yang berprestasi untuk mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi;

Memberikan beasiswa kepada tenaga pendidik yang berprestasi untuk mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi;

Meningkatkan kerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan dan perguruan tinggi-perguruan tinggi negeri maupun swasta yang berprestasi dalam negeri maupun luar negeri;

Meningkatkan kerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan dan perguruan tinggi-perguruan tinggi negeri maupun swasta yang berprestasi dalam negeri maupun luar negeri;

Melanjutkan program sekolah bertaraf internasional, pengembangan dan membangun sekolah-sekolah dengan berbasis kepada Teknologi Informatika;

Melanjutkan program sekolah bertaraf internasional, pengembangan dan membangun sekolah-sekolah dengan berbasis kepada Teknologi Informatika;

Membangun sekolah-sekolah kejuruan yang berbasis kepada pertanian dan perkebunan maupun tekhnis;

Membangun sekolah-sekolah kejuruan yang berbasis kepada pertanian dan perkebunan maupun tekhnis; Mengefektifkan dan mengoptimalkan

lembaga-lembaga pendidikan Informal yang bersifat kekhasan melalui Pendidikan Luar Sekolah Menengah (PLSM);

Mengefektifkan dan mengoptimalkan lembaga-lembaga pendidikan Informal yang bersifat kekhasan melalui Pendidikan Luar Sekolah Menengah (PLSM); No. Bidang Prioritas Program Prioritas (RPJMD) Prioritas Pembangunan Daerah


(24)

(RKPD) 2013 Peningkatan pemerataan distribusi guru dan tenaga

kependidikan;

Peningkatan pemerataan distribusi guru dan tenaga kependidikan;

Peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan pendidik;

Peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan pendidik;

Peningkatan kualitas pemuda dan olah raga; Peningkatan kualitas pemuda dan olah raga; Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana

pendidikan dan kebudayaan; pendidikan dan kebudayaan;Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana Melestarikan budaya lokal, kearifan lokal (Local

Wisdom) dan budaya bangsa melalui pertunjukan seni dan budaya bangsa;

Melestarikan budaya lokal, kearifan lokal (Local Wisdom) dan budaya bangsa melalui pertunjukan seni dan budaya bangsa;

Membangkitkan semangat berolah raga bagi para pelajar dan masyarakat melalui kegiatan olah raga yang popular di lingkungan masyarakat dan menciptakan atlet-atlet yang berprestasi baik tingkat provinsi maupun nasional;

Membangkitkan semangat berolah raga bagi para pelajar dan masyarakat melalui kegiatan olah raga yang popular di lingkungan masyarakat dan menciptakan atlet-atlet yang berprestasi baik tingkat provinsi maupun nasional;

Pengembangan perpustakaan dan kearsipan; Pengembangan perpustakaan dan kearsipan;

Pengembangan Kota Layak Anak; Pengembangan Kota Layak Anak;

Peningkatan Tumbuh Kembang Anak; Peningkatan Tumbuh Kembang Anak;

Peningkatan Efektivitas Lembaga Perlindungan Anak Peningkatan Efektivitas Lembaga Perlindungan Anak Pengembangan Bahan Informasi Tentang

Pengasuhan Dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak Pengembangan Bahan Informasi TentangPengasuhan Dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualias Anak Dan

Perempuan

Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualias Anak Dan Perempuan

Peningkatan pengamanan lalu lintas bagi anak sekolah

Peningkatan pengamanan lalu lintas bagi anak sekolah

Peningkatan Kesehatan Anak Sekolah Peningkatan Kesehatan Anak Sekolah No. Bidang Prioritas Program Prioritas (RPJMD) Prioritas Pembangunan Daerah


(25)

(RKPD) 2013 3 Kesehatan Pembinaan Pelayanan Kesehatan Anak, Ibu dan

Reproduksi;

Pembinaan Pelayanan Kesehatan Anak, Ibu dan Reproduksi;

Penambahan sarana dan prasarana kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit;

Penambahan sarana dan prasarana kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit;

Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan; Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan; Peningkatan Ketersediaan Obat Generik dan

Perbekalan Kesehatan; Peningkatan Ketersediaan Obat Generik danPerbekalan Kesehatan; Pengembangan kebijakan dan pembinaan kesertaan

ber-KB; Pengembangan kebijakan dan pembinaan kesertaanber-KB;

Menjadikan Rumah Sakit Umum H. dr. Kumpulan Pane Tebing Tinggi sebagai Rumah Sakit rujukan tingkat Regional;

Menjadikan Rumah Sakit Umum H. dr. Kumpulan Pane Tebing Tinggi sebagai Rumah Sakit rujukan tingkat Regional;

Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi Dan

Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR); Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi DanKonseling Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR); Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender

Dan Anak;

Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender Dan Anak;

Pelayanan Kesehatan Rujukan bagi Masyarakat Miskin melalui Jamkesmas dan Jamkesda serta Melanjutkan pemberian Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) sebagai pengembangan dari Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas);

Pelayanan Kesehatan Rujukan bagi Masyarakat Miskin melalui Jamkesmas dan Jamkesda serta Melanjutkan pemberian Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) sebagai pengembangan dari Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas);

Penanggulangan HIV/AIDS dan Penyakit menular lainnya;

Penanggulangan HIV / AIDS dan Penyakit menular lainnya;

Mengadakan kerjasama dengan Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta baik dalam dan Luar Negeri untuk peningkatan kualitas pelayanan Rumah Sakit;

Mengadakan kerjasama dengan Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta baik dalam dan Luar Negeri untuk peningkatan kualitas pelayanan Rumah Sakit; No. Bidang Prioritas Program Prioritas (RPJMD) Prioritas Pembangunan Daerah


(26)

(RKPD) 2013 Pencegahan masyarakat dari narkotika dan

penanganan kesehatan masyarakat korban narkotika.

Pencegahan masyarakat dari narkotika dan penanganan kesehatan masyarakat korban narkotika. Pembinaan Standarisasi, Akreditasi dan peningkatan

mutu pelayanan kesehatan;

Pembinaan Standarisasi, Akreditasi dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan;

Peningkatan Kesehatan Lansia; Peningkatan Kesehatan Lansia;

Pengelolaan data dan informasi kesehatan; Pengelolaan data dan informasi kesehatan;

Perbaikan Gizi Masyarakat Perbaikan Gizi Masyarakat

Program Peningkatan Sumber Daya Manusia Program Peningkatan Sumber Daya Manusia

Penyehatan Lingkungan Penyehatan Lingkungan

Pengaturan, pembinaan, pengawasan, pengembangan system penyediaan air minum serta pengelolaan pengembangan infrastruktur sanitasi dan persampahan.

Pengaturan, pembinaan, pengawasan, pengembangan system penyediaan air minum serta pengelolaan pengembangan infrastruktur sanitasi dan persampahan.

4 Ketahanan Pangan Pemantapan sistem ketahanan pangan yang difokuskan dalam upaya peningkatan ketersediaan dan distribusi pangan

Pemantapan sistem ketahanan pangan yang difokuskan dalam upaya peningkatan ketersediaan dan distribusi pangan

Pengembangan usaha peternakan dan perikanan dalam rangka mendukung ketersediaan pangan hewani

Pengembangan usaha peternakan dan perikanan dalam rangka mendukung ketersediaan pangan hewani

5 Iklim Investasi dan Usaha Merencanakan dan melaksanakan kawasan pergudangan dan kawasan industri yang berada dekat dengan akses jalan tol;

Merencanakan dan melaksanakan kawasan pergudangan dan kawasan industri yang berada dekat dengan akses jalan tol;

Menata kembali Terminal - terminal pembantu dan pengumpan serta melakukan penataan terhadap izin-izin trayek maupun kondisi sarana angkutan;

Menata kembali Terminal-terminal pembantu dan pengumpan serta melakukan penataan terhadap izin-izin trayek maupun kondisi sarana angkutan;


(27)

No. Bidang Prioritas Program Prioritas (RPJMD) Prioritas Pembangunan Daerah (RKPD) 2013

Merealisasikan pembangunan terminal peti kemas dalam mengantisipasi terwujudnya jalan Tol Medan – Kuala Namu – Tebing Tinggi;

Merealisasikan pembangunan terminal peti kemas dalam mengantisipasi terwujudnya jalan Tol Medan – Kuala Namu – Tebing Tinggi;

Melakukan penataan terhadap pasar-pasar tradisional agar terciptanya lingkungan pasar yang bersih, nyaman dan asri dengan mengakomodasi seluruh kepentingan Stake Holder, Masyarakat, Pedagang, Pedagang Kaki Lima dan Asongan;

Melakukan penataan terhadap pasar-pasar tradisional agar terciptanya lingkungan pasar yang bersih, nyaman dan asri dengan mengakomodasi seluruh kepentingan Stake Holder, Masyarakat, Pedagang, Pedagang Kaki Lima dan Asongan;

Perlindungan Dan Pengamanan Perdagangan Perlindungan Dan Pengamanan Perdagangan Pengembangan Sentra Industri Potensial Pengembangan Sentra Industri Potensial

Peningkatan promosi sektor-sektor unggulan daerah; Peningkatan promosi sektor-sektor unggulan daerah; Peningkatan iklim investasi dan kemudahan peraturan

serta perizinannya Peningkatan iklim investasi dan kemudahan peraturanserta perizinannya Peningkatan pengembangan dan fasilitasi kemitraan

antar pelaku ekonomi rakyat dalam hal manajemen, permodalan, penyediaan bahan baku dan sarana produksi, pemasaran, peningkatan keterampilan dan pengembangan teknologi;

Peningkatan pengembangan dan fasilitasi kemitraan antar pelaku ekonomi rakyat dalam hal manajemen, permodalan, penyediaan bahan baku dan sarana produksi, pemasaran, peningkatan keterampilan dan pengembangan teknologi;

Peningkatan Daya Saing Dan Pelayanan Umum Peningkatan Daya Saing Dan Pelayanan Umum Peningkatan Kualitas Pelayanan Perijinan Peningkatan Kualitas Pelayanan Perijinan Pengembangan Kebudayaan, Inovasi, Teknologi,

Tepat Guna Informasi Dan Komunikasi Serta Kerjasama Regional

Pengembangan Kebudayaan, Inovasi, Teknologi, Tepat Guna Informasi Dan Komunikasi Serta Kerjasama Regional


(28)

No. Bidang Prioritas Program Prioritas (RPJMD) Prioritas Pembangunan Daerah (RKPD) 2013

Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana Dan Prasarana

Daerah Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana Dan Prasarana Daerah

6 Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi

Peningkatan produktifitas dan inovasi daerah; Peningkatan produktifitas dan inovasi daerah; Pengembangan Ketenagakerjaan untuk memperluas

lapangan tenaga kerja

Pengembangan Ketenagakerjaan untuk memperluas lapangan tenaga kerja

Pengembangan Kebudayaan, Inovasi, Teknologi, Tepat Guna Informasi Dan Komunikasi Serta Kerjasama Regional

Pengembangan Kebudayaan, Inovasi, Teknologi, Tepat Guna Informasi Dan Komunikasi Serta Kerjasama Regional

7 Penanggulangan Kemiskinan Peningkatan efektivitas penurunan kemiskinan di daerah;

Peningkatan efektivitas penurunan kemiskinan di daerah;

Meningkatkan kualitas kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan melalui kebijakan afirmatif/keperpihakan;`

Meningkatkan kualitas kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan melalui kebijakan afirmatif/keperpihakan;`

Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang mengikutsertakan dan dapat dinikmati sebanyak-banyaknya masyarakat terutama masyarakat miskin (pro poor growth);

Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang mengikutsertakan dan dapat dinikmati sebanyak-banyaknya masyarakat terutama masyarakat miskin (pro poor growth);

Mendorong pertumbuhan yang pro-rakyat miskin dengan memberi perhatian khusus pada usaha-usaha yang melibatkan orang-orang miskin;

Mendorong pertumbuhan yang pro-rakyat miskin dengan memberi perhatian khusus pada usaha-usaha yang melibatkan orang-orang miskin;

Pemberdayaan masyarakat dan perluasan kesempatan


(29)

No. Bidang Prioritas Program Prioritas (RPJMD) Prioritas Pembangunan Daerah (RKPD) 2013

Penanganan masyarakat miskin melalui pengkajian dan pemetaan terhadap masyarakat miskin untuk mengetahui secara akurat kantong-kantong kemiskinan selanjutnya mengkaji dampak kebijakan terhadap ketimpangan sosial dan melakukan upaya penanggulangannya;

Penanganan masyarakat miskin melalui pengkajian dan pemetaan terhadap masyarakat miskin untuk mengetahui secara akurat kantong-kantong kemiskinan selanjutnya mengkaji dampak kebijakan terhadap ketimpangan sosial dan melakukan upaya penanggulangannya;

Pencapaian pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, sehingga pendapatan perkapita mengalami peningkatan, dengan tingkat pengangguran yang rendah;

Pencapaian pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan, sehingga pendapatan perkapita mengalami peningkatan, dengan tingkat pengangguran yang rendah;

Tingkat dan sebaran dan pemerataan dalam kegiatan pembangunan ke seluruh wilayah Kecamatan dan Kelurahan Kota Tebing Tinggi;

Tingkat dan sebaran dan pemerataan dalam kegiatan pembangunan ke seluruh wilayah Kecamatan dan Kelurahan Kota Tebing Tinggi;

Peningkatan Perlindungan dan Kesejahteraan Sosial dengan kebijakan diarahkan untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pelayanan, rehabilitasi, bantuan sosial dan jaminan kesejahteraan sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), mutu manajemen dan profesionalisme pelayanan kesejahteraan sosial, keserasian kebijakan kesejahteraan sosial, dan terjaminnya bantuan bagi korban bencana alam dengan tepat waktu.

Peningkatan Perlindungan dan Kesejahteraan Sosial dengan kebijakan diarahkan untuk meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pelayanan, rehabilitasi, bantuan sosial dan jaminan kesejahteraan sosial bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), mutu manajemen dan profesionalisme pelayanan kesejahteraan sosial, keserasian kebijakan kesejahteraan sosial, dan terjaminnya bantuan bagi korban bencana alam dengan tepat waktu.

Penanggulangan Kemiskinan Penanggulangan Kemiskinan


(30)

No. Bidang Prioritas Program Prioritas (RPJMD) Prioritas Pembangunan Daerah (RKPD) 2013

Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam

Membangun Desa Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Peningkatan Peranan Perempuan di Perdesaan Peningkatan Peranan Perempuan di Perdesaan Fasilitasi Tenaga Penyandang Masalah Kesejahteraan

Sosial PMKS Fasilitasi Tenaga Penyandang Masalah KesejahteraanSosial PMKS

8 Infrastruktur Percepatan pembangunan infrastruktur, sarana dan

prasarana untuk penanganan banjir. Percepatan pembangunan infrastruktur, sarana danprasarana untuk penanganan banjir. Peningkatan ketersediaan infrastruktur, sarana dan

prasarana perkotaan yang berkualitas dan merata pada semua wilayah kota.

Peningkatan ketersediaan infrastruktur, sarana dan prasarana perkotaan yang berkualitas dan merata pada semua wilayah kota.

Penataan lingkungan hidup perkotaan dan penguatan

kelembagaan pemanfaatan dan pengendalian ruang. Penataan lingkungan hidup perkotaan dan penguatankelembagaan pemanfaatan dan pengendalian ruang. Penataan transportasi dan lalu lintas perkotaan serta

penanganan kecelakaan lalu lintas.

Penataan transportasi dan lalu lintas perkotaan serta penanganan kecelakaan lalu lintas.

8.1. Pembangunan Infrastruktur untuk Penanganan Banjir

Mendorong Kementerian Pekerjaan Umum membangun bendung gerak pada bendungan Bajayu, Paya Lombang, Kab. Serdang Bedagai;

Mendorong Kementerian Pekerjaan Umum membangun bendung gerak pada bendungan Bajayu, Paya Lombang, Kab. Serdang Bedagai;

Pembangunan retaining wall (dinding penahan) secara bertahap pada DAS Padang;

Pembangunan retaining wall (dinding penahan) secara bertahap pada DAS Padang;

Pengerukan sungai pada DAS Padang; Pengerukan sungai pada DAS Padang; Pembangunan, peningkatan, dan pemeliharaan jalan

inspeksi pada DAS Padang; Pembangunan, peningkatan, dan pemeliharaan jalaninspeksi pada DAS Padang; Koordinasi rutin penanganan banjir kota Tebing

Tinggi dengan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten Serdang Bedagai;

Koordinasi rutin penanganan banjir kota Tebing Tinggi dengan pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten Serdang Bedagai;


(31)

(RKPD) 2013 Pembebasan tanah pada sempadan sungai DAS

Padang;

Pembebasan tanah pada sempadan sungai DAS Padang;

Mendorong pembangunan rusunawa; Mendorong pembangunan rusunawa;

Relokasi rumah penduduk yang berada pada bantaran sungai;

Relokasi rumah penduduk yang berada pada bantaran sungai;

Penguatan kelembagaan penanganan banjir kota

Tebing Tinggi; Penguatan kelembagaan penanganan banjir kotaTebing Tinggi; 8.2. Peningkatan Ketersediaan

Infrastruktur Perkotaan yang Berkualitas dan Merata pada Semua Wilayah Kota

Pembangunan dan rehabilitasi pasar; Pembangunan dan rehabilitasi pasar;

Pembangunan pasar skala layanan kecamatan; Pembangunan pasar skala layanan kecamatan;

Penataan kawasan kumuh; Penataan kawasan kumuh;

Mendorong pembangunan perumahan rakyat (rumah sederhana), rusanawa, rusunami, dll

Mendorong pembangunan perumahan rakyat (rumah sederhana), rusanawa, rusunami, dll

Perencanaan, pembangunan, dan perawatan drainase perkotaan;

Perencanaan, pembangunan, dan perawatan drainase perkotaan;

Perencanaan dan pembangunan jaringan / saluran air kotor;

Perencanaan dan pembangunan jaringan / saluran air kotor;

Perluasan layanan air bersih; Perluasan layanan air bersih;

Pembangunan, peningkatan, dan rehabilitasi jalan dan jembatan;

Pembangunan, peningkatan, dan rehabilitasi jalan dan jembatan;

Pembangunan, peningkatan, dan rehabilitasi bangunan gedung pemerintah daerah;

Pembangunan, peningkatan, dan rehabilitasi bangunan gedung pemerintah daerah;


(32)

(RKPD) 2013 Pembangunan, peningkatan, dan rehabilitasi fasilitas

sosial dan umum;

Pembangunan, peningkatan, dan rehabilitasi fasilitas sosial dan umum;

Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin;

Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin;

Mendorong pencarian sumber-sumber pendanaan pembangunan infrastruktur perkotaan;

Mendorong pencarian sumber-sumber pendanaan pembangunan infrastruktur perkotaan;

Koordinasi dan sinergi perencanaan dan pembangunan infrastruktur perkotaan dengan pemerintah pusat dan provinsi.

Koordinasi dan sinergi perencanaan dan pembangunan infrastruktur perkotaan dengan pemerintah pusat dan provinsi.

9 Penataan Ruang dan Penataan Lingkungan Hidup Perkotaan

Percepatan penyusunan perda tata ruang wilayah kota (RTRWK);

Percepatan penyusunan perda tata ruang wilayah kota (RTRWK);

Penyusunan rencana detil tata ruang dan tata bangunan dan lingkungan;

Penyusunan rencana detil tata ruang dan tata bangunan dan lingkungan;

Penguatan kelembagaan pemanfaatan dan pengendalian ruang;

Penguatan kelembagaan pemanfaatan dan pengendalian ruang;

Penyusunan integrasi perijinan dengan tata ruang dan tata bangunan;

Penyusunan integrasi perijinan dengan tata ruang dan tata bangunan;

Pengintegrasian perencanaan pembangunan daerah dengan rencana tata ruang kota;

Pengintegrasian perencanaan pembangunan daerah dengan rencana tata ruang kota;

Lanjutan Pembangunan TPA, penambahan TPS serta

kontainer; Lanjutan Pembangunan TPA, penambahan TPS sertakontainer;

Pengadaan tanah untuk pembangunan IPAL Komunal; Pengadaan tanah untuk pembangunan IPAL Komunal;

Pembangunan IPAL Komunal; Pembangunan IPAL Komunal;

Mengefektifkan gotong royong di lingkungan masyarakat secara berkala;

Mengefektifkan gotong royong di lingkungan masyarakat secara berkala;


(33)

(RKPD) 2013 Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya

Kebakaran;

Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran;

Pembangunan dan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH);

Pembangunan dan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH);

Pengelolaan Areal Pemakaman Pengelolaan Areal Pemakaman

10 Penataan Transportasi, Lalu Lintas dan Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas

Penataan trayek dan rute angkutan umum; Penataan trayek dan rute angkutan umum;

Pengelolaan terminal; Pengelolaan terminal;

Penyediaan rambu – rambu lalu lintas pada daerah rawan kecelakaan;

Penyediaan rambu – rambu lalu lintas pada daerah rawan kecelakaan;

Meningkatkan koordinasi dengan pihak kepolisian daerah dalam hal penanganan keamanan dan keselamatan berlalu-lintas;

Meningkatkan koordinasi dengan pihak kepolisian daerah dalam hal penanganan keamanan dan keselamatan berlalu-lintas;

11 Bidang Perekonomian

11.1 Pemulihan Ekonomi Daerah Melalui Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM), Koperasi dan Industri

Meningkatkan kualitas usaha mikro kecil dan menengah untuk memproduksi barang-barang hasil olahan barang kerajinan tangan maupun industri Rumah Tangga lainnya, melalui pembinaan UMKM;

Meningkatkan kualitas usaha mikro kecil dan menengah untuk memproduksi barang-barang hasil olahan barang kerajinan tangan maupun industri Rumah Tangga lainnya, melalui pembinaan UMKM; Mendirikan klinik bisnis atau usaha yang bertugas dan

berfungsi sebagai advisor dan supervisor bagi para pengusaha UMKM untuk meningkatkan kualitas produksi, memperlancar produksi dan membantu pemasaran;

Mendirikan klinik bisnis atau usaha yang bertugas dan berfungsi sebagai advisor dan supervisor bagi para pengusaha UMKM untuk meningkatkan kualitas produksi, memperlancar produksi dan membantu pemasaran;


(34)

(RKPD) 2013 Merencanakan dan membangun pasar kerajinan yang

dikhususkan untuk pemasaran hasil produksi para pengusaha UMKM Kota Tebing Tinggi;

Merencanakan dan membangun pasar kerajinan yang dikhususkan untuk pemasaran hasil produksi para pengusaha UMKM Kota Tebing Tinggi;

Mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kualitas bagi pengusaha UMKM sesuai dengan bidang usaha masing-masing secara kontinyu dan berkesinambungan;

Mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kualitas bagi pengusaha UMKM sesuai dengan bidang usaha masing-masing secara kontinyu dan berkesinambungan;

Perluasan pelayanan kredit/pembiayaan bank bagi koperasi dan UMKM yang didukung pengembangan sinergi dan kerja sama dengan lembaga keuangan/pembiayaan lainnya;

Perluasan pelayanan kredit/pembiayaan bank bagi koperasi dan UMKM yang didukung pengembangan sinergi dan kerja sama dengan lembaga keuangan/pembiayaan lainnya;

Peningkatan Daya Tarik Investasi; Peningkatan Daya Tarik Investasi; Peningkatan kedudukan, fungsi dan peranan UMKM

dalam perekonomian kota;

Peningkatan kedudukan, fungsi dan peranan UMKM dalam perekonomian kota;

Peningkatan penanaman modal daerah serta kemudahan pelayanan perizinan/non perizinan

Peningkatan penanaman modal daerah serta kemudahan pelayanan perizinan/non perizinan

Memberdayakan BPSK (Badan Penyelesaian

Sengketa Konsumen) Memberdayakan BPSK (Badan PenyelesaianSengketa Konsumen) 12 Bidang Kesejahteraan

Rakyat Peningkatan Produktivitas dan Kompetensi TenagaKerja; Peningkatan Produktivitas dan Kompetensi TenagaKerja; Peningkatan Produktivitas dan Akses UKM kepada

Sumber Daya Produktif;

Peningkatan Produktivitas dan Akses UKM kepada Sumber Daya Produktif;


(35)

(RKPD) 2013 Kebijakan penanggulangan kemiskinan melalui urusan

sosial dan jaminan kesejahteraan sosial, pelayanan dan rehabilitasi sosial, pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial, penelitian dan pengembangan kesejahteraan sosial, pengembangan sistem perlindungan sosial, serta peningkatan kualitas;

Kebijakan penanggulangan kemiskinan melalui urusan sosial dan jaminan kesejahteraan sosial, pelayanan dan rehabilitasi sosial, pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial, penelitian dan pengembangan kesejahteraan sosial, pengembangan sistem perlindungan sosial, serta peningkatan kualitas;

Meningkatkan Aksebilitas penyandang masalah kesejahteraan sosial terhadap layanan sosial;

Meningkatkan Aksebilitas penyandang masalah kesejahteraan sosial terhadap layanan sosial;

Meningkatkan kualitas hidup penyandang masalah kesejahteraan sosial, harkat, dan martabat kemanusiaan;

Meningkatkan kualitas hidup penyandang masalah kesejahteraan sosial, harkat, dan martabat kemanusiaan;

Meningkatkan ketahanan sosial individu, keluarga dan komunitas masyarakat dalam mencegah dan menangani permasalahan kesejahteraan sosial;

Meningkatkan ketahanan sosial individu, keluarga dan komunitas masyarakat dalam mencegah dan menangani permasalahan kesejahteraan sosial;

13 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola

13.1 SUMBER DAYA MANUSIA Penyusunan kebijakan perencanaan SDM Aparatur; Penyusunan kebijakan perencanaan SDM Aparatur; Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi

kepegawaian Meningkatkan kualitas pelayanan administrasikepegawaian

Meningkatkan penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Meningkatkan penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah.


(36)

(RKPD) 2013

Pengembangan kebijakan kesejahteraan Aparatur; Pengembangan kebijakan kesejahteraan Aparatur; Melaksanakan diklat bagi para aparatur secara

kontinyu, baik melalui diklat penjenjangan karir, diklat teknis maupun diklat bagi aparat-aparat fungsional;

Melaksanakan diklat bagi para aparatur secara kontinyu, baik melalui diklat penjenjangan karir, diklat teknis maupun diklat bagi aparat-aparat fungsional;

Memberikan pelatihan bagi Tenaga Kerja ataupun masyarakat putus sekolah yang ingin mengembangkan karir secara mandiri melalui pelatihan pada balai latihan kerja sesuai dengan bidang yang ingin di tekuni;

Memberikan pelatihan bagi Tenaga Kerja ataupun masyarakat putus sekolah yang ingin mengembangkan karir secara mandiri melalui pelatihan pada balai latihan kerja sesuai dengan bidang yang ingin di tekuni;

Peningkatan keberdayaan dan kemandirian masyarakat;

Peningkatan keberdayaan dan kemandirian masyarakat;

Meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan; Meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan; Meningkatkan implementasi PUG (Pengarusutamaan

Gender) / PUHA (Pengarusutmaan Hak Anak) dan pemberdayaan perempuan/ perlindungan anak

Meningkatkan implementasi PUG (Pengarusutamaan Gender) / PUHA (Pengarusutmaan Hak Anak) dan pemberdayaan perempuan/ perlindungan anak

14 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola

14.1 STRUKTUR Kebijakan penataan kelembagaan dan peningkatan kualitas kinerja pemerintahan daerah melalui peningkatan koordinasi dan tertib administrasi pemerintahan dan keuangan daerah, peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur Negara;

Kebijakan penataan kelembagaan dan peningkatan kualitas kinerja pemerintahan daerah melalui peningkatan koordinasi dan tertib administrasi pemerintahan dan keuangan daerah, peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur Negara; Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan

Pengendalian Kebijakan KDH

Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan Pengendalian Kebijakan KDH


(1)

Penguasaan Ilmu pengetahuan dan teknologi diarahkan untuk tercapainya kapasitas dan kemampuan bangsa dalam memadukan sumber daya alam (resource based), sumber daya pengetahuan (knowledge based) dan sumber daya warisan tradisi bangsa (culture based). Dengan demikian akan diperoleh pembangunan ekonomi yang produktif dan ekonomi kretatif (creative economy).

Program peningkatan kesejahteraan juga dilakukan untuk mendorong sektor riil dan peningkatan kualitas usaha kecil dan menengah dan koperasi serta terus menjaga stabilitas ekonomi makro. Peningkatan sektor riil dilakukan melalui berbagai kebijakan pemerintah yang konstruktif dan terukur. Sedangkan pelaksanaan kebijakan ekonomi makro (fiscal dan moneter) dilakukan dengan mengelola ekonomi secara berkelanjutan.

Agenda II : Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan;

Wujud dari perbaikan Tata Kelola Pemerintahan antara lain adalah : penurunan tingkat korupsi, perbaikan pelayanan publik, dan pengurangan ekonomi biaya tinggi. Secara signifikan pembangunan birokrasi yang kuat merupakan elemen penting untuk menjaga agar kelangsungan pembangunan tetap berkelanjutan. Untuk itu reformasi birokrasi akan dilaksanakan baik dilingkungan Kementerian/Lembaga sampai kepada pemerintah daerah. Selanjutnya dalam penyusunan perencanaan dan anggaran, akan diterapkan system anggaran berbasis kinerja secara menyeluruh. Hal ini dilakukan guna perbaikan kualitas pelayanan publik, efektivitas dan akuntabilitas kegiatan dan penanggulangan korupsi. Langkah-langkah yang akan dilakukan adalah memperluas program percepatan reformasi birokrasi yang dikombinasikan dengan reformasi bidang hukum.

Cakupan perbaikan tata kelola pemerintahan tidak hanya terbatas pada sektor pemerintahan, tetapi juga meliputi sektor swasta termasuk pengelola BUMN. Maka upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah mendorong perusahaan untuk mengubah statusnya menjadi perusahaan publik. Perubahan ini akan mendorong keterbukaan dan akuntabilitas publik serta konflik kepentingan yang dapat mengganggu roda perekonomian.

Agenda III : Penegakan Pilar Demokrasi;

Wujud dari Indonesia yang demokratis adalah penghargaan terhadap hak azasi manusia, terjaminnya kebebasan berpendapat, adanya checks and balances, jaminan kebebasan beragama yang tercermin dari adanya perlindungan terhadap segenap warga tanpa membedakan paham, asal-usul, golongan dan gender. Disamping itu juga pemerintah terus memperkuat Lembaga-lembaga demokrasi dengan cara memberikan contoh dan menegakkan nilai-nilai demokrasi, misalnya dengan menjaga kebebasan berpendapat, kebebasan pers dan mengutamakan supremasi hukum kea rah yang benar. Didalam konsolidasi demokrasi dilakukan pemilihan umum baik di tingkat nasional maupun lokal. Pembangunan demokrasi diarahkan untuk mencapai pada tingkat demokrasi yang substansial.

Agenda IV : Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi;

Wujud dari penegakan hukum adalah munculnya kepastian hukum bagi seluruh rakyat Indonesia. Kepastian hukum akan memberikan rasa aman, rasa adil dan kepastian berusaha bagi masyarakat. Agenda dalam bidang hukum ini mencakup proses pembuatan undang-undang, proses penjabarannya, proses pengawasan dan juga penegakan aturan hukum. Selain itu, wujud dari agenda hukum adalah menjamin proses peradilan yang bebas.


(2)

Agenda V : Pembangunan yang Inklusif dan berkeadilan.

Perwujudan keadilan keikutsertaan (inklusif) diwujudkan dalam berbagai dimensi. Dalam bidang ekonomi, keadilan dapat diwujudkan dalam bentuk perbaikan kelompok orang yang tertinggal, orang cacat, dan terpinggirkan. Dalam bidang sosial-politik, perwujudan keadilan keikutsertaan (inklusif) dapat berupa perbaikan akses semua kelompok terhadap kebebasan berpolitik, kesetaraan gender dalam politik dan penghapusan segala macam bentuk diskriminasi.

Upaya yang dilakukan pemerintah misalnya mengurangi kesenjangan pendapatan, pemerintah melakukan realokasi subsidi BBM kepada program pendidikan dan kesehatan (periode 2005-2008), pelaksanaan 3 gugus (cluster) program penanggulangan kemiskinan secara intensif dan koordinatif. Proses perencanaan yang bersifat bottom up

dan inklusif misalnya melalui program PNPM, yang melibatkan masyarakat dari sejak merencanakan, melaksanakan hingga evaluasi.

Berbagai isu dan tantangan pembangunan yang berkembang tentu akan menjadi bahan pertimbangan di dalam proses penyusunan RKP Tahun 2013. Dan isu utama yang berkembang di antaranya: (1) Perlunya upaya penguatan ketahanan pangan dan ketahanan energi; (2) Percepatan pengurangan kemiskinan; (3) Perlunya upaya untuk meningkatkan keterlibatan dari semua pemangku kepentingan di dalam pembangunan; (4) Perlunya meningkatkan value added pemanfaatan potensi dan peluang dari sumber daya alam, bonus demografi, potensi industri dan pasar domestik yang besar; serta (5) Upaya-upaya pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dan yang masih relevan dan menjadi bahan pertimbangan di dalam pelaksanaan RKP Tahun 2013, di antaranya: (1) Upaya untuk mengatasi kenaikan harga pangan dan energi; (2) Terealisasikannya pembangunan infrastruktur dan listrik (3) Penciptaan iklim investasi yang baik; (4) Pelaksanaan program pro-rakyat dan pelayanan masyarakat; serta (5) Kesiagaan dan kesigapan bencana di pusat dan daerah. Dengan memperhatikan berbagai isu dan tantangan yang berkembang tersebut serta mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014,

Adapun Tema RKP Tahun 2013 diperkirakan masih mengarah kepada “Percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkeadilan Bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat”. ‘

Upaya pencapaian prioritas nasional tersebut akan diselaraskan dengan Rencana Induk (Master Plan) Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia melalui pengembangan 6 (enam) Koridor Ekonomi Indonesia, selain tetap konsisten melanjutkan pelaksanaan four-track strategy yaitu pro-growth, projob, pro-poor, dan

pro-environment.

Beberapa sasaran pembangunan yang harus kita perhatikan bersama yaitu

pertama, rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3 – 6,8 persen per tahun, yang diharapkan sebelum tahun 2014 pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 7 persen per tahun; kedua, inflasi diharapkan dapat terkendali pada kisaran 4 – 6 persen per tahun;

ketiga, tingkat pengangguran dapat diturunkan menjadi 5 – 6 persen pada akhir tahun 2014; serta keempat, tingkat kemiskinan dapat ditekan menjadi 8 – 10 persen pada akhir tahun 2014.

Sedangkan sasaran Pembangunan adalah : 1) Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan; 2) Perkuatan Pembangunan Demokrasi; 3) Perkuatan Pembangunan Demokrasi; 4) Penegakan Hukum.


(3)

Arah Kebijakan Umum Pembangunan Nasional Tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut:

1. Arah kebijakan untuk melanjutkan pembangunan mencapai Indonesia yang sejahtera. Indonesia yang sejahtera tercermin dari peningkatan tingkat kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan dalam bentuk percepatan pertumbuhan ekonomi yang didukung oleh penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengurangan kemiskinan, pengurangan tingkat pengangguran yang diwujudkan dengan bertumpu pada program perbaikan kualitas sumber daya manusia, perbaikan infrastruktur dasar, serta terjaganya dan terpeliharanya lingkungan hidup secara berkelanjutan;

2. Arah kebijakan umum untuk memperkuat pilar-pilar demokrasi dengan penguatan yang bersifat kelembagaan dan mengarah pada tegaknya ketertiban umum, penghapusan segala macam diskriminasi, pengakuan dan penerapan hak asasi manusia serta kebebasan yang bertanggung jawab;

3. Arah kebijakan umum untuk memperkuat dimensi keadilan dalam semua bidang termasuk pengurangan kesenjangan pendapatan, pengurangan kesenjangan pembangunan antar daerah (termasuk desa-kota), dan kesenjangan jender. Keadilan juga hanya dapat diwujudkan bila sistem hukum berfungsi secara kredibel, bersih, adil dan tidak pandang bulu. Demikian pula kebijakan pemberantasan korupsi secara konsisten diperlukan agar tercapai rasa keadilan dan pemerintahan yang bersih.

Sedangkan Prioritas Nasional Kabinet Indonesia Bersatu II sebagaimana yang tertuang dalam RPJM Nasional (2010-2014) adalah :

1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola;

2. Pendidikan;

3. Kesehatan;

4. Penanggulangan Kemiskinan; 5. Ketahanan Pangan;

6. Infrastruktur;

7. Iklim Investasi dan Iklim Usaha;

8. Energi;

9. Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana;

10. Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Pasca Konflik; 11. Kebudayaan, Kreatifitas dan Inovasi Teknologi.

Sedangkan prioritas lainnya :

1. Bidang Politik, Hukum dan Keamanan; 2. Bidang Perekonomian;

3. Bidang Kesejahteraan Rakyat.

Dari Sebelas RPJM Nasional (2010-2014), maka prioritas RKP 2013 diperkirakan masih mencakup :

1. Pemantapan reformasi birokrasi

dan pengembangan sistem administrasi kependudukan terpadu;

2. Peningkatan akses dan kualitas

pendidikan, profesionalisme, dan distribusi guru dan tenaga kependidikan dan pemantapan pendidikan karakter bangsa;


(4)

3. Peningkatan upaya kesehatan preventif dan kuratif;

4. Pemantapan dan perluasan program

Pro-Rakyat;

5. Pemantapan ketahanan pangan dan

upaya menuju pencapaian surplus beras 10 juta ton;

6. Penyelesaian debottlenecking

infrastruktur dan dukungan terhadap masterplan ekonomi;

7. Penciptaan iklim usaha yang

kondusif dan pengembangan Kawasan Ekonomi Ekonomi Khusus;

8. Peningkatan pelayanan

ketenagalistrikan dan pemanfaatan gas bumi;

9. Rehabilitasi, rekonstruksi dan

pengelolaan risiko bencana;

10. Masih perlunya dukungan dan

pemihakan K/L, khususnya terhadap 39 kecamatan perbatasan prioritas di 24 kabupaten dan 183 kabupaten tertinggal;

11. Peningkatan perlindungan,

pengembangan, pemanfaatan cagar budaya serta peningkatan kapasitas penelitian, penciptaan, dan inovasi;

12. Pencegahan dan penanggulangan

terorisme, pemberantasan korupsi dan pengembangan industri nasional;

13. Peningkatan diplomasi,

perlindungan dan pelayanan TKI;

14. Peningkatan kerukunan beragama,

peningkatan pariwasata, serta perlindungan terhadap perempuan dan anak.

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 8 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 200-2013, Visi

Propinsi Sumatera Utara adalah : “ SUMATERA UTARA YANG MAJU DAN SEJAHTERA DALAM HARMONI KEBERAGAMAN ”. Dan dalam mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka Misi yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan Sumatera Utara yang

Maju, aman, bersatu, rukun dan damai dalam kesetaraan;

2. Mewujudkan masyarakat Sumatera

Utara yang mandiri dan sejahtera dan berwawasan lingkungan;

3. Mewujudkan Sumatera Utara yang

Berbudaya, religius dalam keberagaman;

4. Mewujudkan masyarakat Sumatera

Utara yang partisipatif dan peduli terhadap pembangunan. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Propinsi Sumatera Utara adalah :

Tujuan :

1. Mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat; 2. Menciptakan Tata Pemerintahan yang Baik;

3. Memfasilitasi Infrastruktur Sosial dan ekonomi;

4. Menciptakan kehidupan masyarakat yang harmoni dalam keberagaman; 5. Menciptakan Masyarakat Mandiri.


(5)

Sasaran :

Untuk mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, disusun pembangunan Sumatera Utara sebagai berikut :

1. Peningkatan derajat kesejahteraan sosial masyarakat pendidikan, kesehatan, pertanian, perikanan dan kelautan, industri dan perdagangan, koperasi dan usaha kecil menengah, potensi wisata dan kehutanan),

2. Peningkatan pemahaman, penghayatan dan pelaksanaan prinsip-prinsip penyelenggaraan kepemerintahan yang baik;

3. Peningkatan dan pembangunan sarana dan prasarana social ekonomi sebagai penunjang pembangunan;

4. Menciptakan kehidupan masyarakat yang harmoni dalam keberagaman;

5. Mewujudkan masyarakat Sumatera Utara yang partisipatif dan peduli terhadap proses pembangunan.

Prinsip Dasar Pembangunan

Dalam mewujudkan visi dan misi tersebut di atas untuk memproyeksikan Provinsi Sumatera Utara ke depan sebagai daerah yang berkembang dan maju serta memiliki daya tahan terhadap perubahan, globalisasi, krisis, yang didasarkan pada perkembangan jiwa, semangat dan keberagaman etnik beragama, percaya diri dengan identitas budaya local serta memiliki kemandirian dan kesempatan bagi setiap orang dan kelompok untuk mencapai kesejahteraan, diperlukan komitmen yang tinggi untuk mewujudkan pembangunan di bidang keagamaan, kesehatan, pendidikan dan pertanian dalam kerangka kesejahteraan masyarakat melalui :

1. Rakyat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa;

2. Rakyat tidak lapar; 3. Rakyat tidak bodoh; 4. Rakyat tidak sakit;

5. Rakyat punya masa depan.

Strategi dasar pembangunan dengan mempertimbangkan kondisi dan potensi daerah, permasalahan yang dihadapi serta regulasi yang ada maka dipilih beberapa strategi dasar sebagai berikut :

1. Mendorong dinamika kehidupan etnik agama, serta dilandasi nilai-nilai hukum, menjembatani keharmonisan yang berlandaskan semangat persatuan dan kesatuan; 2. Pengelolaan tata pemerintahan yang baik sebagai abdi masyarakat;

3. Meningkatkan mutu dan jumlah sarana-prasarana pendidikan, kesehatan dan penunjang kesejahteraan masyarakat;

4. Mendorong terciptanya sentra-sentra ekonomi kerakyatan sesuai dengan potensi daerah masing-masing;

5. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur, kemampuan sumber daya manusia dan peraturan daerah (regulasi yang responsive bagi percepatan pertumbuhan dunia usaha).

Strategi Pembangunan Daerah.

1. Pembinaan Hubungan antar kelompok masyarakat dan peningkatan rasa persatuan bangsa dalam NKRI yang didukung iklim kehidupan beragama yang kondusif ;


(6)

2. Peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah secara berkesinambungan;

3. Pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis lingkungan dan peningkatan daya tarik iklim investasi daerah melalui pertumbuhan ekonomi daerah dan pemerataan hasil pembangunan;

4. Peningkatan energi pembangunan sarana dan prasarana daerah berbasis kerjasama daerah;

5. Pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat (strategy basic need). Sedangkan Prioritas Pembangunan Daerah adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia Sumatera Utara baik pada tingkat aparatur pemerintahan maupun anggota masyarakat terutama pada sektor produksi, dan distribusi/pemasaran khususnya pada pelaku usaha kecil, menengah/koperasi dan usaha mikro termasuk pembinaan pedagang kaki lima sehingga berkembang menjadi pengusaha kecil formal dengan tetap memelihara dan menunjang pertumbuhan sektor-sektor lain yang dicapai pada pembangunan RPJM-D ke-1; 2. Kesejahteraan Masyarakat yang komponen-komponennya adalah tingkat

pendidikan, pendapatan perkapita, pemerkerjaan (employment), kesehatan dan lain-lain dicerminkan dalam Indeks Pembangunan Manusia;

3. Pembangunan Pendidikan; 4. Ketertiban dan Ketentraman;

5. Ekonomi meliputi perhubungan, tenaga kerja, koperasi dan UKM, penanaman modal, pemberdayaan masyarakat dan desa, pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, energi dan sumber daya mineral, kelautan dan perikanan, perdagangan, perindustrian dan transmigrasi;

6. Lingkungan Hidup;

7. Perumahan dan fasilitas Umum meliputi pekerjaan Umum dan perumahan rakyat;

8. Kesehatan;

9. Pariwisata dan budaya; 10. Pendidikan;

11. Perlindungan Sosial meliputi kependudukan dan catatan sipil, pemberdayaan perempuan, keluarga sejahtera dan sosial.

Agenda Kebijakan :

1. Mewujudkan Kemajuan dan Kesejahteraan Masyarakat;

2. Menciptakan Tata Pemerintahan yang Baik (Good Governance); 3. Memfasilitasi Infrastruktur Sosial dan Ekonomi;

4. Menciptakan Kehidupan Masyarakat yang Harmoni dalam Keberagaman;

5. Mewujudkan Masyarakat Sumatera Utara yang Partisipatif dan Peduli terhadap proses pembangunan