PENDAHULUAN Prestasi Belajar Ditinjau Dari Minat Belajar Dan Kontinuitas Belajar Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angkatan 2010/2011 FKIP UMS.

(1)

1 A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam kehidupan suatu bangsa, dengan pendidikan perkembangan dan kelangsungan hidup bangsa tersebut akan terjamin. Dengan adanya pendidikan seseorang dapat mengembangkan potensi dalam dirinya yang dapat bermanfaat untuk masyarakat, bangsa dan negara. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Husaini (2009:11) yang berbunyi :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, keverdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Semakin pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, sudah seharusnya memberi dampak yang baik terhadap perkembangan sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas akan memberikan kontribusi yang besar dalam pencapaian keberhasilan pembangunan. Salah satu kunci keberhasilan pembangunan dalam suatu negara adalah kualitas pendidikan di negara tersebut. Untuk mencapai keberhasilan pembangunan suatu negara perlu meningkatkan kualitas pendidikan yang didalam pendidikan tersebut dituntut untuk dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berprestasi.


(2)

Syaiful Sagala mengatakan bahwa pendidikan adalah “suatu keseluruhan usaha mentransformasikan ilmu, pengetahuan, ide, gagasan, norma, hukum dan nilai-nilai kepada orang lain dengan cara tertentu, baik secara struktural formal, serta informal dalam suatu sistem pendidikan nasional”.

Pendidikan menurut bentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu pendidikan formal dan pendidikan non formal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang berlangsung secara teratur, bertingkat dan berkesinambungan. Sedangkan pendidikan non formal adalah pendidikan yang dilakukan secara tertentu tetapi tidak mengikuti peraturan yang ketat. Universitas sebagai lembaga formal yang menyelenggarakan pendidikan bagi mahasiswa. Sebagai penyelenggara pendidikan formal, universitas mengadakan kegiatan secara berjenjang dan berkesinambungan. Di samping itu universitas sebagai lembaga pendidikan formal juga berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswanya sehingga mahasiswa mendapatkan prestasi belajar yang semaksimal mungkin.

Akan tetapi banyak hal yang membuat prestasi pendidikan ini makin mengalami keterpurukan yang diakibatkan dari penerapan sistem pendidikan nasional maupun kurang tepatnya langkah-langkah yang digunakan mahasiswa untuk belajar. Data terakhir badan PBB yang membawahi pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan (UNESCO) tentang indeks pembangunan pendidikan atau education development index (EDI) menunjukkan, Indonesia berada di posisi ke-69 dari 127 negara. Indeks yang dikeluarkan pada 2011 ini jauh menurun dari tahun sebelumnya. Indonesia terus mendapat prestasi yang rendah dalam uji


(3)

berstandar internasional atas prestasi belajar (akademik), bahkan setelah memperhitungkan kondisi sosial ekonomi. Di tahun 2003, Indonesia mendapat posisi ke-33 dari 45 negara dalam Third International Mathematics Science Study (TIMSS). Di tahun 2006, Program for International Student Assessment (PISA), yang menilai seberapa baik kesiapan prestasi peserta didik dalam menghadapi kehidupan, Indonesia mendapat peringkat 50 dari 57 negara dalam bidang ilmu pengetahuan. Seperti yang diungkapkan Prof. Muhammad Syukur seorang Guru Besar Universitas Sumatera Utara (USU), kendala yang dihadapi saat ini adalah kurangnya partisipasi mahasiswa untuk mendukung prestasi mereka sehingga mengakibatkan tidak semua bahasan atau materi dapat terserap mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian Lembaga Penyelidikan Pendidikan Unpanj menyebutkan bahwa salah satu rendahnya kualitas mahasiswa karena rendahnya cara belajar di SMA yang akhirnya terbawa sampai ke jenjang Perguruan Tinggi. Hal itu bertolak belakang dengan perkuliahan di Perguruan Tinggi yang menuntut efektif belajar tinggi. Seorang mahasiswa diharuskan menguasai pokok perkuliahan melalui materi yang diterangkan dosennya.

Disisi lain banyak mahasiswa yang kesulitan menyelesaikan kuliah secara tepat waktu. Hal ini disebabkan oleh persiapan kuliah yang kurang dan ketrampilan belajar yang rendah semenjak masuk ke Perguruan Tinggi Kecenderungan ini karena banyak mahasiswa yang mengutamakan kegiatan perkuliahan saja dan mengabaikan persiapan dan tindak lanjut kuliahnya. Proses perkuliahan menjadi tidak menarik, materi sukar untuk dipahami, dan tugas-tugas kuliah tidak selesai sesuai dengan batas waktu


(4)

pengumpulannya (Satgassus, 2011:2). Hal tersebut akan mengakibatkan penguasaan materi yang rendah dan menjatuhkan motivasi dalam belajar di kelas. Akibatnya akan berdampak negatif terhadap prestasi belajar yang mengecewakan di Perguruan Tinggi. Temuan berikutnya menyatakan sebesar 56% mahasiswa menyatakan bahwa mereka tidak selalu belajar setiap hari. Untuk mengatasi kesulitan dalam memahami mata kuliah, 76% mahasiswa memilih membaca buku, berdiskusi dan menggabungkan keduannya untuk menambah pemahamanya.

Hasil penelitian Azharie Hasan yang dipublikasikan di Jakarta pada 21 Desember 2006 itu menyebutkan, prestasi Indonesia berada jauh di bawah negara Malasyia dan Singapura. Kenyataan yang terjadi, prestasi belajar yang dicapai oleh para mahasiswa kurang optimal. Bank Dunia juga mendesain penelitian melalui video situasi pembelajaran di kelas. “yang terjadi peningkatan kualitas pendidikan di kelas dan sekolah ternyata tak berjalan seperti yang diharapkan. Prestasi siswa tak meningkat signifikan.” jelas Mae, ketika itu. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa yang mengambil UP (ujian perbaikan) pada beberapa mata kuliah. Selama ini banyak kasus yang sudah melekat pada diri seorang mahasiswa, mulai dari kegagalan dalam perkuliahan seperti gagal lulus dimata kuliah tertentu dan harus mengulang tahun depan, indeks prestasi rendah atau dibawah rata-rata bahkan hingga keterlambatan didalam kelulusan akademik.(Sumber: www.klikwebcenter.com)

Usaha pemerintah untuk meningkatkan prestasi belajar anak dan generasi muda khususnya mahasiswa. Umumnya melalui pelayanan


(5)

bidang pendidikan, merupakan usaha yang mendasar. Usaha pemerintah tersebut di antaranya adalah kebijakan tentang wajib belajar, perubahan kurikulum pendidikan dasar dan menengah, perbaikan sistem seleksi mahasiswa, perbaikan sistem pendidikan profesional guru, baik guru sekolah dasar, guru sekolah menengah, maupun guru PAUD, peningkatan kemampuan profesional guru dan dosen serta berbagai usaha lainnya, seperti dengan meningkatkan minat belajar dan selalu mengulang materi yang telah diajarkan. Dengan usaha ini diharapkan mahasiswa mampu mengembangkan bermacam-macam ketrampilan dan sikap belajar yang mendukung positif terhadap penguasaan materi perkuliahan. Jadi sebagai seorang mahasiswa mengikuti kuliah bukan sekedar mencari nilai saja tetapi serangkaian aktivitas yang bermanfaat bagi masa depan, dengan meningkatnya prestasi belajar maka akan diikuti dengan peningkatan nilai IPK, yang nantinya akan mampu bersaing dalam dunia kerja. Mahasiswa harus belajar dengan baik yaitu belajar dengan tertib, mengatur waktu belajar, mengikuti kuliah, membaca buku, membuat ringkasan, dan menghafal pelajaran (Ginting, 2003:144-145). Sehingga prestasi belajar yang akan dicapai bisa sesuai harapan dan tentunya akan memuaskan. Baik untuk diri sendiri, Universitas, Bangsa dan Negara, sehingga mampu meningkatkan prestasi Indonesia di mata dunia.

Menurut Staf Ahli Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Prof. Dr. Kacung Marijan, mencari masalah dalam dunia pendidikan di Indonesia akan sangat mudah, mengingat kompleksnya


(6)

persoalan di Tanah Air. Selain angka putus sekolah, pendidikan di Indonesia juga menghadapi berbagai masalah lain, mulai dari faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu keberhasilan pendidkan ditunjukkan dengan prestasi akademiknya, diharapkan para pelaku pendidikan dapat meningkatkan prestasinya agar mampu bersaing dengan negara lain. Pada kenyataanya ditemukan tuntutan prestasi akademik pada peserta didik semakin tinggi sementara daya belajarnya biasa-biasa saja. Hal inilah yang menyebabkan tingkat keberhasialn peserta didik (mahasiswa) dalam prestasi akademik kurang sebagaimana yang diharapkan.

Melihat dari berbagai sumber diatas memang pendidikan di negara kita masih terbilang rendah, meskipun ada beberapa prestasi menggembirakan yang diraih anak bangsa diajang olimpiade pendidikan tingkat dunia, namun itu hanya dimilki beberapa individu saja, belum mampu dimiliki peserta didik di Indonesia seutuhnya (rata-rata). Hal ini juga yang terjadi di kalangan mahasiswa pendidikan akuntansi UMS angkatan 2010/2011, prestasi yang diperoleh mahasiswa secara merata kurang memuaskan, ada yang mencapai prestasi yang tinggi ada juga yang memperoleh prestasi yang rendah. Hal ini dilihat dari IPK yang tidak merata, jika IPK dibawah 2,75 bisa dikatan prestasi yang diraih mahasiswa rendah. Mahasiswa sebagai bagian dari generasi muda yang mela\ksanakan pendidikan, diharapkan dapat meningkatkan prestasi yang lebih tinggi sehingga bisa membawa perubahan untuk diri dan bangsanya.


(7)

Prestasi itu dapat ditingkatkan salah satunya dengan minat belajar yang tinggi dan melaksanakan kontinuitas belajar.

Menurut Muhibbin Syah (2010:129), Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar seorang individu terdiri dari tiga macam, yakni : faktor internal (faktor dari dalam individu), faktor eksternal (faktor dari luar individu), dan faktor pendekatan belajar (approach to learning). Dari faktor-faktor tersebut ada beberapa faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu kurangnya minat belajar dan juga kontinuitas belajar. Keberhasilan pendidikan akan tercapai apabila prestasi belajar yang dihasilkan dalam proses pendidkan tersebut memuaskan. Prestasi belajar yang dihasilkan tentunya tidak lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Adanya faktor minat belajar ini bisa mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Karena meskipun seorang mahasiswa memiliki minat yang tinggi dan keinginan yang kuat, pasti akan tetap merasakan kemalasan,dan mengalami keengganan. Minat memegang peranan penting dalam kehidupannya dan mempunyai dampak yang besar atas perilaku dan sikap, minat menjadi sumber motivasi yang kuat untuk belajar, individu yang berminat terhadap sesuatu kegiatan baik itu bekerja maupun belajar, akan berusaha sekuat tenaga untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Lemahnya minat belajar maka akan menurunkan kegiatan belajar. Menurut Slameto (2003:180) Minat adalah “suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang menyuruh”. Minat pada dasarnya


(8)

adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya.

Bisa dikatakan bahwa minat adalah kecenderungan seseorang terhadap obyek atau sesuatu kegiatan yang digemari yang disertai dengan perasaan senang, adanya perhatian, dan keaktifan berbuat. Minat mengandung unsur kognisi (mengenal), emosi (perasaan), dan konasi (kehendak). Oleh sebab itu, minat dianggap sebagai respon yang sadar, sebab jika tidak demikian, minat tidak akan mempunyai arti apa-apa. Dalam hal ini motivasi merupakan komponen pendukung minat belajar mahasiswa. Motivasi yang diberikan dapat meliputi penjelasan tentang keutamaan ilmu dan keutamaan mencari ilmu. Bila mahasiswa mengetahui betapa besarnya keutamaan sebuah ilmu dan betapa besarnya ganjaran bagi orang yang menuntut ilmu, maka mahasiswa akan merasa haus untuk menuntut ilmu. Selain itu bagaimana seorang dosen mampu membuat mahasiswanya merasa membutuhkan ilmu. Bila seseorang merasa membutuhkan ilmu maka tanpa disuruh pun mahasiswa akan mencari ilmu itu sendiri. Sehingga semangat mahasiswa untuk menunutut ilmu sangat tinggi, dan hal ini akan memudahkan proses belajar yang akan berdampak pada prestasi belajar mahasiswa.

Selain faktor intern minat belajar mahasiswa dalam prestasi belajar yaitu kontinuitas belajar. Dalam definisi belajar telah diketahui bahwa belajar merupakan suatu proses, yang tentu saja bertahap dan memerlukan


(9)

waktu yang lama. Untuk mendapatkan prestasi belajar yang memuaskan diperlukan usaha dalam kegiatan belajar, usaha tersebut misalnya melakukan kegiatan secara kontinu atau berkelanjutan. Proses belajar yang berlangsung secara kontinu akan membantu seseorang untuk memahami suatu materi sehingga dapat menunjang prestasi belajar yang dihasilkan. Kontinuitas berasal dari kata ‘kontinu’ yang berarti berkesinambungan, berkelanjutan, terus menerus. Menurut Alwi (2005:591) “Kontinuitas adalah kesinambungan, kelangsungan, kelanjutan, keadaan kontinu”. Sedang menurut Reber (2010:203), “Continuity atau kontinuitas sebuah karakteristik sistem atau proses sedemikian rupa sehingga menampilkan pentahapan berturut-turut dan berkelanjutan”.

Dalam kontinuitas belajar, seorang individu atau dalam hal ini seorang mahasiswa mempunyai peranan langsung dalam pencapaian prestasi belajar yang baik. Hal ini dikarenakan dalam menumbuhkan kemauan mahasiswa untuk belajar diperlukan kesadaran diri sendiri untuk mencapai prestasi belajar sesuai dengan yang diinginkannya, sehingga mahasiswa mempunyai keinginan untuk belajar secara terus menerus dan teratur agar mendapatkan prestasi yang baik. Apabila mahasiswa telah memiliki keinginan untuk belajar secara teratur maka mahsiswa akan lebih banyak menyerap materi daripada mahasiswa yang belajarnya tidak teratur. Mahasiswa memiliki keterbatasan menyerap materi yang banyak dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, diperlukan adanya keteraturan


(10)

dalam belajar agar materi tersebut dapat selalu lekat dalam ingatan seorang individu.

Kontinuitas belajar bukan merupakan bakat atau bawaan seorang individu, tetapi kontinuitas belajar merupakan kebiasaan dalam belajar kebiasaan tersebut dapat dilatih. Membiasakan diri untuk kontinu dalam belajar memerlukan tekat dan kesabaran karena dengan adanya tekat yang kuat akan memunculkan semangat dari dalam diri sehingga ketika melakukan sesuatu kita akan merasa mudah dan ringan. Membiasakan diri untuk kontinu dalam belajar juga membutuhkan kesabaran karena belajar dilakukan secara terus menerus, rutin, dan berkesinambungan. Jadi mahasiswa memerlukan waktu untuk belajar setiap harinya. Kesabaran disini dapat diartikan sabar dalam meluangkan waktu, tenaga dan fikiran.

Apabila minat belajar dikembangkan bersamaan dengan kontinuitas belajar di dalam dirinya, maka besar kemungkinan akan menghasilkan sesuatu yang memuaskan seperti misalnya prestasi belajar. Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR DAN KONTINUITAS BELAJAR PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2010/2011 FKIP UMS”.


(11)

B. Pembatasan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas, agar masalah yang diteliti tidak meluas, maka perlu diadakan pembatasan masalah, pembatasan masalah diperlukan agar penelitian lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji lebih mendalam. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Prestasi belajar dalam penelitian ini adalah Nilai IPK mahasiswa UMS

progdi pendidikan akuntansi angkatan 2010/2011.

2. Minat belajar dibatasi pada kecenderungan jiwa yang sifatnya aktif yang senantiasa berhubungan dengan kesadaran, perhatian, kemauan dan kesenangan atau perasaan senang terhadap suatu objek yang ada sangkut pautnya dengan dirinya.

3. Kontinuitas belajar dibatasi pada aktivitas belajar mahasiswa yang kontinu ketika proses pembelajaran berlangsung dan pada saat mahasiswa belajar dirumah.

4. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai dan dilaksanakan dari bulan Maret 2013 sampai selesai.

C. Perumusan Maslah

Sesuai dengan latar belakang masalah dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan diatas maka penulis dapat mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut :


(12)

1. Adakah perbedaan prestasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2010/2011 FKIP UMS berdasarkan minat belajar mahasiswa ?

2. Adakah perbedaan prestasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2010/2011 FKIP UMS berdasarkan kontinuitas belajar ? 3. Adakah perbedaan prestasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi

angkatan 2010/2011 FKIP UMS berdasarkan interaksi faktor minat belajar dan kontinuitas belajar ?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar mahasiswa berdasarkan minat belajar.

2. Untuk mengetahui perbedaaan prestasi belajar mahasiswa berdasarkan kontinuitas belajar.

3. Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar mahasiswa berdasarkan interaksi faktor minat belajar dan kontinuitas belajar mahasiswa.

E. Manfaat Penelitian

Secara umum manfaat penelitian adalah untuk menjawab masalah yang disajikan. Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:


(13)

1. Dilihat dari segi teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang luas, secara khusus perkembangan dunia pendidikan persekolahan dalam perubahan prestasi belajar mahasiswa ditinjau dari minat belajar dan kontinuitas belajar.

2. Dilihat dari segi praktis

Hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat dari segi praktis antara lain : a. Memberikan informasi kepada mahasiswa dan dosen bahwa minat

belajar dan kontinuitas belajar dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa.

b. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis sebagai calon pendidik dan orang tua.

Memberi gambaran kepada peneliti selanjutnya yang ada hubungannya dengan permasalahan di dalam penelitian.

F. Sistematika Penelitian

Dalam penyusunan sistematika skripsi ini terdiri dari tiga bagian antara lain :

Bagian awal meliputi : halaman judul, halaman pengesahan, halaman motto, prakata, daftar isi, daftar tabel, dan abstraksi.

Bagian utama yaitu, antara lain :


(14)

Meliputi latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Meliputi pengertian prestasi, pengertian belajar, pengertian prestasi belajar, indikator prestasi belajar, pengertian minat belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar, macam-macam minat, indikator minat belajar, pengertian kontinuitas belajar, indikator kontinuitas belajar, kerangka berfikir, hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Meliputi metode penelitian, jenis penelitian, rancangan penelitian, objek penelitian, populasi, sampel, dan sampling, metode pengumpulan data, variable penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, uji instrument, uji prasyarat analisis dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meliputi gambaran umum dari objek penelitian, penyajian data, analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasannya.

BAB V PENUTUP

Meliputi kesimpulan dan saran. Bagian akhir terdiri dari :

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(1)

waktu yang lama. Untuk mendapatkan prestasi belajar yang memuaskan diperlukan usaha dalam kegiatan belajar, usaha tersebut misalnya melakukan kegiatan secara kontinu atau berkelanjutan. Proses belajar yang berlangsung secara kontinu akan membantu seseorang untuk memahami suatu materi sehingga dapat menunjang prestasi belajar yang dihasilkan. Kontinuitas berasal dari kata ‘kontinu’ yang berarti berkesinambungan, berkelanjutan, terus menerus. Menurut Alwi (2005:591) “Kontinuitas adalah kesinambungan, kelangsungan, kelanjutan, keadaan kontinu”. Sedang menurut Reber (2010:203), “Continuity atau kontinuitas sebuah karakteristik sistem atau proses sedemikian rupa sehingga menampilkan pentahapan berturut-turut dan berkelanjutan”.

Dalam kontinuitas belajar, seorang individu atau dalam hal ini seorang mahasiswa mempunyai peranan langsung dalam pencapaian prestasi belajar yang baik. Hal ini dikarenakan dalam menumbuhkan kemauan mahasiswa untuk belajar diperlukan kesadaran diri sendiri untuk mencapai prestasi belajar sesuai dengan yang diinginkannya, sehingga mahasiswa mempunyai keinginan untuk belajar secara terus menerus dan teratur agar mendapatkan prestasi yang baik. Apabila mahasiswa telah memiliki keinginan untuk belajar secara teratur maka mahsiswa akan lebih banyak menyerap materi daripada mahasiswa yang belajarnya tidak teratur. Mahasiswa memiliki keterbatasan menyerap materi yang banyak dalam waktu yang singkat. Oleh karena itu, diperlukan adanya keteraturan


(2)

dalam belajar agar materi tersebut dapat selalu lekat dalam ingatan seorang individu.

Kontinuitas belajar bukan merupakan bakat atau bawaan seorang individu, tetapi kontinuitas belajar merupakan kebiasaan dalam belajar kebiasaan tersebut dapat dilatih. Membiasakan diri untuk kontinu dalam belajar memerlukan tekat dan kesabaran karena dengan adanya tekat yang kuat akan memunculkan semangat dari dalam diri sehingga ketika melakukan sesuatu kita akan merasa mudah dan ringan. Membiasakan diri untuk kontinu dalam belajar juga membutuhkan kesabaran karena belajar dilakukan secara terus menerus, rutin, dan berkesinambungan. Jadi mahasiswa memerlukan waktu untuk belajar setiap harinya. Kesabaran disini dapat diartikan sabar dalam meluangkan waktu, tenaga dan fikiran.

Apabila minat belajar dikembangkan bersamaan dengan kontinuitas belajar di dalam dirinya, maka besar kemungkinan akan menghasilkan sesuatu yang memuaskan seperti misalnya prestasi belajar. Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI MINAT BELAJAR DAN KONTINUITAS BELAJAR PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2010/2011 FKIP UMS”.


(3)

B. Pembatasan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas, agar masalah yang diteliti tidak meluas, maka perlu diadakan pembatasan masalah, pembatasan masalah diperlukan agar penelitian lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji lebih mendalam. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Prestasi belajar dalam penelitian ini adalah Nilai IPK mahasiswa UMS

progdi pendidikan akuntansi angkatan 2010/2011.

2. Minat belajar dibatasi pada kecenderungan jiwa yang sifatnya aktif yang senantiasa berhubungan dengan kesadaran, perhatian, kemauan dan kesenangan atau perasaan senang terhadap suatu objek yang ada sangkut pautnya dengan dirinya.

3. Kontinuitas belajar dibatasi pada aktivitas belajar mahasiswa yang kontinu ketika proses pembelajaran berlangsung dan pada saat mahasiswa belajar dirumah.

4. Waktu pelaksanaan penelitian dimulai dan dilaksanakan dari bulan Maret 2013 sampai selesai.

C. Perumusan Maslah

Sesuai dengan latar belakang masalah dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan diatas maka penulis dapat mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut :


(4)

1. Adakah perbedaan prestasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2010/2011 FKIP UMS berdasarkan minat belajar mahasiswa ?

2. Adakah perbedaan prestasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2010/2011 FKIP UMS berdasarkan kontinuitas belajar ? 3. Adakah perbedaan prestasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi

angkatan 2010/2011 FKIP UMS berdasarkan interaksi faktor minat belajar dan kontinuitas belajar ?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar mahasiswa berdasarkan minat belajar.

2. Untuk mengetahui perbedaaan prestasi belajar mahasiswa berdasarkan kontinuitas belajar.

3. Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar mahasiswa berdasarkan interaksi faktor minat belajar dan kontinuitas belajar mahasiswa.

E. Manfaat Penelitian

Secara umum manfaat penelitian adalah untuk menjawab masalah yang disajikan. Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:


(5)

1. Dilihat dari segi teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang luas, secara khusus perkembangan dunia pendidikan persekolahan dalam perubahan prestasi belajar mahasiswa ditinjau dari minat belajar dan kontinuitas belajar.

2. Dilihat dari segi praktis

Hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat dari segi praktis antara lain : a. Memberikan informasi kepada mahasiswa dan dosen bahwa minat

belajar dan kontinuitas belajar dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa.

b. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis sebagai calon pendidik dan orang tua.

Memberi gambaran kepada peneliti selanjutnya yang ada hubungannya dengan permasalahan di dalam penelitian.

F. Sistematika Penelitian

Dalam penyusunan sistematika skripsi ini terdiri dari tiga bagian antara lain :

Bagian awal meliputi : halaman judul, halaman pengesahan, halaman motto, prakata, daftar isi, daftar tabel, dan abstraksi.

Bagian utama yaitu, antara lain :


(6)

Meliputi latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Meliputi pengertian prestasi, pengertian belajar, pengertian prestasi belajar, indikator prestasi belajar, pengertian minat belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar, macam-macam minat, indikator minat belajar, pengertian kontinuitas belajar, indikator kontinuitas belajar, kerangka berfikir, hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Meliputi metode penelitian, jenis penelitian, rancangan penelitian, objek penelitian, populasi, sampel, dan sampling, metode pengumpulan data, variable penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, uji instrument, uji prasyarat analisis dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meliputi gambaran umum dari objek penelitian, penyajian data, analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasannya.

BAB V PENUTUP

Meliputi kesimpulan dan saran. Bagian akhir terdiri dari :

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


Dokumen yang terkait

Komunikasi Interpersonal Dan Prestasi Belajar (Studi Korelasional Komunikasi Interpersonal Dosen dan Mahasiswa Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Mahasiswa FISIP Universitas Sumatera Utara)

5 56 101

Hubungan Tipe Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa

0 21 83

“Hubungan antara Sikap Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi tentang Profesi Guru dengan Prestasi Belajar (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember Angkatan 2003)

0 3 17

“Hubungan antara Sikap Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi tentang Profesi Guru dengan Prestasi Belajar (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember Angkatan 2003),

0 5 17

Perbedaan Rerata Peningkatan Prestasi Belajar Mahasiswa Dengan Strategi Belajar Mandiri dan Gaya Belajar Berbeda Pada Mata Kuliah Ekologi Geografi di Prodi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila

0 3 94

Pengaruh Model Essai Test Dan Multiple Choice Question Dengan Motivasi Belajar Ditinjau Dari Prestasi Belajar Mahasiswa Akademi Kebidanan Giri Satria Husada Wonogiri

0 0 7

Pengaruh Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNS Angkatan Tahun 2017

0 11 13

Pengaruh Model Pembelajaran Teams Games Tournament Termodifikasi Berbasis Outbound Terhadap Prestasi Belajar Fisika Ditinjau Dari Motivasi Belajar

0 2 18

Pengaruh Beasiswa Bidikmisi dan Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Bidikmisi Tahun Angkatan 2014 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN - Media Belajar dan Prestasi Belajar (Pengaruh Media Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas III-IPA SMA NEGERI 2 MEDAN)”

1 2 7